Pasal 23
33 Pasal 23
Selama pendaftaran dan pengumuman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 dan Pasal 22 belum dilakukan, maka Direksi secara tanggung renteng bertanggung jawab atas segala perbuatan hukum yang dilakukan perseroan.
Penjelasan : Selain sanksi pidana yang diatur dalam Undang-undang tentang Wajib Daftar Perusahaan, Pasal ini mengatur sanksi perdata dalam hal kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 dan 22 tidak dipenuhi.
34 Modal dan Saham
Pasal 24
BAB III
Menurut kedua undang-undang PT tersebut modal dasar
MODAL DAN SAHAM
perseroan terdiri atas seluruh nilai nominal saham, tetapi dalam
(1) Modal dasar perseroan terdiri atas seluruh nilai nominal saham.
Bagian Kesatu
UU Nomor 1 Tahun 1995 mengatur bahwa saham tersebut
(2) Saham sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat dikeluarkan atas nama
Modal
dapat dikeluarkan atas nama dan atau atas tunjuk, sedangkan
dan atau atas tunjuk.
dalam UU PT yang baru mengatur bahwa modal Perseroan
Pasal 31
terdiri atas saham tanpa nilai nominal.
Penjelasan :
Ayat (1)
(1) Modal dasar Perseroan terdiri atas seluruh nilai nominal saham
Cukup jelas
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak menutup
Ayat (2)
kemungkinan peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal
Saham atas nama adalah saham yang mencantumkan nama pemegang
mengatur modal Perseroan terdiri atas saham tanpa nilai nominal
atau pemiliknya. Saham atas tunjuk adalah saham yang tidak
Penjelasan : Cukup jelas.
35 Pasal 25
Pasal 32
Terdapat perbedaan jumlah modal dasar perseroan antara UU Nomor 1 Tahun 1995 dengan UU PT yang baru. Dalam UU
(1) Modal dasar perseroan paling sedikit Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta
(1) Modal dasar Perseroan paling sedikit Rp. 50.000.000,00 (lima puluh
lama modal dasar perseroan paling sedikit 20.000.000,- (dua
rupiah).
juta rupiah)
puluh juta rupiah). Sedangkan dalam UU PT yang baru
(2) Undang-undang atau peraturan pelaksanaan yang mengatur bidang usaha
(2) Undang-undang yang mengatur kegiatan usaha tertentu dapat menentukan bahwa modal dasar perseroan paling sedikit
tertentu dapat menentukan jumlah minimum modal dasar perseroan yang
menentukan jumlah minimun modal Perseroan yang lebih besar
50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah)
berbeda dari ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1).
daripada ketentuan modal dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
(3) Perubahan besarnya modal dasar sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dan
(3) Perubahan besarnya modal dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
penentuan besarnya modal dasar Perseroan Terbuka beserta perubahannya,
ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah
ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.
Penjelasan : Ayat (1)
Penjelasan:
Cukup jelas.
Ayat (1)
Ayat (2)
Cukup jelas
Yang dimaksud dengan "kegiatan usaha tertentu", antara lain usaha
Ayat (2)
perbankan, asuransi, atau freight forwarding.
Cukup jelas
Ayat (3)
Ayat (3)
Ketentuan pada ayat ini diperlukan untuk mengantisipasi perubahan
Ketentuan dalam ayat ini diperlukan mengantisipasi perubahan
keadaan perekonomian.
keadaan perekonomian.
36 Pasal 26
Pasal 33
• Dalam UU PT yang baru disebutkan bahwa modal dasar pada pasal 32 tersebut, sekurang-kurangnya harus
(1) Pada saat pendirian perseroan, paling sedikit 25 % (dua puluh lima persen)
(1) Paling sedikit 25 % (dua puluh lima persen) dari modal dasar
ditempatkan dan disetorkan penuh sebesar 25 % dari modal
dari modal dasar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 harus telah
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 harus ditempatkan dan disetor
(2) Setiap penempatan modal sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) harus telah
(2) Modal ditempatkan dan disetor penuh sebagaimana dimaksud pada
• Hal ini berbeda dengan ketentuan pasal 26 UU No 1 Tahun
disetor paling sedikit 50 % (lima puluh persen) dari nilai nominal setiap
ayat (1) dibuktikan dengan bukti penyetoran yang sah
1995 yang menyebutkan bahwa pada saat pendirian
saham yang dikeluarkan.
(3) Pengeluaran saham lebih lanjut yang dilakukan setiap kali untuk
Perseroan, paling sedikit 25 % dari modal dasar telah
(3) Seluruh saham yang telah dikeluarkan harus disetor penuh pada saat
menambah modal yang ditempatkan harus disetor penuh.
ditempatkan dan paling sedikit 50% dari modal yang telah
pengesahan perseroan dengan bukti penyetoran yang sah.
ditempatkan tersebut harus telah disetor penuh.
(4) Pengeluaran saham lebih lanjut setiap kali harus disetor penuh.
Cukup jelas.
Ayat (1)
Ayat (2)
Cukup jelas
Yang dimaksud dengan "bukti penyetoran yang sah", antara lain bukti
Ayat (2)
setoran pemegang saham ke dalam rekening bank atas nama Perseroan,
Cukup jelas
data dari laporan keuangan yang telah diaudit oleh akuntan, atau
Ayat (3)
neraca Perseroan yang ditandatangani oleh Direksi dan Dewan
Cukup jelas
Ketentuan ini menegaskan bahwa sejak tanggal pengesahan tidak
Ketentuan ini menegaskan bahwa tidak dimungkinkan penyetoran atas
dimungkinkan penyetoran atas saham secara mengangsur.
saham dengan cara mengangsur.
Kemungkinan mengangsur saham hanya dilakukan sebelum
37 Pasal 27
Pasal 34
Terdapat perbedaan dalam pengumuman penyetoran saham dalam bentuk benda tidak bergerak, dimana dalam UU Nomor
(1) Penyetoran atas saham dapat dilakukan dalam bentuk uang dan atau dalam
(1) Penyetoran atas modal saham dapat dilakukan dalam bentuk uang
1 Tahun 1995 disebutkan bahwa penyetoran tersebut harus
bentuk lainnya.
dan/atau dalam bentuk lainnya
diumumkan dalam 2 (dua) surat kabar harian tanpa ada jangka
(2) Dalam hal penyetoran saham dilakukan dalam bentuk lain sebagaimana
(2) Dalam hal penyetoran modal saham dilakukan dalam bentuk lain
waktu, sedangakan dalam UU PT yang baru menentukan bahwa
dimaksud dalam ayat (1), penilaian harga ditetapkan oleh ahli yang tidak
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), penilaian setoran modal saham
pengumuman penyetoran saham dalam bentuk benda tidak
terikat pada perseroan.
ditentukan berdasarkan nilai wajar yang ditetapkan sesuai dengan
bergerak harus diumumkan dalam 1 (satu) surat kabar harian
(3) Penyetoran saham dalam bentuk benda tidak bergerak harus diumumkan
harga pasar atau oleh ahli yang tidak terafiliasi dengan Perseroan
atau lebih dan dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari
dalam 2 (dua) surat kabar harian.
(3) Penyetoran saham dalam bentuk benda tidak bergerak harus setelah akta pendirian ditandatangani atau setelah RUPS
(4) Bagi Perseroan Terbuka setiap pengeluaran saham harus telah disetor penuh
diumumkan dalam 1 (satu) Surat Kabar atau lebih, dalam jangka waktu
memutuskan penyetoran saham tersebut.
dengan tunai.
14 (empat belas) hari setelah akta pendirian ditandatangani atau setelah RUPS memutuskan penyetoran saham tersebut
Pada umumnya penyetoran saham adalah dalam bentuk uang. Namun
Ayat (1)
demikian, tidak ditutup kemungkinan penyetoran saham dalam bentuk
Pada umumnya penyetoran saham adalah dalam bentuk uang.
lain baik berupa benda berwujud atau benda tidak berwujud yang
Namun, tidak ditutup kemungkinan penyetoran saham dalam
dapat dinilai dengan uang. bentuk lain, baik berupa benda berwujud maupun benda tidak Penyetoran atas saham dilakukan pada saat pendirian atau sesudah
berwujud, yang dapat dinilai dengan uang dan yang secara
perseroan memperoleh pengesahan sebagai badan hukum.
nyata telah diterima oleh Perseroan. Penyetoran saham dalam
Penyetoran saham dalam bentuk lain selain uang yang dilakukan pada
bentuk lain selain uang harus disertai rincian yang
saat pendirian dicantumkan dalam Akta Pendirian. Sedangkan
menerangkan nilai atau harga, jenis atau macam, status, tempat
penyetoran dalam bentuk lain yang dilakukan sesudah pengesahan
kedudukan, dan lain-lain yang dianggap perlu demi kejelasan
perseroan sebagai badan hukum dilakukan dengan persetujuan RUPS
mengenai penyetoran tersebut.
atau organ lain yang ditunjuk oleh RUPS.
Ayat (2)
Penyetoran saham dalam bentuk lain selain uang harus disertai rincian
Nilai wajar setoran modal saham ditentukan sesuai dengan nilai
yang menerangkan nilai atau harga, jenis atau macam, status, tempat
pasar. Jika nilai pasar tidak tersedia, nilai wajar ditentukan
kedudukan dan lain-lain yang dianggap perlu demi kejelasan
berdasarkan teknik penilaian yang paling sesuai dengan
mengenai penyetoran tersebut.
karakteristik setoran, berdasarkan informasi yang relevan dan
Ayat (2)
terbaik.
Yang dimaksud dengan "ahli yang tidak terikat pada perseroan"
Yang dimaksud dengan "ahli yang tidak terafiliasi" adalah ahli
adalah orang perseorangan atau badan hukum yang disahkan oleh
yang tidak mempunyai:
pemerintah, yang berdasarkan keahlian atau pengetahuannya
a. hubungan keluarga karena perkawinan atau keturunan
mempunyai kemampuan untuk menilai harga benda tersebut.
sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun
Ayat (3)
vertikal dengan pegawai, anggota Direksi, Dewan
Maksud diumumkannya penyetoran saham dalam bentuk benda tidak
Komisaris, atau pemegang saham dari Perseroan;
bergerak dalam 2 (dua) surat kabar harian adalah agar diketahui
b. hubungan dengan Perseroan karena adanya kesamaan satu
umum dan memberikan kesempatan keberatan atas penyerahan benda
atau lebih anggota Direksi atau Dewan Komisaris;
tidak bergerak tersebut sebagai setoran saham. Pengumuman
c. hubungan pengendalian dengan Perseroan baik langsung
mengenai penyetoran saham dalam bentuk benda tidak bergerak
maupun tidak langsung; dan/atau
dilakukan dalam surat kabar harian berbahasa Indonesia yang terbit
d. saham dalam Perseroan sebesar 20% (dua puluh persen)
atau beredar di tempat kedudukan di tempat kedudukan perseroan dan
atau lebih.
surat kabar harian berbahasa Indonesia dengan peredaran nasional.
Ayat (3)
Pengumuman tersebut memuat jumlah penyetoran saham dalam
Maksud diumumkannya penyetoran saham dalam bentuk
bentuk benda tidak bergerak serta rinciannya sebagaimana dimaksud
benda tidak bergerak dalam Surat Kabar, adalah agar
dalam penjelasan Pasal 27 ayat (1). Penyetoran saham dalam bentuk
diketahui umum dan memberikan kesempatan kepada pihak
lain dicatat dalam Daftar Pemegang Saham.
yang berkepentingan untuk dapat mengajukan keberatan atas
Ayat (4)
misalnya ternyata diketahui benda tersebut bukan milik
Cukup jelas
Dalam UU Nomor 1 Tahun 1995 disebutkan bahwa pemegang saham yang mempunyai tagihan terhadap Perseroan tidak dapat
(1) Pemegang saham yang mempunyai tagihan terhadap perseroan tidak dapat
(1) Pemegang saham dan kreditor lainnya yang mempunyai tagihan
menggunakan hak tagihnya sebagai kompensasi kewajiban
menggunakan hak tagihannya sebagai kompensasi kewajiban penyetoran
terhadap Perseroan tidak dapat menggunakan hak tagihnya sebagai
penyetoran harga sahamnya, sedangkan dalam UU PT yang
atas harga sahamnya.
kompensasi kewajiban penyetoran atas harga saham yang telah
baru hal tersebut diatas bisa disimpangi asalkan mendapat
(2) Bentuk-bentuk tagihan tertentu selain tagihan sebagaimana dimaksud dalam
diambilnya, kecuali disetujui oleh RUPS
persetujuan dari RUPS yang dilakukan dilakukan sesuai
ayat (1) yang dapat dikompensasikan sebagai setoran saham, diatur lebih
(2) Hak tagih terhadap Perseroan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dengan ketentuan mengenai panggilan rapat, kuorum dan
lanjut dengan Peraturan Pemerintah.
yang dapat dikompensasi dengan setoran saham adalah hak tagih atas
jumlah suara untuk perubahan anggaran dasar.
tagihan terhadap Perseroan yang timbul karena:
Penjelasan :
a. Perseroan telah menerima uang atau penyerahan benda berwujud
Ayat (1)
atau benda tidak berwujud yang dapat dinilai dengan uang;
Cukup jelas
b. Pihak yang menjadi penanggung atau penjamin utang Perseroan
Ayat (2)
telah membayar lunas utang Perseroan sebesar yang ditanggung
Yang dimaksud dengan "tagihan tertentu" antara lain "convertible
atau dijamin; atau
bonds" sedangkan bentuk-bentuk tagihan lain sesuai dengan
c. Perseroan menjadi penanggung atau penjamin utang dari pihak
perkembangan dunia usaha diatur lebih lanjut dengan Peraturan
ketiga dan Perseroan telah menerima manfaat berupa uang atau
Pemerintah.
barang yang dapat dinilai dengan uang yang langsung atau tidak langsung secara nyata telah diterima Perseroan
(3) Keputusan RUPS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sah apabila dilakukan sesuai dengan ketentuan mengenai panggilan rapat, kuorum, dan jumlah suara untuk perubahan anggaran dasar sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini dan/atau anggaran dasar.
Penjelasan: Ayat (1) Diperlukannya persetujuan RUPS sebagaimana dimaksud pada ayat ini adalah untuk menegaskan bahwa hanya dengan persetujuan RUPS dapat dilakukan kompensasi karena dengan disetujuinya kompensasi, hak didahulukan pemegang saham lainnya untuk mengambil saham baru dengan sendirinya dilepaskan.
Ayat (2) Berdasarkan ketentuan pada ayat ini, bunga dan denda yang terutang sekalipun telah jatuh waktu dan harus dibayar karena secara nyata tidak diterima oleh Perseroan, tidak dapat dikompensasikan sebagai setoran saham. Huruf a
Cukup jelas Huruf b Yang dimaksud dalam ketentuan ini adalah pihak yang menjadi penanggung atau penjamin utang Perseroan telah membayar lunas utang Perseroan sehingga mempunyai hak tagih terhadap Perseroan.
Huruf c Huruf c
Ayat (3) Cukup jelas
39 Pasal 29
Pasal 36
Kedua peraturan tersebut sama-sama mengatur bahwa Perseroan dilarang mengeluarkan saham untuk dimiliki sendiri.
(1) Perseroan dilarang mengeluarkan saham untuk dimiliki sendiri.
(2) Perseoran dilarang mengeluarkan saham baik untuk dimiliki sendiri
Tetapi dalam UU PT yang baru lebih mengatur lebih rinci
(2) Larangan pemilikan saham sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku
maupun dimiliki oleh Perseroan lain, yang sahamnya secara langsung
seperti mengenai larangan tersebut diatas tidak berlaku
juga bagi anak perusahaan terhadap saham yang dikeluarkan oleh induk
atau tidak langsung telah dimiliki oleh Perseroan
terhadap kepemilikan saham yang diperoleh berdasarkan
perusahaannya.
(3) Ketentuan larangan kepemilikan saham sebagaimana dimaksud dalam
peralihan karena hukum, hibah atau hibah wasiat karena dalam
ayat (1) tidak berlaku terhadap kepemilikan saham yang diperoleh
hal ini tidak ada pengeluaran saham yang memerlukan setoran
Penjelasan:
berdasarkan peralihan karena hukum, hibah, atau hibah wasiat
dana dari pihak lain sehinnga tidak melanggar ketentuan ayat
Pada prinsipnya, pengeluaran saham adalah suatu upaya pengumpulan
(4) Saham yang diperoleh berdasarkan ketentuan sebagaimana dimaksud
(1). Saham yang diperoleh karena hal-hal tersebut diatas, dalam
modal, maka kewajiban penyetoran atas saham seharusnya dibebankan
pada ayat (2), dalam jangka waktu 1 (satu) tahun setelah tanggal
jangka waktu 1 (satu) tahun sejak tanggal perolehan harus
kepada pihak lain. Demi kepastian, Pasal ini menentukan bahwa
perolehan harus dialihkan kepada pihak lain yang tidak dilarang
dialihkan kepada pihak lain yang tidak dilarang memiliki
perseroan tidak boleh mengeluarkan saham untuk dimiliki sendiri.
memiliki saham dalam Perseroan.
saham dalam perseroan. Sedangkan dalam hal Perseroan
Larangan memiliki sendiri saham yang dikeluarkan suatu induk (5) Dalam hal Perseroan lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tersebut merupakan perusahaan efek berlaku ketentuan
perusahaan berlaku juga bagi anak perusahaan. Larangan bagi anak
merupakan perusahaan efek, berlaku ketentuan perundang-undangan di
peraturan perundang-undangan mengenai pasar modal.
perusahaan memiliki saham yang dikeluarkan oleh induk perusahaan
bidang pasar modal.
didasarkan pada pertimbangan bahwa pemilikan saham oleh anak perusahaan tidak dapat dipisahkan dari pemilikan oleh induk Penjelasan: perusahaannya. yang dimaksud dengan "anak perusahaan" adalah
Ayat (1)
perseroan yang mempunyai hubungan khusus dengan perseroan lainnya
Pada prinsipnya, pengeluaran saham adalah suatu upaya
yang terjadi karena:
pengumpulan modal, maka kewajiban penyetoran atas saham
a. lebih dari 50% (lima puluh persen) sahamnya dimiliki oleh induk
seharusnya dibebankan kepada pihak lain. Demi kepastian,
perusahaannya;
Pasal ini menentukan bahwa Perseroan tidak boleh
b. lebih dari 50% (lima puluh persen) suara dalam RUPS dikuasai oleh
mengeluarkan saham untuk dimiliki sendiri.
induk perusahaannya; dan atau
Larangan tersebut termasuk juga larangan kepemilikan silang
c. kontrol atas jalannya perseroan, pengangkatan, dan pemberhentian
(cross holding)yang terjadi apabila Perseroan memiliki saham
Direksi dan Komisaris sangat dipengaruhi oleh induk
yang dikeluarkan oleh Perseroan lain yang memiliki saham
perusahaannya.
Perseroan tersebut, baik secara langsung maupun tidak langsung. Pengertian kepemilikan silang secara langsung adalah apabila Perseroan pertama memiliki saham pada Perseroan kedua tanpa melalui kepemilikan pada satu "Perseroan antara" atau lebih dan sebaliknya Perseroan kedua memiliki saham pada Perseroan pertama. Pengertian kepemilikan silang secara tidak langsung adalah kepemilikan Perseroan pertama atas saham pada Perseroan kedua melalui kepemilikan pada satu "Perseroan antara" atau lebih dan sebaliknya Perseroan kedua memiliki saham pada Perseroan pertama.
Ayat (2)
Perseroan sendiri atau pemilikan saham secara kepemilikan silang tidak dilarang jika pemilikan saham tersebut diperoleh berdasarkan peralihan karena hukum, hibah, atau hibah wasiat oleh karena dalam hal ini tidak ada pengeluaran saham yang memerlukan setoran dana dari pihak lain sehingga tidak melanggar ketentuan larangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
Ayat (3) Cukup jelas. Ayat (4) Yang dimaksud dengan "perusahaan efek" adalah sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang tentang Pasar Modal.
40 Perlindungan
Pasal 30
Bagian Kedua
Dalam kedua UU tersebut sama-sama mengatur tentang
Modal dan
Perlindungan Modal dan Kekayaan Perseroan
ketentuan-ketentuan pembelian kembali saham yang telah
Kekayaan
(1) Perseroan dapat membeli kembali saham yang telah dikeluarkan dengan
dikeluarkan. Tetapi terdapat perbedaan dimana dalam UU PT
yang baru mengatur bahwa jika pembelian saham kembali
a. dibayar dari laba bersih sepanjang tidak menyebabkan kekayaan bersih
tersebut melanggar ketentuan maka konsekuensinya adalah
perseroan menjadi lebih kecil dari jumlah modal yang ditempatkan
(1) Perseroan dapat membeli kembali saham yang telah dikeluarkan
menjadi batal demi hukum dan direksi Perseroan secara
ditambah cadangan yang diwajibkan sesuai dengan ketentuan Undang-
dengan ketentuan:
tenggung renteng bertanggung jawab atas kerugian yang
undang ini; dan
a. Pembelian kembali saham tersebut tidak menyebabkan diderita pemegang saham yang beritikad baik, dan saham yang
b. jumlah nilai nominal seluruh saham yang dimiliki perseroan bersama
kekayaan bersih Perseroan menjadi lebih kecil dari jumlah
dibeli kembali oleh Perseroan hanya boleh dikuasai oleh
dengan yang dimiliki oleh anak perusahaan dan gadai saham yang
modal yang ditempatkan ditambah cadangan wajib yang telah
Perseroan paling lama 3 (tiga) tahun. Selain itu pembelian
dipegang, tidak melebihi 10 % (sepuluh persen) dari jumlah modal yang
disisihkan; dan
kembali saham tersebut hanya boleh dilakukan dengan
ditempatkan.
b. Jumlah nilai nominal seluruh saham yang dibeli kembali oleh
persetujuan RUPS yang sesuai dengan ketentuan mengenai
(2) Perolehan saham, baik secara langsung maupun tidak langsung yang
Perseroan dan gadai saham atau jaminan fidusia atas saham
panggilan rapat, kuorum, dan persetujuan jumlah suara untuk
bertentangan dengan ayat (1) batal demi hukum dan pembayaran yang telah
yang dipegang oleh Perseroan sendiri dan/atau Perseroan lain
perubahan anggaran dasar kecuali ditentukan lain dalam
diterima oleh pemegang saham harus dikembalikan kepada perseroan.
yang sahamnya secara langsung atau tidak langsung dimiliki
peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal
(3) Direksi secara tanggung renteng bertanggung jawab atas semua kerugian
oleh Perseroan, tidak melebihi 10% (sepuluh persen) dari
yang diderita pemegang saham yang beritikad baik, yang timbul akibat batal
jumlah modal yang ditempatkan dalam Perseroan, kecuali diatur
demi hukum sebagaimana dimaksud dalam ayat (2).
lain dalam peraturan Perundang-undangan di bidang pasar modal.
Penjelasan:
(2) Pembelian kembali saham, baik secara langsung maupun tidak
Ayat (1)
langsung, yang bertentangan dengan ayat (1) batal demi hukum
Pembelian kembali saham perseroan tidak menyebabkan ditariknya
(3) Direksi secara tanggung renteng bertanggung jawab atas kerugian
saham tersebut, kecuali dalam hal pengurangan modal.
yang diderita pemegang saham yang beritikad baik, yang timbul
Huruf a
akibat pembelian kembali yang batal karena hukum sebagaimana
Yang dimaksud dengan "kekayaan bersih" adalah kekayaan
dimaksud pada ayat (2)
bersih menurut neraca terbaru yang disahkan dalam waktu 6
(4) Saham yang dibeli kembali Persroan sebagaimana dimaksud pada
(enam) bulan terakhir.
ayat (1) hanya boleh dikuasai Perseroan paling lama 3 (tiga) tahun
Huruf b
Cukup jelas
Karena pemegang saham diwajibkan mengembalikan uang yang
Pembelian kembali saham Perseroan tidak menyebabkan
diterima, maka perseroan juga diwajibkan mengembalikan saham yang
pengurangan modal, kecuali apabila saham tersebut ditarik
telah dibeli tersebut kepada pemegang saham.
kembali.
Ayat (3)
Huruf a Huruf a
Huruf b Cukup jelas. Ayat (2) Cukup jelas. Ayat (3) Cukup jelas. Ayat (4) Ketentuan jangka waktu 3 (tiga) tahun pada ayat ini dimaksudkan agar Perseroan dapat menentukan apakah saham tersebut akan dijual atau ditarik kembali dengan cara pengurangan modal.
41 Pasal 31
Pasal 38
Berbeda dengan UU No 1 Tahun 1995, bila terjadi pelanggaran terhadap ketentuan diatas konsekuensinya adalah selain batal
(1) Pembelian kembali saham sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat (1)
(1) Pembelian kembali saham sebagaimana dimaksud dalam pasal 37
demi hukum juga pembayaran yang diterima oleh pemegang
atau pengalihannya lebih lanjut hanya dapat dilakukan berdasarkan
ayat (1) atau pengalihannya lebih lanjut hanya boleh dilakukan
saham harus dikembalikan kepada Perseroan. Sedangkan
keputusan RUPS.
berdasarkan persetujuan RUPS, kecuali ditentukan lain dalam mengenai saham yang telah dibeli oleh Perseroan tidak ada
(2) Keputusan RUPS sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) sah apabila dihadiri
peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal
batas waktu penguasaannya oleh Perseroan. Selain itu
oleh pemegang saham yang mewakili paling sedikit 2/3 (dua pertiga) bagian
(2) Keputusan RUPS yang memuat persetujuan sebagaimana dimaksud
pembelian kembali saham tersebut harus berdasarkan
dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah, dan disetujui oleh
pada ayat (1) sah apabila dilakukan sesuai dengan ketentuan keputusan RUPS yang dihadiri oleh pemegang saham yang
paling sedikit 2/3 (dua pertiga) bagian dari jumlah suara tersebut.
mengenai panggilan rapat, kuorum, dan persetujuan jumlah suara
mewakili paling sedikit 2/3 (dua pertiga) bagian dari jumlah
untuk perubahan anggaran dasar sebagaimana diatur dalam Undang-
seluruh saham dengan hak suara yang sah, dan disetujui oleh
Penjelasan :
Undang ini dan/atau anggaran dasar.
paling sedikit 2/3 (dua pertiga) bagian dari jumlah suara
Cukup jelas.
tersebut.
Penjelasan :
Cukup jelas.
42 Pasal 32
Pasal 39
Dalam UU PT yang baru mengatur bahwa RUPS dapat menyerahkan kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk
(1) RUPS dapat menyerahkan kewenangan untuk memberikan persetujuan (1) RUPS dapat menyerahkan kewenangan kepada Dewan Komisaris
menyetujui pelaksanaan keputusan RUPS dalam jangka waktu
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 kepada organ lain untuk waktu
guna menyetujui pelaksanaan keputusan RUPS sebagaimana paling lama 1 (satu) tahun dan dapat diperpanjang dalam jangka
paling lama 5 (lima) tahun.
dimaksud dalam Pasal 38 untuk jangka waktu paling lama 1 (satu)
waktu yang sama. Penyerahan wewenang tersebut sewaktu-
(2) Penyerahan kewenangan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) setiap kali
tahun
waktu dapat ditarik kembali oleh RUPS. Berbeda dengan
dapat diperpanjang untuk waktu paling lama 5 (lima) tahun.
(2) Penyerahan kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) setiap
ketentuan yang terdapat dalam UU No 1 Tahun 1995, dimana
(3) Penyerahan kewenangan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) sewaktu-
kali dapat diperpanjang untuk jangka waktu yang sama
jangka waktu penyerahan kewenangan paling lama 5 (lima)
waktu dapat ditarik kembali oleh RUPS.
(3) Penyerahan kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tahun dan setiap kali dapat diperpanjang untuk waktu paling
sewaktu-waktu dapat ditarik kembali oleh RUPS
lama 5 (lima) tahun.
Pada dasarnya pembelian kembali hanya dapat dilakukan atas
Ayat (1)
persetujuan RUPS. Pasal ini memberi kemungkinan bahwa pemberian
Yang dimaksud dengan "pelaksanaan" adalah penentuan
persetujuan tersebut dapat dilimpahkan kepada organ perseroan
tentang saat, cara pembelian kembali saham, dan jumlah saham
Ayat (2)
menjadi tugas Direksi dalam pembelian kembali saham, seperti
Cukup jelas.
melakukan pembayaran, menyimpan surat saham, dan
Ayat (3)
mencatatkan dalam daftar pemegang saham.
Cukup jelas.
Ayat (2)
Cukup jelas. Ayat (3) Cukup jelas.
43 Pasal 33
Pasal 40
(1) Saham yang dibeli kembali oleh perseroan sebagaimana dimaksud dalam
(1) Saham yang dikuasai Perseroan karena pembelian kembali, peralihan
Pasal 30, tidak dapat digunakan untuk mengeluarkan suara dalam RUPS dan
karena hukum, hibah atau hibah wasiat, tidak dapat digunakan untuk
tidak diperhitungkan dalam menentukan jumlah korum yang harus dicapai
mengeluarkan suara dalam RUPS dan tidak diperhitungkan dalam
sesuai dengan ketentuan dalam Undang-undang ini dan atau Anggaran
menentukan jumlah kuorum yang harus dicapai sesuai dengan
Dasar.
ketentuan Undang-Undang ini dan/atau anggaran dasar.
(2) Saham induk perusahaan yang dibeli oleh anak perusahaannya juga tidak
(2) Saham sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak berhak mendapat
dapat digunakan untuk mengeluarkan suara dalam RUPS dan tidak
pembagian dividen.
diperhitungkan dalam menentukan jumlah korum yang harus dicapai sesuai dengan ketentuan dalam Undang-undang ini dan atau Anggaran Dasar.
Penjelasan :
Cukup jelas.
Penjelasan :
Cukup jelas.
44 Penambahan
Pasal 34
Bagian Ketiga
Pasal ini mengatur tentang penambahan modal perseroan
Modal
Penambahan Modal
dilakukan berdasarkan persetujuan RUPS. yang dimaksud
(1) Penambahan modal perseroan hanya dapat dilakukan berdasarkan keputusan
dengan modal perseroan adalah modal dasar, modal
RUPS.
Pasal 41
ditempatkan dan modal disetor, pelaksanaan keputusan RUPS
(2) RUPS dapat menyerahkan kewenangan untuk memberikan persetujuan
sebagaimana dimaksud diatas dalam jangka waktu paling lama
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) kepada Komisaris untuk waktu paling
(1) Penambahan modal Perseroan dilakukan berdasarkan persetujuan
1 (satu) tahun, berbeda dengan keteuntau dalam UU No.1
lama 5 (lima) tahun.
RUPS
tahun 1995 dimana jangka waktu penyerahan wewenang paling
(3) Penyerahan kewenangan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) sewaktu-
(2) RUPS dapat menyerahkan kewenangan kepada Dewan Komisaris
lama 5 (lima) tahun.
waktu dapat ditarik kembali oleh RUPS.
guna menyetujui pelaksanaan keputusan RUPS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk jangka waktu paling lama 1 (satu) tahun
Penjelasan:
(3) Penyerahan kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
Ayat (1)
sewaktu-waktu dapat ditarik kembali oleh RUPS.
Yang dimaksud dengan "modal perseroan" adalah modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor.
Cukup jelas.
Yang dimaksud dengan "modal Perseroan" adalah modal dasar,
Ayat (3)
modal ditempatkan, dan modal disetor.
Cukup jelas.
Ayat (2)
Yang dimaksud dengan "pelaksanaan" pada ayat ini adalah penentuan saat, cara, dan jumlah penambahan modal yang tidak melebihi batas maksimum yang telah ditetapkan oleh RUPS, tetapi tidak termasuk hal-hal yang menjadi tugas Direksi dalam penambahan modal, seperti menerima setoran saham dan mencatatnya dalam daftar pemegang saham.
Ayat (3) Cukup jelas.
45 Pasal 35
Pasal 42
Keputusan RUPS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 ayat (1) sah apabila
(1) Keputusan RUPS untuk penambahan modal dasar adalah sah apabila
dilakukan sesuai dengan ketentuan mengenai panggilan rapat, korum, dan
dilakukan dengan memperhatikan persyaratan kuorum dan jumlah
jumlah suaru untuk perubahan Anggaran Dasar sesuai dengan ketentuan dalam
suara setuju untuk perubahan anggaran dasar sesuai dengan ketentuan
Undang-undang ini dan atau Anggaran Dasar.
dalam Undang-Undang ini dan/atau anggaran dasar (2) Keputusan RUPS untuk penambahan modal ditempatkan dan disetor
Penjelasan :
dalam batas modal dasar adalah sah apabila dilakukan dengan kuorum
Cukup jelas.
kehadiran lebih dari ½ (satu perdua) bagian dari seluruh jumlah saham dengan hak suara dan disetujui oleh lebih dari ½ (satu perdua) bagian dari jumlah seluruh suara yang dikeluarkan, kecuali ditentukan lebih besar dalam anggaran dasar
(3) Penambahan modal sebagaimana dimaksud pada ayat (2) wajib diberitahukan kepada Menteri untuk dicatat dalam daftar Perseroan
Penjelasan: Ayat (1) Cukup jelas. Ayat (2) Yang dimaksud dengan "jumlah saham dengan hak suara" adalah jumlah seluruh saham dengan hak suara yang telah dikeluarkan oleh Perseroan. Yang dimaksud dengan "kecuali ditentukan lebih besar dalam anggaran dasar" adalah kuorum yang ditetapkan dalam anggaran dasar lebih tinggi daripada kuorum yang ditentukan pada ayat ini.
Ayat (3) Cukup jelas.
46 Pasal 36
Pasal 43
(1) Dalam hal Anggaran Dasar tidak menentukan lain, seluruh saham yang
(1) Seluruh saham yang dikeluarkan untuk penambahan modal harus
dikeluarkan dalam penambahan modal harus terlebih dahulu ditawarkan
terlebih dahulu ditawarkan kepada setiap pemegang saham seimbang
kepada setiap pemegang saham seimbang dengan pemilikan saham untuk
dengan pemilikan saham untuk klasifikasi saham yang sama
klasifikasi saham yang sama.
(2) Dalam hal saham yang akan dikeluarkan untuk penambahanmodal
(2) Dalam hal pemegang saham tidak menggunakan hak untuk membeli saham
merupakan saham yang klasifikasinya belum pernah dikeluarkan,
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), setelah lewat waktu 14 (empat belas)
yang berhak membeli terlebih dahulu adalah seluruh pemegang saham
hari terhitung sejak penawaran, perseroan menawarkan kepada karyawan
sesuai dengan perimbangan jumlah saham yang dimilikinya
mendahului penawaran kepada orang lain untuk membeli jumlah tertentu
(3) Penawaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku dalam
atas saham tersebut.
hal pengeluaran saham:
(3) Ketentuan mengenai saham yang ditawarkan kepada karyawan sebagaimana
a. ditujukan kepada karyawan Perseroan
dimaksud dalam ayat (2) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.
b. ditujukan kepada pemegang obligasi atau efek lain yang dapat dikonversikan menjadi saham, yang telah dikeluarkan dengan
Penjelasan :
persetujuan RUPS
Ayat (1)
c. dilakukan dalam rangka reorganisasi dan/atau restrukturisasi yang
Ayat (2)
(4) Dalam hal pemegang saham sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Jangka waktu 14 (empat belas) hari berlaku bagi semua perseroan.
tidak menggunakan hak untuk membeli dan membayar lunas saham
Karena itu Anggaran Dasar perseroan tidak boleh menentukan jangka
yang dibeli dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari terhitung sejak
waktu yang lain dari pada 14 (empat belas) hari.
tanggal penawaran, Perseroan dapat menawarkan sisa saham yang
Ayat (3)
tidak diambil bagian tersebut kepada pihak ketiga.
Cukup jelas
Penjelasan: Ayat (1) Cukup jelas. Ayat (2) Cukup jelas. Ayat (3) Huruf a Yang dimaksud dengan "saham yang ditujukan kepada karyawan Perseroan", antara lain saham yang dikeluarkan dalam rangka ESOP (employee stocks option program) Perseroan dengan segenap hak dan kewajiban yang melekat padanya.
Huruf b Cukup jelas. Huruf c Yang dimaksud dengan "reorganisasi dan/atau restrukturisasi", antara lain Penggabungan, Peleburan, Pengambilalihan, kompensasi piutang, atau Pemisahan.
Ayat (4) Yang dimaksud dengan "jangka waktu 14 (empat belas) hari" termasuk batas waktu bagi pemegang saham untuk mengambil bagian dari pemegang saham lain yang tidak menggunakan haknya.
47 Pengurangan
Pasal 37
Bagian Keempat
• Dalam UU PT yang baru , dalam hal pengurangan modal
Modal
Pengurangan Modal
memberikan kesempatan kepada kreditor untuk
(1) Pengurangan modal perseroan hanya dapat dilakukan berdasarkan keputusan
mengajukan gugatan ke pengadilan negeri yang daerah
RUPS yang dilaksanakan sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud
Pasal 44
hukumnya meliputi tempat kedudukan Perseroan jika
dalam Pasal 35.
perseroan tidak memberikan tanggapan dalam jangka
(2) Direksi wajib memberitahukan secara tertulis keputusan sebagaimana (1) Keputusan RUPS untuk pengurangan modal Perseroan adalah sah
waktu 60 (enam puluh) hari terhitung sejak tanggal
dimaksud dalam ayat (1) kepada semua kreditor dan mengumumkan dalam
apabila dilakukan dengan memperhatikan persyaratan ketentuan
keberatan diajukan kepada Perseroan.
Berita Negara Republik Indonesia serta 2 (dua) surat kabar harian paling
kuorum dan jumlah suara setuju untuk perubahan anggaran dasar
lambat 7 (tujuh) hari terhitung sejak tanggal keputusan.
sesuai ketentuan dalam Undang-Undang ini dan/atau anggaran dasar (2) Direksi wajib memberitahukan keputusan sebagaimana dimaksud
Penjelasan:
pada ayat (1) kepada semua kreditor dengan mengumumkan dalam 1
Ayat (1)
(satu) atau lebih Surat Kabar dalam jangka waktu paling lambat 7
Yang dimaksud dengan "pengurangan modal" adalah pengurangan
(tujuh) hari terhitung sejak tanggal keputusan RUPS
modal dasar, modal di tempat dan modal disetor. Ayat (2)
Penjelasan:
Cukup jelas.
Ayat (1)
Yang dimaksud dengan "pengurangan modal" adalah Yang dimaksud dengan "pengurangan modal" adalah
Ayat (2) Cukup jelas.
48 Pasal 38
Pasal 45
(1) Dalam waktu 60 (enam puluh) hari terhitung sejak pengumuman (1) Dalam jangka waktu 60 (enam puluh) hari terhitung sejak tanggal
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 ayat (2), kreditor dapat mengajukan
pengumuman sebagaimana dimaksud dalam pasal 44 ayat (2),
keberatan secara tertulis disertai alasannya kepada perseroan atas keputusan
kreditor dapat mengajukan keberatan secara tertulis disertai alasannya
pengurangan modal dengan tembusan kepada Menteri.
kepada Perseroan atas keputusan pengurangan modal dengan
(2) dalam waktu 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak keberatan sebagimana
tembusan kepada Menteri.
dimaksud dalam ayat (1) diterima, perseroan wajib memberikan jawaban
(2) Dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak keberatan
atas keberatan yang diajukan disertai alasannya.
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterima, Perseroan wajib
(3) Dalam hal perseroan menolak keberatan atau tidak memberikan
memberikan jawaban secara tertulis atas keberatan yang diajukan
penyelesaian yang disepakati kreditor, maka dalam waktu 30 (tiga puluh)
(3) Dalam hal perseroan:
hari terhitung sejak jawaban perseroan diterima kreditor dapat mengajukan
a. Menolak keberatan atau tidak memberikan penyelesaian yang
gugatan ke Pengadilan Negeri yang daerah hukumnya meliputi tempat
disepakati kreditor dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari
kedudukan perseroan.
terhitung sejak tanggal jawaban Perseroan diterima; atau
b. Tidak memberikan tanggapan dalam jangka waktu 60 (enam
Penjelasan:
puluh) hari terhitung sejak tanggal keberatan diajukan kepada
Ayat (1)
Perseroan, Kreditor dapat mengajukan gugatan ke pengadilan
Cukup jelas.
negeri yang daerah hukumnya meliputi tempat kedudukan
Ayat (2)
Perseroan.
Yang dimaksud dengan "alasannya" antara lain berupa jaminan bahwa perseroan akan memenuhi kewajiban-kewajibannya kepada kreditor.
Penjelasan :
Ayat (3)
Cukup jelas.
Cukup jelas.
49 Pasal 39
Pasal 46
(1) Pengurangan modal berlaku setelah perubahan Anggaran Dasar mendapat
(1) Pengurangan modal Perseroan merupakan perubahan anggaran dasar
persetujuan Menteri.
yang harus mendapat persetujuan Menteri
(2) Persetujuan menteri atas perubahan Anggaran Dasar sebagaimana dimaksud
(2) Persetujuan Menteri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan
dalam ayat (1) hanya diberikan apabila:
apabila:
a. tidak terdapat keberatan tertulis dari kreditor dalam jangka waktu
a. Tidak terdapat keberatan tertulis dari kreditor dalam jangka waktu
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 ayat(1);
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45 ayat (1)
b. telah dicapai penyelesaian atas keberatan yang diajukan kreditor; atau
b. Telah dicapai penyelesaian atas keberatan yang diajukan kreditor;
c. gugatan kreditor telah mendapat putusan pengadilan yang telah
atau
mempunyai kekuatan hukum tetap.