Pasal 40

50 Pasal 40

Perubahan Anggaran Dasar disertai persetujuan Menteri tentang pengurangan modal harus didaftarkan dan diumumkan sesuai dengan ketentuan dalam Pasal

21 dan Pasal 22.

Penjelasan : Cukup jelas.

51 Pasal 41

Pasal 47

(1) Pengurangan modal harus dilakukan atas setiap saham atau atas semua

(2) Keputusan RUPS tentang pengurangan modal ditempatkan dan

saham dari klasifikasi saham yang sama secara seimbang.

disetor dilakukan dengan cara penarikan kembali saham atau

(2) Dalam hal terdapat lebih dari satu klasifikasi saham, keputusan pengurangan

penurunan nilai nominal saham

modal hanya dapat diambil sepanjang sesuai dengan keputusan yang telah

(3) Penarikan kembali saham sebagimana dimaksud pada ayat (1)

terlebih dahulu diambil dalam rapat pemegang saham dari klasifikasi

dilakukan terhadap saham yang telah dibeli kembali oleh Perseroan

tersebut yang halnya dirugikan oleh keputusan pengurangan modal.

atau terhadap saham dengan klasifikasi yang dapat ditarik kembali (4) Penurunan nilai nominal saham tanpa pembayaran kembali harus

Penjelasan:

dilakukan secara seimbang terhadap seluruh saham dari setiap

Ayat (1)

klasifikasi saham

Ketentuan ini dimaksudkan untuk mencapai keseimbangan di antara

(5) Keseimbangan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat

pemegang saham, sebagai akibat pengurangan modal.

dikecualikan dengan persetujuan semua pemegang saham yang nilai

Penarikan tersebut mematikan saham yang telah dibeli sehingga tidak

nominal sahamnya dikurangi

dapat dikeluarkan kembali.

(6) Dalam hal terdapat lebih dari 1 (satu) klasifikasi saham, keputusan

Ayat (2)

RUPS tentang pengurangan modal hanya boleh diambil setelah

Cukup jelas.

mendapat persetujuan terlebih dahulu dari semua pemegang saham dari setiap klasifikasi saham yang haknya dirugikan oleh keputusan RUPS tentang pengurangan modal tersebut.

Penjelasan: Ayat (1) "Penarikan kembali saham" berarti saham tersebut ditarik dari peredaran dalam rangka pengurangan modal ditempatkan dan modal disetor.

Ayat (2) Yang dimaksud dengan "penarikan kembali saham" adalah penarikan kembali saham yang mengakibatkan penghapusan saham tersebut dari peredaran.

Ayat (3) Cukup jelas. Ayat (4) Cukup jelas. Ayat (5) Cukup jelas.

52 Saham

Pasal 42

Bagian Kelima

• Dalam Undang-Undang Perseroan Terbatas yang baru

Saham

suatu Perseroan Terbatas tidak diperbolehkan lagi untuk

(1) Nilai nominal saham harus dicantumkan dalam mata uang Republik

mengeluarkan saham atas tunjuk, dan dalam anggaran

Indonesia.

Pasal 48

dasar dapat ditetapkan persyaratan pemilikan saham yang

(2) Saham tanpa nilai nominal tidak dapat dikeluarkan.

jika tidak dipenuhi maka pemegang saham tidak dapat

(3) Saham atas tunjuk hanya dapat dikeluarkan apabila nilai nominal saham atau

(1) Saham Perseroan dikeluarkan atas nama pemiliknya

menjalankan haknya dan saham tersebut tidak

nilai yang diperjanjikan disetor penuh.

(2) Persyaratan kepemilikan saham dapat ditetapkan dalam anggaran

diperhitungkan dalam kuorum yang harus dicapai.

dasar dengan memperhatkan persyaratan yang ditetapkan oleh

Penjelasan :

instansi yang berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan

Cukup jelas.

perundang-undangan (3) Dalam hal persyaratan kepemilikan saham sebagaimana dimaksud pada ayat (2) telah ditetapkan dan tidak dipenuhi, pihak yang memperoleh kepemilikan saham tersebut tidak dapat menjalankan hak selaku pemegang saham dan saham tersebut tidak diperhitungkan dalam kuorum yang harus dicapai sesuai dengan ketentuan Undang- Undang ini dan/atau anggaran dasar.

Penjelasan: Ayat (1) Yang dimaksud dalam ketentuan ini adalah Perseroan hanya diperkenankan mengeluarkan saham atas nama pemiliknya dan Perseroan tidak boleh mengeluarkan saham atas tunjuk.

Ayat (2) Yang dimaksud dengan "instansi yang berwenang" adalah instansi yang berdasarkan undang-undang berwenang mengawasi Perseroan yang melakukan kegiatan usahanya di bidang tertentu, misalnya Bank Indonesia berwenang mengawasi Perseroan di bidang perbankan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral berwenang mengawasi Perseroan di bidang energi dan pertambangan.

Ayat (3) Yang dimaksud dengan "tidak dapat menjalankan hak selaku pemegang saham", misalnya hak untuk dicatat dalam daftar pemegang saham, hak untuk menghadiri dan mengeluarkan suara dalam RUPS, atau hak untuk menerima dividen yang dibagikan.

Pasal 49

(1) Nilai saham harus dicantumkan dalam mata uang rupiah (2) Saham tanpa nilai nominal tidak dapat dikeluarkan (3) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak menutup

kemungkinan diaturnya pengeluaran saham tanpa nilai nominal dalam peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal

Penjelasan : Cukup jelas.

53 Pasal 43

Pasal 50

(1) Perseroan wajib mengadakan dan menyimpan Daftar Pemegang Saham,

(1) Direksi Perseroan wajib mengadakan dan menyimpan daftar

yang sekurang-kurangnya memuat:

pemegang saham, yang memuat sekurang-kurangnya:

a. nama dan alamat pemegang saham;

a. Nama dan alamat pemegang saham

b. jumlah, nomor, dan tanggal perolehan saham yang dimiliki pemegang

b. Jumlah, nomor, tanggal perolehan saham yang dimiliki pemegang

saham dan apabila dikeluarkan lebih dari satu klasifikasi saham, tiap-tiap

saham, dan klasifikasinya dalam hal dikeluarkan lebih dari satu

klasifikasi saham tersebut;

klasifikasi saham

c. jumlah yang disetor atas setiap saham;

c. Jumlah yang disetor atas setiap saham

d. nama dan alamat dari orang perseorangan atau badan hukum yang

d. Nama dan alamat dari orang perseorangan atau badan hukum yang

mempunyai hak gadai atas saham dan tanggal perolehan hak gadai

mempunyai hak gadai atas saham atau sebagai penerima jaminan

tersebut; dan

fidusia saham dan tanggal perolehan hak gadai atau tanggal

e. keterangan penyetoran saham dalam bentuk lain sebagaimana dimaksud

pendaftaran jaminan fidusia tersebut

dalam Pasal 27 ayat (2).

e. Keterangan penyetoran saham dalam bentuk lain sebagaimana

(2) Selain Daftar Pemegang Saham sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),

dimaksud dalam pasal 34 ayat (2)

perseroan wajib mengadakan dan menyimpan Daftar Khusus yang memuat

(2) Selain daftar pemegang saham sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

keterangan mengenai kepemilikan saham anggota Direksi dan Komisaris

Direksi Perseroan wajib mengadakan dan menyimpan daftar khusus

beserta keluarganya pada perseroan tersebut dan atau pada perseroan lain

yang memuat keterangan mengenai saham anggota Direksi dan

serta tanggal saham itu diperoleh.

Dewan Komisaris beserta keluarganya dalam Perseroan dan/atau

(3) Dalam hal perseroan mengeluarkan saham atas tunjuk, maka dalam Daftar

pada Perseroan lain serta tanggal saham itu diperoleh

Pemegang Saham dan Daftar Khusus sebagaimana dimaksud dalam ayat (2)

(3) Dalam daftar pemegang saham dan daftar khusus sebagaimana

dicatat tanggal, jumlah, dan nomor saham atas tunjuk yang dikeluarkan.

dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dicatat juga setiap perubahan

(4) Dalam Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus sebagaimana dimaksud

kepemilikan saham

dalam ayat (1) dan ayat (2) dicatat pula setiap perubahan kepemilikan

(4) Daftar pemegang saham dan daftar khusus sebagaimana dimaksud

saham.

pada ayat (1) dan ayat (2) disediakan di tempat kedudukan Perseroan

(5) Dalam Pemegang Saham dan Daftar Khusus sebagaimana dimaksud dalam

agar dapat dilihat oleh para pemegang saham

ayat (1) dan ayat (2) disediakan di tempat kedudukan perseroan agar dapat

(5) Dalam hal peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal

dilihat oleh para pemegang saham.

tidak mengatur lain, ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (3), dan ayat (4) berlaku bagi Perseroan Terbuka

Cukup jelas.

Ayat (1)

Ayat (2)

Huruf a

Daftar Khusus tersebut merupakan salah satu sumber informasi

Cukup jelas.

mengenai besarnya kepemilikan dan kepentingan pengurus

Huruf b

perseroan pada perseroan yang bersangkutan atau perseroan lain,

Cukup jelas.

sehingga pertentangan kepentingan yang mungkin timbul dapat

Huruf c

ditekan sekecil mungkin. Yang dimaksud dengan "jumlah yang disetor" adalah Yang dimaksud dengan "keluarganya" adalah isteri/suami dan anak-

paling sedikit sama dengan jumlah nilai nominal saham.

anaknya.

Huruf d

Ayat (3)

Cukup jelas.

Cukup jelas.

Huruf e

Ayat (4)

Cukup jelas

Cukup jelas.

Ayat (2)

Ayat (5)

Yang dimaksud dengan "daftar khusus" adalah salah satu

Cukup jelas.

sumber informasi mengenai besarnya kepemilikan dan kepentingan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan sumber informasi mengenai besarnya kepemilikan dan kepentingan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan

Ayat (3) Cukup jelas. Ayat (4) Cukup jelas. Ayat (5) Yang dimaksud dengan "tidak mengatur lain" adalah bukan berarti tidak diadakan kewajiban untuk menyusun daftar pemegang saham dan daftar khusus bagi Perseroan Terbuka, tetapi peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal dapat menentukan kriteria data yang harus dimasukkan dalam daftar pemegang saham dan daftar khusus.

54 Pasal 44

Pasal 51

Kepada pemegang saham diberikan bukti pemilikan saham untuk saham yang

Pemegang saham diberi bukti pemilikan saham untuk saham yang

Bukti pemilikan saham atas tunjuk berupa surat saham. Bukti pemilikan

Pengaturan bentuk bukti pemilikan saham ditetapkan dalam

saham atas nama diserahkan kepada para pihak dan ditetapkan dalam

anggaran dasar sesuai dengan kebutuhan.

Anggaran Dasar sesuai kebutuhan.

55 Pasal 45

Pasal 52

(1) Setiap saham memberikan kepada pemiliknya hak yang tidak dapat dibagi.

(1) Saham memberikan hak kepada pemiliknya untuk:

(2) Dalam hal 1 (satu) saham dimiliki oleh lebih dari 1 (satu) orang, maka hak

a. Menghadiri dan mengeluarkan suara dalam RUPS;

yang timbul dari saham tersebut hanya dapat digunakan dengan cara

b. Menerima pembayaran dividen dan sisa kekayaan hasil likuidasi;

menunjuk 1 (satu) orang wakil bersama.

c. Menjalankan hak lainnya berdasarkan Undang-Undang ini (2) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku setelah

Penjelasan:

saham dicatat dalam daftar pemegang saham atas nama pemiliknya

Ayat (1)

(3) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf c

Pasal ini memuat ketentuan bahwa para pemegang saham tidak

tidak berlaku bagi klasifikasi saham tertentu sebagaimana ditetapkan

diperkenankan membagi-bagi hak atas saham menurut kehendaknya

dalam Undang-Undang ini

sendiri.

(4) Setiap saham memberikan kepada pemiliknya hak yang tidak dapat

Ayat (2)

dibagi;

Pembagian hak atas saham hanya dapat dilakukan dengan bantuan

(5) Dalam hal 1 (satu) saham dimiliki oleh lebih dari 1 (satu) orang, hak

perseroan sebagaimana ditetapkan dalam Pasal 47. Jika Anggaran

yang timbul dari saham tersebut digunakan dengan cara menunjuk 1

Dasar memungkinkan, maka bagian tersebut dinamakan pecahan

(satu) orang sebagai wakil bersama.

saham.

Penjelasan: Ayat (1) Cukup jelas. Ayat (2) Cukup jelas.

Cukup jelas. Ayat (4) Berdasarkan ketentuan ini, para pemegang saham tidak diperkenankan membagi-bagi hak atas 1 (satu) saham menurut kehendaknya sendiri.

Ayat (5) Cukup jelas.

56 Pasal 53

• Dalam Undang-Undang Perseroan Terbatas yang baru suatu Perseroan Terbatas tidak diperbolehkan lagi untuk

(1) Saham atas tunjuk dapat digadaikan.

mengeluarkan saham atas tunjuk, dan dalam anggaran

(2) Saham atas nama dapat digadaikan sepanjang tidak ditentukan lain dalam

dasar dapat ditetapkan persyaratan pemilikan saham yang

Anggaran Dasar.

jika tidak dipenuhi maka pemegang saham tidak dapat

(3) Gadai saham harus dicatat dalam Daftar.

menjalankan haknya dan saham tersebut tidak diperhitungkan dalam kuorum yang harus dicapai.

Penjelasan:

• Dalam Undang-Undang Perseroan Terbatas disebutkan

Ayat (1)

secara tegas bahwa saham dapat dibebani dengan Jaminan

Cukup jelas

Fidusia.

Ayat (2)

Cukup jelas Ayat (3) Ketentuan ini dimaksudkan agar perseroan atau pihak lain yang berkepentingan dapat mengetahui status saham tersebut.

Ayat (4) Cukup jelas

57 Pasal 54

Pasal 60

(1) Saham merupakan benda bergerak dan memberikan hak kepemilikan kepada

(1) Saham merupakan benda bergerak dan memberikan hak sebagaimana

pemegangnya.

dimaksud dalam Pasal 52 kepada pemiliknya

(2) Setiap pemegang saham berhak mengajukan gugatan terhadap perseroan ke

(2) Saham dapat diagunkan dengan gadai atau jaminan fidusia sepanjang

Pengadilan Negeri, apabila dirugikan karena tindakan perseroan yang

tidak ditentukan lain dalam anggaran dasar

dianggap tidak adil dan tanpa alasan wajar sebagai akibat keputusan RUPS,

(3) Gadai saham atau jaminan fidusia atas saham yang telah didaftarkan

Direksi atau Komisaris.

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan wajib dicatat

(3) Gugatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) diajukan ke Pengadilan

dalam daftar pemegang saham dan daftar khusus sebagaimana

Negeri yang daerah hukumnya meliputi tempat kedudukan perseroan.

dimaksud dalam Pasal 50 (4) Hak suara atas saham yang diagunkan dengan gadai atau jaminan

Penjelasan:

fidusia tetap berada pada pemegang saham

Ayat (1)

Kepemilikan atas saham sebagai benda bergerak memberikan hak

Penjelasan:

kebendaan kepada pemegangnya. Hak tersebut dapat dipertahankan

Ayat (1)

terhadap setiap orang.

Kepemilikan atas saham sebagai benda bergerak memberikan

Ayat (2)

hak kebendaan kepada pemiliknya. Hak tersebut dapat

Gugatan yang diajukan pada dasarnya berisikan permohonan agar

dipertahankan terhadap setiap orang.

perseroan menghentikan tindakan yang merugikan tersebut dan

Ayat (2) Ayat (2)

Ayat (3)

dikemudian hari.

Ketentuan ini dimaksudkan agar Perseroan atau pihak lain yang

Ayat (3)

berkepentingan dapat mengetahui mengenai status saham

Cukup jelas.

tersebut. Ayat (4) Ketentuan ini menegaskan kembali asas hukum yang tidak memungkinkan pengalihan hak suara terlepas dari kepemilikan atas saham. Sedangkan hak lain di luar hak suara dapat diperjanjikan sesuai dengan kesepakatan di antara pemegang

saham dan pemegang agunan.

58 Pasal 61

(1) Setiap pemegang saham berhak mengajukan gugatan terhadap Perseroan ke pengadilan negeri apabila dirugikan karena tindakan Perseroan yang dianggap tidak adil dan tanpa alasan wajar sebagai akibat keputusan RUPS, Direksi, dan/atau Dewan Komisaris

(2) Gugatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan kepada Pengadilan Negeri yang daerah hukumnya meliputi tempat kedudukan Perseroan.

Penjelasan: Ayat (1) Gugatan yang diajukan pada dasarnya memuat permohonan agar Perseroan menghentikan tindakan yang merugikan tersebut dan mengambil langkah tertentu baik untuk mengatasi akibat yang sudah timbul maupun untuk mencegah tindakan serupa di kemudian hari.

Ayat (2) Cukup jelas.

Setiap pemegang saham berhak meminta kepada perseroan agar sahamnya

(1) Setiap pemegang saham berhak meminta kepada Perseroan agar

dibeli dengan harga yang wajar, apabila yang bersangkutan tidak

sahamnya dibeli dengan harga yang wajar apabila yang bersangkutan

menyetujui tindakan perseroan yang merugikan pemegang saham atau

tidak menyetujui tindakan Perseroan yang merugikan pemegang

perseroan, berupa:

saham atau Perseroan, berupa:

a. perubahan Anggaran Dasar;

a. Perubahan anggaran dasar;

b. penjualan, penjaminan, pertukaran sebagian besar atau seluruh

b. Pengalihan atau penjaminan kekayaan Perseroan yang mempunyai

kekayaan perseroan; atau

nilai lebih dari 50% (lima puluh persen) kekayaan bersih

c. penggabungan, peleburan, atau pengambil alihan perseroan.

Perseroan; atau

(2) Dalam hal saham yang diminta untuk dibeli sebagaimana dimaksud dalam

c. Penggabungan, peleburan, pengambilalihan, atau pemisahan.

ayat (1) melebihi batas ketentuan pembelian kembali saham oleh perseroan

(2) Dalam hal saham yang diminta untuk dibeli sebagaimana dimaksud

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat (1), maka perseroan wajib

pada ayat (1) melebihi batas ketentuan pembelian kembali saham oleh

mengusahakan agar sisa saham dibeli oleh pihak lain.

Perseroan sebagaimana dimaksud dalam pasal 37 ayat (1) huruf b, Perseroan wajib mengusahakan agar sisa saham dibeli oleh pihak

Penjelasan:

ketiga.

Penjelasan: Ayat (1) Huruf a Cukup jelas. Huruf b Yang dimaksud dengan "kekayaan bersih" adalah kekayaan bersih menurut neraca terbaru yang disahkan dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir.

Huruf c Cukup jelas. Ayat (2) Cukup jelas.

60 Pasal 46

Pasal 53

(1) Anggaran Dasar menetapkan 1 (satu) klasifikasi saham atau lebih.

(1) Anggaran dasar menetapkan 1 (satu) klasifikasi saham atau lebih

(2) Setiap saham dalam klasifikasi yang sama memberikan kepada (2) Setiap saham dalam klasifikasi yang sama memberikan kepada

pemegangnya hak yang sama.

pemegangnya hak yang sama

(3) Dalam hal terdapat lebih dari 1 (satu) klasifikasi saham, maka Anggaran

(3) Dalam hal terdapat lebih dari 1 (satu) klasifikasi saham, anggaran

Dasar menetapkan 1 (satu) klasifikasi sebagai saham biasa.

dasar menetapkan salah satu di antaranya sebagai saham biasa

(4) Selain klasifikasi saham sebagaimana dimaksud dalam ayat (3), dalam

(4) Klasifikasi saham sebagaimana dimaksud pada ayat (3), antara lain:

Anggaran Dasar dapat ditetapkan 1 (satu) klasifikasi saham atau lebih:

a. Saham dengan hak suara atau tanpa hak suara;

a. Dengan hak suara khusus, bersyarat, terbatas, atau tanpa hak suara;

b. Saham dengan hak khusus untuk mencalonkan anggota Direksi

b. yang setelah jangka waktu tertentu dapat ditarik kembali atau dapat

dan/atau anggota Dewan Komisaris;

ditukar dengan klasifikasi saham lain;

c. Saham yang setelah jangka waktu tertentu ditarik kembali atau

c. yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk menerima pembagian

ditukar dengan klasifikasi saham lain;

dividen secara kumulatif atau non kumulatif; dan atau

d. Saham yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk

d. yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk menerima lebih

menerima dividen lebih dahulu dari pemegang saham klasifikasi

dahulu dari pemegang saham klasifikasi lain atas pembagian dividen dan

lain atas pembagian dividen secara kumulatif atau nonkumulatif;

sisa kekayaan perseroan dalam likuidasi.

e. Saham yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk menerima lebih dahulu dari pemegang saham klasifikasi lain atas

Penjelasan:

pembagian sisa kekayaan Perseroan dalam likuidasi

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan "klasifikasi saham" adalah kelompok saham

Penjelasan:

yang satu sama lain mempunyai karakteristik yang sama, dan

Ayat (1)

karakteristik mana membedakannya dengan saham yang merupakan

Yang dimaksud dengan "klasifikasi saham" adalah

kelompok saham dari klasifikasi yang berbeda.

pengelompokan saham berdasarkan karakteristik yang sama.

Ayat (2)

Ayat (2)

Cukup jelas

Cukup jelas.

Ayat (3)

Ayat (3)

Yang dimaksud dengan "saham biasa" adalah saham yang memberikan

Yang dimaksud dengan "saham biasa" adalah saham yang

hak suara untuk mengambil keputusan dalam RUPS mengenai segala

mempunyai hak suara untuk mengambil keputusan dalam

hal yang berkaitan dengan pengurusan perseroan, hak menerima

RUPS mengenai segala hal yang berkaitan dengan pengurusan

pembagian dividen dan sisa kekayaan dalam proses likuidasi.

Perseroan, mempunyai hak untuk menerima dividen yang

Hak suara yang dimiliki oleh pemegang saham biasa dapat dimiliki

dibagikan, dan menerima sisa kekayaan hasil likuidasi. Hak

juga oleh pemegang saham klasifikasi lain.

suara yang dimiliki oleh pemegang saham biasa dapat dimiliki

Ayat (4)

juga oleh pemegang saham klasifikasi lain.

menunjukkan bahwa klasifikasi tersebut masing-masing berdiri sendiri

Bermacam-macam klasifikasi saham tidak selalu menunjukkan

terpisah satu sama lain. Suatu klasifikasi dapat merupakan gabungan

bahwa klasifikasi tersebut masing-masing berdiri sendiri,

antara 2 (dua) atau lebih unsur-unsur klasifikasi tersebut.

terpisah satu sama lain, tetapi dapat merupakan gabungan dari 2 (dua) klasifikasi atau lebih.

61 Pasal 47

Pasal 54

(1) Anggaran Dasar dapat menentukan pecahan nilai nominal saham.

(1) Anggaran dasar dapat menentukan pecahan nilai nominal saham

(2) Pemegang pecahan nilai nominal saham tidak diberikan hak suara (2) Pemegang pecahan nilai nominal saham tidak diberikan hak suara

perseorangan, kecuali pemegang pecahan nilai nominal saham baik sendiri

perseorangan, kecuali pemegang pecahan nilai nominal saham, baik

atau bersama pemegang pecahan nilai nominal saham lainnya yang sejenis

sendiri atau bersama pemegang pecahan nilai nominal saham lainnya

memiliki nilai nominal sebesar 1 (satu) nominal saham dari klasifikasi

yang klasifikasi sahamnya sama memiliki nilai nominal sebesar 1

tersebut.

(satu) nominal saham dari klasifikasi tersebut (3) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52 ayat (4) dan ayat

Penjelasan:

(5) mutatis mutandis berlaku bagi pemegang pecahan nilai nominal

Ayat (1)

saham.

Pecahan saham hanya dapat dikeluarkan berdasarkan ketentuan dalam Anggaran Dasar. Pengaturan dalam Anggaran Dasar untuk Penjelasan: kemungkinan pemecahan saham tidak memberikan hak kepada

Ayat (1)

pemegang saham untuk melakukan sendiri pemecahan saham.

Pecahan saham hanya dimungkinkan apabila diatur dalam

Ayat (2)

anggaran dasar.

Cukup jelas

Ayat (2)

Cukup jelas. Ayat (3) Cukup jelas.

62 Pasal 48

Pasal 55

Dalam Anggaran Dasar perseroan ditentukan cara pemindahan hak atas saham

Dalam anggaran dasar Perseroan ditentukan cara pemindahan hak atas

sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

saham sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Penjelasan :

Penjelasan :

Cukup jelas.

Cukup jelas.

63 Pasal 49

Pasal 56

(1) Pemindahan hak atas saham atas nama dilakukan dengan akta pemindahan

(1) Pemindahan hak atas saham dilakukan dengan akta pemindahan hak

hak.

(2) Akta pemindahan hak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) atau

(2) Akta pemindahan hak sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) atau salinannya

salinannya disampaikan secara tertulis kepada Perseroan

disampaikan secara tertulis kepada perseroan.

(3) Direksi wajib mencatat pemindahan hak atas saham, tanggal, dan hari

(3) Direksi wajib mencatat pemindahan hak atas saham atas nama, tanggal dan

pemindahan hak tersebut dalam daftar pemegang saham atau daftar

hari pemindahan hak tersebut dalam Daftar Pemegang Saham atau Daftar

khusus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50 ayat (1) dan ayat (2)

Khusus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 ayat (1) dan ayat (2).

dan memberitahukan perubahan susunan pemegang saham kepada

(4) Pemindahan hak atas saham atas tunjuk dilakukan dengan penyerahan surat

Menteri untuk dicatat dalam daftar Perseroan paling lambat 30 (tiga

saham.

puluh) hari terhitung sejak tanggal pencatatan pemindahan hak

(5) Bentuk dan tata cara pemindahan hak atas saham atas nama dan saham atas

(4) Dalam hal pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) belum

tunjuk yang diperdagangkan di pasar modal diatur dalam peraturan

dilakukan, Menteri menolak permohonan persetujuan atau dilakukan, Menteri menolak permohonan persetujuan atau

pemberitahuan yang dilaksanakan berdasarkan susunan dan nama pemegang saham yang belum diberitahukan tersebut

Penjelasan:

(5) Ketentuan mengenai tata cara pemindahan hak atas saham yang

Ayat (1)

diperdagangkan di pasar modal diatur dalam peraturan perundang-

Yang dimaksud dengan "akta", baik berupa akta yang dibuat

undangan di bidang pasar modal.

dihadapan Notaris maupun akta di bawah tangan. Ayat (2)

Penjelasan :

Cukup jelas

Ayat (1)

Ayat (3)

Yang dimaksud dengan "akta", baik berupa akta yang dibuat di

Cukup jelas

hadapan notaris maupun akta bawah tangan.

Ayat (4)

Ayat (2)

Cukup jelas

Cukup jelas.

Ayat (5)

Ayat (3)

Cukup jelas

Yang dimaksud dengan "memberitahukan perubahan susunan pemegang saham kepada Menteri" adalah termasuk juga perubahan susunan pemegang saham yang disebabkan karena warisan, Pengambilalihan, atau Pemisahan.

Ayat (4) Cukup jelas. Ayat (5) Cukup jelas.

64 Pasal 50

Pasal 57

Dalam Anggaran Dasar dapat diatur ketentuan pembatasan pemindahan hak atas

(1) Dalam anggaran dasar dapat diatur persyaratan mengenai pemindahan

saham yaitu:

hak atas saham, yaitu:

a. keharusan menawarkan terlebih dahulu kepada kelompok pemegang saham

a. Keharusan menawarkan terlebih dahulu kepada pemegang saham

tertentu atau pemegang saham lainnya; dan atau

dengan klasifikasi tertentu atau pemegang saham lainnya;

b. keharusan mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari organ perseroan.

b. Keharusan mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari Organ Perseroan; dan/atau

Penjelasan :

c. Keharusan mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari instansi

Cukup jelas.

yang berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan

(2) Persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku dalam hal pemindahan hak atas saham disebabkan peralihan hak karena hukum, kecuali keharusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf

c berkenaan dengan kewarisan.

Penjelasan: Ayat (1) Cukup jelas. Ayat (2) Yang dimaksud dengan "peralihan hak karena hukum", antara lain peralihan hak karena kewarisan atau peralihan hak sebagai akibat Penggabungan, Peleburan, atau Pemisahan.

65 Pasal 51

Pasal 58

(1) Dalam hal Anggaran Dasar mengharuskan pemegang saham menawarkan

(1) Dalam hal anggaran dasar mengharuskan pemegang saham penjual

terlebih dahulu sahamnya kepada kelompok pemegang saham tertentu atau

menawarkan terlebih dahulu sahamnya kepada pemegang saham

pemegang saham lain yang tidak dipilihnya sendiri, perseroan wajib

klasifikasi tertentu atau pemegang saham lain, dan dalam jangka

menjamin bahwa semua saham yang ditawarkan dibeli dengan harga yang

waktu 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal penawaran

wajar dan dibayar tunai dalam waktu 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak

dilakukan ternyata pemegang saham tersebut tidak membeli,

penawaran dilakukan.

pemegang saham penjual dapat menawarkan dan menjual sahamnya

(2) Dalam hal perseroan tidak dapat menjamin terlaksananya ketentuan

kepada pihak ketiga.

sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), pemegang saham dapat menawarkan

(2) Setiap pemegang saham penjual yang diharuskan menawarkan

dan menjual sahamnya kepada karyawan mendahului penawaran kepada

sahamnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berhak menarik

orang lain.

kembali penawaran tersebut, setelah lewatnya jangka waktu 30 (tiga

(3) Setiap pemegang saham yang diharuskan menawarkan sahamnya

puluh) hari sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berhak menarik kembali penawaran

(3) Kewajiban menawarkan kepada pemegang saham klasifikasi tertentu

tersebut setelah lampaunya jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam ayat

atau pemegang saham lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

hanya berlaku 1 (satu) kali

(4) Penawaran saham terlebih dahulu kepada kelompok pemegang saham

Penjelasan:

tertentu atau pemegang saham lainnya hanya dapat dilakukan satu kali.

Ayat (1)

(5) Ketentuan mengenai penawaran dan penjualan saham kepada karyawan

Cukup jelas.

sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) diatur lebih lanjut dengan Peraturan

Ayat (2)

Pemerintah.

Cukup jelas. Ayat (3)

Penjelasan:

Yang dimaksud dengan "hanya berlaku 1 (satu) kali" adalah

Ayat (1)

anggaran dasar Perseroan tidak boleh menentukan

Yang dimaksud dengan "harga yang wajar" dapat berupa harga pasar

menawarkan sahamnya lebih dari 1 (satu) kali sebelum

atau harga yang ditetapkan oleh ahli penilai harga saham yang tidak

menawarkan kepada pihak ketiga.

terikat pada perseroan. Penetapan jangka waktu 30 (tigapuluh) hari dimaksudkan agar terdapat kepastian bahwa setelah jangka waktu tersebut saham mempunyai kebebasan untuk menawarkan saham tersebut kepada pihak lain.

Ayat (2) Pemilikan saham oleh karyawan berdasarkan ayat ini tidak mengubah status saham tersebut menjadi saham karyawan.

Ayat (3) Cukup jelas Ayat (4) Cukup jelas Ayat (5) Cukup jelas

66 Pasal 52

Pasal 59

(1) Pemberian persetujuan atau penolakan pemindahan hak atas saham yang

Pemberian persetujuan pemindahan hak atas saham yang

memerlukan persetujuan organ perseroan harus diberikan secara tertulis

memerlukan persetujuan Organ Perseroan atau penolakannya harus

dalam waktu paling lama 90 (sembilan puluh) hari terhitung sejak organ

diberikan secara tertulis dalam jangka waktu paling lama 90

perseroan menerima permintaan pemindahan hak tersebut.

(sembilan puluh) hari terhitung sejak tanggal Organ Perseroan (sembilan puluh) hari terhitung sejak tanggal Organ Perseroan

Dalam hal jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) telah

perseroan dianggap menyetujui pemindahan hak atas saham tersebut.

lewat dan Organ Perseroan tidak memberikan pernyataan tertulis,

(3) Dalam hal pemindahan hak atas saham atas nama disetujui oleh organ

Organ Perseroan dianggap menyetujui pemindahan hak atas saham

perseroan, harus dilakukan sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud

tersebut

dalam Pasal 49 dan dilakukan dalam waktu paling lama 90 (sembilan puluh)

Dalam hal pemindahan hak atas saham disetujui oleh Organ

hari terhitung sejak persetujuan diberikan.

Perseroan, pemindahan hak harus dilakukan sesuai dengan ketentuan

(4) Dalam hal pemindahan hak atas saham ditolak, maka organ perseroan harus

sebagaimana dimaksud dalam pasal 56 dan dilakukan dalam jangka

menunjuk calon pembeli lain sesuai dengan persyaratan sebagaimana

waktu paling lama 90 (sembilan puluh) hari terhitung sejak tanggal

dimaksud dalam Pasal 51 ayat (1).

persetujuan diberikan

(5) Dalam hal pemindahan hak atas saham ditolak sebagaimana dimaksud

dalam ayat (4) tidak disertai penunjukan, maka berlaku ketentuan Penjelasan : sebagaimana dimaksud dalam ayat (2).

Cukup jelas.

Penjelasan : Cukup jelas.

67 Rencana Kerja Belum diatur

BAB IV

Dalam pasal ini, sebelum memulai tahun buku yang akan

RENCANA KERJA, LAPORAN TAHUNAN,

datang, direksi diharusnya untuk menyusun rencana kerja

DAN PENGGUNJAAN LABA

tahunan Perseroan. Dalam rencana kerja tahunan tersebut juga berisikan anggaran tahunan Perseroan untuk tahun buku yang

Bagian Kesatu

akan datang

Rencana Kerja

Pasal 63

Direksi menyusun rencana kerja tahunan sebelum dimulainya tahun buku yang akan datang.

Renana kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memuat juga anggaran tahunan Perseroan untuk tahun buku yang akan datang.

Penjelasan : Cukup jelas.

68 Pasal 64 Menurut pasal ini Direksi dapat menyampaikan rencana kerjanya kepada Dewan Komisaris atau RUPS sebagaimana

Rencana kerja sebagaimana dimaksud dalam pasal 63 disampaikan

ditentukan dalam Anggaran Dasar, selain itu dalam Anggaran

kepada Dewan Komisaris atau RUPS sebagaimana ditentukan dalam

Dasar juga dapat ditentukan bahwa rencana kerja tahunan

anggaran dasar.

Perseroan harus mendapatkan persetujuan dari Dewan

Anggatan dasar dapat menentukan rencana kerja yang disampaikan

Komisaris dan RUPS, hal tersebut dapat dikecualikan oleh Direksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus sepanjang ditentukan lain dalam peraturan perundang- mendapatkan persetujuan Dewan Komisaris atau RUPS, kecuali

undangan. Selanjutnya apabila ternyata Rencana Kerja Tahunan

ditentukan lain dalam peraturan perundang-undangan.

Perseroan tersebut harus mendapat persetujuan RUPS maka

Dalam hal anggaran dasar menentukan rencana kerja harus rencana kerja tersebut harus ditelaah oleh Dewan Komisaris. mendapat persetujuan RUPS, rencana kerja tersebut terlebih dahulu harus ditelaah Dewan Komisaris.

Penjelasan: Ayat (1)

Ayat (2) Yang dimaksud dengan "kecuali ditentukan lain dalam peraturan perundang-undangan" adalah peraturan perundang- undangan menentukan lain bahwa persetujuan atas rencana kerja diberikan oleh RUPS, maka anggaran dasar tidak dapat menentukan rencana kerja disetujui oleh Dewan Komisaris atau sebaliknya. Demikian juga, apabila peraturan perundang-undangan menentukan bahwa rencana kerja harus mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris atau RUPS, maka anggaran dasar tidak dapat menentukan bahwa rencana kerja cukup disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris atau RUPS.

Ayat (3) Cukup jelas.

69 Pasal 65 Menurut Pasal ini Perseroan dapat menggunakan rencana kerja tahun lalu yang sebelumnya pernah digunakan apabila Direksi

Dalam hal Direksi tidak menyampaikan rencana kerja sebagaimana

Perseroan tidak menyampaikan rencana kerja tahunannya atau dimaksud pada pasal 64, rencana kerja tahun yang lampau apabila Perseroan belum memperoleh persetujuan atas rencana diberlakukan.

kerja tahunannya yang sudah diajukan sebagaimana diatur

Rencana kerja tahun yang lampau berlaku juga bagi Perseroan yang

dalam Anggaran Dasar atau peraturan perundang-undangan

rencaa kerjanya belum memperoleh persetujuan sebagaimana ditentukan dalam anggaran dasar atau peraturan perundang- undangan.

Penjelasan : Cukup jelas.

70 Laporan Tahunan

Pasal 56

Bagian Kedua

Menurut ketentuan pasal ini, terdapat perbedaan mengenai

Laporan Tahunan

jangka waktu bagi Direksi untuk menyampaikan laporan

Dalam waktu 5 (lima) bulan setelah tahun buku Perseroan ditutup, Direksi

Keuangan. Menurut UU PT yang baru paling lambat 6 bulan

menyusun laporan tahunan untuk diajukan kepada RUPS, yang memuat

Pasal 66

setelah tahun buku Perseroan berakhir, Perseroan harus segera

sekurang-kurangnya:

menyampaikan laporan tahunan, sedangkan dalam UU PT

a. perhitungan tahunan yang terdiri dari neraca akhir tahun buku yang baru

Direksi menyampaikan laporan tahunan kepada RUPS setelah yang lama jangka waktunya 5 bulan.

lampau dan perhitungan laba rugi dari tahun buku yang bersangkutan

ditelaah oleh Dewan Komisaris dalam jangka waktu paling lambat 6

Juga terdapat perbedaan mengenai istilah yang ada dalam

serta penjelasan atas dokumen tersebut;

(enam) bulan setelah tahun buku Perseroan berakhir.

laporan tahunan. Dalam UU PT yang baru digunakan istilah

b. neraca gabungan dari Perseroan yang tergabung dalam satu grup, di

Laporan tahunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memuat

laporan keuangan, sedangkan dalam UU PT yang lama

samping neraca dari masing-masing Perseroan tersebut;

sekurang-kurangnya :

digunakan istilah perhitungan tahunan. Keduanya sama-sama

c. laporan mengenai keadaan dan jalannya Perseroan serta hasil yang telah

a. laporan keuangan yang terdiri atas sekurang-kurangnya disusun berdasarkan pada Standar Akuntansi Keuangan,

dicapai;

neraca akhir tahun buku yang baru lampau dalam bedanya dalam Perhitungan tahunan yang digunakan dalam UU

d. kegiatan utama Perseroan dan perubahan selama tahun buku;

perbandingan dengan tahun buku sebelumnya, laporan rugi

PT yang lama, apabila ternyata dalam kenyataaannya

e. rincian masalah yang timbul selama tahun buku yang mempengaruhi

laba dari tahun buku yang bersangkutan, laporan arus kas, dan

perhitungan tahunan tersebut tidak dapat disusun berdasarkan

kegiatan Perseroan;

laporan perubahan ekuitas, serta catatan atas laporan Standar Akuntansi Keuangan yang ada maka Direksi Perseroan

f. nama anggota Direksi dan Komisaris; dan

keuangan tersebut;

harus memberikan penjelasan beserta alasannya, sedangkan

g. gaji dan tunjangan lain bagi anggota Direksi dan Komisaris.

b. laporan mengenai kegiatan Perseroan;

dalam UU baru tidak ada toleransi sehingga harus sesuai

c. laporan pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan;

dengan Standar Akuntasi Keuangan.

Penjelasan :

mempengaruhi kegiatan usaha Perseroan;

dimana selain yang sudah diatur dalam UU PT yang lama,

Huruf a

e. laporan mengenai tugas pengawasan yang telah dilaksanakan

dalam UU PT yang baru ada penambahan materi yang dimuat

Cukup jelas

oleh Dewan Komisaris selama tahun buku yang baru lampau;

dalam laporan tahunan yaitu laporan pelaksanaan tanggung

Huruf b

f. nama anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris;

jawab sosial dan lingkungan dan laporan mengenai tugas

Yang dimaksud dengan "neraca gabungan adalah neraca

g. gaji dan tunjangan bagi anggota Direksi dan gaji atau

pengawasan yang telah dilaksanakan oleh Dewan Komisaris

konsolidasi, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang

honorarium dan tunjangan bagi anggota Dewan Komisaris

selama tahun buku yang baru lampau.

berlaku.

Perseroan untuk tahun yang baru lampau.

Selain itu dalam ketentuan UU PT yang baru juga diatur

Huruf c

Laporan keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 huruf (a)

mengenai kewajiban dari Perseroan yang wajib diaudit untuk

Termasuk hal yang harus dilaporkan adalah perkiraan mengenai

disusun berdasarkan standar akuntansi keuangan.

menyampaikan neraca dan laporan laba rugi dari tahun buku

perkembangan perseroan untuk waktu yang akan datang.

Neraca dan laporan laba rugi dari tahun buku yang bersangkutan

yang bersangkutan kepada menteri sesuai ketentuan perundang-

Huruf d

sebagaimana dimaksud pada ayat 2 huruf (a) bagi Perseroan yang

undangan.

Cukup jelas

wajib diaudit, harus disampaikan kepada menteri sesuai dengan

Huruf e

ketentuan peraturan perundang-undangan.

Cukup jelas Huruf f

Penjelasan:

Cukup jelas

Ayat (1)

Huruf g

Cukup jelas.

Cukup jelas

Ayat (2)

Huruf a Cukup jelas. Huruf b Yang dimaksud dengan "laporan kegiatan Perseroan" adalah termasuk laporan tentang hasil atau kinerja Perseroan.

Huruf c Cukup jelas. Huruf d Yang dimaksud dengan "rincian masalah" adalah termasuk sengketa atau perkara yang melibatkan Perseroan.

Huruf e Cukup jelas. Huruf f Cukup jelas. Huruf g Cukup jelas. Ayat (3) Yang dimaksud dengan "standar akuntansi keuangan" adalah standar yang ditetapkan oleh Organisasi Profesi Akuntan Indonesia yang diakui Pemerintah Republik Indonesia.

Ayat (4) Cukup jelas.

71 Pasal 57

Pasal 67

Dalam Pasal ini diatur mengenai ketentuan bahwa sebagai bentuk pertanggungjawaban anggota Direksi dan Dewan

(1) Laporan tahunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56 ditandatangani

(1) Laporan tahunan sebagaimana dimaksud dalam pasal 66 ayat (1)

Komisaris dalam melaksanakan tugasnya pada tahun buku yang

oleh semua anggota Direksi dan Komisaris.

ditandatangani oleh semua anggota Direksi dan semua anggota

bersangkutan maka mereka diharuskan untuk menandatangani bersangkutan maka mereka diharuskan untuk menandatangani

bersangkutan dan disediakan dikantor Perseroan sejak tanggal sebelumnya, dan dalam pasal ini juga diatur mengenai

alasannya secara tertulis.

panggilan RUPS untuk dapat diperiksa oleh pemegang saham.

kewajiban dari Perseroan untuk menyediakan laporan tahunan

(2) Dalam hal terdapat anggota Direksi atau anggota Dewan Komisaris

di kantor Perseroan sejak tanggal panggilan RUPS untuk dapat

Penjelasan:

yang tidak menandatangani laporan tahunan sebagaimana dimaksud

diperiksa oleh pemegang saham.

Ayat (1)

pada ayat (1), yang bersangkutan harus menyebutkan alasannya

Apabila dalam kenyataannya terdapat anggota Direksi atau

Cukup jelas.

secara tertulis, atau alasan tersebut dinyatakan oleh Direksi dalam

anggota Dewan Komisaris tidak dapat menandatangani laporan

Ayat (2)

surat tersendiri yang dilekatkan dalam laporan tahunan;

tahunan tersebut, maka yang bersangkutan harus menyebutkan

Laporan Tahunan yang diajukan kepada RUPS harus ditandatangani

(3) Dalam hal terdapat anggota Direksi atau anggota Dewan Komisaris

alasannya secara tertulis atau Direksi juga harus memberikan

oleh semua anggota Direksi dan Komisaris, karena laporan ini

yang tidak menandatangani laporan tahunan sebagaimana dimaksud

alasan tertentu yang dilekatkan dalam laporan tahunan, apabila

merupakan bentuk pertanggungjawaban mereka dalam

pada ayat (1) dan tidak memberi alasan secara tertulis, yang ada anggota Direksi atau anggota Dewan Komisaris tidak dapat

melaksanakan tugasnya.

bersangkutan dianggap telah menyetujui isi laporan tahunan.

memberikan alasan secara tertulis perihal yang bersangkutan

Apabila ada di antara anggota Direksi atau Komisaris tidak

tidak menandatangani laporan tahunan. Hal tersebut

menandatanganinya, maka alasan atau penyebab hal ini perlu

Penjelasan:

dimaksudkan agar RUPS dapat menggunakannya sebagai

dijelaskan secara tertulis kepada RUPS agar RUPS dapat

Ayat (1)

salah satu bahan pertimbangan dalam memberikan penilaian

menggunakannya sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam

Yang dimaksud dengan "penandatanganan laporan tahunan"

terhadap laporan tersebut. Dalam pasal ini juga disebutkan

memberikan penilaian terhadap laporan tersebut.

adalah bentuk pertanggungjawaban anggota Direksi dan akibat hukumnya apabila anggota Direksi dan Anggota anggota Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugasnya.

Komisaris tetap tidak menandantagani laporan tahunan dan

Dalam hal laporan keuangan Perseroan diwajibkan diaudit oleh

tidak memberikan alasan secara tertulis, yaitu yang

akuntan publik, laporan tahunan yang dimaksud adalah laporan

bersangkutan dianggap telah menyetujui isi laporan tahunan

tahunan yang memuat laporan keuangan yang telah diaudit.

tersebut. Sedangkan dalam UU No. 1 tahun 1995 hanya diatur

Ayat (2)

mengenai kewajiban dari anggota Direksi dan Komisaris untuk

Yang dimaksud dengan "alasan secara tertulis" adalah agar

menandatangani laporan tahunan serta dalam hal mereka tidak

RUPS dapat menggunakannya sebagai salah satu bahan

bisa menandatangani laporan tersebut ada keharusan untuk

pertimbangan dalam memberikan penilaian terhadap laporan

memberikan alasan secara tertulis. Sedangkan ketentuan

tersebut.

mengenai kewajiban Direksi untuk memberikan alasan apabila

Anggota Direksi atau anggota Dewan Komisaris yang tidak

ada anggota Direksi dan anggota Komisaris tidak dapat

memberikan alasan, antara lain karena yang bersangkutan telah

menandatangani laporan tahunan dan tidak dapat memberikan

meninggal dunia, alasan tersebut dinyatakan oleh Direksi dalam

alasan secara tertulis serta akibat hukum apabila anggota

surat tersendiri yang dilekatkan pada laporan tahunan.

Direksi dan anggota Komisaris tidak menandatangani dan

Ayat (3)

memberikan alasan secara tertulis tersebut belum diatur.

Cukup jelas.