METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif kualitatif yang dimaksud dalam konteks ini adalah penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai manajemen pergudangan di Perusahaan Daerah Pusat Pergudangan Kota “Pedaringan” Surakarta. Menurut Bungin
( : ) pendekatan kualitatif dengan deskripsi dapat dijadikan dasar untuk menggambarkan, meringkas berbagai kondisi, situasi, atau
fenomena realitas sosial yang ada di masyarakat yang menjadi obyek penelitian, dan berupaya menarik realitas itu ke permukaan sebagai suatu ciri, karakter, sifat, model, atau gambar tentang kondisi, situasi atau fenomena tertentu.
Pendekatan deskriptif kualitatif ini dipilih karena dengan pendekatan ini akan diperoleh pemahaman yang mendalam dan sangat dimungkinkan memperoleh informasi-informasi baru terkait dengan objek yang diteliti, yaitu mengenai manajemen pergudangan. Dengan pendekatan ini, diharapkan dapat menggambarkan realitas keadaan atau fenomena yang sebenarnya terjadi di lapangan. Metode penelitian deskriptif kualitatif lebih tepat apabila digunakan untuk meneliti masalah- maalah yang membutuhkan studi mendalam. Apalagi terkait tentang
commit to user
bagaimana manajemen pergudangan di Pusat Pergudangan Kota “Pedaringan” Surakarta ini dilaksanakan.
B. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di Perusahaan Daerah Pusat Pergudangan Kota “Pedaringan” Surakarta yang terletak di Jalan Kentingan No. , Jebres, Surakarta .
Alasan memilih lokasi ini karena Pusat Pergudangan Kota Pedaringan Surakarta merupakan satu-satunya pusat pergudangan terbesar di wilayah eks-Karisidenan Surakarta yang menjadikannya sebuah perusahaan daerah yang berfungsi untuk menopang aktivitas pergudangan masyarakat dan perusahaan-perusahaan di Solo dan sekitarnya.. Selain itu, Pusat Pergudangan Kota Pedaringan Surakarta juga menjadi aset Pemerintah Kota Surakarta yang diperlukan penanganan pengelolaannya secara spesifik terutama pada pergudangannya untuk memberikan kontribusi yang maksimal bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Surakarta.
C. Sumber Data
Data adalah segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun suatu informasi (Arikunto,
: ). Sedangkan sumber data adalah subyek dari mana data dapat diperoleh (Arikunto, : ). Sumber data pada penelitian ini meliputi :
commit to user
. Data Primer Data primer merupakan data yang langsung dikumpulkan sendiri di lokasi penelitian. Data primer ini dikumpulkan dengan cara wawancara atau berkomunikasi secara langsung dengan informan kunci yang terpilih. Teknik dalam pemilihan informan ini digunakan purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik pemilihan dengan kecenderungan peneliti untuk memilih informan yang dianggap mengetahui informasi dan masalahnya secara mendalam dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data yang mantap (Sutopo,
: ). Oleh karena itu, peneliti mencari informan yang benar-benar
mengetahui tentang segala informasi yang dibutuhkan secara mendalam, yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan, dalam hal ini adalah tentang manajemen pergudangan di Perusahaan Daerah Pusat Pergudangan Kota “Pedaringan” Surakarta. Adapun sumber data
primer dalam penelitian ini diperoleh dengan memilih informan sebagai berikut :
a) Direktur Perusahaan Daerah Pusat Pergudangan Kota “Pedaringan”
Surakarta.
b) Kepala Gudang di Perusahaan Daerah Pusat Pergudangan Kota
“Pedaringan” Surakarta.
c) Petugas gudang (checker) di Perusahaan Daerah Pusat Pergudangan
Kota “Pedaringan” Surakarta.
commit to user
d) Penyewa gudang di Perusahaan Daerah Pusat Pergudangan Kota
“Pedaringan” Surakarta
. Data Sekunder Data sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung
yang berasal dari data bantu lainnya yang diperoleh atas kerja sama dengan instansi atau lembaga terkait guna melengkapi data-data yang telah tersedia. Data sekunder ini dikumpulkan dari berbagai informasi tentang manajemen pergudangan yang ada di Perusahaan Daerah Pusat Pergudangan Kota “Pedaringan” Surakarta. Menurut Bungin ( :
) dokumen adalah informasi yang disimpan atau didokumentaikan sebagai bahan dokumenter. Sedangkan bahan dokumen yang akan digunakan di dalam penelitian ini meliputi arsip atau dokumen resmi yang diperoleh dari Perusahaan Daerah Pusat Pergudangan Kota
“Pedaringan” Surakarta
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan untuk memperoleh data yang diperlukan untuk penelitian. Cara pengumpulan atau pengambilan data yang digunakan dalam penelitian kualitatif meliputi metode wawancara mendalam (in-depth interview), observasi, dan telaah dokumen (Bungin,
: ). Penelitian ini antara lain menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :
commit to user
. Wawancara Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang berupa tatap muka percakapan tanya jawab langsung pada pihak yang terkait dengan tujuan mendapatakan informasi yang lebih jelas dan mempunyai kedalaman yang cukup tentanng berbagai aspek dalam penelitian ini. Wawancara ini dapat dilakukan beberapa kali sesuai dengan keperluan para peneliti yang berkaitan dengan kejelasan dan kemantapan masalah yang sedang diteliti. Wawancara dilakukan dengan melakukan tanya jawab terhadap narasumber yang dianggap mengetahui dan dapat memberikan informasi untuk menggali data deskriptif tentang manajemen pergudangan di Pusat Pergudangan Kota
“Pedaringan” Surakarta.
. Observasi Observasi merupakan teknik yang digunakan untuk menggali
data berupa dari sumber data yang berupa peristiwa tempat atau lokasi, benda-benda serta rekaman gambar-gambar (Sutopo,
: ). Observasi ini adalah teknik pengumpulan data dalam penelitian dengan
melakukan serangkaian pengamatan dan penelitian secara langsung terhadap obyek yang diteliti. Tidak hanya dengan pengamatan, tetapi juga dengan mendengarkan, mencatat, dan melihat secara langsung kegiatan atau aktivitas yang dilakukan komponen obyek yang diteliti.
commit to user
. Telaah Dokumen Metode ini untuk mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang catatan, transkrip, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat dan sebagainya (Arikunto,
: ). Menurut HB. Sutopo ( : ) mengemukakan bahwa dokumen dan arsip merupakan bahan tertulis
yang bergayutan dengan suatu peristiwa atau aktivitas.
Telaah Dokumen merupakan tipe informasi untuk memperoleh data sekunder agar mendukung dan menambah bukti serta data dari sumber-sumber lain. Dokumentasi diperoleh dari dokumen-dokumen administratif, keputusan dan ketetapan resmi, kesimpulan rapat dan lain sebagainya. Dokumen dan arsip merupakan sumber data yang sering memiliki posisi penting dalam pengamatan kualitatif agar pengamat dapat memahami latar belakang suatu peristiwa itu bisa terjadi.
E. Validitas Data
Data yang telah berhasil digali, dikumpulkan dan dicatat dalam kegiatan penelitian, harus diusahakan kemantapan dan kebenarannya. Oleh karena itu, setiap peneliti harus bisa memilih dan menentukan cara-cara yang tepat untuk mengembangkan validitas data yang diperolehnya. (H.B. Sutopo,
: - ). Cara yang digunakan untuk mengembangkan validitas data adalah Triangulasi.
Menurut Patton dalam H.B. Sutopo (
) menyatakan bahwa ada macam triangulasi:
commit to user
. Triangulasi data (data triangulation) yaitu dimana peneliti
menggunakan beberapa sumber dengan data yang sama. . Triangulasi peneliti (investigator triangulation) yaitu pengumpulan data
yang sama dan dilakukan oleh beberapa orang peneliti. . Triangulasi metode (methodological triangulation) yaitu peneltiain
yang dilakukan dengan menggunakan metode yang berbeda ataupun dengan mengggunakan data yang sejenis, tetapi dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda.
. Triangulasi teoritis (theoritical trianguilation) yaitu menggunakan penelitian tentang topik yang sama dan datanya dianalisis dengan
menggunakan beberapa perspektif teoritis yang berbeda.
Dalam penelitian ini hanya menggunakan triangulasi metode. Triangulasi metode dilakukan dengan menggunakan metode atau teknik yang berbeda dalam rangka mendapatkan data yang sama. Metode tersebut yaitu wawancara dan observasi. Peneliti akan membandingkan antara hasil wawancara dengan hasil observasi dan telaah dokumen sehingga diharapkan kevalidan data akan lebih terjamin.
F. Teknik Analisis
Menurut Patton dalam Lexi J. Moleong (
) analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya kedalam suatu
pola, kategori, dan satuan uraian dasar. Model analisis data yang digunakan adalah model analisis interaktif yaitu model analisis yang
commit to user
memerlukan tiga komponen berupa induksi data, sajian data serta penarikan kesimpulan/verifikasi dengan menggunakan proses siklus (Sutopo HB,
: ). Dalam penelitian kualitatif terdapat tiga komponen analisis data seperti yang diungkapkan oleh Miles dan Huberman dalam Sutopo (
: - ), yaitu :
. Reduksi Data Reduksi data adalah komponen pertama dalam analisis
merupakan proses pemilihan, pemfokusan, penyederhanaan, dan abstraksi dari fieldnote. Reduksi data dapat juga mempertegas, memperpendek, membuat fokus, dan membuang hal-hal yang tidak penting serta mempunyai fungsi untuk mengatur data sehingga simpulan penelitian dapat dilakukan. Selain itu dalam pengumpulan data, reduksi data membuat suatu batas-batas permasalahan.
Dari data-data yang dihimpun, baik dari hasil wawancara, observasi, maupun dokumen-dokumen akan dilakukan penyeleksian. Penyeleksian yang dilakukan didasarkan pada batasan penelitian ini. Sehingga ketika ada data yang tidak sesuai atau keluar dari batas penelitian harus direduksi. Adapun batasan penelitian ini adalah mengetahui seperti apa administrasi logistik di Perusahaan Daerah Pusat Pergudangan Kota “Pedaringan” Surakarta dengan melalui analisis terhadap penggudangan atau penyimpanan logistik.
commit to user
. Sajian Data Sajian data merupakan suatu rakitan organisasi informasi, deskripsi dalam bentuk narasi yang memungkinkan simpulan penelitian dapat dilakukan (H. B. Sutopo,
: ). Dengan melihat suatu penyajian data, peneliti akan melihat apa yang terjadi dan
memungkinkan untuk mengajarkan suatu analisis ataupun tindakan lain berdasarkan penelitian tersebut. Penyajian data yang lebih baik merupakan suatu cara yang utama bagi analisi kualitatif yang valid.
Suatu sajian data haruslah berdasarkan pada rumusan masalah yang telah dirumuskan sebagai pertanyaan dalam penelitian sehingga narasi yang yang tersaji merupakan deskripsi mengenai kondisi secara terperinci untuk menjelaskan dan menjawab pertanyaan tersebut. Telah dijelaskan bahwa penelitian tentang manajemen pergudangan di
Perusahaan Daerah Pusat Pergudangan Kota “Pedaringan” Surakarta ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Untuk menjawab
permasalahan dalam penelitian ini, penyajian data yang digunakan peneliti antara lain, data yang berbentuk narasi deskriptif.
. Penarikan Simpulan Dari awal pengumpulan data, peneliti harus mengerti tentang arti data yang diperoleh dan mencatat keteraturan, pola-pola, penjelasan, konfigurasi-konfigurasi yang mungkin terjadi, alur sebab- akibat, dan proposisi, pada dasarnya makna data harus diuji validitasnya
commit to user
supaya simpulan penelitian menjadi lebih kokoh dan dapat dipercaya (H. B. Sutopo,
: ).
Setelah adanya pengumpulan data pada tahap awal penelitian yang mana dalam penelitian data tersebut harus dimengerti yang kemudian melakukan pencatatan peraturan, pola-pola pernyataan, konfigurasi yang kemudian mungkin ditarik kesimpulan. Suatu kesimpulan pada awalnya belum jelas namun setelah adanya reduksi data dan sajian sehingga memiliki landasan yang kuat. Kemudian ditarik suatu kesimpulan akhir berdasarkan data-data yang telah diproses.
Gambar . Model Analisa Interaktif
Sumber : Milles and Huberman dalam Sutopo ( : )
Pengumpulan Data
Penarikan Kesimpulan /
Verifikasi
Reduksi Data
Sajian Data
commit to user