Product Knowledge Landasan Teori

46

2.1.5. Product Knowledge

Dalam menyampaikan informasi sebagai endorser harus dan paham mengenai produk yang akan diiklankan. Endoser yang memahami produknya dan mempunyai pengetahuan tentang produk yang akan diiklankan diharapakan akan mampu mewakili sifat-sifat produk tersebut sehingga konsumen dapat menerima apa yang disampaikan endorser. Menurut Rao dan Sieben yang dikutip dalam Waluyo dan Pamungkas 2003, definisi product knowledge adalah cakupan seluruh informasi akurat yang disimpan dalam memori konsumen konsumen yang sama baiknya dengan persepsinya terhadap pengetahuan produk. Sedangkan menurut Beatty dan Smith yang dukutip dalam Lin dan Lin 2007, mendefinisikan product knowledge sebagai konsumen memiliki persepsi terhadap tertentu produk, termasuk pengalaman sebelumnya menggunakan produk tersebut. Product knowledge merupakan segala pernak-pernik sehubungan dengan sebuah produk yang hendak dijual, dipasarkan atau ditawarkan.Menurut Lin Zhan dalam Park, Lawrence David 2011, “Product knowledge tergantung pada kesadaran atau pemahaman konsumen tentang suatu produk”. Menrurut Paul dan Olson, 2000, dengan adanya pemahaman konsumen yang berbeda-beda, product knowledge terhadap konsumen menjadi penting bagi perusahaan karena: 47 1. Tidak tersedianya informasi yang memadai dan tidak jelas akan produk dapat membuat konsumen urung menggunakan produk perusahaan. 2. Konsumen bisa lari kepada penyedia produk yang lain, hanya karena merasa mendapat lebih banyak informasi yang diperlukan. Sebaiknya, konsumen bpunya cukup space untuk dapat memahami secara utuh atas produk yang mereka cari. 3. Konsumen yang terlanjur membeli akan kecewa, jika ternyata produk yang dibeli tidak sesuai dengan apa yang diinformasikan. Berikutnya, akan terbangun reaksi fusi untuk kemudian menyebarkan informasi minor sehubungan dengan performance sebuah produk. Menurut Brukcks yang dikutip dari Lin dan Lin 2007, ada tiga cara untuk mengukur product knowledge yang didasarkan pada studi sebelumnya, yaitu : 1. Pengetahuan subyektif subjective knowledge, tingkat pemahaman konsumen terhadap produk yang disebut self assessed knowledge. 2. Tujuan pengetahuan objective knowledge, tingkat dan jenis pengetahuan produk sebenarnya disimpan dalam memori konsumen. 3. Pengalaman berbasis pengetahuan experience based knowledge, pengalaman dari pembelian sebelumnya atau menggunakan produk tersebut. 48 Konsumen yang baik biasanya memiliki pengetahuan mengenai produk yang akan dibelinya. Menurut Peter dan Olson 2002 pengetahuan itu terbagi atas tiga jenis yaitu : 1. Pengetahuan mengenai atribut atau karakteristik produk. Sesuai dengan batas yang ditetapkan berdasarkan dengan kemampuan produksi dan sumber keuangan, manajer pemasaran dapat menambah atribut baru terhadap suatu produk dan menghapus atribut lama, atau memodifikasi atribut yang sudah ada. Pemasar dapat merubah atribut- atribut dengan tujuan untuk membuat produk mereka lebih menarik konsumen. 2. Pengetahuan mengenai konsekuensi positif atau keuntungan- keuntungan yang akan diperoleh dari penggunaan produk. Pemasar juga mengetahui bahwa konsumen lebih sering berfikir tentang konsekuensi dari produk dan merek yang mereka gunakan dibanding atributnya. Konsekuensi adalah hasil yang terjadi setelah produk dibeli dan dikonsumsi.

2.1.6. Kemampuan Berkomunikasi