35
BAB III PEMBANGUNAN GEDUNG IBADAH DI TENGAH KONTEKS KEMISKINAN
I. Pendahuluan
Desa Tuapukan merupakan salah satu desa Kristen yang berada di Kabupaten Kupang. Selain berdirinya GMIT Jemaat Zaitun di desa Tuapukan, ada juga gereja Kristen
Katolik dan gereja dari dedominasi lainnya. Desa Tuapukan memiliki penduduk dengan kehidupan ekonomi yang kurang mampu dan sumber daya manusia SDM yang rendah.
Penduduk Desa Tuapukan rata-rata bekerja sebagai petani, usaha kecil-kecilan di pasar, membuat gula merah, dan beberapa muda-mudi memutuskan untuk merantau. Kehadiran
gereja GMIT Jemaat Zaitun di tengah konteks kehidupan sosial desa Tuapukan merupakan tantangan iman bagi gereja. GMIT Jemaat Zaitun tidak saja hadir untuk mewartakan Injil
Allah dan kemudian membangun gedung ibadah, tetapi gereja patut menghadirkan kerajaan Allah di tengah konteks kemiskinan.
Pada bab ini, penulis mencoba menjawab pertanyaan penelitian yang sudah diuraikan pada bab sebelumnya berdasarkan hasil penelitian di lapangan selama ± satu bulan. Ada
beberapa hal yang menjadi perhatian penting dalam kehidupan warga gereja, yaitu gereja sebagai rumah Tuhan, gereja sebagai pusat kehidupan warga jemaat, dan sikap warga jemaat
di tengah konteks kemiskinan.
II. Profil dan data
II.1. Kemiskinan di Desa Tuapukan
Nusa Tenggara Timur NTT merupakan Provinsi ketiga di Indonesia yang masih ada dalam kategori Provinsi miskin, yaitu tercatat dengan presentase 22,58.
1
Kemiskinan yang terjadi di NTT tidak saja berada di satu titik wilayah NTT, tetapi
1
http:ideas-aceh.org10-provinsi-termiskin-di-indonesia diakses pada 4 November 2016.
36 mencakup beberapa wilayah atau Kabupaten yang tergolong daerah penduduk miskin.
Kabupaten Kupang merupakan salah satu Kabupaten di NTT yang masih mengalami kekurangan dalam bidang ekonomi. Kemiskinan di Kabupaten Kupang dapat dikatakan
cukup tinggi, yang mana mencapai 20,06 dengan indeks keparahan kemiskinan 3,28 dan 0,78.
2
Masih banyak masyarakat Kabupaten Kupang yang ketinggalan dalam pendidikan dan rendahnya Sumber Daya Manusia SDM, dikarenakan tingkat kemiskinan
yang cukup tinggi dihadapi oleh penduduk Kabupaten Kupang. Desa Tuapukan merupakan salah satu desa yang terletak di Kabupaten Kupang
yang masih memiliki penduduk miskin dan Sumber Daya Manusia yang rendah. Berdasarkan sensus penduduk yang dilakukan pada tahun 2014, maka tercatat penduduk
desa Tuapukan berjumlah 2.236 jiwa, yang terdiri dari 4 wilayah dusun, 8 wilayah RW, dan 16 wilayah RT.
3
Dari jumlah penduduk yang ada, tercatat ada 500 KK Kepala Keluarga yang dikategorikan miskin atau lemah dalam bidang ekonomi.
Dengan adanya 500 KK yang tergolong miskin, maka dalam kehidupan masyarakat desa Tuapukan masih ada 130 KK yang memiliki rumah bebak,
4
354 KK yang menggunakan Jaminan Kesehatan Masyarakat Jamkesmas, 70 KK penjual gula merah,
136 KK yang menerima beras miskin raskin, 150 KK menerima rumah bantuan dari Kabupaten dan 5 KK menerima bantuan anggur merah dari Propinsi.
5
Dengan demikian, berdasarkan hasil sensus penduduk yang dilakukan oleh pemerintahan desa Tuapukan,
maka dapat disimpulkan bahwa desa Tuapukan merupakan salah satu desa di Kabupaten
2
http:www.zonalinenews.com201603kemiskinan-di-kabupaten-kupang-cukup-tinggi diakses
pada 4 November 2016.
3
Hasil sensus penduduk yang dilakukan pada tahun 2014 oleh pihak pemerintahan desa Tuapukan.
4
Rumah bebak merupakan rumah yang dindingnya tidak menggunakan tembok semen tetapi terbuat dari kayu pohon lontar, ada beberapa rumah yang atapnya tidak menggunakan seng atau genteng
tteapi menggunakan daun pohon lontar.
5
Hasil sensus penduduk yang dilakukan pada tahun 2014 oleh pihak pemerintahan desa Tuapukan.
37 Kupang yang masih tertinggal dalam bidang ekonomi, di mana hal tersebut juga
berdampak pada rendahnya sumber daya manusia.
II.2. GMIT Jemaat Zaitun Tuapukan
GMIT Jemaat Zaitun Tuapukan merupakan anggota Gereja Masehi Injili di Timor GMIT yang berada dalam Wilayah Pelayanan Klasis Kupang Timur. Pada mulanya, GMIT
Jemaat Zaitun tercatat sebagai Anggota GMIT Jemaat Getsemani Babau. Dahulu, jumlah anggota GMIT Jemaat Zaitun masih sangat sedikit sehingga setiap kegiatan gerejawi baik
acara kebaktian ataupun Hari Raya, selalu bergabung dengan gereja yang terdekat, yaitu Gereja Getsemani Babau. Akhirnya, GMIT Jemaat Zaitun tercatat sebagai anggota GMIT
Jemaat Getsemani Babau hingga tahun 1988. Mengingat jarak tempuh ± 3 km dari Desa Tuapukan ke Desa Babau serta
perkembangan dan pertumbuhan anggota jemaat semakin berkembang hingga mencapai 150 KK atau ± 425 jiwa terdiri dari laki-laki sebanyak ± 200 orang, perempuan sebanyak 225
orang, anggota sidi tercatat ±100 orang dan sisanya 325 orang bukan anggota sidi, maka para tokoh jemaat dan seluruh anggota jemaat berkeinginan dan bersepakat untuk merubah
statusnya menjadi jemaat dewasa. Pada akhir tahun 1988, berdiri sebuah gedung kebaktian berukuran 24 x 12 m
2
di Desa Tuapukan Kecamatan Kupang Timur Kabupaten Kupang, yang digunakan sebagai tempat beribadah. Jemaat yang mengambil bagian sebagai anggota
GMIT Jemaat Zaitun, berlatar belakang dari kebudayaan Suku Rote. Hampir 90 penduduk di Desa Tuapukan adalah Suku Rote, sehingga Desa
Tuapukan dikenal sebagai Desa Tuak
6
dengan kekhasan pembuatan gula merah. Menurut tutur para orang tua yang membangun gedung kebaktian ini, nama jemaat Zaitun diberikan
6
Tuak sebutan untuk pohon lontar. Desa Tuapukan dikenal sebagai Desa Tuak karena di dalam Desa tersebut kaya akan pohon Lontar dan identik dengan gula merah. Desa Tuapukan merupakan salah satu
tempat pembuatan gula merah, yang mana pekerjaan tersebut juga identik dengan kebiasaan orang Rote karena di Pulau Rote sendiri juga kaya akan pohon Lontar yang dijadikan sebagai penghasil gula merah.
38 oleh Bpk. Mel Yacob, SH alm ketika beliau juga berkesempatan hadir mendampingi Bupati
Kupang yang hadir dalam acara peletakan batu pertama pembangunan gedung kebaktian pada bulan Mei 1983.
Dasar pemilihan nama tersebut, yaitu karena hari peletakan batu pertama bertepatan dengan Hari Kenaikan Tuhan Yesus ke Sorga yang terjadi di sekitar bukit Zaitun.
7
Bila dihitung dari sejak batu pertama diletakkan, maka gedung kebaktian ini telah berusia 28
tahun 8 bulan. Nama tersebut merupakan “tugu peringatan” dan harapan seluruh anggota jemaat agar gedung kebaktian yang telah dibangun dapat tetap berdiri teguh dan tidak goyah
untuk melanjutkan misi mulia yang telah dikumandangkan oleh para murid Tuhan Yesus.
8
Semangat juang membangun gedung kebaktian dan menjadikan GMIT Jemaat Zaitun sebagai Jemaat dewasa, dikarenakan adanya misi mulia yang selalu dipegang teguh dalam
menjalani hidup bergereja di tengah dunia. Misi gereja untuk menghadirkan Syalom Allah yang dikumandangkan sejak dahulu oleh bapak-bapak Gereja, kemudian diteruskan dari
generasi yang satu ke generasi yang lainnya secara berkesinambungan supaya setiap manusia cipataan-Nya senantiasa dapat belajar untuk mengenal, mengetahui, memahami, dan pada
akhirnya mengakui bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan, Kepala dan Pemilik segala sesuatu.
9
Dengan dan melalui kuasa Roh Kudus-Nya, Dia hadir untuk menegur, mengajar, menasehati, dan membimbing setiap orang percaya menurut rahmat-Nya yang besar agar
setiap karunia dan kemampuan dapat diimplementasikan dengan tulus dan ikhlas sebagai suatu persembahan yang hidup dan yang berkenan kepada Allah Bapa.
10
Pemahaman ini mendorong Gereja untuk terus berakar, bertumbuh, berkembang, dan berbuah dari daerah
7
Dikarenakan tidak ada data sejarah Gereja yang lengkap, maka data diambil dari Proposal Kegiatan Pembangunan Gedung Kebaktian Jemaat Zaitun Tuapukan.
8
Proposal Kegiatan Pembangunan Gedung Kebaktian Jemaat Zaitun Tuapukan.
9
Proposal Kegiatan Pembangunan Gedung Kebaktian Jemaat Zaitun Tuapukan.
10
Proposal Kegiatan Pembangunan Gedung Kebaktian Jemaat Zaitun Tuapukan.
39 perkotaan sampai ke seluruh pelosok perdesaan demi memberitakan Amanat Kerasulan
Allah, dan kabar baik tentang kebenaran serta keselamatan kekal ke seluruh dunia. Misi mulia ini membuahkan hasil, yakni bangunan-bangunan gereja sebagai tempat di
mana orang-orang percaya bersekutu, beribadah, bersaksi, dan saling melayani di seluruh penjuru dunia, termasuk di wilayah Gereja Masehi Injili di Timor GMIT. Misi mulia tidak
saja berhasil membangun gereja di segala pelosok dunia, tetapi juga mampu memberikan semangat juang bagi anggota GMIT Jemaat Zaitun dalam membangun gedung kebaktian
yang kedua kalinya hingga saat ini meskipun dalam keterbatasan ekonomi. Alasan pembangunan gedung kebaktian dilakukan kembali, dikarenakan perkembangan anggota
jemaat yang semakin bertambah pesat. Adapun keadaan Anggota GMIT Jemaat Zaitun berdasarkan hasil sensus yang dilakukan oleh Majelis Jemaat pada tahun 2014, yaitu sebagai
berikut
11
:
TABEL 1 JUMLAH ANGGOTA GMIT JEMAAT ZAITUN TUAPUKAN
JUMLAH KK
ANGGOTA JEMAAT
STATUS JEMAAT TAHUN 2014
357 KK L
P JUMLAH BAPTIS SIDI NIKAH JANDA DUDA MENINGGAL
689 687 1.376
1.281 718
224 KK 49
14 11
11
Data diambil dari LPJ 2014 dalam Persidangan Majelis Jemat Zaitun Tuapukan yang diadakan pada bulan Januari 2015.
40
TABEL 2 JUMLAH MAJELIS JEMAAT GMIT ZAITUN TUAPUKAN
JUMLAH WILAYAH PELAYANAN
JUMLA MAJELIS JEMAAT PELAYAN
PAR KOSTER
17 SEKTOR PENATUA DIAKEN JUMLAH
4 Org 2 Org
17 Org 17 Org
34 Org
Sumber: Data Statistik GMIT Jemaat Zaitun Tuapukan tahun 2014
GMIT Jemaat Zaitun Tuapukan memiliki jumlah anggota jemaat yang tidak sedikit. Jumlah anggota jemaat yang demikian, menunjukkan bahwa anggota jemaat GMIT Zaitun
adalah kurang lebih setengah dari jumlah penduduk desa Tuapukan. Dengan demikian, berdasarkan jumlah anggota jemaat yang setengah dari jumlah penduduk desa Tuapukan,
maka gereja memiliki peran penting dalam mengikutsertakan dirinya untuk memperhatikan kehidupan sosial masyarakat desa Tuapukan.
TABEL 3 MATA PENCARIAN ANGGOTA JEMAAT GMIT ZAITUN TUAPUKAN
NO. JENIS PEKERJAAN
PRESENTASE 1.
PENYADA LONTAR DAN PETANI
12
85
2. PEGAWAI NEGERI SIPIL
PNS 10
3. TNI DAN POLRI
5
Sumber: Data Statistik GMIT Jemaat Zaitun Tuapukan tahun 2
12
Musim panas Jemaat menyadap nira dan musim hujan mereka bekerja di kebun. Menyadap Nira merupakan pekerjaan pokok masyarakat setempat, sehingga Desa Tuapukan terkenal sebagai Desa pabrik gula
lempeng sejenis gula jawa atau gula merah dan juga sebagai Desa Pohon Tuak Lontar. Sedangkan di musim hujan masyarakat Desa Tuapukan sering menanam jagung, singkong dan beberapa jenis sayur-sayuran.
41 Desa Tuapukan bukan saja dikenal sebagai desa Kristen yang memiliki mayoritas
penduduk bersuku Rote. Desa Tuapukan juga dikenal sebagai salah satu desa yang belum begitu berhasil dalam membangun bidang ekonomi. Sebagaimana data di atas, menunjukkan
bahwa masih sedikit yang memiliki pekerjaan tetap dan itu berarti masih sedikit pula yang mencapai pendidikan yang baik, seperti mencapai gelar sarjana.
Perkembangan anggota GMIT Jemaat Zaitun semakin bertambah pesat, sehingga anggota jemaat kembali membangun semangat juang untuk pembangunan gedung kebaktian
lebih besar dari gedung kebaktian sebelumnya. Namun, tidak dapat dipungkiri, bahwa pada kenyataannya GMIT Jemaat Zaitun hadir di sebuah Desa yang notabene kehidupan ekonomi
anggota jemaat menengah ke bawah. Anggota Jemaat GMIT Zaitun pada umumnya memiliki penghasilan dan pekerjaan
yang tidak tetap. Masih ada banyak anggota jemaat yang hidup pengangguran. Kehadiran seorang pemimpin baca:pendeta yang baru, dan bekerjasama dengan ketua panitia beserta
anggota panitia pembangunan, maka di tengah kekurangan pun tidak menjadi kendala bagi anggota jemaat untuk membangun Misi Mulia dalam wujud pembangunan gedung ibadah
yang lebih besar dan lebih baik untuk ditempati sebagai tempat bersekutu dengan Tuhan Sang Pemilik segalanya.
III. Data Empiris GMIT Jemaat Zaitun Tuapukan
III.1. Hidup Bergereja GMIT Jemaat Zaitun Tuapukan
GMIT Jemaat Zaitun membangun gedung ibadah di tengah fenomena kemiskinan bukanlah hanya karena pemahaman fundamental anggota jemaat tentang gereja, akan tetapi
di balik pemahaman tersebut mereka juga membangun gedung ibadah karena ada visi dan misi yang ingin dicapai bersama-sama. Misi mulia yang dihidupi dalam kehidupan bergereja
di GMIT Jemaat Zaitun, yaitu ingin menyampaikan Syalom Allah di tengah dunia. Melalui
42 misi mulia inilah, maka mampu menghadirkan nilai juang dalam sikap pembangunan gedung
ibadah. Dengan kata lain, warga gereja memaknai Syalom Allah dengan cara mereka membangun rumah Tuhan baca:gedung ibadah yang merupakan wujud kerajaan Allah di
tengah dunia. Adanya misi mulia yang diemban dalam hidup bergereja tentu tidak semata-mata lahir
dalam diri GMIT Jemaat Zaitun. Misi ini juga hadir berdasarkan visi dan misi GMIT seutuhnya dalam melakukan pelayanan pada kehidupan bergereja di mana pun mereka
berada. Visi pelayanan GMIT, yaitu terwujudnya GMIT sebagai gereja yang misioner, yakni GMIT sebagai;
13
Gereja yang memahami diri sebagai keluarga Allah yang terkait oleh Kasih Kristus dan secara bersama-sama ikut serta dalam karya penyelamatan Allah bagi dunia;
Gereja yang memahami diri sebagai umat keluaran yang diutus ke dalam dunia untuk membawa Syalom Allah di mana semua anggota GMIT berfungsi sebagai surat Kristus yang
hidup untuk membawa kabar baik bagi dunia sesuai dengan teladan Kristus, Sang Diakonos Agung; Gereja yang jemaat-jemaatnya saling membina, membangun dan bertumbuh menuju
kedewasaan penuh sesuai dengan kepenuhan Kristus. Untuk mewujudkan visinya maka GMIT terpanggil untuk melaksanakan misi
pelayanan Koinonia, Marturia, Diakonia, Liturgia dan Oikonomia yang selanjutnya disebut sebagai Panca Pelayanan GMIT.
14
Dalam Misi GMIT, maka akan menghadirkan GMIT sebagai sebuah persekutuan Gereja Kristen yang Esa, Kudus dan Am serta Rasuli yang secara
inklusif menyampaikan Syalom Allah di dunia dalam kebersamaan dan kesetaraan dalam pelayanan dan secara aktif mengembangkan persekutuan hidup yang produktif sebagai
warga Indonesia serta memajukan kebaikan dunia dan kemanusiaan;
13
RIP GMIT 2011-2030 dan HKUP GMIT 2011-2015.
14
RIP GMIT 2011-2030 dan HKUP GMIT 2011-2015.
43 Mengembangkan teologia dan spiritualitas yang menyatakan jati diri GMIT sebagai
utusan Kristus yang oleh karenanya memungkinkan keterlibatan segenap warga Jemaat GMIT dalam berbagai bidang kehidupan di dunia sebagai pengejawantahan kesaksian hidup;
Menyatukan, mengarahkan dan mendayagunakan berbagai karunia dan talenta warga GMIT dalam pelayanan bagi jemaat dan masyarakat untuk menjawab berbagai kebutuhan nyata
warga jemaat, masyarakat dan kemanusiaan serta holistik, komprehensif dan berkelanjutan; Menghadirkan GMIT sebagai komunitas ibadah yang visioner dan misioner, sesuai jati diri
GMIT yang khas, yang diwujudnyatakan dalam seluruh aspek kehidupan berjemaat, bermasyarakat, berbangsa dan kemanusiaan; Membangun struktur dan fungsi GMIT yang
berdisiplin, kreatif, produktif dan memiliki akuntabilitas yang tinggi sebagai landasan organisasi yang tangguh guna terlibat dalam berbagai aktivitas pelayanan dalam azas
presbiterial-sinodal sekaligus memiliki kepedulian ekologi yang tinggi. Salah satu upaya mewujudkan visi dan misi pelayanan GMIT, maka GMIT Jemaat
Zaitun mencoba untuk memulainya dengan membangun gedung ibadah sebagai ruang persekutuan dan “ruang” bagi mereka untuk menyatakan Syalom Allah. GMIT Jemaat
Zaitun melaksanakan ibadah umum kebaktian minggu sekali seminggu. Kebaktian minggu biasanya dilaksanakan pada pukul 08.00 pagi hingga selesai. Dalam proses penelitian yang
dilakukan oleh penulis selama ± 1 bulan tepat pada bulan September, maka ibadah minggu dilaksanakan selama empat kali dengan kehadiran warga gereja yang tidak begitu stabil bila
dilihat dari jumlah keseluruhan anggota jemaat.
44 Pada minggu pertama, kehadiran anggota jemaat yang mengikuti kebaktian berjumlah
235 orang, terdiri dari 175 perempuan dan 60 laki-laki.
15
Minggu kedua, berjumlah 280 orang, yakni 160 perempuan dan 120 laki-laki.
16
Kebaktian minggu ketiga, kehadiran anggota jemaat berjumlah 200 orang, terdiri dari 110 perempuan dan 90 laki-laki.
17
Pada minggu keempat, anggota jemaat yang mengikuti kebaktian minggu berjumlah 175 orang,
terdiri dari 95 perempuan dan 80 laki-laki.
18
Ada empat kategorial yang mendukung kehidupan bergereja di GMIT Jemaat Zaitun, yaitu kategorial Kaum Bapak, Perempuan GMIT kaum ibu, Pemuda dan Sekolah minggu.
Dalam proses kehidupan bergereja, maka keempat kategorial tersebut melaksanakan ibadah rutin sekali seminggu. Ibadah sekolah minggu biasanya dilaksanakan pada hari minggu, di
gedung ibadah, dan pelaksanaan ibadah dilakukan sebelum kebaktian minggu dimulai. Ibadah pemuda juga dilaksanakan sekali seminggu, yaitu setiap pada hari senin
malam dan ibadah tersebut dilaksanakan di rumah-rumah pemuda-pemudi sebagaimana jadwal yang disusun. Hal yang sama juga dilakukan oleh kaum bapak dan perempuan GMIT,
yakni melaksanakan ibadah sekali seminggu dan dilaksanakan di rumah-rumah sesuai jawdal yang ditentukan. Di samping kegiatan gerejawi yang secara rutin dilakukan setiap minggu
oleh warga gereja GMIT Zaitun, ada juga kegiatan atau program tahunan yang diatur untuk mendukung berjalannya kehidupan bergereja GMIT Jemaat Zaitun.
15
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan di GMIT Jemaat Zaitun dan data kehadiran anggota jemaat setiap minggu yang diperoleh dari Majelis Jemaat.
16
Berdasarkan hasil pengamatan dan data kehadiran anggota jemaat setiap minggu.
17
Berdasarkan hasil pengamatan dan data kehadiran anggota jemaat setiap minggu.
18
Berdasarkan hasil pengamatan dan data kehadiran anggota jemaat setiap minggu.
45 LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN PROGRAM PELAYANAN
MAJELIS JEMAAT ZAITUN TUAPUKAN TAHUN 2015
Halaman 1 RENCANA
REALISASI RENCANA
REALISASI
1 2
4 6
7 8
9 10
11 1
Ibadah pembukaan penutupan pelayanan
Jan Des - -
M J Buka: 1 Februari
2015 Tutup: 18 Des. 2015
Berjalan 2
Kebaktian utama dipimpin Pdt. Tamu Jan Des
2.000.000 3.000.000 M J
sebanyak 12X Berjalan 15 X
3 Perkunjungan Pdt dan Majelis Jemaat
Feb - Des - -
Pendeta Sesuai Jadwal
Berjalan 4
Ibadah Rumah tangga Yg dipimpin Pdt Feb - Des
- - Pdt dan MJ
Sesuai Jadwal Berjalan
5 IRT
Feb - Desa - -
MJ Sektor Sebanyak 2 sd 3 X
Putaran per tahun Berjalan Sesuai
Jadwal 6
Ibadah Perempuan GMIT Feb - Desa
- UPP Perempuan
GMIT Sesuai Jadwal
Berjalan 7
Ibadah Kaum Bapak Feb - Desa
- - UPP Kaum Bapak Sesuai Jadwal Berjalan
8 Ibadah Pemuda
Feb - Desa - -
UPP Pemuda Sesuai Jadwal
Berjalan 9
Ibadah PAR Feb - Desa
- - UPP PAR
Sesuai Jadwal Berjalan
10 Ibadah LANSIA lanjut usia Peb-Apr
600.000 235.000 M J
2 Bulan sekali Berjalan
11 Ibadah Kunci USBUH Feb - Desa
- - MJ dan Kategorial Setiap hari Sabtu jam
6 Sore Berjalan
12 Ibadah Syukur Jan Des
- - Pdt dan MJ Sektor Disesuaikan selain
hari Sabtu Berjalan
13 Sakramen Perjamuan Kudus Jan Des
2.500.000 2.110.000 Pdt dan MJ
Sebanyak 4 X, jam 5 Subuh Kecuali Jumat
Agung Berjalan Sesuai
Jadwal 15 Peneguhan Sidi baru
April - -
Pdt dan MJ Jumat Agung
Berlalan 16 Pemberkatan Nikah
Feb - Okt - -
Pdt dan MJ Sesuai Permintaan
pada hari Minggu Berjalan 8
Pasang 17 Perayaan Paskah Pentakosta
April 1.000.000 1.000.000
Panitia Panitia dari Kaum
Bapak Berjalan
18 Perayaan HUT GMIT Reformasi Okt
1.000.000 1.000.000 Panitia
UPP Wanita GMIT Berjalan
19 Perayaan Bulan Keluarga 1-31 Okt
500.000 - MJ + Kategorial
Setiap TIM terdiri dari 2 Rayon
Berjalan 20 Perayaan Natal PAR
Des 1.500.000 1.500.000
BP + Guru PAR Tgl 1912 di gedung
kebaktian Berjalan
21 Perayaan NATAL Jemaat Des
1.000.000 1.000.000 Panitia
UPP Pemuda Berjalan
22 Perayaan NATAL Kategorial Des
- - kategorial
Diatur masing - masing Kategorial
Tidak Berjalan
KOINONIA Peningkatan
Mutu Persekutuan
Terpeliharanya rasa
kekeluargaan dan hubungan
kerja sama antar jemaat
untuk ibadah Kunci usbuh, terlaksana hanya oleh majelis Jemaat, sedangkan kategorial belum terlibat. Diharapkan ditahun 2016, partisipasi dari pengurus Kategorial lebih baik. Catatan : untuk Program Koinonia hanya satu kegiatan yang tidak berjalan yakni perayaan kategorial, dalam hal ini UPP Kaum Bapak UPP Perempuan dan UPP Pemuda, hanya PAR yang berjalan. Ditahun
No PANCA
PROGRA M
NAMA PPT TUJUAN PPT
PELAKSANAAN PPT JADWAL
BIAYA PELAKSANA
KETERANGAN KEGIATAN
3 5
1.
KOINONIA
Peningkatan Mutu
Persekutuan Terpeliharanya
rasa kekeluargaan
dan hubungan kerja sama
antar jemaat
2
Halaman 2 JADWAL
RENCANA REALISASI
RENCANA REALISASI
1 2
4 6
7 8
9 10
11 23
Pengadaan bahan ajar PAR Pebruari
200.000 285.000 M J
Bahan Ajar dari GKIW JATENG
Berjalan 24
Pengadaan bk TDTK dan Disn Penuntun Peb Des 1.000.000
1.500.000 M J
Bahan dari Kantor Sinode GMIT
Berjalan 25
Pembinaan MJ Kategorial Februari
2.000.000 2.550.000
MJ + Kategorial Pembekalan Untuk MJ
Baru Berjalan
26 Pemahaman Alkitab MJ
Peb - Des - -
MJ Ibadah bergilir di
rumah MJ Berjalan di
Gereja 27
P. A Bersama Kategorial Peb - Des
- - MJ dan Kategorial Sebulan Sekali Berjalan hanya
Majelis 28
Kbktian Penyegaran Iman KPI Peb - Des
2.000.000 - MJ
Sebanyak 1 X Tidak Berjalan
29 Kursus orgen
Jan - Des 1.500.000 -
M J H 3 Kali Seminggu.
Berjalan 1 minggu, 1 X
30 Bina Vokal
Jan - Des 1.500.000 -
MJ Jemaat Persiapan Pesprawi
Tidak Berjalan 31
Pengadaan liturgia pemakaman HRG Peb-Des
4.000.000 8.040.875
M J H Copyan untuk acara
kebaktian Berjalan
32 Song leader
Peb-Des -
- Kategorial
Disesuaikan Berjalan
33 Pembagian Jadwal PS VG
Peb-Des -
- Sek. PS VG
Sesuai Jadwal Berjalan
- - Program Liturgia Semuanya berjalan dengan baik. Untuk Tahun ini song lider atau pemimpin Pujian akan
dijadwalkan juga untuk kategorial yang ada. 3
LITURGIA
Peningkatan kualitas
peribadatan Menambah
ketertiban dan hikmat dalam
beribadah untuk program marturia, yang tidak berjalan adalah KPI dan Bina Vokalia, kegiatan ini diangkat kembali pada tahun pelayan 2016. khusus untuk bina vokal, ditujukan kepada anak-anak PAR dalam
rangka pembentukan PS Anak Jemaat Zaitun Tuapukan 3
5
2
MARTURIA
1. Peningkat
an mutu pelayana
n PAR MJ
Menambah wawasan para
pengajar PAR MJ
2. Pelayana
n penyegar
an Iman Meningkatkan
pertumbuhan iman jemaat
No PANCA
PROGRA M
NAMA PPT TUJUAN PPT
PELAKSANAAN PPT BIAYA
PELAKSANA KETERANGAN
KEGIATAN
46
34 Diakonia orang sakit Idem
1.000.000 850.000 Idem
Rp 100,000.- org Berjalan 8 X
35 Diakonia dukacita Idem
1.500.000 1.500.000 Idem
Rp 100,000.- org Berjalan 15 X
36 Diakonia bencana alam Idem
1.000.000 - Idem
Tidak Ada Bencana Tida ada
bencana 37 Diakonia J - B - Y - P Natal
Des 2.500.000
2.500.000 Idem
Pada Hari Raya Natal Berjalan 80 KK 38 Diakonia bagi Anak Yani Tasi
Jan-Des 600.000
600.000 Idem
Rp 50.000.,bulan Berjalan 12 X
39 Diakonia bagi kel. bp. Yakobis Mbura Jan-Des
600.000 600.000
Idem Rp 50.000.,bulan
Berjalan 12 X 40 Diakonia bagi kel. bp. G. Soarez
Jan-Des 600.000
600.000 Idem
Rp 50.000.,bulan Berjalan 12 X
41 Diakonia bagi kel. Nalle anak Kasih Jan-Des
600.000 600.000
Idem Rp 50.000.,bulan
Berjalan 12 X 42 Diakonia bagi ibu Lodia Maak-Nalle
Jan-Des 600.000
600.000 Idem
Rp 50.000.,bulan Berjalan 12 X
43 Diakonia bagi ibu Theresia Mboro Jan-Des
600.000 600.000
Idem Rp 50.000.,bulan
Berjalan 12 X 44 Diakonia bagi ibu Nggadas-Sopaba
Jan-Des 600.000
600.000 Idem
Rp 50.000.,bulan Berjalan 12 X
45 Diakonia bagi ibu Taroci Sine-Rui Jan-Des
600.000 600.000
Idem Rp 50.000.,bulan
Berjalan 12 X 46 Diakonia bagi ibu Lena Nurak-Sine
Jan-Des 600.000
600.000 Idem
Rp 50.000.,bulan Berjalan 12 X
47 Diakonia bagi ibu Leonora Dethan-Sine Jan-Des
600.000 450.000
Idem Rp 50.000.,bulan
Berjalan 9 X Meninggal
48 Diakonia bagi Bp Timotius Mbura Jan-Des
600.000 600.000
Idem Rp 50.000.,bulan
Berjalan 12 X 49 Diakonia bagi Bp Jose Da Costa
Jan-Des 600.000
600.000 Idem
Rp 50.000.,bulan Berjalan 12 X
50 Diakonia bagi Mama Tersa Amelia Jan-Des
600.000 600.000
Idem Rp 50.000.,bulan
Berjalan 12 X 51 Diakonia bagi Mama Balbina
Jan-Des 600.000
600.000 Idem
Rp 50.000.,bulan Berjalan 12 X
52 Diakonia bagi Nona Mariana Lifu Jan-Des
600.000 600.000
Idem Rp 50.000.,bulan
Berjalan 12 X 53 Diakonia bagi ibu Yuliana Mboro-Rondo
Jan-Des 600.000
450.000 Idem
Rp 50.000.,bulan Berjalan 9 X
Meninggal 54 Diakonia bagi Mama Petronela Nalle - R
Jan-Des 600.000
600.000 Idem
Rp 50.000.,bulan Berjalan 12 X
55 Diakonia bagi Nona Sarlin Nggadas Jan-Des
600.000 600.000
Idem Rp 50.000.,bulan
Berjalan 12 X Program Diakonia Tahun 2016 berjalan dengan Baik, namun kami sadar bahwa untuk diakonia sakit ada beberapa yang tak terkunjungi karena tidak ada informasi. Untuk diakonia yang diberikan setiap
bulan tahun 2015 berjumlah 35 orang, dan tahun 2016 ada tambahan sebanyak 12 orang 4.
DIAKONIA
Peningkatan Diakonia
Karitatif, Reformatif
Transformatif Adanya
pelayanan diakonia
karitatif, reformatif
transformatif bagi jemaat
Halaman 4
RANCANGAN REALISASI
RENCANA REALISASI
1 2
4 6
7 8
9 10
11 56 Diakonia bagi Mama Marta Bengu - Feoh Jan-Des
600.000 600.000
Idem Rp 50.000.,bulan
Berjalan 12 X 57 Diakonia bagi Mama Sin Alnabe
Jan-Des 600.000
600.000 Idem
Rp 50.000.,bulan Berjalan 12 X
58 Diakonia bagi Bp Abia Pandi Jan-Des
600.000 600.000
Idem Rp 50.000.,bulan
Berjalan 12 X 59 Diakonia bagi Bp Ibrahim Mboro
Jan-Des 600.000
600.000 Idem
Rp 50.000.,bulan Berjalan 12 X
60 Diakonia bagi Bp Yehuda Bilaon Jan-Des
600.000 600.000
Idem Rp 50.000.,bulan
Berjalan 12 X 61 Diakonia bagi Ibu Elisabeth Nggadas-N
Jan-Des 600.000
600.000 Idem
Rp 50.000.,bulan Berjalan 12 X
62 Diakonia bagi Bp Yohanis Tulle Jan-Des
600.000 600.000
Idem Rp 50.000.,bulan
Berjalan 12 X 63
Diakonia bagi Mama Sarah Tuniama- Manu
Jan-Des 600.000
600.000 Idem
Rp 50.000.,bulan Berjalan 12 X
64 Diakonia bagi Mama Magdalena Nalle-
Tungga Jan-Des
600.000 600.000
Idem Rp 50.000.,bulan
Berjalan 12 X 65 Diakonia bagi Bp Arkelaus Dethan
Jan-Des 600.000
600.000 Idem
Rp 50.000.,bulan Berjalan 12 X
66 Diakonia bagi Bp Ibrahim Giri Jan-Des
600.000 600.000
Idem Rp 50.000.,bulan
Berjalan 12 X 67 Diakonia bagi Bp Yulius Sine
Jan-Des 600.000
600.000 Idem
Rp 50.000.,bulan Berjalan 12 X
68 Diakonia bagi Ibu Anna Dalla-Wattu Jan-Des
600.000 600.000
Idem Rp 50.000.,bulan
Berjalan 12 X 69 Diakonia bagi Bpk Ferdinan Lot Sine
Jan-Des 600.000
600.000 Idem
Rp 50.000.,bulan Berjalan 12 X
70 Diakonia bagi Mama Naema Tupa-Giri Jan-Des
600.000 600.000
Idem Rp 50.000.,bulan
Berjalan 12 X 71 Diakonia bagi Bp Sander Mboro
Jan-Des 600.000
600.000 Idem
Rp 50.000.,bulan Berjalan 12 X
72 Rapat Majelis Jemaat Peb-Des
1.500.000 3.121.000
Idem Setiap 3 bulan
Berjalan 4 X 73 Sidang Jemaat
Jan 3.000.000
2.000.000 Idem
Minggu terakhir Januari
Berjalan 7 Februari
74 Mengangkat 1 tenaga Tata Usaha Februari
3.000.000 2.500.000
Bendahara Rp 250,000 Bulan
Berjalan 75 Pengadaan Stola
Jan - Des 1.000.000
- Idem
Sesuai Kebutuhan Tidak Berjalan
Cukup 76 Sensus Jemaat
Jan - Des -
- Pdt Mj Sek
- Berjalan
77 Pengelolaan Sawah Gereja Jan - Des
285.000 310.000
Bp Yunus Koday hasil 10 Karung Berjalan
78 Pengadaan Seragan PS untuk Anak PAR Feb - des
3.950.000 -
Mj untuk 25 Orang.
Tidak berjalan 79 Cicilan BPR TLM
Jan - Des 12.000.000
12.000.000 MJ
Penyetoran Bulan Berjalan Sesuai
Target 80 Pembuatan Laporan Keuangan
Jan - Des -
- MJ + UPP + BPP
Hanya MJ Panitia Pembangunan
Berjalan 81 Pengadaan Oven dan Pan kecil Leptop
Jan - Des 750.000
4.900.000 MJ
Diganti dengan Pengadaan Leptop
Berjalan 82
Pengadaan Kotak Persembahan Akhir tahun
Des 50.000
1.265.000 MJ
Diganti Pengadaan Tangguh dan Tempat
Rotih Perjamuan, Tempat Air Babtisan,
Kain Mimbar Berjalan
5 Oikonomia
Penataan Administrasi
Organisasi Gereja
Merencanakan, Mengevaluasi
Mengembangka n Pelayanan
Gereja
KEGIATAN
3 5
4 Diakonia
Peningkatan Diakonia
Karitatif, Reformatif
Transformatif Adanya
pelayanan diakonia
karitatif, reformatif
transformatif bagi jemaat
No PANCA
PROGRA M
NAMA PPT TUJUAN PPT
PELAKSANAAN PPT JADWAL
BIAYA PELAKSANA
KETERANGAN
47 RANCANGAN PROGRAM PELAYANAN
MAJELIS JEMAAT ZAITUN TUAPUKAN TAHUN 2016
1 2
4 6
7 9
10 1
Ibadah pembukaan penutupan pelayanan Jan Des -
M J Buka: 1 Februari 2015
Tutup: 18 Des. 2015 2
Kebaktian utama dipimpin Pdt. Tamu Jan Des 3.000.000
M J sebanyak 12X
3 Perkunjungan Pdt dan Majelis Jemaat
Feb - Des -
Pendeta Sesuai Jadwal
4 Ibadah Rumah tangga Yg dipimpin Pdt
Feb - Des -
Pdt dan MJ Sesuai Jadwal
5 IRT
Feb - Desa - MJ Sektor
Sebanyak 2 sd 3 X Putaran per tahun
6 Ibadah Perempuan GMIT
Feb - Desa UPP Perempuan
GMIT Sesuai Jadwal
7 Ibadah Kaum Bapak
Feb - Desa - UPP Kaum Bapak
Sesuai Jadwal 8
Ibadah Pemuda Feb - Desa -
UPP Pemuda Sesuai Jadwal
9 Ibadah PAR
Feb - Desa - UPP PAR
Sesuai Jadwal 10 Ibadah LANSIA lanjut usia
Peb-Apr 235.000
M J Sesuai Jadwal
11 Ibadah Kunci USBUH Feb - Desa -
MJ dan Kategorial Setiap hari Sabtu jam 6 Sore
12 Ibadah Syukur Jan Des -
Pdt dan MJ Sektor Disesuaikan selain hari Sabtu
13 Sakramen Perjamuan Kudus Jan Des 2.500.000
Pdt dan MJ Sebanyak 4 X, jam 5 Subuh Kecuali
Jumat Agung 15 Peneguhan Sidi baru
April -
Pdt dan MJ Jumat Agung
16 Pemberkatan Nikah Feb - Okt
- Pdt dan MJ
Sesuai Permintaan pada hari Minggu
17 Perayaan Paskah Pentakosta April
1.000.000 Panitia
Panitia dari Kaum Bapak 18 Perayaan HUT GMIT Reformasi
Okt 1.000.000
Panitia UPP Wanita GMIT
19 Perayaan Bulan Keluarga 1-31 Okt
500.000 MJ + Kategorial
Setiap TIM terdiri dari 2 Rayon 20 Perayaan Natal PAR
Des 1.500.000
BP + Guru PAR Tgl 19 Des di gedung kebaktian
21 Perayaan NATAL Jemaat Des
1.000.000 Panitia
UPP Pemuda 22 Perayaan NATAL Kategorial
Des 500.000
kategorial Diatur masing - masing Kategorial
KETERANGAN
3 5
1. KOINONIA
Peningkatan Mutu
Persekutuan Terpeliharanya
rasa kekeluargaan
dan hubungan kerja sama
antar jemaat
No PANCA
PROGRA M
NAMA PPT TUJUAN PPT
PELAKSANAAN PPT JADWAL
PELAKSANA KEGIATAN
BIAYA
1 2
4 6
7 9
10 23 Pengadaan bahan ajar PAR
Pebruari 200.000
M J Bahan Ajar dari GKIW JATENG
24 Pengadaan bk TDTK dan Disn Penuntun Peb Des
1.500.000 M J
Bahan dari Kantor Sinode GMIT 25 Pembinaan MJ Kategorial
Feb - Des 2.550.000
MJ + Kategorial Pelatihan Sekretaris dan MC
26 Pemahaman Alkitab MJ Peb - Des
- MJ
Ibadah bergilir di rumah MJ 27 P. A Bersama Kategorial
Peb - Des -
MJ dan Kategorial Sebulan Sekali
28 Kbktian Penyegaran Iman KPI Peb - Des
2.000.000 MJ
Sebanyak 1 X 29 Kursus orgen
Jan - Des 1.500.000 M J H
3 Kali Seminggu. 30 Bina Vokal
Jan - Des 1.500.000 MJ Jemaat
Persiapan Pesprawi 31 Pengadaan liturgia pemakaman HRG
Peb-Des 8.040.875
M J H Copyan untuk acara kebaktian
32 Song leader Peb-Des
- Kategorial
Disesuaikan 33 Pembagian Jadwal PS VG
Peb-Des -
Sek. PS VG Sesuai Jadwal
34 Diakonia orang sakit Idem
1.000.000 Idem
Rp 200,000.- org 35 Diakonia dukacita
Idem 1.500.000
Idem Rp 100,000.- org
36 Diakonia bencana alam Idem
1.000.000 Idem
Disesuaikan 37 Diakonia J - B - Y - P Natal
Des 2.500.000
Idem Pada Hari Raya Natal
38 Diakonia bagi Anak Yani Tasi Jan-Des
600.000 Idem
Rp 50.000.,bulan 39 Diakonia bagi kel. bp. Yakobis Mbura
Jan-Des 600.000
Idem Rp 50.000.,bulan
40 Diakonia bagi kel. bp. G. Soarez Jan-Des
600.000 Idem
Rp 50.000.,bulan 41 Diakonia bagi kel. Nalle anak Kasih
Jan-Des 600.000
Idem Rp 50.000.,bulan
42 Diakonia bagi ibu Lodia Maak-Nalle Jan-Des
600.000 Idem
Rp 50.000.,bulan 43 Diakonia bagi ibu Theresia Mboro
Jan-Des 600.000
Idem Rp 50.000.,bulan
44 Diakonia bagi ibu Nggadas-Sopaba Jan-Des
600.000 Idem
Rp 50.000.,bulan 45 Diakonia bagi ibu Taroci Sine-Rui
Jan-Des 600.000
Idem Rp 50.000.,bulan
46 Diakonia bagi ibu Lena Nurak-Sine Jan-Des
600.000 Idem
Rp 50.000.,bulan 48 Diakonia bagi Bp Timotius Mbura
Jan-Des 600.000
Idem Rp 50.000.,bulan
49 Diakonia bagi Bp Jose Da Costa Jan-Des
600.000 Idem
Rp 50.000.,bulan 50 Diakonia bagi Mama Tersa Amelia
Jan-Des 600.000
Idem Rp 50.000.,bulan
51 Diakonia bagi Mama Balbina Jan-Des
600.000 Idem
Rp 50.000.,bulan 52 Diakonia bagi Nona Mariana Lifu
Jan-Des 600.000
Idem Rp 50.000.,bulan
54 Diakonia bagi Mama Petronela Nalle - R Jan-Des
600.000 Idem
Rp 50.000.,bulan 55 Diakonia bagi Nona Sarlin Nggadas
Jan-Des 600.000
Idem Rp 50.000.,bulan
KETERANGAN PELAKSANAAN PPT
JADWAL BIAYA
PELAKSANA KEGIATAN
5
3
LITURGIA
Peningkatan kualitas
peribadatan Menambah
ketertiban dan hikmat dalam
beribadah
4. DIAKONIA
Peningkatan Diakonia Karitatif,
Reformatif Transformatif
Adanya pelayanan
diakonia karitatif,
reformatif transformatif
bagi jemaat
No PANCA
PROGRA M
NAMA PPT TUJUAN PPT
2 MARTURIA
1. Peningkatan
mutu pelayanan
PAR MJ Menambah
wawasan para pengajar PAR
MJ
2. Pelayanan
penyegaran Iman
Meningkatkan pertumbuhan
iman jemaat 3
48
1 2
4 6
7 9
10 56 Diakonia bagi Mama Marta Bengu - Feoh
Jan-Des 600.000
Idem Rp 50.000.,bulan
57 Diakonia bagi Mama Sin Alnabe Jan-Des
600.000 Idem
Rp 50.000.,bulan 58 Diakonia bagi Bp Abia Pandi
Jan-Des 600.000
Idem Rp 50.000.,bulan
59 Diakonia bagi Bp Ibrahim Mboro Jan-Des
600.000 Idem
Rp 50.000.,bulan 60 Diakonia bagi Bp Yehuda Bilaon
Jan-Des 600.000
Idem Rp 50.000.,bulan
61 Diakonia bagi Ibu Elisabeth Nggadas-N Jan-Des
600.000 Idem
Rp 50.000.,bulan 62 Diakonia bagi Bp Yohanis Tulle
Jan-Des 600.000
Idem Rp 50.000.,bulan
63 Diakonia bagi Mama Sarah Tuniama-Manu Jan-Des
600.000 Idem
Rp 50.000.,bulan 64
Diakonia bagi Mama Magdalena Nalle- Tungga
Jan-Des 600.000
Idem Rp 50.000.,bulan
65 Diakonia bagi Bp Arkelaus Dethan Jan-Des
600.000 Idem
Rp 50.000.,bulan 66 Diakonia bagi Bp Ibrahim Giri
Jan-Des 600.000
Idem Rp 50.000.,bulan
67 Diakonia bagi Bp Yulius Sine Jan-Des
600.000 Idem
Rp 50.000.,bulan 68 Diakonia bagi Ibu Anna Dalla-Wattu
Jan-Des 600.000
Idem Rp 50.000.,bulan
69 Diakonia bagi Bpk Ferdinan Lot Sine Jan-Des
600.000 Idem
Rp 50.000.,bulan 70 Diakonia bagi Mama Naema Tupa-Giri
Jan-Des 600.000
Idem Rp 50.000.,bulan
71 Diakonia bagi Bp Sander Mboro Jan-Des
600.000 Idem
Rp 50.000.,bulan 72 Diakonia + 12 Orang
Jan - Des 7.200.000
Idem Rp 50.000.,bulan
72 Rapat Majelis Jemaat Peb-Des
1.500.000 Idem
Setiap 3 bulan 73 Sidang Jemaat
Jan 3.000.000
Idem Minggu terakhir Januari
74 Mengangkat 1 tenaga Tata Usaha Februari
6.000.000 Bendahara
Rp 500,000 Bulan 76 Sensus Jemaat
Jan - Des -
Pdt Mj Sek -
77 Pengelolaan Sawah Gereja Jan - Des
310.000 Bp Yunus Koday
- 78 Pengadaan Seragan PS untuk Anak PAR
Feb - des 3.950.000
Mj untuk 25 Orang.
79 Cicilan BPR TLM Jan - Des
12.000.000 MJ
Penyetoran Bulan 80 Pembuatan Laporan Keuangan
Jan - Des 100.000
MJ + UPP + BPP MJ, UPP dan BP
82 Pengadaan Kotak Persembahan Akhir tahun Des
50.000 MJ
akhir Desember
KETERANGAN KEGIATAN
3 5
PELAKSANAAN PPT
5
Oikonomia
Penataan Administrasi
Organisasi Gereja Merencanakan,
Mengevaluasi Mengembangka
n Pelayanan Gereja
4
Diakonia
Peningkatan Diakonia Karitatif,
Reformatif Transformatif
Adanya pelayanan
diakonia karitatif,
reformatif transformatif
bagi jemaat
No PANCA
PROGRA M
NAMA PPT TUJUAN PPT
JADWAL PELAKSANA
BIAYA
1 2
4 6
7 9
10 83 Pengadaan Seragam majelis Jemaat
Jan - Des 10.000.000
MJ -
84 Pengadaan Kaen Meja ungu, Mera, dan
Kuning Jan - Des
6.000.000 MJ
Disesuaikan dengan Kas Rutin 86 Pengadaan Bangku Panjang
Jan - Des 3.000.000
MJ Penambahan 10 Buah
87 Pengadaan Lemari Infentaris Jan - Des
1.000.000 MJ
Disesuaikan dengan Kas Rutin 88 Pengadaan 2 Buah Mic
Jan - Des 1.500.000
MJ Untuk Song leader
90 Gaji Pendeta Jan - Des
61.200.000 Bendahara
Gaji Pokok Rp 2.550.000. Tanggungan SGP Rp 2.550.000
91 Honor badan harian Jan - Des
6.000.000 Bendahara
Rp 100.000 Orang 92 Honor Pelayan PAR
Jan - Des 2.400.000
Bendahara Rp 50.000 Orang
93 Honor Koster 2 orang Jan - Des
6.000.000 Bendahara
Rp 250.000 Orang 94 Honor Pengajar TK Sandi Ati
Jan - Des 12.000.000
Bendahara 500,000 Orang Bulan
95 THR Majelis Jemaat,Koster, Pelayan PAR Des
13.100.000 Bendahara
untuk MJ Rp 200.000Orang 96 Gaji 13 Pendeta
Juli 4.550.000
Bendahara -
97 10 Hasil Pelayanan Majelis Jemaat Des
3.000.000 Bendahara
untuk 39 Orang Mj, 98 Bayar Listrik
Jan - Des 7.136.000
Bendahara -
99 Belanja ATK + Surat surat gerejawi jan
3.616.250 Bendahara
- 100 Transportasi
Jan - Des 8.313.000
Bendahara -
101 Pemeliharaan Infentaris Jan - Des
5.000.000 Bendahara
- 103 Sumbangan untuk Pembangunan
Des 5.000.000
Bendahara -
104 Sertifikasi Tanah Gereja Jan - Des
1.500.000 Bendahara
- 105 Suguhan Tamu dan Lain-lain
Jan - Des 5.582.500
Bendahara -
106 Tanggungan Sentralisasi Gaji Pdt Jan - Des
30.600.000 Bendahara
- 107 THR Pdt
Des 4.800.000
Bendahara -
111 Potongan 10 Sinode Jan - Des
15.500.000 M J H
Setiap bulan 112 Temu pelayan
Jan - Des 1.250.000
Klasis Sebanyak 12 X
114 Dana Kebersamaan Jan - Des
11.028.000 Klasis
Jadwal dari klasis BIAYA
KETERANGAN
3 5
PELAKSANAAN PPT JADWAL
PELAKSANA KEGIATAN
5 Oikonomia
2 Program
Pelayanan Klasis
Menunjang program tingkat
klasis tahun 5
Oikonomia
1 Penataan
Administrasi Organisasi
Gereja Merencanakan,
Mengevaluasi Mengembangka
n Pelayanan Gereja
No PANCA
PROGRA M
NAMA PPT TUJUAN PPT
Adapun kegiatan-kegiatan lain yang dilakukan oleh warga gereja, seperti latihan paduan suara dan vokal group. Namun, pelatihannya tidak dilakukan dalam gedung ibadah
karena biasanya dilakukan di rumah warga gereja. Kehadiran gedung ibadah di pinggir jalan merupakan salah satu icon kebanggaan bagi warga desa Tuapukan, dan hal ini juga sama
seperti kehadiran kantor desa yang juga berada di pinggir jalan, tepatnya berhadapan dengan
49 gedung ibadah. Kedua gedung tersebut merupakan icon yang memberikan nilai lebih dalam
kehidupan warga gereja dalam hal ini juga bagi seluruh warga desa Tuapukan, yaitu dapat memberikan ruang untuk membangun kehidupan spiritual dan sosial. Dalam menerjemahkan
visi dan misi GMIT pada kehidupan bergereja, maka segala kegiatan gerejawi masih bersifat seremonial dan vertikal. Artinya, gereja masih secara penuh memfokuskan diri pada
kegiatan-kegiatan yang berdampak pada pembangunan iman warga gereja, dan juga berfokus pada proses pembangunan gedung ibadah.
Gereja sebenarnya perlu untuk memperhatikan kemiskinan yang ada, tetapi mungkin tidak sekarang karena dana. Kami juga kan sadari bahwa membutuhkan
dana yang banyak dan memang fokus untuk pembangunan gedung kebaktian. Jadi apabila pembangunan selesai, semoga bisa dilanjutkan dengan
memperhatikan persoalan hidup yang dihadapi jemaat.
19
Semua bisa diperhatikan apabila ada dana. Semua sudah dipikirkan tapi kan sekarang kita lebih fokus membangun gedung kebaktian yang adalah rumah
Tuhan. Bagi kami pembangunan gedung kebaktian saat ini lebih penting. Jadi untuk sementara kalau mau perhatikan taraf hidup jemaat lebih secara pribadi
saja.
20
Oleh karena itu, gedung ibadah belum terlihat berfungsi dengan baik dalam aspek sosial. Begitu juga dengan pemerintahan desa Tuapukan yang sejauh ini belum melakukan kerja
sama dengan gereja untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan sosial. Pemerintahan desa menjalankan tugas masih sebatas memberikan bantuan seperti raskin, namun belum ada
kegiatan-kegiatan masyarakat, seperti keterampilan dan pemberdayaan lainnya.
19
Wawancara dilakukan pada tanggal 22 November 2016 Telepon Genggam.
20
Wawancara dilakukan pada tanggal 22 November 2016 Telepon Genggam.
50
III.2. Gereja sebagai Kebanggaan Kolektif
GMIT Jemaat Zaitun Tuapukan merupakan salah satu gereja GMIT yang antusias dan berupaya membangun gedung ibadah. Upaya pembangunan gedung ibadah yang bagus
dan megah berhasil dilakukan meskipun dalam keterbatasan ekonomi Lih. Tabel 3. Gedung ibadah yang dibangun merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi anggota jemaatnya.
Keberadaan gedung ibadah yang bagus dapat mengangkat nama desa Tuapukan yang sejak dulu dipandang sebagai desa tertinggal dalam aspek ekonomi. Selain menjadi kebanggaan,
berdirinya gedung ibadah yang megah persis di pinggir jalan raya merupakan sebuah motivasi dan dorongan bagi gereja-gereja lain untuk berjuang membangun gedung ibadah.
Inf. 7: Desa Tuapukan ini dipandang sebagai jemaat yang sonde mampu, tapi toh pada akhirnya jemaat bisa membangun gereja yang begitu besar dan megah, dari
sini katong lihat bahwa tanpa disadari katong punya gedung gereja yang besar ini sebagai motivasi bagi gereja-gereja yang lain.
21
Desa Tuapukan dipandang sebagai jemaat yang tidak mampu. dari sini kita bisa melihat bahwa tanpa
disadari kita memiliki gedung gereja yang megah yang menjadi motivasi bagi gereja-gereja lain
Warga gereja merasa ada nilai positif yang mereka capai meskipun untuk memiliki gedung ibadah yang megah membutuhkan pengorbanan waktu, tenaga, dan materiil yang tidak
sedikit. Keberhasilan membangun gedung ibadah yang megah dalam keterbatasan ekonomi dianggap sebagai motivasi dan kebanggaan, karena mereka melihat, bahwa apa yang mereka
lakukan saat ini juga sedang diperjuangkan oleh beberapa gereja di Klasis Kupang Timur yang adalah wilayah pelayanan GMIT Zaitun.
22
Salah satunya, yaitu gereja GMIT Jemaat Getsemani Babau yang merupakan gereja tetangga sekaligus yang dulunya adalah induk dari
GMIT Jemaat Zaitun.
21
Wawancara dilakukan pada tanggal 7 september 2016, di Desa Tuapukan.
22
Hasil wawancara dengan sekretaris panitia pembangunan. Pernyataan beliau merupakan hasil pengamatan terhadap gereja-gerej yang sedang berupaya melakukan pembangunan. Gereja-gereja yang
sedang membangun juga mencoba untuk mengajak beliau bertukar pikiran terkait proses pembangunan gedung ibadah.
51
III.2.1. Dimensi Sosial-Teologis
Pembangunan gedung ibadah yang megah berhasil dibangun meskipun dalam kondisi terbatas. Hal ini menjadi suatu keberhasilan bagi gereja karena anggota jemaat tidak
saja dipengaruhi oleh pengalaman spiritual yang dihidupi oleh mereka. Ada nilai lain yang mereka hidupi dan maknai, yaitu adanya dimensi sosial-teologis dalam diri anggota jemaat.
Warga gereja memahami dan benar-benar menggunakan gedung ibadah sebagai ruang yang sakral, sebagai tempat di mana ada kedamaian, ketentraman, dan paling penting dapat terjadi
pertumbuhan iman di dalamnya. Namun, pada sisi lain mereka juga masih melihat gedung ibadah sebagai sarana untuk pemberdayaan warga gereja, asalkan pemberdayaan masih
berkisar dunia gerejawi dan tidak mengambil bagian serta tugas pemerintahan.
Inf. 1: Gedung gereja juga bisa digunakan untuk hal lain, misalnya digunakan untuk tempat keterampilan maupun untuk acara resepsi. sonde masalah kalau
gedung kebaktian bisa dipakai untuk hal-hal seperti itu, gedung gereja juga sering dipakai untuk kegiatan gerejawi seperti KKR. Tidak masalah kalau gedung
kebaktian bisa dipakai untuk hal-hal seperti itu.
23
Inf. 9: Gedung kebaktiam juga bisa digunakan untuk pemberdayaan dan keterampilan atau untuk pelatihan warga jemaat.
24
Inf. 12: Gedung gereja bisa dipakai untuk hal lain bila itu digunakan untuk memberikan keuntungan demi membangun jemaat dan masyarakat sekitar.
25
Ada nilai sosial-teologis yang dimiliki oleh anggota jemaat dalam hidup bergereja. Di balik kerinduan mereka untuk memiliki gedung ibadah yang berfokus untuk membangun iman
mereka lewat persekutuan, ada juga keinginan untuk menjadikan gedung ibadah sebagai ruang pemberdayaan meskipun harapan adanya pemberdayaan masih sebatas lingkaran
gerejawi.
23
Wawancara dilakukan pada tanggal 1 September 2016 di Desa Tuapukan.
24
Wawancara dilakukan pada tanggal 7 September 2016 di Desa Tuapukan.
25
Wawancara dilakukan pada tanggal 12 September 2016 di Desa Tuapukan.
52 Inf. 2: Tidak menjadi masalah bila gereja ingin mengadakan koperasi, arisan atau
pemberdayaan masyarakat karena itu hal yang baik. Akan tetapi itu kegiatan semua tidak bisa dilakukan dalam gedung kebaktian. Gedung kebaktian ini hanya
untuk persekutuan dan membangun iman, tapi bukan berarti di dalamnya melakukan hal-hal lain. Misalkan ingin pemberdayaan kalau bisa di ruangan
lain.
26
Anggota jemaat memiliki nilai sosial-teologis yang mempengaruhi sikap pembangunan gedung kebaktian. Namun, terlihat jelas bahwa nilai teologis lebih besar dibandingkan nilai
sosial. Artinya, anggota jemaat memiliki perhatian dalam kehidupan sosial tapi bukan berarti mewujudkan perubahan harus melalui gedung ibadah. Dengan kata lain, ada dukungan untuk
melakukan pemberdayaan tapi tidak menjadikan gedung ibadah sebagai ruang pemberdayaan.
III.3. Gereja sebagai Rumah Tuhan dan Persembahan Umat
Gedung ibadah dibangun dengan megah dan bagus tidak hanya semata-mata karena untuk mendapatkan pujian dan merasa bangga. Meskipun anggota jemaat memiliki
keterbatasan ekonomi dalam kehidupan sehari-harinya, mereka mampu membangun gedung ibadah dengan jumlah biaya yang tidak sedikit. Sikap antusias dan perjuangan yang
dilakukan oleh warga gereja karena ada hal penting yang mereka maknai dari gedung ibadah, yaitu sebagai rumah Tuhan. Mereka menilai dan menganggap gedung ibadah sebagai rumah
Tuhan yang sepatutnya diperhatikan sebaik mungkin. Ada pemikiran dan pemahaman yang dihidupi oleh anggota jemaat, yaitu mengapa
rumah mereka bisa dibangun sedangkan mengapa rumah Tuhan baca:gedung ibadah tidak boleh diperhatikan lebih daripada rumah sendiri? Warga gereja dan juga GMIT pada
umumnya memiliki prinsip mendasar, yakni salah satu upaya membangun nilai spiritual harus dimulai dari gedung ibadah. Artinya, gedung ibadah memiliki pengaruh dan peran
26
Wawancara dilakukan pada tanggal 2 September 2016 di Desa Tuapukan.
53 dalam pertumbuhan iman warga gereja. Gedung ibadah sebagai rumah Tuhan yang
membangun iman warga gereja, mempertemukan mereka dengan Tuhan dan dengan sesama.
Inf. 4: Sebagai rumah Tuhan berarti itu tempat untuk katong memuji Tuhan, memuliakan nama Tuhan. Pokoknya gedung kebaktian hanya digunakan untuk
kegiatan gerejawi saja, tidak bisa digunakan untuk kegiatan-kegiatan lain.
27
Sebagai rumah Tuhan, berarti itu tempat untuk kita memuji Tuhan. Gedung ibadah dijadikan sebagai tempat yang sakral bagi anggota jemaat, karena di
dalamnya hanya dapat melakukan hal-hal yang bersifat gerejawi. Salah satunya, gedung ibadah dianggap sebagai rumah Tuhan yang mana pada tempat itu anggota jemaat hadir
untuk bersekutu, membawa pergumulan hidup dan juga persembahan mereka. Inf. 10: Katong ingat masa lalu, dalam Firman Tuhan itu dikatakan bahwa
persembahana itu diberikan melalui rumah Tuhan, untuk itu katong bangun gereja sebagai rumah Tuhan. Rumah Tuhan itu juga sebagai tempat yang paling damai
dan aman, karena di dalam katong bisa membangun persaudaraan.
28
Kita ingat masa lalu. Rumah Tuhan itu juga sebagai tempat yang paling damai dan aman,
karena di dalam kita bisa membangun persaudaraan
Gedung ibadah tidak saja sebagai sarana membangun iman lewat persekutuan-persekutuan
atau pujian-pujian yang dilantunkan di dalamnya, tetapi juga sebagai sarana bagi anggota jemaat untuk memberikan persembahan kepada Tuhan. Salah satu persembahan syukur yang
diberikan oleh warga gereja kepada Tuhan, yaitu ketika mereka mampu mendirikan sebuah gedung ibadah yang megah. Dalam upaya pembangunan gedung ibadah ini, warga gereja
memiliki dua dimensi yang memiliki pengaruh dalam sikap pembangunan gedung ibadah, yaitu dimensi sipitual dan dimensi sosial-teologis.
27
Wawancara dilakukan pada tanggal 2 September 2016 di Desa Tuapukan.
28
Wawancara dilakukan pada tanggal 12 September 2016 di Desa Tuapukan.
54
III.3.1. Dimensi Spiritual
Kondisi ekonomi yang terbatas tidak menjadi penghalang bagi gereja untuk melakukan pembangunan gedung ibadah dengan biaya yang cukup besar. Ada semangat
juang dalam diri anggota jemaat untuk turut partisipasi mendukung pembangunan gedung ibadah. Meskipun terkadang ada keluhan karena persoalan ekonomi, tetapi anggota jemaat
tetap berupaya untuk memberikan bantuan dalam hal sumbangan wajib, atau tu’u
29
. Sikap antusias dan nilai juang yang dimiliki oleh anggota jemaat didasari oleh pemahaman warga
gereja yang melihat gedung ibadah sebagai rumah Tuhan. Di balik melihat gedung ibadah sebagai rumah Tuhan, juga terlihat adanya dimensi spiritual yang berpengaruh dalam diri
setiap anggota jemaat. Anggota jemaat memiliki pengalaman spiritual lewat gedung ibadah, sehingga dalam kondisi yang terbatas tidak membuat mereka berhenti untuk membangun
gedung ibadah yang bagus.
Inf. 2: Gedung gereja dibangun dengan baik supaya bermanfaat untuk membangun iman jemaat. Segala kegiatan yang dilakukan dalam gedung gereja
itu harus bertujuan untuk membangun iman jemaat, gereja hanya untuk hal-hal yang baik.
30
Inf. 5: gedung gereja ini kita bangun untuk tempat bersekutu, bertemu dengan jemaat dan dengan Tuhan. Kalau bisa dijadikan sebagai rumah doa, jadi misalkan
jemaat yang punya pergumulan dan butuh tempat untuk berdoa maka mereka bisa ke sana untuk berdoa.
31
29
Tu’u berasal dari budaya Suku Rote. A ggota GMIT Je aat Zaitu ber otabe e Suku Rote, da hal tekait tu’u sa gat berpe garuh juga dala e doro g Je aat u tuk berpartisipasi terhadap pembangunan
gedu g kebaktia . Tu’u erupaka suatu kewajiba bagi a ggota je aat, isal ya apabila dala keluarga ada saudara ya g e ikah aka Je aat berkewajiba u tuk e gikuti Tu’u apabila diu da g. Tujua Tu’u, yaitu
memberikan bantuan terhadap keluarga yang bersangkutan dalam bentuk materil. Orang yang melakukan Tu’u erasa berkewajiba sebagai bagia dari keluarga, sehi gga dala keadaa apapu aka berusaha u tuk
berpartisipasi dala Tu’u. Hal i i sa a de ga ketika gereja elakuka Tu’u, aka Je aat erasa berkewajiban sebagai bagian dari gereja yang adalah rumahnya sendiri. untuk itu, meskipun di dalam
kekura ga Je aat tetap aka berusaha u tuk e ga bil bagia dala Tu’u.
30
Wawancara dilakukan pada tanggal 2 September 2016 di Desa Tuapukan.
31
Wawancara dilakukan pada tanggal 3 September 2016 di Desa Tuapukan.
55 Inf. 11: Gedung kebaktin ada sebagai ruang bagi jemaat untuk membangun iman,
selain dari itu juga sebagai tempat sosialisasi bagi warga gereja.
32
Pernyataan-pernyataan di atas merupakan sikap warga gereja yang fundamental terhadap gedung ibadah. Ada nilai spiritual yang berpengaruh dalam diri mereka, dan ada pengalaman
spiritual yang terjadi pada diri anggota jemaat ketika bersekutu dalam gedung ibadah. Dimensi spiritual merupakan salah satu pengaruh dalam diri anggota jemaat, sehingga
mereka memiliki sikap antusias untuk berpartisipasi membangun gedung ibadah meskipun dalam kondisi terbatas. Bahkan pada awal perencanaan pembangunan, sebenarnya warga
gereja pesimis untuk membangun gedung ibadah dikarenakan estimasi biaya yang menurut mereka itu adalah jumlah yang besar. Namun, berjalannya waktu dan semakin banyak
pengalaman spiritual yang dirasakan, maka segala kekuatiran serta ketidakmungkinan untuk membangun gedung ibadah menjadi mungkin bahkan berhasil.
IV. Gereja sebagai Pusat Kehidupan Warga Jemaat