Pandangan Pemilik Padi terhadap upah Kipeh yang diberikan kepada pekerja

2. Pandangan Pemilik Padi terhadap upah Kipeh yang diberikan kepada pekerja

Sebelum penulis menguraikan panjang lebar tentang pandangan pemilik padi terhadap upah kipeh yang diberikan kepada pekerja, penulis akan menjelaskan bagaimana proses pembayaran yang dilakukan oleh pemilik kepada pekerja.

Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan pemilik padi, yang bernama Rosna pada tanggal 6 juli 2017. Dia mengatakan bahwa proses pembayaran yang dilakukannya kepada pekerja, yaitu ketika para pekerja sedang bekerja dan biasanya dia (Rosna) memberikan makanan dan minuman. Akan tetapi setelah selesai bekerja, pekerja akan pulang terlebih dahulu. Upah akan diberikannya setelah dua atau tiga minggu kemudian karena padi tersebut akan dijemur terlebih dahulu. Kemudian penulis melanjutkan pertanyaan kepada Rosna, bagaimana proses pemberian upah kepada pekerja? Dia menjawab, bahwa ketika pemberian upah kepada pekerja, biasanya pekerja yang akan menjemput upah tersebut kerumahnya. Dalam memberikan upah, dia menyuruh pekerja mengambil padi atau upah yang telah disediakannya dan berkata terima kasih berkeralaan kepada pekerja(Rosna)

Kemudian penulis melanjutkan pertanyaan kepada Rosna, bagaimana pandangannya terhadap pembayaran upah yang seperti itu, tanpa ada menjelaskan berapa mendapatkan padi olehnya kepada pekerja? Dia menjawab bahwa, menurutnya itu boleh-boleh saja, karena sudah menjadi kebiasaan dari dulu dan pekerja pun tidak pernah protes terhadap hal yang seperti itu. Dia melanjutkan, lagian upah yang diberikannya itu tidak kurang dari yang semestinya, sudah pas dari takaran yang telah ditetapkan. Dalam seratus sukat padi maka empat Kemudian penulis melanjutkan pertanyaan kepada Rosna, bagaimana pandangannya terhadap pembayaran upah yang seperti itu, tanpa ada menjelaskan berapa mendapatkan padi olehnya kepada pekerja? Dia menjawab bahwa, menurutnya itu boleh-boleh saja, karena sudah menjadi kebiasaan dari dulu dan pekerja pun tidak pernah protes terhadap hal yang seperti itu. Dia melanjutkan, lagian upah yang diberikannya itu tidak kurang dari yang semestinya, sudah pas dari takaran yang telah ditetapkan. Dalam seratus sukat padi maka empat

Selanjutnya penulis juga mewawancarai pemilik padi yang lain, yaitu bapak marum pada tanggal 6 juli 2017, penulis menanyakan bagaimana proses pembayaran upah kipeh padi kepada pekerja? Dia menjawab bahwa pembayaran dilakukan setelah beberapa minggu kedepan. Karena padi akan di jemur dan dihitung jumlah pendapatan, setelah itu upah baru diberikan kepada pekerja dan dalam pembayaran upah tersebut biasanya pekerja yang akan menjemput kerumahnya. Waktu memberikan upah tersebut biasanya dia telah memisahkan, hanya tinggal mengasih saja kepada pekerja, kadang-kadang dia menyebutkan berapa dapat padi kadang-kadang tidak. Kemudian penulis melanjutkan pertanyaan, bagaimana pandangan anda tentang pemberian upah yang demikian? Dia menjawab bahwa menurutnya itu biasa saja, karena dari dulu memang sudah seperti itu cara pemberian upah kepada pekerja dan tidak ada protes juga dari pekerja. Tetapi upah yang diberikannya sudah sesuai dengan pendapatan, walaupun ada lebih sedikit pendapatan biasanya tetap dibulatkannya, contoh ketika mendapat padi 230 sukat maka dia hanya memberikan delapan sukat padi. Berarti masih masih dua ratus sukat dan sisa tiga puluh sukat upahnya tidak di keluarkan itu hanya kadang tidak selalu(Marum, 2017).

Selain ibu Rosna dan bapak Marum, penulis juga mewawancarai pemilik padi yang lain bernama bapak Yurizal pada tanggal 7 juli 2017. Dia mengatakan bahwa ketika dia akan memberikan upah kepada pekerja, dia terlebih dahulu telah memisahkan antara pendapatannya dengan upah tersebut. Kemudian pekerja hanya menjemputnya saja dan membawanya pulang. Kemudian penulis juga menanyakan, bagaimana pendapatnya tentang hal yang demikian? Dia menjawab, menurutnya itu biasa saja ngak ada masalah baginya, karena sudah dari dulunya memang Selain ibu Rosna dan bapak Marum, penulis juga mewawancarai pemilik padi yang lain bernama bapak Yurizal pada tanggal 7 juli 2017. Dia mengatakan bahwa ketika dia akan memberikan upah kepada pekerja, dia terlebih dahulu telah memisahkan antara pendapatannya dengan upah tersebut. Kemudian pekerja hanya menjemputnya saja dan membawanya pulang. Kemudian penulis juga menanyakan, bagaimana pendapatnya tentang hal yang demikian? Dia menjawab, menurutnya itu biasa saja ngak ada masalah baginya, karena sudah dari dulunya memang

Berdasarkan hasil wawancara dengan pemilik padi di atas maka penulis berkesimpulan. Bahwa pandangan para pemilik padi terhadap pembayaran upah yang dilakukan tanpa ada kejelasan, bagi mereka itu biasa, dengan alasan sudah menjadi kebiasaan dengan alasan upah yang diberikan sudah sesuai dengan persenan pendapatan dan bagi mereka para pekerja tidak ada yang protes kalau tidak disebutkan berapa pendapatannya.