Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan Keuangan Daerah
BAB. III
Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD 2015
PEMERINTAH KOTA PALOPO
|Halaman : 41
Tabel 3.4 Rata-Rata Pertumbuhan Realisasi Belanja Daerah
Tahun 2009 s.d tahun 2013
Sumber data : DPPKAD Laporan Kuangan Kota Palopo 2009-2012 dan LRA TA 2013 Unaudited
Dari tabel diatas rata-rata pertumbuhan realisasi belanja dari tahun 2009 sampai dengan 2013 sebesar 11.34. Pertumbuhan belanja daerah
secara garis besar hampir sama dengan pertumbuhan pendapatan daerah berkisar sekitar 11.
2. Arah Kebijakan Pendapatan Daerah
Kebijakan pengelolaan pendapatan daerah diarahkan pada optimalisasi pengelolaan pendapatan daerah melalui pelaksanaan intensifikasi dan
ekstensifikasi sumber-sumber pendapatan sesuai kewenangan dan potensi yang ada dengan memperhatikan aspek keadilan, kepentingan umum dan
kemampuan masyarakat, efisiensi dan efektifitas pengelolaan keuangan
Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan Keuangan Daerah
BAB. III
Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD 2015
PEMERINTAH KOTA PALOPO
|Halaman : 42
daerah, serta memperhatikan kinerja tahun-tahun sebelumnya. Secara umum, arah kebijakan pendapatan daerah adalah sebagai berikut:
1. Rasionalisasi dalam penetapan target pendapatan daerah dengan mempertimbangkan kondisi perekonomian yang terjadi pada tahun
sebelumnya dan tahun berjalan dan mengevaluasi realisasi penerimaan pendapatan tahun sebelumnya;
2. Peningkatan pendapatan daerah melalui optimalisasi pengelolaan sumber- sumber pendapatan berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009
tentang Pendapatan Domestik Regional Bruto. Untuk mencapai hal
tersebut Pertama dilakukan Intensifikasi meliputi peningkatan pelayanan
pajak, pembinaan sumber daya manusia dan administrasi, peningkatan warga
binaan, Sosialisasi
perpajakan, dan
koordinasi lintas
pemdasektorSKPD. Kedua
dilakukan Ekstensifikasi
dengan pemberlakuan Perda, Pengembangan jenis dan obyek pajak; dan
3. Mengoptimalkan dan mendayagunakan kekayaan dan aset daerah. Sumber Pendapatan daerah terdiri dari Pendapatan Asli Daerah PAD,
Dana Perimbangan, dan lain-lain pendapatan yang sah. Dana perimbangan merupakan dana transfer pemerintah kepada daerah yang terdiri dari: 1
Bagi hasil pajak dan bagi hasil bukan pajak, 2 Dana Alokasi Umum, dan 3 Dana Alokasi Khusus.
Berdasarkan kondisi dan kinerja ekonomi daerah dan kajian terhadap tantangan dan prospek perekonomian daerah, maka proyeksi sumber
pendapatan daerah dituangkan pada tabel Realisasi dan ProyeksiTarget Pendapatan Daerah berikut ini:
Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan Keuangan Daerah
BAB. III
Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD 2015
PEMERINTAH KOTA PALOPO
|Halaman : 43
Tabel 3.4 ProyeksiTarget Pendapatan Kota Palopo
Tahun 2014 s.d tahun 2016
Sumber : DPPKAD Kota Palopo Perda APBD TA 2014 dan Bappeda RPJMD Kota Palopo Tahun 2013-2018
Pendapatan daerah Kota Palopo sampai dengan Tahun 2014 mengalami kenaikan setiap tahunnya, pada Tahun 2012 total realisasi
pendapatan daerah Kota Palopo mencapai Rp. 525.521.885.958,- dan tahun 2013 mencapai Rp. 604.409.930.598,- sedangkan target Pendapatan daerah
tahun 2014 diperkirakan sebesar Rp. 664.481.781.060,-. Melihat pendapatan daerah setiap tahunnya meningkat maka diproyeksikan pendapatan daerah
pada Tahun 2015 juga akan meningkat sebesar Rp. Rp. 667.301.831.600,-
Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan Keuangan Daerah
BAB. III
Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD 2015
PEMERINTAH KOTA PALOPO
|Halaman : 44
atau sekitar 0,42 dari tahun sebelumnya begitupun pada tahun 2016 diproyeksikan pendapatan daerah mencapai Rp. 727.111.775.272,-.
Peningkatan pendapatan daerah Kota Palopo Sangat dipengaruhi oleh Dana Perimbangan yang memiliki persentase rata-rata sekitar 80 dari
Pendapatan Daerah Kota Palopo setiap tahunnya. Pendapatan dari dana perimbangan sebenarnya berada di luar kendali pemerintah daerah karena
alokasi dana tersebut ditentukan oleh pemerintah pusat berdasarkan formula yang telah ditetapkan. Fluktuasi penerimaan dari dana perimbangan sangat
tergantung dari peningkatan penerimaan negara. Realisasi Penerimaan dari Pendapatan Asli Daerah mengalami
peningkatan dari tahun 2009 ke tahun 2013 yaitu dari Rp. 21.473.395.222,- menjadi Rp.51.663.729.162,-. Pada Tahun 2014 di target PAD sebesar
Rp.53.438.976.900,- nilai ini merupakan perkiraan sementara pada APBD Tahun Anggaran 2014, peningkatan ini sebagai akibat adanya perubahan
kebijakan dari Pajak bumi dan Bangunan dimana tahun 2014 ini telah dialihkan menjadi target PAD dan telah dilakukan intensifikasi dan
ekstensifikasi terhadap sumber pendapatan tersebut dan beberapa sumber- sumber pendapatan asli daerah yang lainnya dengan melihat perkembangan
sampai dengan akhir semester pertama terhadap capaian target khususnya PAD dapat melebihi dari realisasi tahun sebelumnya.
Dari Sisi Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah, masih diharapkan dapat meningkat sebagai akibat dari beberapa perubahan kebijakan
pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi terhadap Tambahan penghasilan guru dan Bantuan keuangan Pemerintah Provinsi yang peruntukannya sudah
ditentukan berdasarkan peraturan yang berlaku. Dalam mengoptimalkan PAD Kota Palopo masih banyak Permasalahan
yang dihadapi sampai saat ini, mulai dari lemahnya sanksi pelanggaran terhadap wajib pajak dan retribusi, pembatasan kewenangan pengelolaan
PDRB, pendapatan dari bagi hasil belum optimal, pemberdayaan aset daerah
Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan Keuangan Daerah
BAB. III
Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD 2015
PEMERINTAH KOTA PALOPO
|Halaman : 45
belum optimal, sistem Waskat dan Wasdal masih lemah, PerusdaBUMD belum maksimal sebagai penghasil PAD, serta masih kurangnya partisipasi
SwastaBUMN dalam pembangunan daerah. Untuk pencapaian target dan solusi permasalahan, maka Kebijakan
Umum Pengelolaan Anggaran Pendapatan Daerah diarahkan pada peningkatan penerimaan daerah melalui:
a. meningkatkan kualitas pengelolaan pendapatan daerah melalui kegiatan intensifikasi dan ekstensifikasi sumber pendapatan yang dilaksanakan
secara hati-hati dan bijaksana dengan memperhatikan aspek legalitas, keadilan, kepentingan umum, karakteristik daerah dan kemampuan
masyarakat; b. melakukan upaya penyederhanaan sistem dan prosedur pengelolaan
administrasi pemungutan pajak dan retribusi daerah, serta meningkatkan pengendalian dan pengawasan atas pemungutan PAD;
c. meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memenuhi kewajibannya sesuai dengan kemampuan dan potensi yang dimiliki, sehingga
diharapkan mampu memberikan dukungan yang optimal dalam menunjang kebutuhan dana melalui upaya mencari potensi sumber
pendapatan daerah secara optimal berdasarkan kewenangan dan potensi yang dimiliki dengan mengutamakan peningkatan pelayanan serta
mempertimbangkan kemampuan masyarakat; dan d. meningkatkan koordinasi antar SKPD, Pemerintah Kota dengan
Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat KementerianLembaga dalam rangka peningkatan pendapatan daerah.
1. Arah Kebijakan Belanja Daerah