Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan Keuangan Daerah
BAB. III
Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD 2015
PEMERINTAH KOTA PALOPO
|Halaman : 45
belum optimal, sistem Waskat dan Wasdal masih lemah, PerusdaBUMD belum maksimal sebagai penghasil PAD, serta masih kurangnya partisipasi
SwastaBUMN dalam pembangunan daerah. Untuk pencapaian target dan solusi permasalahan, maka Kebijakan
Umum Pengelolaan Anggaran Pendapatan Daerah diarahkan pada peningkatan penerimaan daerah melalui:
a. meningkatkan kualitas pengelolaan pendapatan daerah melalui kegiatan intensifikasi dan ekstensifikasi sumber pendapatan yang dilaksanakan
secara hati-hati dan bijaksana dengan memperhatikan aspek legalitas, keadilan, kepentingan umum, karakteristik daerah dan kemampuan
masyarakat; b. melakukan upaya penyederhanaan sistem dan prosedur pengelolaan
administrasi pemungutan pajak dan retribusi daerah, serta meningkatkan pengendalian dan pengawasan atas pemungutan PAD;
c. meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memenuhi kewajibannya sesuai dengan kemampuan dan potensi yang dimiliki, sehingga
diharapkan mampu memberikan dukungan yang optimal dalam menunjang kebutuhan dana melalui upaya mencari potensi sumber
pendapatan daerah secara optimal berdasarkan kewenangan dan potensi yang dimiliki dengan mengutamakan peningkatan pelayanan serta
mempertimbangkan kemampuan masyarakat; dan d. meningkatkan koordinasi antar SKPD, Pemerintah Kota dengan
Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat KementerianLembaga dalam rangka peningkatan pendapatan daerah.
1. Arah Kebijakan Belanja Daerah
Belanja daerah merupakan kebutuhan untuk mendukung kelancaran pelayanan dan pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan
dan pembinaan kemasyarakatan. Perencanaan dan pelaksanaan belanja
Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan Keuangan Daerah
BAB. III
Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD 2015
PEMERINTAH KOTA PALOPO
|Halaman : 46
daerah dilakukan berdasarkan kemampuan dan kapasitas fiskal daerah karena setiap kebutuhan belanja daerah harus didukung oleh ketersediaan
dana. Belanja daerah terdiri atas Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung. Belanja daerah terlebih dahulu diprioritaskan pada pos yang wajib
dikeluarkan, antara lain belanja pegawai, belanja bunga dan pembayaran pokok pinjaman, belanja subsidi, belanja bagi hasil, serta belanja barang dan
jasa yang wajib dikeluarkan pada tahun yang bersangkutan, belanja hibah, belanja sosial, dan belanja bantuan keuangan kepada Partai Politik, serta
belanja tidak terduga. Sementara Belanja Langsung terkait merupakan belanja yang dianggarkan terkait secara langsung dengan pelaksanaan
program dan kegiatan untuk mencapai visi dan Misi RPJMD Kota Palopo Tahun 2013-2018.
Alokasi belanja daerah dilakukan secara rasional dan dengan memperhatikan aspek pemerataan agar relatif dapat dinikmati oleh seluruh
lapisan masyarakat dan untuk mendorong peningkatan pelayanan publik
serta kesejahteraan masyarakat. Dengan mengedepankan prinsip efisiensi dan efektifitas dalam penggunaan anggaran dan memperhatikan;
penerapan secara jelas tujuan dan sasaran yang akan dicapai, serta hasil dan manfaat terkait indikator kinerja yang ditentukan dan prioritas kegiatan
dengan memperhitungkan beban kerja dan menggunakan standar harga yang berlaku.
Alokasi Belanja Tidak Langsung pada tahun 2015 diuraikan antara lain sebagai berikut :
1. Belanja pegawai yang pengalokasian dananya untuk gaji dan belanja pegawai berdasarkan prestasi kerja dengan asumsi kenaikan gaji pegawai
7-10 sebagai antisipasi terhadap Kebijakan pemerintah Pusat, akres sebesar 2,5 persen untuk KGB, tunjangan, dan mutasi, pemberian insentif
pegawai termasuk gaji ke 13 yang diberikan setiap tahunnya, Iuran Askes PNS, Upah pungutinsentif, Sertifikasi Guru, tambahan penghasilan guru
Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan Keuangan Daerah
BAB. III
Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD 2015
PEMERINTAH KOTA PALOPO
|Halaman : 47
non sertifikasi serta tambahan pengasilan lainnya bagi PNSD, uang representasi dan tunjangan pimpinan dan anggota DPRD serta gaji dan
tunjangan kepala daerah dan wakil kepala daerah; 2. Belanja hibahyang diberikan kepada badanlembagaorganisasi swasta
dan atau kelompok masyarakatperorangan, sepanjang berpartisipasi dalam penyelenggaraan pembangunan daerah;
3. Belanja subsidi
untuk bantuan
biaya produksijasa
kepada perusahaanlembaga tertentu agar harga jual produksijasa yang
dihasilkan dapat terjangkau oleh masyarakat; 4. Belanja bantuan sosial digunakan untuk menganggarkan pemberian
bantuan dalam bentuk uang danatau barang kepada masyarakatyang bertujuan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat;
5. Bantuan keuangan, dianggarkan untuk pemberian bantuan kepada pemerintah desakelurahan dalam rangka pemerataan dan peningkatan
kemampuan keuangan desakelurahan, dan bantuan kepada partai politik; dan
6. Belanja tidak terduga, merupakan belanja untuk mendanai tanggap darurat, penanggulangan bencana alam danatau bantuan sosial serta
kebutuhan mendesak laiannya. Sementara
itu, Belanja
Langsung disusun
dengan memperhitungkan
kinerja yang
ingin dicapai
dalam rangka
penyelenggaraan otonomi, disusun baik menurut klasifikasi belanja berdasarkan urusan wajib dan urusan pilihan daerah dan klasifikasi
menurut fungsi yang digunakan untuk tujuan keselarasan dan keterpaduan pengelolaan keuangan negara. Oleh karena itu maka Belanja
Langsung diarahkan untuk: 1. Penyelenggaraan urusan wajib dan urusan pilihan yang diprioritaskan
untuk melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat
Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan Keuangan Daerah
BAB. III
Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD 2015
PEMERINTAH KOTA PALOPO
|Halaman : 48
dalam upaya memenuhi kewajiban daerah yang diwujudkan dalam bentuk peningkatan pelayanan dasar, pendidikan, kesehatan, fasilitas
sosial dan fasilitas umum yang layak serta mengembangkan sistem jaminan sosial;
2. Mendanai program dan kegiatan yang menjadi prioritas SKPD dengan berpedoman pada standar pelayanan minimal dan pencapaian visi
dan misi daerah; dan 3. Mendanai kebutuhan infrastruktur fisik, sarana dan prasarana dasar
yang menjadi urusan daerah antara lain program dan kegiatan bidang pendidikan, infrastruktur, kesehatan, lingkungan hidup, pertanian dan
kehutanan, kelautan dan perikanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Berdasarkan hasil analisis dan perkiraan sumber-sumber pendapatan daerah dan realisasi serta proyeksi pendapatan daerah
dalam 5 lima tahun terakhir, arah kebijakan yang terkait dengan belanja daerah, serta target penerimaan dan pengeluaran
pembiayaan, selanjutnya dituangkan dalam tabel berikut ini: Tabel 3.5
Proyeksi Belanja Daerah Tahun 2014 s.d Tahun 2016
Sumber : DPPKAD Kota Palopo Perda APBD TA 2014 dan Bappeda RPJMD Kota Palopo Tahun 2013-2018
Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan Keuangan Daerah
BAB. III
Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD 2015
PEMERINTAH KOTA PALOPO
|Halaman : 49
1. Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah