Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan Keuangan Daerah
BAB. III
Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD 2015
PEMERINTAH KOTA PALOPO
|Halaman : 35
3. Arah Kebijakan Ekonomi Tahun 2015
Fokus kebijakan ekonomi makro Kota Palopo tahun 2014 - 2015 adalah pemantapan pertumbuhan ekonomi dengan tujuan utama
menciptakan kesempatan
kerja, mengurangi
penduduk miskin,
meningkatkan mutu pelayanan publik dan mengelola arus urbanisasi penduduk.
Adanya situasi keterbatasan keuangan negara dalam pembiayaan pembangunan daerah berimplikasi luas terhadap perekonomian daerah.
Pemerintah Kota Palopo dituntut mampu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah PAD dan meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam
pengelolaan keuangan daerah. Berkaitan dengan kondisi yang digambarkan di atas maka usaha-
usaha yang harus dilakukan dalam pemantapan ekonomi daerah yaitu: a. menciptakan stabilitas ekonomi tahun 2015 dan menciptakan
ketenteraman dan ketertiban sesuai dengan kewenangan yang dimiliki oleh daerah.
b. Memantapkan dan terus mengevaluasi prosedur perijinan usaha. c. menyediakan infrastruktur kota untuk menunjang pertumbuhan dan
distribusi perkembangan ekonomi daerah. d. pemberdayaan UMKM dan masyarakat miskin dengan meningkatkan
koordinasi berbagai institusi melalui jaringan sistem keuangan mikro. e. memperbaiki modal sosial khususnya etos kerja dalam rangka
peningkatan produktivitas kerja. f. efisiensi alokasi sumber daya dan dana dalam perekonomian daerah.
4. Prospek Perekonomian Daerah tahun 2015
Perekonomian Kota palopo pada tahun 2015 tidak dapat dipisahkan dari pengaruh perekonomian, global, nasional, maupun regional Sulawesi
Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan Keuangan Daerah
BAB. III
Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD 2015
PEMERINTAH KOTA PALOPO
|Halaman : 36
Selatan. Berdasarkan pada kondisi perekonomian tahun 2012 dan perkembangan hingga tahun 2013 serta tantangan yang dihadapi pada
tahun mendatang maka prospek perekonomian pada tahun 2014 diharapkan sebagai berikut :
a. Pertumbuhan Ekonomi bertahan di atas 8 b. Inflasi tidak mencapai 5
c. PDRB atas Harga Berlaku mencapai Rp 2.500.000 juta d. PDRB atas Harga Konstan Rp .1.200.000 juta
e. PDRB Perkapita mencapai Rp.17.000.000,- f. Daya beli masyarakat mencapai Rp.700.000.-
Potensi tambahan terkait dengan PAD, dengan diterbitkannya Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah. Dalam Undang- Undang Nomor 28 Tahun 2009, khususnya Pasal 2, ayat 2 telah dijelaskan bahwa jenis Pajak Daerah
kabupatenkota terdiri atas: i Pajak Hotel; ii Pajak Restoran; iii Pajak Hiburan; iv Pajak Reklame; v Pajak Penerangan Jalan; vi Pajak
Mineral Bukan Logam dan Batuan; vii Pajak Parkir; viii Pajak Air Tanah; ix Pajak Sarang Burung Walet; x Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan
dan Perkotaan; dan xi Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan. Hal ini memberikan pemahaman kepada daerah, bahwa daerah diberi
kewenangan dan hak untuk merancang dan mempersiapkan peraturan daerah
yang terkait
dengan peraturan
perundangan tersebut.
Kewenangan daerah mengenai pajak tersebut dapat dioptimalkan bagi peningkatan PAD, khususnya pada sector hotel, restoran, tempat hiburan,
reklame, dan sebaginya
5. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah Tahun 2015