KENANGAN DARI KADEMAGAN Adhyaksa Herdianto

11 KENANGAN DARI KADEMAGAN Adhyaksa Herdianto

Untuk semester akhir, tidak asing lagi mendengar kata Kuliah Kerja Nyata (KKN). Karena di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidyatullah Jakarta, kegiatan KKN merupakan salah satu syarat dari kelulusan. Selain itu, kegiatan KKN merupakan salah satu pengaplikasian Tridarma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat. Dalam kegiatan KKN, mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu-ilmu yang mereka peroleh dibangku kuliah. Setiap universitas mempunyai waktu yang berbeda untuk melaksanakan kegiatan KKN. Untuk di UIN sendiri, KKN dilakasana saat libur semester enam.

Pada tahun ini, KKN berbeda dengan tahun sebelumnya. Semua persiapan KKN di persiapkan oleh pihak Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (PPM), mulai dari anggota kelompok, jumlah anggota kelompok,lokasi penempatan KKN, dosen pembimbing, dan lain-lain. Selain itu dana yang diturunkan oleh pihak PPM juga berkurang dari tahuns ebelumnya, semula sepuluh juta perkelompok menjadi lima juta perkelompok. Ini semua menjadi salah satu alasan para mahasiswa khawatir melaksanakan KKN.

Pengumuman pembagian kelompok tiba, dan saya mendapatkan nomor kelompok 231. Pembekalan KKN dibagi menjadi enam gelombang. Selain itu, pembekalan dibagi menjadi tiga hari untuk keenam gelombang tersebut. Kelompok saya kebagian digelombang keenam dan hari pembekalan bertepatan pada hari sabtu. Pada hari sabtu, tidak hanya gelombang enam yang mendapat pembekalan, gelombang limapun ikut serta dalam pembekalan.

Pembekalan dilaksanakan di Auditrium Harun Nasution. Setelah pembekalan selesai, pihak PPM mempertemukan mahasiswa dengan kelompok masing-masing. Untuk pertama kalinya saya bertemu dengan anggota kelompok saya. Persepsi pertama yang terlintas dari saya adalah anggota kelompok yang agak pasif, karena saat pertama bertemu kami hanya saling melempar senyum. Ada pepatah mengatakan “tak kenal maka tak sayang”. Maka dari itu kelompok kami saling memperkenalkan diri masing-masing mulai dari nama dan jurusan.

168 | KKN MAKMUR 2016

Pada pertemuan kali ini kelompok kami memutuskan untuk memilih ketua, sekretaris dan bendahara. Terpilihlah Idil Adhar sebagai ketua. Idil merupakan mahasiswa jurusan Perbankan Syariah. Menurut saya, Idil merupakan sosok yang teliti dan tanggap. Kenapa saya bisa berpendapat demikian, karena diatara kami semua, anggota pria yang langsung mengeluarkan catatan dan mencatat semua hanya dia. Selanjutnya pemilihan sekretaris, setiap anggota di tanyakan kesibukan apa yang sedang dijlankan dan pernah menjadi Badan Pengurus Harian (BPH) atau tidak.

Di kelompok kami ada anggota yang menjadi sekretaris jurusan. Dia tidak lain adalah teman sejurusan saya, Atqia Aulia. Akhirnya terpilihlah Atqia sebagai sekretaris. Karena menurut kami untuk sekretaris dan bendahara memerlukan dua orang untuk mengerjakannya makan kami memilih sekretaris dua untuk membantu Atqia. Mungkin karena saya salah satu yang sudah mengenal Atqia, maka saya yang dipilih untuk menjadi sekretaris dua. Selanjutnya bendahara, Anisatul Kamaliyah dan Hanifah Sri Pramesti Tami yang terpilih. Anisa merupakan mahasiswi Jurusan Jurnalistik dan Hanifah mahasiswi Jurusan Hubungan Internasional. Pertemuan kali ini, hanya itu yang kami dapatkan.

Saya bukan mahasiswa yang antusia dalam menyambut kegiatan KKN. Namun, bagi saya yang mempunya kepribadian tertutup dan sulit untuk berinteraksi kegiatan ini cukup membantu saya untuk belajar bersosialisasi dan berinteraksi langsung ke masyarakat. Untuk memudahkan komunikasi dalam kelompok, maka saya membuat grup di WhatsApp. Saya membuat dua grup, satu grup untuk kelopok 231 dan grup satu lagi untuk grup gabungan dari kelompok 231 dan kelompok 232.

Saat pra-KKN kelompok kami agak kesulitan dalam berkumpul, mungkin karena kami mempunyai kesibukan masing-masing. Permasalah ini bukan hanya dihadapi oleh kelompok saya, namun kelompok lain mengalami hal yang sama. Pada pertemuan pertama kelompok saya hanya tiga orang yang ikut berkumpul, namun pada pertemuan pertama ini menurut saya tidak membuahkan hasil apapun. Pertemuan pertama setiap anggota harus mempunyai nama untuk kelompok, dan beberapa kerangka lain. Pertemuan kedua kelompok

99 Cahaya di Langit Cirompang | 169 99 Cahaya di Langit Cirompang | 169

Hanya empat anggota kelompok yang melakukan survei lokasi KKN. Mereka berempat melaporkan hasil dari survei tersebut. Dari penjelasan teman-teman yang melaksanakan survei, menurut saya lokasi KKN saya sudah termasuk kota. Beda dengan ekspetasi saya, yang biasanya orang melakukan KKN di perdesaan,banyak sawah dan masih suasasana desa. Namun, lokasi KKN saya sama seperti suasana Ciputat, yang banyak supermarket, banyak perumahan, dan bahkan di sini masih terjamah oleh transportasi online. Menurut saya dari segi lokasi tidak ada kendala yang besar untuk menjalani KKN selama sebulan penuh.

Menurut laporan teman yang melakukan survei, Kelurahan Kademanganterdiri dari 9 Ruku Warga (RW). Dari kesembilan RW tersebut 6 di antaranya sudah termasuk perumah, dan 3 RW lainnya masih wilayah perkampungan. Dari kesembilan RW yang ada di Kademanggan, kelompok 231 dan 231 meprioritaskan melaksanakan KKN di antara RW 1, RW 2, dan RW 3. RW satu terletak di dekat jalan raya, dan RW 2 dan RW 3 suasananya masih cukup kental dengan perkampungannya. Olehkarena itu kelompok 231 dan 232 memprioritaskan untuk melaksanakan KKN di RW 2 dan RW 3. Setelah berunding bersama RW menjadi sasaran dari kelompok 232, maka dari itu kelompok kami memutuskan untuk melaksanakan KKN di RW 3. Permasalah yang ada di Kademangan tidak seperti lokasi KKN yang ada di Bogor. Dari segi infrastruktur Kademangan sudah bias di bilang maju. tapi yang disayangkan dari Kademangan adalah kesadaran akan kebersihannya. Masih banyak sampah yang berserakan di pinggir pingir jalan. Permasalahan ini bisa menjadi salah satu program kerja (proker) kami bersama.

Untuk pertemuan selajutnya kami di suruh memikirkan proker baik proker individu maupun proker kelompok. Namun tidak semua anggota mempunyai proker individu, mungkin karena masih banyak

170 | KKN MAKMUR 2016 170 | KKN MAKMUR 2016

Saat berkumpul kami belum memunyai nama untuk kelompok kami. Akhirnya kami membuat forum di grup untuk membahas ini. Dan pada akhirnya kelompok mempunyai nama yaitu kelompok KKN “Mahasiswa Kreatif Mengabdi untuk Masyarakat” atau bisa disingkat dengan MAKMUR. Selain nama kami juga sudah mendapatkan tema, tema kami adalah “Membangun Karakter Masyarakat Berlandasan Agama dan Kearifan Lokal”. Nama dan tema ini merupakan harapan dan doa kami semua.

H-2 pelaksanaan KKN, kelompok kami membenahi rumah yang akan kami tinggalkan. Rumah ini merupakan bekas Pendidikan Anak Usian Dini (PAUD) dan rumah ini sudah kosong selama setahun. Mungkin rumah ini jauh dari kata layak untuk ditinggali namun apa boleh buat, untuk mendapatkan tempat tinggal di sini cukup sulit. Lokasi tempat tinggal kami di RT 002 tepatnya di Desa Cirompang. Semua anggota laki-laki sibuk membersihkan rumah, mulai dari menyapu, mengepel, membersihkan kamar mandi dan membersihkan halaman. Ini semua kami lakukan demi kenyaman kami saat menempati rumah tersebut. Selain membersihkan tempat kelompok kami juga sudah menyicil perlengkapan untuk di pakai selama satu bulan, seperti kompor, alat masak, kasur dana perlengkapan mandi (ember dan gayung). Ibu depan rumah kami sangat baik dan menyambut kami dengan hangat. Saat kami sedang bersih-bersih beliau ikut keluar dan menceritakan sedikit tentang Desa Cirompang dari penduduk maupun lokasi tempat beli sayur.

Hari pelaksanaan KKN pun tiba. Persiapan selama kurang lebih tiga bulan dirasa cukup untuk melaksanakan KKN. Pembukaan

dilaksanakan di lapangan Student Center (SC), pelepasan dilakukan 99 Cahaya di Langit Cirompang | 171 dilaksanakan di lapangan Student Center (SC), pelepasan dilakukan 99 Cahaya di Langit Cirompang | 171

Pembukaan di kelurahan merupakan ajang perkenalan, baik kami selaku mahasiswa yang akan melaksanakan KKN maupun pihak kelurahan ataupun pihak pejabat RW. Pada tiga hari pertama saya dan kelompok saya cukup bosan. Kenapa tidak, tiga hari pertama kelompok kami hanya melakukan sosiaslisasi. Beda dengan kelompok 232 yang sudah diramaikan oleh anak kecil yang bermain di rumah mereka. Hari ketiga KKN beberapa anggota kami pun bertemu dengan ketua RW 3 beserta para RT mulai dari RT 1 hingga RT 6. Pertemuan ini dilakukan untuk perkenalan bagi kami dan menjelaskan beberpa proker yang akan kami lakukan selaa sebulan penuh di RW 3. Mereka semua sangat menyambut kami dengan hangat, dan mereka memberi masukan kepada kami, jika proker ini baiknya dilakukan di RT mana. Pertemuan ini sangat membantu kami semua.

Pada hari keempat, anggota kelompok dibagi ada yang melakukan sosialisi ke sekolah dasar dan ada juga yang menayakan untuk mengaji. Karena dua kegiatan tersebut merupakan salah satu proker kelommpok kami. Setelah beberapa anggota melakukan sosialisasi, akhirnya kami melakukan musyawarah. Saat ditanya hanya empat orang yang bersedia untuk mengajar di Madrasah Ibtidayah Mathlaul Anwar. Ke esokan harinya saat teman memulai mengajar ternyata di sekolah tersebut kekuran Sumber Daya Manusia (SDM) pengajar maka hampir semua dari anggota kami menjadi guru, entah guru kelas, guru agama maupun guru ekstrakurikuler. Saya dan Atqia menjadi pengaja untuk ekstrakulikuler Pramuka.

172 | KKN MAKMUR 2016

Saat beberapa anggota teman memulai mengajar, rumah tempat tinggal kamipun diramaikan oleh anak-anak sekitar rumah ataupun anak yang sekolah di MI tempat kami mengajar pada saat ini, yang cukup mengiris hati, ketika anak-anak kelas empat atau lima yang tidak hafal dengan perkalian. Menurut saya hal ini cukup menyedihkan. Saat saya duduk dibangku sekolah dasar, perkalian satu hingga perkalian sepuluh merupakan pelajaran yang wajib dihafal untuk tingkatan mereka. Menurut saya, in merupakan tugas untuk para angora kami apalagi untuk para pngajar kelas. Selain perkalian mereka pun banyak yang belum lancar untuk membaca. Ini semua berbeda sekali sama kurikulum saat saya SD. Kurikulum 2013 menurut saya kurang efisien untuk diterapkan.

Kegiatan keelompok saya tidak sebatas mengajar, ada tigabelas proker kami di antaranya penyuluhan narkoba dan kenakalan remaja, pengajian remaja, inventari musolah, santunan anak yatim dan lain-lain. Pada minggu pertama kelompok kami membuat jadwal piket, sehari dua orang. Dalam piket tersebut dua anggota yang piket harus bebenah rumah dan memasa. Namun jadwal ini tidak bertahan lama, karena kami mereasa ini kurang efisien untuk dilaksanakan. Akhirnya kami merombak jadwal piket dengan empat orang perhari, dan satu kelompok itu piket dua hari. Ini merupakan salah satu cara kami mendekatkan diri satu sama lain. Terkadang jadwal piket tidak sesuai degan jadwal. Seiring berjalannya waktu, kami tinggal bersama tanpa disadari kami menjadi keluarga. Dimana kami saling bercanda bersama, saling cerita kehidupan masing-masing, tapi tidak selalu indah terkadang ada perbedaan pendapat di kelompok kami. Namun menurut saya itu sangat wajar dalam kehiduan. Tanpa ada perselisihan kita tidak akan mengenal warna kelam.

Setiap hari senin sampai jumat dipagi hari para anggota disibukan dengan mengajar di MI, sore hari dengan mengajar di rumah entah itu pekerjaan rumah maupun pelajaran yang mereka tidak mengerti dan setelah magrib mengajar mengaji. Kegiatan kami di minggu pertama hanya perkenalan dan mengajar. Setelah mingguu kedua kelompok kami mulai lah disibukan dengan proker lainnya. Pada hari minggu kelompok kami mengadakan penyuluhan bahaya narkoba yang dilakukan di Masjid yang ada di RW 3. Namun sayang, pada kegiatan

99 Cahaya di Langit Cirompang | 173 99 Cahaya di Langit Cirompang | 173

Pada minggu selanjutnya kami mengadakan proker yang lain yaitu seminar sehat, proker ini adalah salah satu proker individu yang harus di lakukan oleh saya karena masih linier dengan jurusan saya. Diseminar ini saya menjadi pembicara dengan teman saya yang masih satu jurusan yaitu Atqia Aulia. Pada awalnya saya juga belom mengerti tentang materi yang akan di sampaikan pada saat seminar tersebut, berbeda dengan Atqia karena dia sudah pernah memberikan materi tersebut sebelum acara KKN ini berlangsung. Akhirnya sehari sebelum acara berlangsung saya meminta Atqia untuk menjelaskan tentang materi tersebut. Allahdulillah setelah di jelaskan oleh dia saya cukup paham tentang itu.

Pada hari kegiatan seminar saya dan teman-teman yang bertugas untuk dokumentasi berangkap jam 12.30 WIB karena acara akan dilaksanakan pada pukul 13.00 WIB. Pada seminar kali ini kita mengambil tema etika berinternet dalam membangun generasi cerdas, kreatif dan produktif. Dalam pelaksanaan seminar internet sehat kami ada sedikit kekecewaan karena para siswa yang menjadi perserta internet sehat kurang aktif dalam menanggapi materi yang disampaikan dan lebih memilih diam. Dengan ke adaan perserta yang kurang aktif kita berinisiatif meminta perserta maju depan kelas untuk di cek keamanan media sosialnya, akan tetapi setelah itu keadaan kelas kembali diam ketika saya kembali ke materi. Setelah berbincang dengan salah satu siswa, kenyataannya terjadi adalah para siswa kurang memahami tentang materi yang kami jelaskan. Siswa di SMK An- Nashihin kurang memahami bagaimana penggunaan internet itu sendiri, sehingga mengalami kesulitan dalam mencerna materi seputar internet. Siswa hanya terbiasa dengan penggunaan telepon genggam untuk komunikasi singkat dan penggunaan aplikasi sederhana seperti media sosial.

Program kerja selanjutnya yang kita adakan bersama teman- teman yakni cek kesehatan, yang di lakukan pada hari minggu setelah

174 | KKN MAKMUR 2016 174 | KKN MAKMUR 2016

Program kerja terakhir yang kami adakan yakni santunan anak yatim dan inventaris mushalladi wilayah RW 03. Santunan anak yatim kami targetkan kepada anak yatim yang masih berusia sekolah dasar yakni sekitar 7-12 tahun. Santunan ini kami adakan tidak dengan menghadirkan anak-anak yatim yang dikumpulkan pada satu tempat, melainkan kami datang langsung ke masing-masing rumah anak tersebut. Hal ini kami lakukan dengan tujuan agar tidak adanya kecemburuan sosial yang terjadi di masyarakat. Setelah melakukan konsultasi dengan ketua RT setempat, kami mendapat beberapa nama yang menjadi rekomendasi, dan akhirnya kami hadir langsung menyerahkan bingkisan dan uang santunan disaksikan langsung oleh orang tua dan keluarga anak.

Hari terus berganti, saya dan juga para remaja di sana semakin dekat, kami berbagi cerita bersama memberikan semangat kepada para remaja untuk terus mencari ilmu, tak berhenti hanya di SMA semata. Saya tak ingin hanya sampai di sini, selesai dari KKN lepaslah persahabatan namun silaturrahmi antara saya dan remaja di sana terus terikat, pengajian remaja yang telah dihidupkan kembali terus berjalan meski tidak adanya saya dan teman-teman mahasiswa di sana, namun saya tak akan lepas begitu saja kegiatan yang baik ini, bahkan saya dan teman-teman membuka diri akan ikut serta dalam kegiatan yang dibentuk oleh para remaja Cirompang sebagai dukungan saya dan teman-teman terhadap kegiatan para remaja Desa Cirompang, ini yang saya harapkan terus berlangsung. 25 Agustus 2016, akhir dari tugas pengabdian kami di Kademangan, Khususnya Desa Cirompang, yang tak terlupakan bagi saya, masyarakat di sana bukan seperti masyarakat lagi bagi saya akan tetapi bagian dari keluarga saya. Mereka mendukung saya dan teman-teman, mereka berharap kami tetap di sana, namun bukan keinginan kami meninggalkan Kademangan, bukan keinginan kami meninggalkan Desa Cirompang. Tetapi waktu yang harus

99 Cahaya di Langit Cirompang | 175 99 Cahaya di Langit Cirompang | 175

Jika diizinkan sekali lagi menjadi masyarakat Cirompang saya berharap bisa memeperkenalkan pengunaan teknologi yang lebih baik dan benar. Masyarakat Cirompang, khususnya para remaja di sana tidak terkena dampak negatif dari teknologi tersebut. Supaya mereka dapat lebih cepat berkembang dan memajukan desa nya dengan mandiri.

176 | KKN MAKMUR 2016