AMERIKA SERIKAT

I. AMERIKA SERIKAT

Sekuritisasi dari aset berbasis kartu kredit merupakan salah satu pionir dalam perkembangan sekuritisasi aset di Amerika Serikat. Bersama- sama dengan EBA berbasis kredit mobil, kedua EBA tersebut mendominasi pasar pada saat pertama kali instrumen EBA muncul di pertengahan tahun 1980-an. Hingga akhir tahun 2000, penerbitan EBA berbasis kartu kredit menyumbang 26 persen dari total penerbitan EBA. Kelompok EBA kartu kredit merupakan yang terbesar di atas EBA home equity loan maupun EBA tagihan pembiayaan mobil.

Ada dua hal yang membuat EBA kartu kredit berbeda dengan EBA- EBA lainnya: Pertama, patut diingat bahwa piutang kartu kredit adalah piutang tanpa jaminan (unsecured), sedikit berbeda dari kelaziman EBA yang umumnya dilakukan atas piutang dengan adanya jaminan (secured). Sehingga dalam hal ini, piutang kartu kredit adalah piutang/tagihan yang tidak memiliki jaminan.

Kenyataan bahwa tagihan kartu kredit merupakan piutang yang tidak memiliki jaminan dan ia bisa di sekuritisasikan seakan menjadi blessing in disguise. Patut diingat bahwa salah satu pilar dari sekuritisasi adalah perpindahan piutang secara "true sale", guna menjustifikasi adanya Kenyataan bahwa tagihan kartu kredit merupakan piutang yang tidak memiliki jaminan dan ia bisa di sekuritisasikan seakan menjadi blessing in disguise. Patut diingat bahwa salah satu pilar dari sekuritisasi adalah perpindahan piutang secara "true sale", guna menjustifikasi adanya

Masalah perpindahan jaminan tidak menimbulkan masalah dalam perekonomian di negara-negara maju karena sistem hukum dan administrasi telah secara jelas menata kepemilikan secara legal atas "every piece of asset" dalam perekonomiannya. Sebagai implikasinya, ongkos transaksi dari setiap perpindahan tagihan dapat ditekan. Dalam hal ini, kartu kredit merupakan piutang unsecured-yang notabene tidak memiliki underlying asset/jaminan-maka perpindahan jaminan bukan merupakan masalah yang besar di Amerika Serikat.

Kedua, karakteristik dari piutang kartu kredit adalah piutang yang sifatnya bergulir (revolving)-tidak memiliki pembayaran prinsipal melainkan pembayaran cicilan bulanan. Kartu kredit tidak memiliki risiko pembayaran dipercepat (prepayment) sebagaimana halnya tagihan kredit pemilikan rumah (KPR). Yang ada adalah risiko repayment, yaitu manakala pemegang kartu kredit membayar lebih besar dari tagihan bulannya. Dengan demikian, struktur EBA kartu kredit tidak bersifat pass through- mengikuti skedul pembayaran dari piutang orisinalnya. Pemilihan struktur menjadi suatu hal yang sangat krusial di sini.

Meski risiko kredit dari piutang kartu kredit tergolong rendah-dan hal ini sejalan dengan cirinya sebagai unsecured debt-namun pemilihan struktur yang tepat justru bisa membuat peningkatan rating. Hal ini dapat mengurangi risiko kredit atas instrumen secara keseluruhan.

Di Amerika Serikat piutang kartu kredit timbul pada saat pemegang kartu kredit melakukan pembelian barang dan jasa atau melakukan penarikan uang tunai secara kredit dengan menggunakan kartu. Perusahaan kartu kredit kemudian melakukan penagihan tiap bulan dan Di Amerika Serikat piutang kartu kredit timbul pada saat pemegang kartu kredit melakukan pembelian barang dan jasa atau melakukan penarikan uang tunai secara kredit dengan menggunakan kartu. Perusahaan kartu kredit kemudian melakukan penagihan tiap bulan dan

Pada dasarnya tidak ada penalti yang dikenakan bagi pemegang kartu yang menghendaki pembayaran di atas pembayaran minimum yang ditetapkan. Besarnya pembayaran minimum ditetapkan secara bervariasi- umumnya 8 persen hingga 20 persen dari saldo tersisa. Hal ini diperhitungkan sesuai dengan karakter nasabah pemegang kartu kredit yang bersangkutan dan tentunya setelah mempertimbangkan risiko kredit nasabah. Pembayaran minimum akan menentukan siklus penagihan dalam arti berapa lama waktu yang dibutuhkan bagi nasabah untuk melunasi seluruh saldo tersisa.

Imbal hasil (yield) dari piutang kartu kredit terdiri atas beberapa komponen, yakni: iuran tahunan, suku bunga dan penarikan, beban interchange, dan denda keterlambatan. Beberapa penerbit kartu kredit terkadang menambah pemulihan atas kartu kredit yang ditutup ke dalam perhitungan yield tersebut. Kerugian-kerugian dan deliquencies mempengaruhi kinerja sekuritisasi. Keduanya berdampak langsung terhadap arus kas dari portofolio piutang. Deliquencies adalah jumlah tagihan yang telah lewat masa tagih, namun belum dibayar. Sementara itu, losses adalah jumlah saldo tagihan yang tidak dapat ditagih baik karena kesalahan operasional maupun karena perilaku konsumen. Kesalahan operasional dapat berupa ketidaksepakatan antara konsumen baik karena penyalahgunaan atau pun karena kesalahan transaksi.

1. Master Trust

Salah satu elemen yang sangat penting dalam sekuritisasi kartu kredit adalah master trust. Yang dimaksud master trust adalah master dari portofolio piutang kartu kredit yang diisolasi oleh penjual dan servicer piutang kartu kredit untuk kemudian dijadikan basis buat penerbitan EBA. Karena jumlah saldo piutang di dalam master trust dapat berubah ubah sewaktu-waktu, dibutuhkan mekanisme untuk menambah piutang ke dalam trust guna mengganti piutang lama yang disekuritisasi.

Penambahan saldo ke dalam master trust dapat dilakukan secara statis atau pun dinamis. Di dalam pendekatan statis, penambahan saldo piutang dilakukan secara sekali-sekali dalam jumlah tertentu, sementara dalam pendekatan dinamis, penambahan dilakukan secara berkesinambungan sesuai dengan origination yang dihasilkan oleh perusahaan kartu kredit tersebut.

Perusahaan pemeringkat (rating) biasanya membatasi jumlah piutang yang bisa ditambah ke dalam master trust dengan pertimbangan demi menjaga konsistensi standar penjaminan (underwriting) terhadap piutang di dalam master trust. Penambahan statis maupun dinamis sama sama memiliki dampak yang berbeda terhadap kinerja pool dari piutang tersebut. Penambahan secara statis/satu kali cenderung menurunkan kinerja deliquencies dan losses karena adanya kesenjangan (time lag) dari suatu piutang untuk mengalami masa deliquencies. Secara teoretis tidak mungkin piutang yang baru dipindahkan langsung mengalami gagal bayar seketika.

Sementara itu, pendekatan dinamis cenderung bisa membuat kerancuan dalam kinerja underwriting karena adanya perbedaan musiman khususnya menyangkut episode piutang kartu kredit tersebut mulai mengalami deliquencies.

Untuk memastikan bahwa saldo piutang yang dijaminkan kepada investor tersebut tidak pernah lebih kecil dari jumlah surat berharga (EBA) yang diterbitkan (yang menjadi hak investor/"investor interest") maka biasanya pihak penerbit kartu kredit menjaminkan piutang dalam jumlah yang lebih besar dari sertifikat EBA yang diterbitkan. Kelebihan piutang yang dijaminkan dalam master trust tadi disebut sebagai hak penjual (seller’s interest).

Kinerja piutang dalam master trust tercermin dari berbagai indikator yang terdapat di dalam master trust tersebut. Di antara indikator-indikator yang penting adalah pool yield, pembayaran minimal bulanan, deliquencies, losses, dan excess spread. Adapun informasi mengenai indikator-indikator kinerja master trust secara berkala dapat diperoleh dari Bloomberg.

2. Struktur EBA kartu kredit

Struktur dari EBA berbasis kartu kredit di Amerika Serikat biasanya dibedakan atas dua kelompok (tranches) berdasarkan periode, yaitu tranch revolving yang mencerminkan periode nonamortisasi dan tranch amortisasi yang mencerminkan periode amortisasi. EBA kartu kredit tidak memiliki pembayaran cicilan (bersifat revolving) sampai satu waktu tertentu, biasanya antara 18 sampai 36 bulan. Selama periode tersebut, arus kas yang diperoleh dari pembayaran cicilan bulanan oleh pemegang kartu kredit langsung digunakan untuk reinvestasi dalam bentuk penambahan piutang kartu kredit baru. Di akhir periode revolving, pembayaran cicilan bulanan dari pemegang kartu kredit akan digunakan sebagai pembayaran prinsipal kepada investor. Metode untuk melakukan pembayaran prinsipal kepada investor bervariasi tergantung ekspektasi atas panjang atau pendeknya periode amortisasi. Umumnya pembayaran prinsipal dibuat berdasarkan beberapa metode berikut:

1. Amortisasi terkendali (controlled amortization). Besarnya jumlah yang

dikendalikan umumnya satu per dua belas dari besarnya surat utang/EBA yang diterbitkan dan dibayarkan ke investor setiap bulan.

2. Rapid amortization. Pada dasarnya investor menerima pembayaran

cicilan bulanan yang dihitung berdasarkan porsi hak investor terhadap total saldo piutang kartu kredit. Besarnya porsi investor ditentukan berdasarkan rasio antara hak investor dengan total saldo piutang dalam master trust pada saat periode revolving berakhir. Dengan metode ini, investor akan menerima sejumlah porsi dari seluruh pembayaran bulanan yang dilakukan pemegang kartu kredit dalam master trust tersebut. Dengan demikian, umur dari periode amortisasi lebih pendek dari amortisasi terkendali.