TINJAUAN PUSTAKA

e. Tuntutan tugas

Tuntutan tugas yaitu berbagai macam keterampilan yang dibutuhkan dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan dan berbagai tugas/perilaku yang harus dilaksanakan (Stamps, 1997). Tugas-tugas tersebut harus dilaksanakan secara teratur sebagai bagian dari pekerjaan. Pegawai dalam melaksanakan tugasnya dituntut mengacu pada standar pelaksanaan pekerjaan dan standar operasional prosedur yang diberlakukan oleh institusi tempatnya bekerja. Pegawai akan cenderung puas jika tuntutan tugasnya sesuai dengan pengharapannya akan tugas tersebut maka tuntutan tugas dijadikan salah satu elemen kepuasan kerja pegawai oleh Stamps (1997). Dalam melaksanakan tuntutan tugasnya, pegawai harus berinteraksi dengan baik dengan rekan sejawat dan profesi lainnya untuk bekerja sama.

f. Interaksi sosial

Interaksi sosial yaitu kesempatan untuk melakukan kontak sosial dan psikososial baik formal maupun informal selama waktu kerja (jam Interaksi sosial yaitu kesempatan untuk melakukan kontak sosial dan psikososial baik formal maupun informal selama waktu kerja (jam

2. 4. 3 Pengukuran Kepuasan Kerja Karyawan

Pengukuran kepuasan kerja penting dilakukan karena hal ini dianggap sebagai langkah awal yang penting untuk menilai produk oleh beberapa organisasi. Tujuan dilakukannya pengukuran ini adalah (Kuswadi, 2005):

1. mengidentifikasi karyawan secara keseluruhan

2. mengetahui persepsi karyawan terhadap organisasi

3. mengetahui atribut mana yang termasuk dalam kategori kritis yang berpengaruh secara signifikan kepada karyawan, dan apabila memungkinkan organisasi dapat membandingkannya dengan indeks milik

pesaingnya atau organisasi lain. Pengukuran kepuasan telah banyak dilakukan oleh para ahli yang didasarkan pada teori-teori tertentu dari kepuasan kerja itu sendiri. Beberapa diantaranya yaitu :

a. Minnesota Satisfaction Quistionaire

Kuisioner Minnesota dikembangkan oleh Weiss et al (1967) menggunakan 20 item pertanyaan yang berhubungan dengan kepuasan kerja dengan jawaban menggunakan Skala Likert 1-5, dengan 1= sangat tidak puas, 2 = tidak puas, 3 = ragu-ragu, 4 = puas, 5 = sangat puas.

b. Job Descriptive Index

Indeks deskripsi pekerjaan ini dikembangkan oleh Smith, Kendall, dan Hullin (1969), terdiri dari pertanyaan tentang kepuasan terhadap Indeks deskripsi pekerjaan ini dikembangkan oleh Smith, Kendall, dan Hullin (1969), terdiri dari pertanyaan tentang kepuasan terhadap

c. Model Fixed-Respon Scale

Model ini dikembangkan oleh Potter (1991) yang didasarkan pada teori discrepancy. Setiap item terdiri dari 2 (dua) pertanyaan tentang aspek-aspek dalam pekerjaan yang diharapkan dan dirasakan. Pada ketiga pengukuran tersebut, peneliti tidak menemukan hasil dari uji validitas dan reliabilitasnya.ketiga pengukuran diatas menggunkan elemen kepuasan kerja yang berbeda dengan yang akan dipergunakan dalam penelitian ini.pada penelitian ini dipergunakan elemen-elemen dalamkepuasan kerja yang dikemukakan oleh Stamps (1997) sehingga dalam penelitian ini dipergunakan pengukuran dengan Index Work Satisfaction (IWS).

d. Index Work Satisfaction (IWS)

Pengukuran Index Work Satisfaction (IWS) dikembangkan oleh Stamps (1997) di Community Health Study Department, University of Massachausef. Pengukuran Index Work Satisfaction (IWS) terdiri dari 2 (dua) bagian pertanyaan A dan B. Bagian A terdiri dari 15 pasang komponen kepuasan kerja dengan metode Paired Comparison. Responden diminta untuk memilih salah satu komponen yang berpasangan yang dirasakan lebih penting untuk kepuasan kerja pegawai. Bagian B terdiri dari 44 pertanyaan yang merupakan pertanyaan dari 6 komponen kepuasan kerja. Jawaban terdiri dari 7 (tujuh) tingkat dengan Skala Likert. Pada Pengukuran Index Work Satisfaction (IWS) dikembangkan oleh Stamps (1997) di Community Health Study Department, University of Massachausef. Pengukuran Index Work Satisfaction (IWS) terdiri dari 2 (dua) bagian pertanyaan A dan B. Bagian A terdiri dari 15 pasang komponen kepuasan kerja dengan metode Paired Comparison. Responden diminta untuk memilih salah satu komponen yang berpasangan yang dirasakan lebih penting untuk kepuasan kerja pegawai. Bagian B terdiri dari 44 pertanyaan yang merupakan pertanyaan dari 6 komponen kepuasan kerja. Jawaban terdiri dari 7 (tujuh) tingkat dengan Skala Likert. Pada

Dokumen yang terkait

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

ANALISIS ISI LIRIK LAGU-LAGU BIP DALAM ALBUM TURUN DARI LANGIT

22 212 2

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25