Jenis Sosialisasi Pola Sosialisasi

Hal inilah yang sangat sering terjadi jika pergaulan si anak dengan temannya kelewatan batas, sehingga akan melakukan tindakan demikian seperti merokok dan akan merusak kepribadiannya. 6. Kenakalan remaja Karena keinginan membuktikan keberanian dalam melakukan hal-hal yang dianggap bergengsi, sekelompok orang melakukan tindakan-tindakan menyerempet bahaya, misalnya kebut-kebutan, membentuk geng-geng yang membuat onar, dan lain-lain. Selain itu, perkelahian antar pelajar termasuk jenis kenakalan remaja yang pada umumnya terjadi di kota-kota besar sebagai akibat kompleknya kehidupan disana. Demikian juga tawuran yang terjadi antar kelompoketniswarga yang akhir- akhir ini sering muncul. Tetapi, sebelum si anak terlanjur terjerumus, orangtua dapat melakukan berbagai upaya untuk melindungi si anak. Dan pastinya apa yang diajarkan oleh keluarga akan dibawa oleh anak dari rumah keluar rumahnya ketika ia berinteraksi dengan teman sebayanya Herbert, 2013.

2.1.2 Jenis Sosialisasi

Berdasarkan jenisnya, sosialisasi dibagi menjadi dua yaitu sosialisasi primer dalam keluarga dan sosialisasi sekunder dalam masyarakat. 1. Sosialisasi primer merupakan proses sosialisasi yang terjadi pada saat usia seseorang masih usia balita. Pada fase ini, seorang anak dibekali pengetahuan tentang orang-orang yang berada di lingkungan sosial sekitarnya melalui interaksi, seperti dengan ayah, ibu, kakak, dan anggota keluarga lainnya. Di masa Universitas Sumatera Utara itu peran orang-orang di sekelilingnya sangat diperlukan, terutama utnuk membentuk karakter anak di usia selanjutnya khususnya berkaitan dengan bimbingan tata kelakuan kepada anak, agar nantinya anak tersebut memiliki kepribadian dan peran yang benar hingga mampu menempatkan antara hak dan kewajiban Setiadi, 2011. 2. Sosialisasi sekunder merupakan proses sosialisasi lanjutan dari sosialisasi primer, yaitu dengan memperkenalkan individu ke dalam kelompok tertentu di masyarakat. Dalam sosialisasi sekunder, orang-orang di luar lingkungan keluarga yang memiliki peran Auliyahc, 2011.

2.1.3 Pola Sosialisasi

Pola sosialisasi terbagi menjadi 2 bagian yaitu : 1. Sosialisasi represif represif socialization menekankan pada penggunaan hukuman terhadap kesalahan. Ciri lain dari sosialisasi represif adalah penekanan pada penggunaan materi dalam hukuman dan imbalan, penekanan pada kepatuhan anak pada orang tua, penekanan pada komunikasi yang bersifat satu arah, non-verbal dan berisih perintah, penekanan sosialisasi terletak pada orang tua dan pada keinginan orang tua, dan peran keluarga sebagai significant others. 2. Sosialisasi partisipatoris participatory socialization merupakan pola dimana anak diberi imbalan ketika berperilaku baik. Selain itu, hukuman dan imbalan bersifat simbolik. Dalam proses sosialisasi ini anak diberia kebebasan. Penekanan diletakkan pada interaksi dan komunikasi yang bersifat lisan. Yang Universitas Sumatera Utara menjadi pusat sosialisasi adalah anak dan keperluan anak. Keluarga menjadi generalized others Setiadi, 2011.

2.1.4 Proses Sosialisasi