KONSTRUKSI BOK: ROH DAN RAGA

11 KONSTRUKSI BOK: ROH DAN RAGA

Pengetahuan berwujud roh, bukan jiwa. Jiwa terkait dengan hidup dan mati, tetapi roh abadi. Wujud pengetahuan telah diuraikan dalam bagian 1 sd 10 di atas. Roh itu ada dan hadir (berada, terlihat, terbaca) dalam raga yang disebut bahasa. Bahasa adalah salah satu wujud budaya manusia (ref. Bab VIII dan Bab IX Menuju Ke Pemikiran Kybernologi Pertanian dan Agro-Pemerintahan, 2009). Ada tiga macam bahasa:

1. Bahasa Isyarat

2. Bahasa Tutur, dan

3 Bahasa Tulis Bahasa Tulis berbentuk tulisan. Berdasarkan tujuan penulisannya, tulisan dapat dikelompokkan menjadi

1. Tulisan Ilmiah, yaitu tulisan yang bertujuan menyebarkan, mengembangkan dan mewariskan (BOK) pengetahuan dari generasi ke generasi, dan disusun menurut bentuk dan cara tertentu

2. Tulisan Nonilmiah, yaitu tulisan lainnya . Tulisan Ilmiah meliputi:

1. Tulisan Ilmiah Formal, yaitu tulisan ilmiah yang oleh suatu institusi ilmiah (akademik) ditetapkan sebagai syarat untuk dapat memperoleh suatu nilai akademik. Oleh sebab itu, isi, bentuk, prosedur, cara penyusunan, teknik penulisan, pengujian, penilaian, dan sebagainya, ditetapkan oleh institusi akademik yang bersangkutan.

2. Tulisan Ilmiah Nonformal

Tulisan Ilmiah Formal pada hakikatnya merupakan laporan pertanggungjawaban ilmiah (akademik)

1. Warga institusi akademik yang bersangkutan terhadap institusinya untuk dapat memperoleh nilai dan atau status akademik tertentu

2. Institusi yang bersangkutan terhadap masyarakat pelanggan dan

lingkungan hidupnya. Tulisan ini disusun secara mandiri (bukan pesanan) oleh institusi yang bersangkutan untuk dapat dinyatakan berhasil (Invention and Innovation, Movement and Reforms) menyelesaikan tugas atau program akademik tertentu (Research and Development, Public & Civil Service): Tridharma Perguruan Tinggi

Tulisan Ilmiah Formal yang diwajibkan bagi warga atau bakal warga institusi akademik berdasarkan tujuan penulisannya adalah Tulisan Ilmiah Formal yang diwajibkan

1. Untuk dapat dianugerahi status atau derajat akademik tertentu,

2. Untuk dapat dinyatakan berhasil menyelesaikan tugas atau program

institusional tertentu yang bersifat internal institusi (Laporan Pertanggungjawaban Penyelesaian Tugas)

3. Sebagai bukti kelayakan untuk memangku jabatan akademik tertentu (misalnya jabatan akademik tertinggi GuruBesar). Tulisan ini (Orasi) diucapkan pada saat upacara pengukuhan jabatan yang diperoleh tenaga yang bersangkutan dalam Rapat Senat Terbuka

Tulisan Ilmiah Formal untuk dapat dianugerahi status atau derajat akademik tertentu meliputi:

1. Term Paper, yaitu tulisan yang diwajibkan kepada seorang atau

sekelompok mahasiswa sebagai bagian kurikulum, untuk dapat lulus matakuliah tertentu

2. Status Report (Laporan Akhir Studi) yaitu tulisan yang diwajibkan kepada seorang atau sekelompok mahasiswa untuik dapat dinyatakan berhasil menyelesaikan suatu program akademik tertentu

3. Tulisan yang diwajibkan kepada seorang mahasiswa sebagai syarat untuk dapat dianugerahi derajat (gelar) akademik tertentu. Di Indonesia saat ini tulisan itu disebut Skripsi untuk gelar Sarjana (Program Stratum 1), Tesis untuk gelar Magister atau Master (Program Stratum 2), dan Disertasi untuk gelar Doktor (Program Stratum 3)

4. Termasuk dalam konsep Disertasi adalah Naskah Orasi (atau apapun namanya) yang disusun oleh tim promotor yang dibentuk oleh suatu institusi akademik untuk diucapkan oleh seseorang tenaga akademik atau yang dianggap layak dipromosikan dan dianugerahi kehormatan akademik tertinggi (Doktor Kehormatan) oleh institusi akademik yang bersangkutan, mengingat nilai besar yang telah disumbangannya bagi pengembangan dunia akademik dan atau kesejahteraan umat manusia

Tulisan formal butir 1, 2, dan 3, dimaksudkan sebagai matarantai proses belajar- mengajar guna membentuk pola perilaku akademik warga yang bersangkutan

Tabel 2 Bobot Tulisan Ilmiah Formal

----------------------------------------------- | BOBOT LAPORAN |-----------------------------------------------

| LA | SKRIPSI | TESIS | DISERTASI

--------------------------|-----------|-----------|-----------|----------- | | MEMBANGUN | | | | | | DAN MEMPER- | XX | --- | --- | --- | | KAYA JOB | | | | | |--------------|-----------|-----------|-----------|----------- | | MENCARI & | | | | | TEORI | MENEMUKAN | -- | XXX | XXX | XXX | BERFUNGSI | INFORMASI | | | | | SEBAGAI |--------------|-----------|-----------|-----------|----------- | ALAT | MENEMUKAN | | | | | UNTUK | SOLUSI THD | -- | --- | XXX | XXX | | MASALAH | | | | | |--------------|-----------|-----------|-----------|----------- | | MENEMUKAN | | | | | | NILAITAMBAH | -- | --- | --- | XXX | | IPSTEK | | | |

--------------------------------------------------------------------------

tatkala ia bekerja sebagai ilmuwan dan profesional kelak di dalam masyarakat selesai dari bangku sekolah. Tiga macam tulisan ilmiah formal itu mengandung substansi yang sama, namun intensitasnya berbeda (Tabel 2). Mengingat kandidat Doktor telah menempuh pendidikan strata sebelumnya, maka kualitas akademik Doktor bersifat kumulatif. Kebijakan pendidikan yang secara bertahap mengarah- kan pendidikan strata tersebut secara linier (Gambar 38), sejalan dengan Tabel 2.

Tulisan Ilmiah Nonformal adalah komoditi intelektual. Sama seperti komoditi lainnya, baik Tulisan Ilmiah Formal maupun Tulisan Ilmiah Nonformal disusun, diproduksi, dipasarkan, dan diwariskan berdasarkan kebutuhan dan tuntutan masa depan, dengan tetap menjunjung tinggi Kode Etik Profesional Kybernologi Tulisan Ilmiah Nonformal adalah komoditi intelektual. Sama seperti komoditi lainnya, baik Tulisan Ilmiah Formal maupun Tulisan Ilmiah Nonformal disusun, diproduksi, dipasarkan, dan diwariskan berdasarkan kebutuhan dan tuntutan masa depan, dengan tetap menjunjung tinggi Kode Etik Profesional Kybernologi

S3 ------>S3 S3 | | ilmu X | | | | | | | | | S2 | | |

S2 ------>S2 | | | ilmu Y | S1 S1 S1 ilmu X ilmu Z ilmu X

Gambar 38 Skala DM Program Strata Ilmu Pemerintahan

sebagai berikut:

----------------------------------------------------------------------------------------------------

KODE ETIK PROFESIONAL KYBERNOLOGI

KAMI, PEMBELAJAR KYBERNOLOGI, PROFESIONAL PEMERINTAHAN, PERCAYA BAHWA

1 Seperti halnya cabang ilmu pengetahuan lainnya, Kybernologi bersumber dari Kuasa dan diamalkan untuk menyatakan Kasih ALLAH, TUHAN YANG MAHAESA, bagi sesama Manusia dan Lingkungan, melalui Profesi Pemerintahan

2 Ilmu Pemerintahan (Bestuurskunde yang kemudian hari berkembang menjadi Bestuurswetenschap dan Bestuurswetenschappen) adalah “ilmupengetahuan yang bertujuan memimpin hidupbersama berkelanjutan manusia ke arah kebahagiaan yang sebesar-besarnya, tanpa merugikan orang lain secara tidak sah”

3 Secara formal, Kybernologi adalah bangunan pengetahuan (body-of-knowledge) hasil rekonstruksi buah pendaratan Ilmu Pemerintahan yang semula tersebut di bumi Indonesia pada sudutpandang kemanusiaan, tidak pada sudutpandang kekuasaan, dan pengaitannya dengan berbagai sudutpandang lain yang berbeda

OLEH SEBAB ITU, KAMI, PEMBELAJAR KYBERNOLOGI, PROFESIONAL PEMERINTAHAN BERIKRAR

1 Menegakkan kemerdekaan berpikir dalam belajar Kybernologi dan senantiasa menggunakan pertimbangan hatinurani dalam menjalankan profesi pemerintahan dengan penuh rasa tanggungjawab

2 Mengabdikan profesi pemerintahan bagi terwujudnya Bangsa Indonesia yang Bhinneka Tunggal Ika

3 Mengajarkan Kybernologi guna menanamkan sistem nilai dan membentuk tenaga-tenaga profesional pemerintahan di dalam masyarakat

4 Melakukan penelitian Kybernologi untuk mengejar kebenaran ilmiah dan tidak untuk mencari alasan pembenaran (atas) suatu hal

5 Mengembangkan dan mewariskan Kybernologi, tanpa pengrahasiaan, pemalsuan, dan penyalahgunaan, dalam rangka menjawab tuntutan perubahan zaman

6 Menjunjung tinggi keluhuran profesi pemerintahan, kebenaran ilmiah, dan kehormatan diri selaku profesional pemerintahan

Jakarta, 11 Desember 2009 HUT III YKI

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Perbandingan tentatif antara Tulisan Ilmiah Formal dengan Tulisan Ilmiah Nonformal sebagai berikut (Tabel 3).

Tabel 3 Tulisan Ilmiah Formal dan Nonformal

----------------------------------------------------------------------------- DIMENSI TULISAN ILMIAH FORMAL TULISAN ILMIAH NONFORMAL -----------------------------------------------------------------------------

1 Status Syarat utk dianugerahi Komoditi pasar status akademik atau bukti kelayakan jabatan akademik

2 Peran Pembelajaran, masukan bagi Dapat langsung digunakan/

proses kebijakan publik/ diterapkan bisnis

3 Kekuatan Hukum Tidak dapat dijadikan alat Dapat dijadikan alat bukti bukti di Pengadilan di Pengadilan

4 Fihak terlibat Tiga fihak: Warga, Lembaga Tiga fihak: Penulis (Penga- dan Pelanggan lembaga rang), Penerbit, dan Pembaca

5 Pengatur Institusi Akademik terkait Tradisi akademik dan pasar

6 Penulis Warga, Kelompok Warga, Ilmuwan, otodidak Institusi terkait profesional

7 Sumber bahan Penelitian (Research) Hasil studi pada umumnya

8 Nilai Akademik Ekonomi bisnis

9 Publikasi Sangat terbatas Umum, pasar

10 Penguji Institusi, Masyarakat Masyarakat

11 Sifat Terbuka untuk kritik Bergantung pasar akademik

12 Pemegang HAKI Institusi terkait Penulis dan atau Penerbit

-----------------------------------------------------------------------------

Genealogi tulisan dapat diringkas demikian:

--isyarat --nonformal | | instan- bukti bahasa--|--tutur --ilmiah--| --sional --kela- | | | | ke luar | yakan --tulis--| --formal--| | | | warga | bukti --term --nonilmiah --ke ------|--keber- | paper dalam | hasilan | | |--status | syarat | report

--penganu- -| gerahan |--skripsi, | tesis | disertasi |

--orasi

Gambar 39 Genealogi Tulisan

Fungsi tulisan. Tulisan berfungsi, baik bagi penulis maupun bagi pembacanya. Khusus bagi penulisnya, tulisan berfungsi sebagai:

1. Satu di antara tiga matarantai utama yang terlihat pada (raga) proses belajar-mengajar (learning process) adalah membaca, menulis, dan menerangkan, dengan model

membaca----->menulis----->menerangkan

2. Cermin: setiap orang berkaca (“ngaca”) pada tulisannya