Proses Delapan Langkah Kotter
Tabel 3: Proses Delapan Langkah Kotter
Penyebab Umum
Sub-langkah Menuju Transfomasi yang Sukses Kegagalan
Langkah Menuju
Transfomasi yang Sukses
1 Terlalu berpuas diri Menetapkan rasa
• Melihat pasar dan realitas kompetitif
urgensi
• Mengidentifikasi dan mendiskusikan krisis, potensi
krisis, atau peluang besar
2 Gagal menciptakan Menciptakan koalisi • Membentuk kelompok dengan kekuatan cukup besar koalisi penuntun
penuntun yang kuat
untuk memimpin upaya perubahan
yang kuat • Mendorong kelompok tersebut untuk bekerja sama
sebagai tim
3 Menganggap remeh Menciptakan visi • Menciptakan visi untuk membantu mengarahkan kekuatan visi
upaya perubahan • Mengembangkan strategi untuk mencapai visi tersebut 4 Kurang
Mengkomunikasikan • Menggunakan setiap wahana yang dapat digunakan mengkomunikasikan visi
untuk mengkomunikasikan visi dan strategi yang baru visi
• Mengajarkan perilaku baru menurut contoh koalisi
penuntun
5 Membiarkan
• Menghilangkan rintangan yang menghalangi rintangan
Memberdayakan
pihak lain
perubahan
menghalangi visi
• Mengubah sistem atau struktur yang secara serius yang baru
untuk bertindak
berdasarkan visi
menghambat visi • Mendorong pengambilan risiko dan ide, kegiatan, dan
aksi yang nontradisional,
6 Gagal menciptakan Merencanakan • Merencanakan peningkatan kinerja yang dapat terlihat kemenangan jangka dan menciptakan
jelas
pendek
kemenangan jangka • Menciptakan peningkatan tersebut pendek
• Mengakui dan memberikan penghargaan kepada pegawai yang terlibat dalam peningkatan tersebut
7 Terlalu cepat
• Menggunakan peningkatan kredibilitas untuk menyatakan
Mengonsolidasikan
mengubah sistem, struktur, dan kebijakan yang tidak kemenangan
peningkatan dan
menghasilkan lebih
sesuai dengan visi
banyak perubahan
• Merekrut, mempromosikan, dan mengembangkan
pegawai yang dapat melaksanakan visi • Menyegarkan proses dengan proyek, tema, dan agen
perubahan yang baru
8 Abai menambatkan Melembagakan • Mengartikulasikan hubungan antara perilaku baru dan perubahan dalam
pendekatan baru
keberhasilan perusahaan
budaya perusahaan
• Mengembangkan cara untuk menjamin
pengembangan dan suksesi kepemimpinan Sumber: Adaptasi Proses Delapan Langkah Kotter oleh Institute for Government
menggunakan pendekatan konsisten yang Proses Delapan Langkah Kotter diciptakan holistik untuk mengubah diri mereka, dan tidak melalui pengkajian terhadap lebih dari 100 melibatkan tenaga kerja mereka secara efektif. organisasi dengan ukuran dan fungsi yang Sebab itu, Kotter mengembangkan Proses beragam. Kotter mencoba untuk mengembangkan Delapan Langkah dan kemudian mendirikan model yang akan mengatasi kekurangan upaya-
firma yang menghimpun para ahli, Kotter upaya PO sebelumnya. Model ini bukanlah International, untuk melaksanakan pendekatan rincian kegiatan langkah demi langkah, tapi ini di berbagai macam organisasi. 61 merupakan kerangka keseluruhan yang berguna. Kotter membagi proses PO ke dalam sejumlah
61 http://www.kotterinternational.com/the-8-step-process-
tahapan progresif. Pesan kuncinya, PO
for-leading-change/ for-leading-change/
menciptakan sistem dan struktur yang paling berurutan dan saling membangun. Kesalahan tepat untuk mendorong perubahan. Ini berbeda atau kekurangan pada satu tahapan akan dengan pendekatan Kotter, yang dalam model ini membuang momentum proses PO yang lebih setiap tahap dipandang sebagai unsur suatu luas.
checklist (jadi meskipun hanya menawarkan Proses Delapan Langkah Kotter dapat sedikit wawasan baru, model ini berguna dalam
diringkas sebagai berikut: (a) menetapkan rasa menyediakan struktur yang konsisten dan mudah urgensi (sense of urgency); (b) menciptakan diakses). Langkah-langkah ini diringkas sebagai koalisi penuntun (guiding coalition); (c) berikut: (a) perilaku pemimpin, (b) menciptakan mengembangkan visi dan strategi; (d) visi bersama, (c) membentuk visi, (d) memobilisasi
komitmen, (e) membuat perubahan bertahan mengkomunikasikan visi perubahan; (e)
lama, (f) memonitor kemajuan, dan (g) mengubah memberdayakan pegawai untuk melakukan
sistem dan struktur.
tindakan luas; (f) menghasilkan kemenangan Terdapat kesamaan yang jelas dalam tema jangka pendek; (g) mengonsolidasikan manfaat pada model-model tersebut. Perbedaannya dan menghasilkan lebih banyak perubahan; dan adalah setiap model memberikan pembobotan (h) menambatkan pendekatan baru dalam berbeda pada pentingnya tugas-tugas lain yang
budaya organisasi. dibutuhkan. Model Kotter berfokus pada komunikasi terhadap anggota staf untuk
4.1.2 Proses Akselerasi Perubahan General
menjamin kepemilikan luas dan partisipasi dalam
kegiatan PO. Model General Electric tidak terlalu General Electric mengembangkan proses berfokus pada komunikasi, dan justru
Electric
akselerasi perubahan yang berfokus pada peran menekankan pada peran kepemimpinan yang kritis pemimpin dalam menciptakan urgensi untuk
kuat. Sebaliknya, Kotter menekankan perlunya perubahan, mengkomunikasikan visi, memimpin membangun koalisi penuntun yang kuat untuk
perubahan, mengukur kemajuan dalam beberapa mendorong terciptanya kerja sama tim. Model dimensi, dan melembagakan perubahan. 62 General Electric memberikan perhatian lebih
Melembagakan perubahan mencakup besar pada sistem dan struktur yang berubah- ubah – yang menurut pendapat Kotter
Gambar 5: Proses Akselerasi Perubahan General Electric
perubahan tersebut adalah komponen dari
Proses Akselerasi Perubahan (CAP) TM
berbagai upaya yang dilakukan untuk mengonsolidasikan kemajuan dan
Memimpin Perubahan
memproduksi lebih banyak hasil. Masing-
Menciptakan Kebutuhan
masing model memberikan pandangan
Bersama
berharga dalam proses perubahan. Kotter
merangkum praktik terbaik yang diperoleh dari penelitian ekstensif di lebih dari 100
Membentuk Visi
Memobilisasi Komitmen
perusahaan. Adapun model General Electric berfokus pada perlunya
Membuat Perubahan
konsistensi dan struktur seiring dikelolanya perubahan, dan memberikan metodologi
Bertahan Lama
Memonitor Kemajuan
dengan langkah demi langkah yang
Keadaan Saat Ini
Keadaan Transisi
Keadaan Masa Depan
terperinci.
Mengubah Sistem dan Struktur
4.1.3 Kerangka 7-S McKinsey
Sumber: Studi Kasus Perawatan Kesehatan General Electric di Euro- McKinsey & Company (McKinsey) pean Lean IT Summit 2012. Tersedia di: www.slideshare.net/Institut-
adalah sebuah perusahaan konsultasi LeanFrance/ge-healthcare-case-study-at-the-european-lean-it-summit
manajemen global yang terkenal di sektor swasta, yang melayani dunia usaha,
pemerintah, organisasi nonpemerintah, dan
62 Hamel, G. dan Zanini, M. (2014).
organisasi nirlaba. McKinsey membantu staf atau manajemen yang memimpin kegiatan meningkatkan kinerja klien dan mewujudkan PO untuk mengidentifikasi kebutuhan apa yang sasaran terpenting mereka, yang sebagian besar
harus diselaraskan lagi untuk meningkatkan kegiatannya dapat digambarkan sebagai PO.
kinerja, atau untuk mempertahankan motivasi McKinsey mengembangkan Kerangka 7-S selama perubahan organisasi. pada 1980-an untuk menanggapi pertanyaan
Apapun jenis kegiatan PO, apakah itu klien (termasuk CEO dari Philips dan IBM) restrukturisasi, proses baru, sistem baru, tentang bagaimana berevolusi dan berubah pergantian kepemimpinan, atau kegiatan lainnya, menghadapi persaingan permintaan produk model ini dapat digunakan untuk memahami teknologi yang berubah-ubah, globalisasi, dan bagaimana unsur-unsur organisasi saling meningkatnya kebutuhan untuk merger dan berkaitan, dan menjamin bahwa dampak
akuisisi. 63 Kerangka ini terdiri dari tiga unsur perubahan luas yang terjadi pada suatu bidang keras (strategi, struktur, dan sistem) dan empat turut dipertimbangkan. unsur lunak (nilai bersama, gaya, staf, dan
Kerangka 7-S membantu untuk menganalisis keterampilan). Hal tersebut sedikit banyak situasi terkini (Poin A), usulan situasi pada masa tumpang tindih dengan unsur Kaplan yang dapat
mendatang (Poin B), dan untuk mengidentifikasi diamati dan tidak dapat diamati dalam analisis ketimpangan dan inkonsistensi di antara
konteks PO (Bab 2). Bagaimana unsur-unsur ini keduanya. Pertanyaannya tinggal menyesuaikan beroperasi dan berinteraksi dapat dilihat pada unsur-unsur dari Kerangka 7-S untuk menjamin Gambar 6 di bawah ini.
organisasi bekerja efektif menuju titik akhir yang Kerangka ini berdasarkan premis bahwa agar
diinginkan.
suatu organisasi dapat berfungsi dengan baik, McKinsey juga memberikan beberapa ketujuh unsur tadi harus selaras dan saling checklist untuk membantu menjajaki situasi memperkuat satu sama lain. Model ini membantu
terkait Kerangka 7-S. Ini juga hendaknya