d. Kejadian kontak dengan energi atau benda
Incident
Kecelakaan dapat timbul apabila kondisi-kondisi seperti di atas tidak diberi tindakan. Oleh karena itu peluang kontak dengan sumber energi dari bahan atau
struktur yang ada harus dicegah. Energi yang dimaksud adalah energi kinetik, energi listrik, panas, sumber radiasi dan kimia.
e. Kerugian
Loss
Kerugian yang dimaksud adalah kerugian yang dapat berupa cidera pada pekerja yang bahkan dapat menyebabkan kematian, kerusakan harta benda, dan kerugian
proses kerja waktu. Dalam teori
ILCI Loss causation Model
awal dari kecelakaan dan kerugian adalah manjemen, yaitu kurangnya kontrol pengawasan manajemen. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa kerugian
loss
adalah indikasi kegagalan pada bagian manajemen dalam melakukan salah satu fungsinya yang penting. Dengan
mempertanyakan pertanyaan yang benar, kurangnya pengawasan dalam sistem manajemen dapat diidentifikasi dan dapat digunakan untuk mencegah kecelakaan dan
kerugian Storbakken, 2002.
2.4.3 Teori Faktor Manusia
Ferrel dalam Tri Astuti 2004 meyatakan bahwa kesalahan manusia
human error
adalah pangkal dari kecelakaan. Kesalahan tersebut terdiri dari : a.
kelebihan beban kerja
work overload
, beban kerja dihitung sebagai penjumlahan dari tugas yang menjadi tanggung jawab ditambh beban
lingkungan kerja bising, tekanan panas, dan lain-lain, faktor internal stress emosional dan faktor eksternal instruksi kerja tidak jelas.
b. Reaksi yang tidak tepat
inappropriate response
misalnya mendeteksi adanya
hazard
tetapi tidaak memperbaikinya, mengabaikan standar keselamatan dan lain sebagainya.
c. Aktivitas yang tidak tepat
inappropriate activities
misal melaksanakan tugas tanpa pelatihan wajib, salah menilai besarnya resiko dari suatu tugas, dan lain
sebagainya.
2.4.4 Swiss Cheese Model
Menurut Reason dalam buku “
A Human Error Approach to Aviation Accident Analysis :The Human Factors Analy
sis and Classification System” yang disusun oleh Wiegman dan Shapeell 2003 kecelakaan terjadi ketika terdapat kerusakan dalam
interaksi antara komponen yang terlibat dalam proses produksi. Kegagalan ini menurunkan integritas sistem sehingga lebih rentan terhadap bahaya operasional yang
dapat mengakibatkan kerentanan terhadap terjadinya bencana kegagalan atau kecelakaan. Teori penyebab kecelakaan menurut Reason ini dikenal sebagai
Swiss Cheese Model
. Model ini menggambarkan sebuah sistem sebagai keju swiss yang berlubang-lubang dan diletakkan berjajar setelah dipotong-potong. Setiap lubang dari
keju menggambarkan kelemahan manusia dan sistem. Dalam medel ini dianggap bahwa kecelakaan terjadi akibat adanya dua jenis kegagalan yaitu kegagalan aktif dan
kegagalan laten. Kegagalan aktif berupa
unsafe act
. Sedangkan kegagalan laten yaitu berupa kegagalan dari sisi organisasi pengaruh pengorganisasian dan kebijakan
manajemen,
unsafe supervision
pengawasan yang tidak baik, dan
precondition for unsafe act
kondisi yang mendukung munculnya perilaku tidak aman.
Gambar 2.3 Model Penyebab Kecelakaan “
Swiss Cheese
”
2.5 Kerugian yang Disebabkan Kecelakaan Kerja