kerja bisa terjadi. Sejumlah teori penyebab kecelakaan kerja memberikan pemahaman akan hal ini Winarsunu, 2008.
2.4.1 Teori Domino Heinrich
Teori ini diperkenalkan oleh H.W. Heinrich pada tahun 1931 setelah menganalisis 75.000 kasus kecelakaan. Dalam hasil pengamatannya tersebut dia
menyimpulkan bahwa 88 penyebab kecelakaan adalah tindakan tidak aman
unsafe acts
, 10 merupakan kondisi tidak aman
unsafe condition
daan 2 lainnya adalah penyebab yang tidak dapat dihindari
unavoidable
. Heinrich berpendapat bahwa cidera disebabkan oleh beberapa faktor yang
terangkai dan saling berkaitan dimana akhir dari rangkai tersebut adalah cidera. Sebagaimana tampak pada gambar 2.1
Gambar 2.1 Teori Domino Heinrich Sumber : iDRM Training Modules
Lima faktor yang saling berhubungan dalam teori Domino Heinrich adalah : a. Lingkungan Sosial dan Sifat Bawaan Seseorang
Social environmnent and Ancestry
. Heinrich menjelaskan bahwa manusia memiliki sifat bawaan yang tidak
baik seperti keras kepala dan ceroboh yang diperoleh karena faktor keturunan atau pengaruh lingkungan dan pendidikan atau keduanya yang berkontribusi atas
terjadinya keselahan manusia. b. Kesalahan Manusia
Fault of person
. Faktor kedua ini terbentuk dari kegagalankecacatan lingkungan dan keturunan yang mempengaruhi seseorang
hingga kurang hati-hati dan banyak membuat kesalahan. c. Perilaku tidak aman dan atau kondisi tidak aman
Unsafe act andor unsafe condition
. Merupakan tindakan berbahaya disertai bahaya mekanikmesin dan bahaya fisik lainnya yang memudahkan untuk terjadinya rangakain berikutnya.
Heinrich menyatakan bahwa
unsafe act
dan
unsafe condition
adalah faktor utama dalam mencegah kecelakaan, dan faktor penyebab kecelakaan termudah untuk
diperbaiki. d. Kecelakaan
Accident
yaitu peristiwa kecelakaan yang menimpa pekerja yang pada umumnya disertai kerugian.
e. Cidera
Injury
merupakan kerugian yang dihasilkan oleh kecelakaan kerja. Heinrich mengumpamakan lima batu domino yang disusun berurutan sebagai
faktor-faktor penyebab kecelakaan. Apabila batu domino tersebut jatuh ke kanan maka semua batu domino setelahnya akan ikut jatuh sehingga terjadi suatu kondisi
celaka. Berdasarkan teori domino, kecelakaan dapat dicegah dengan menghilangkan salah satu faktor sehingga dapat mencegah timbulnya dampak berikutnya. Heinrich
mengusulkan bahwa tindakan tidak aman dan bahaya mekanis kondisi tidak aman merupakan faktor utama dalam urutan kecelakaan kerja dan dengan menghilangkan
faktor utama tersebut dapat mengakibatkan faktor-faktor sebelumnya tidak efektif . Heinrich mengutamakan faktor manusia yang dinyatakan sebagai kegagalan manusia
“
Man Failure
” sebagai penyebab sebagian besar kecelakaan OHS Body of Knowledge Models of Causation : Safety, 2012.
2.4.2
ILCI Loss Causation Model
Teori domino Heinrich kemudian dikembangkan oleh Bird dan Germain pada tahun 1985 yang mengakui bahwa teori domino Heinrich tersebut merupakan dasar
pemikiran keselamatan selama 30 tahun lebih. Bird dan Germain menyadari bahwa diperlukan manajemen untuk mencegah dan mengendalikan kecelakaan. Mereka
mengembangkan teori domino baru yang mencerminkan hubungan langsung manajemen dengan penyebab dan dampak dari kerugian kecelakaan. Teori domino
baru dari Bird dan Germain sekarang ini lebih dikenal dengan sebutan
The ILCI Loss Causation Model
yang digambarkan dengan lima batang domino, terkait satu sama lain dalam suatu urutan linear OHS Body of Knowledge Models of Causation :
Safety, 2012.
Gambar 2.2
The International Loss Control Institute Loss Causation Model modified from Bird and Germaine, 1985
Teori ini terdiri dari lima batu domino yang berurutan dengan susunan sebagai berikut :
a. Kurangnya pengawasan manajemen
Lack of control
Pengawasan merupakan salah satu di antara fungsi manajemen yang penting, selain perencanaan, pengorganisasian, dan kepemimpinan. Ada beberapa hal
yang menyebabkan kurangnya pengawasan manajememen yaitu kurangnya program keselamatan dan kesehatan kerja, standar kerja yang tidak sesuai dan
kepatuhan terhadap standar yang berlaku. b.
Penyebab dasar
basic cause
Penyebab dasar adalah sesuatu yang menyebabkan timbulnya tindakan dan kondisi tidak aman. Ada dua penyebab dasar yaitu faktor manusia dan faktor
pekerjaan. Adapun faktor manusia diantaranya adalah kemampuan fisik yang tidak memadai, kemampuan mentalpsikologi yang tidak memadai, minimnya
pengetahuan, motivasi kerja yang kurang, dan lain sebagainya. Sedangkan faktor pekerjaan meliputi tidak memadainya peralatan dan perlengkapan.
c. Penyebab langsung
immediate cause
Penyebab langsung dari suatu kecelakaan adalah tindakan tidak aman
unssafe act
dan kondisi tidak aman
unsafe condition
. Tindakan tidak aman berupa mengabaikan prosedur keamanan, mengoperasikan alat tanpa izin, menggunakan
peralatan yang tidak sesuai atau rusak. Kondisi tidak aman meliputi ventilasi yang tidak memadai, kebisingan dan panas yang berlebihan, penerangan yang
tidak memadai atau berlebihan, dan lain sebagainya.
d. Kejadian kontak dengan energi atau benda
Incident
Kecelakaan dapat timbul apabila kondisi-kondisi seperti di atas tidak diberi tindakan. Oleh karena itu peluang kontak dengan sumber energi dari bahan atau
struktur yang ada harus dicegah. Energi yang dimaksud adalah energi kinetik, energi listrik, panas, sumber radiasi dan kimia.
e. Kerugian
Loss
Kerugian yang dimaksud adalah kerugian yang dapat berupa cidera pada pekerja yang bahkan dapat menyebabkan kematian, kerusakan harta benda, dan kerugian
proses kerja waktu. Dalam teori
ILCI Loss causation Model
awal dari kecelakaan dan kerugian adalah manjemen, yaitu kurangnya kontrol pengawasan manajemen. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa kerugian
loss
adalah indikasi kegagalan pada bagian manajemen dalam melakukan salah satu fungsinya yang penting. Dengan
mempertanyakan pertanyaan yang benar, kurangnya pengawasan dalam sistem manajemen dapat diidentifikasi dan dapat digunakan untuk mencegah kecelakaan dan
kerugian Storbakken, 2002.
2.4.3 Teori Faktor Manusia