MAKMUR PUNYA CERITA Anisatul Kamaliyah
10 MAKMUR PUNYA CERITA Anisatul Kamaliyah
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu program tahunan yang diselenggarakan oleh Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Kegiatan KKN dinaungi oleh Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (PPM). Pada tahun 2016 ini, KKN dilasanakan kurang lebih oleh 2.500 Mahasiswa dari berbagai jurusan. KKN UIN Jakarta dilaksanakan saat liburan semester genap, selama satu bulan.
KKN adalah sebuah program kampus dengan tujuan mewujudkan salah satu Tridarma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat. Mahasiswa dalam menjalankan kegiatan ini akan mengaplikasikan ilmu-ilmu yang telah mereka dapatkan di bangku kuliah kepada masyarakat desa yang cukup jauh dari perkotaan.
Beda dengan KKN tahun sebelumnya, kali ini kelompok dan lokasi KKN ditentukan oleh kampus. Jumlah anggota kelompok dikurangi dari jumlah sebelumnya, dari 18 orang menjadi 12 orang atau
11 orang. Selain itu, dana yang diturunkan oleh PPM pun tidak sebanyak tahun sebelumnya. Ini semua menjadi salah satu faktor yang membuat para mahasiswa kurang nyaman dan ketakutan untuk menjalankan kegiatan KKN pada tahun ini. Terbentuknya spekulasi-spekulasi kecil di otak saya dimulai dengan, dimana saya melaksanakan KKN, dengan siapa saya akan tinggal sebulan, apakah temannya bisa di ajak kerja sama dengan baik, dan lain sebagainya.
Pihak PPM membagi menjadi enam gelombang untuk pembekalan bagi mahasiswa yang melaksanakan kegiatan KKN, dan saya mendapatkan gelompang terakhir. Pembekalan yang dilakukan di Auditorium Harun Nasution dibagi menjadi 3 hari, gelombang satu dan dua pada hari Rabu, 13 April 2016, gelombang tiga dan empat pada Jumat, 15 April 2016 dan gelombang lima dan enam pada hari Sabtu, 16 April. Semua mahasiswa wajib mengikuti pembekalan.Selain diberikan pembekalan untuk KKN mahasiswa juga dipertemukan dengan anggota masing-masing.
99 Cahaya di Langit Cirompang | 159
Anggota kelompok KKN saya tediri dari tujuh Fakultas atau sembilan jurusan yang berbeda. Fakultas tersebut yaitu FakultasEkonomi dan Bisnis (FEB), Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDK), Fakultas Sains dan Teknologi (FST), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Fakultas Adab dan Humaniora (FAH), Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) dan Fakultas Ushuludin ( FUF ).
Nama-nama teman anggota kelompok KKN saya yaitu Idil Adhar, ia dari Jurusan Perbankan Syariah. Atqia Aulia, ia dari Jurusan Teknik Informatika. Adhyaksa Herdhianto, ia dari Jurusan Teknik Informatika. Hanifah Sri Pramesti, ia dari Jurusan Hubungan Internasional. Miranti Damia Primadewi, ia dari Jurusan Perbankan Syariah. Bella Masitha Dewi, ia dari Jurusan Bahasa dan Sastra Arab. Muhammad Najibbudin, ia dari Jurusan Perbandingan Agama. Aulia Tri Syamsul Alam, ia dari JurusanZiswaf. Dhoni Rahman, ia dari JurusanMenejemen Dakwah. Farhatul Muthia, ia dari Jurusan Tafsir Hadist. Dan saya sendiri Anisatul Kamaliyah dari Jurusan Jurnalistik.
Pertemuan pertama ini kelompok saya hanya berkenalan sebatas nama beserta jurusan dan pemilihan BPH. Terpilihlah Idil sebagai ketua, Atqia sebagai sekretaris pertama, Adhy sebagai sekretaris kedua, saya sebagai bendahara pertama, dan Hanifah sebagai bendahara kedua. Pada saat Pra-KKN spekulasi negatif saya sedikit demi sedikit terbentuk membuat saya semakin malas KKN. Dimana para anggota saya sedikit sulit berkumpul untuk sekedar membahas nama kelompok, struktur kelompok secara keseluruhan, logo kelompok, pembentukan proposal untuk pihak PPM maupun untuk sponsor, dan persiapan lain sebelum melakasanakan KKN. Ditambah lagi lokasi penempatan KKN belum di beritahukan, dan baru di beritahu seminggu setelah pelaksanaan pembekalan. Sepertinya tidak hanya saya yang berpikir demikian, banyak dari teman saya bercerita hal yang sama. Setelah seminggu pembekalan, seluruh mahasiswa dapat melihat dimana mereka melaksanakan KKN. Kelurahan Kademangan, Setu Serpong merupakan lokasi KKN kelompok saya.
Anggota yang hadir saat rapat kedua hanya lima orang. Pada rapat kali ini setidaknya sedikit membuahkan hasil dan membahas untuk melakasanakan survei ke lokasi KKN untuk pertama kali. Saat rapat yang bisa ikut melakukan survei cukup banyak, namun realita pada hari
160 | KKN MAKMUR 2016
H hanya empat anggota kelompok yang ikut. Saya sedikit iri dengan kelompok lain yang melaksanakan KKN di satu desa dengan kelompok saya. Mereka terlihat lebih kompak, anggota kelompok mereka tidak ada satupun yang tidak hadir saaat survei pertama. Ini merupakan awal yang membuat saya ragu kepada anggota kelompok saya.
Pada survei pertama, saya setidaknya merasa beruntung karena walau kelurahan tutup karena hari libur namun, masih bisa bertemu dari pihak kelurahan yang setidaknya memberikan informasi tentang wilayah Kademangan. Beliau adalah Bapak Bambang, beliau merupakan kepala EKBAN (Ekonomi dan Pembangunan)di Kelurahan Kademangan.
Pada survei ini, kami diberikan indormasimengenai luas dan pembagian wilayah di Kelurahan Kademangan. Ternyata lokasi KKN saya sudah termasuk Kelurahan sejak tahun 2012 bukan Desa lagi. Menurut saya lokasi KKN saya seperti suasana rumah saya yang masih jauh pedesaan. Kelurahan Kademangandibagi menjadi 9 RW, dimana 6 RW sudah termasuk komplek dan perumahan dan 3 RW lagi masih wilayah perkampungan. RW 1, RW 2 dan RW 3 menjadi prioritas sasaran tempat KKN dari kedua kelompok 231 dan 232. Setelah survei, saya dan tiga teman saya melaporkan hasil yang diperoleh di grup KKN. Setelah berunding, kami menetapkan untuk melaksanakan KKN di RW
3. Dari ketiga RW sasaran kami, RW 3 lah yang kami rasa paling tepat untuk melaksanakan kegiatan KKN. Survei kedua sekaligus menjadi rapat selanjutnya di kelompok saya. Pada rapat kali ini, proposal kelompok sudah cukup ada gambaran dan hampir rampung. Namun yang ikut mengerjakan proposal hanya empat orang. Dan akhirnya kelompok kami, menetapkan sistem denda bagi yang tidak menghadiri rapat. Dan ternyata sistem ini sedikit ampuh untuk kelompok saya. Ketika rapat selanjutnya sebelum bulan Ramadhan, yang hadir dalam rapat cukup banyak yaitu sembilan orang dan dua yang absen tidak hadir. Ketika pertengahan bulan Juni hingga awal bulan Juli kami tidak bertemu karena beberapa alasan yaitu UAS yang sedang berlangsung dan libur Idul Fitri.
H-9 melaksanakan KKN kelompok saya belum mendapatkan tempat tinggal, dan pada hari itu kami ke Kademangan, tepatnya
99 Cahaya di Langit Cirompang | 161 99 Cahaya di Langit Cirompang | 161
Dari sebelas mahasiswa yang mempunyai latar pendidikan berbeda, pastinya mempunyai pemikiran yang berbeda-beda. Terbayang bagaimana sulitnya cara menyatukan visi dan misi menjadi satu. Selain itu, kami memiliki karak kepribadian yang berbeda pula. Tetapi disitulah pembelajaran bagi kami, harus memahami satu sama lain dengan satu atap selama satu bulan penuh. Kegiatan atau program kerja (proker) yang akan kami laksanakan di desa nantinya pun tergantung dari kebijakan kelompok. Tidak hanya proker berkelompok, tetapi juga proker per individu. Kelompok KKN kami mempunyai nama Mahasiswa Kreatif Mengabdi untuk Masyarakat atau bisa di singkat dengan “MAKMUR”. Dan kelompok KKN kami mempunyai tema “Membangun Karakter Masyarakat Berlandasan Agama dan Kearifan Lokal”.
Hari pelaksanaan KKN pun tiba. Senin, 25 Juli pihak PPM mengadakan pelepasan yang diadakan di lapangan Studen Center(SC). Hari ini juga merupakan keberangkatan bersama seluruh mahasiswa ke lokasi desa KKN masing-masing.
Selasa, 26 Juli kelompok kami dan kelompok CATALYSIS mengadakan pembukaan di kelurahan bersama dosen pembimbing, beberapa pihak lurah, dan pihak RW 02 dan RW 03 selaku RW yang kami tempati untuk melaksanakan KKN. Ini merupakan awal perkenalan kami kepada masyarakat setempat, bahwa kami akan melaksanakan kegiatan KKN selama sebulan penuh di desa mereka.
162 | KKN MAKMUR 2016
Setelah menginap bersama anggota kelompok, spekulasi-spekulasi negatif yang ada pada pra-KKN pun menghilang. Ternyata kelompok saya begitu menyenangkan, dan anak-anaknya bisa di ajak untuk kerja sama. Tiga hari pertama kelompok kami melaksanakan sosialisasi, berinteraksi kepada warga RW 03 RT 02 Desa Cirompang untuk lebih mengenal karakteristik dan kebiasaan masyarakat setempat. Selain sosialisasi di desa yang kami lakukan, beberapa teman dari anggota kelompok juga melakukan sosialisasi di Madrasah Ibtidayah Mathla‟ul Anwar. Karena salah satu program kami adalah mengajar di Madrasah Ibtidayah atau setara dengan Sekolah Dasar.
Awalnya hanya beberapa teman saya yang ditugaskan untuk mengajar sebagai guru kelas maupun sebagai guru agama. Namun, karena di sekolah tersebut kekurangan SDM pengajar hampir seluruh teman dari kelompok kami yang menjadi guru. Baik menjadi guru kelas, guru agama maupun guru ekstrakulikuler pramuka. Ini merupakan awal yang cukup baik sekaligus ajang promosi kelompok kami kepada siswa-siswa madrasah, bahwa kami selaku mahasiswa yang sedang melakukan KKN dapat membantu siswa-siswa dalam mengerjakan pekeraan rumah (pr) mereka.
Selain mengajar pelajara yang ada di sekolah, kelompok kamipun ada program kerja mengajar mengaji untuk anak-anak sekitar rumah. Ternyata di Desa Cirompang terdapat dua tempat mengajar mengaji. Tidak semua anak di Desa Cirompang mengaji setelah solat magrib, dan mereka yang tidak mengikuti kegiatan tersebut suka datang ke rumah untuk sekedar mengaji. Di hari keempat kami memulai dua proker tersebut. Setelah beberapa teman sudah masuk mengajar di sekolah baik di madrasah maupun mengajar mengaji, rumah tempat tinggal kamipun mulai diramaikan oleh anak-anak yang ingin belajar bersama entah hanya untuk mengerjakan pr ataupun hanya berlajar membahas pelajar yang akan dipelajarkan esok hari. Pada awalnya saya buka orang yang suka dengan anak kecil apa lagi untuk mengajar. Namun, perlahan saya mencoba belajar dari teman-teman yang terlihat sudah biasa mengajar dan pada akhirnya saya cukup menyukai mereka. Walau dari kelompok kami tidak ada yang satupun yang berlatar belakang pendidikan tarbiyah atau keguruan tapi teman-teman saya sangat baik dan sabar dalam mengajar anak-anak.
99 Cahaya di Langit Cirompang | 163
Selama sebulan kami melaksanakan KKN, tidak hanya program mengajar yang kami lakukan. Ada program lainnyayaitu penyuluhan, seminar, senam aerobik, cek kesehatan, pengajianremaja, perayaan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ( HUT RI ), inventaris masjid maupun musollah, santunan anak yatim dan lainnya. Kegiatan di minggu kedua yang kami lakukan selain mengajar adalah penyuluhan bahaya narkoba dan kenakalan remaja. Pada kegiatan ini sasaran peserta dari kelompok kami adalah orangtua beserta anaknya. Dari enam RT yang ada di RW
3, kami mebagi kuota peserta sebesar 15 orang per-RT. Pada penyuluhan ini kami mendatangkan pembicara dari Kepolisian Cisauk dan pihak Gerakan Nasional Anti Narkoba dan Anarkis ( GEPENTA ) yang tidak lain adalah ketua RT 02 RW 03 Bapak Bisri.
Ekspetasi dari saya dan teman lainnya kegiatan ini akan ramai di datangi oleh warga karena pembicaranya cukup menarik dan ada pembicara dari luar desa mereka. Namun, pada realitanya masyarakat kurang antusias pada kegiatan tersebut. Ini merupakan pembuka kegiatan yang cukup mengecewakan bagi saya dan teman-teman. Mungkin karena lokasi kegiatan tersebut cukup jauh bagi orangtua, dan kegiatan ini bertepatan dengan kegiatan majelis taklim ibu-ibu. Kata bapak Bisri “memang di daerah sini untuk kegiatan seperti ini antusias warga kurang, apalagi jauh dari permukiman. Tapi, dari warga yang datang sebanyak ini merupakan sesuatu yang baik. Karena biasanya hanya sepuluh sampai duapuluh orang saja yang hadir”. Kegiatan ini menjadi pelajaran bagi kelompok kami, agar target tidak terlalu banyak karena mubazir juga dari sisi konsumsi. Selain itu, lebih banyak publikasi sendiri ke warga selain publikasi bantuan dari pihak RT.
Kegiatan selanjutnya yaitu kegiatan majelis taklim. Berbeda dengan minggu biasa yang majelis taklim di isi oleh ustazah setempat, namun kali ini materi di isi oleh dosen pembimbing kami. Materi yang di sampaikan yaitu “Perencanaan Keuangan Keluarga Islami” materi ini cukup menari untuk ibu-ibu. Mungkin ini menjadi salah satu refresh materi bagi ibu-ibu, karena materi ini sangat berbeda dengan materi yang biasa di dapatkan di majelis tal‟lim. Materi ini bisa menjadi acuan untuk para peserta karena dijelaskan bagaimana ibu-ibu sebagi bendahara di rumah tangga menggunakan dan mengelola uang dengan baik.
164 | KKN MAKMUR 2016
Selain itu kelompok kami mempunyai kegiatan Seminar Internet Sehat. Seminar ini diisi oleh kedua teman saya dari Jurusan Teknik Informatika. Sehubung saya juga membantu menjadi divisi dokumentasi, jadi saya ikut dengan mereka. Seminar tersebut diadakan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)An-Nashihin, yang kebetulan lokasi sekolahnya berada di RW 03. Target dari seminar ini adalah murid kelas sepuluh.
Namun sayang, seminar ini membuat kesan yang tidak baik buat saya dan teman saya. Kurangnya antusias murid dalam mendengarkan materi yang disampaikan, membuat salah satu teman saya selaku pembicara menjadi sedikit kecewa. Bagaimana tidak, ada murid yang memainkan handphone, ada yang membaca novel, berbincang saat teman saya memberi materi bahkan sampai ada yang tidur. Padahal menurut saya materi yang disampaikan sangatlah menarik, dan nyambung dengan jurusan mereka.
Pada minggu kedua kelompok kami cukup padat dengan kegiatan-kegiatan. Namun, kegiatan kelompok kamilebih banyak menekankan pada penyuluhan dan pemberdayaan masyarakat dari pada pembangunan fisik. Hari Sabtu, tanggal 13 Agustus dosen pembimbing kami kembali mengadakan acara. Kegiatan tersebut adalah Seminar Ekonomi Kreatif. Kali ini seminar tidak hanya berbicara, tapi ada praktik untuk ibu-ibu peserta. Ibu Umi tidak sendiri sebagai pembicara, beliau bersama temannya yaitu Ibu Amalia selaku trainer pembuatan barang - barang dari limbah. Antusias para peserta membuat kami senang. Karena terbatas waktu, hanya bisa membuat satu samapi dua macam produk. Namun itu semua membuat para peserta cukup senang dan bermanfaat sehingga bisa dilanjutkan di rumah.
Kegiatan yang paling berkesan menurut saya adalah HUT RI. Kenapa menurut saya paling berkesan. Karena di kegiatan ini, saya pertama kali menjadi panitia. Sedangkan di rumah selama saya tinggal di Ciputat 10 tahun, saya tidak pernah menjadi panitia ataupun ikut serta dalam karangtaruna di rumah saya. Menurut saya karangtaruna atau remaja Cirompang sangat baik, mereka bisa langsung terbuka untuk orang-orang pendatang seperti kami.
99 Cahaya di Langit Cirompang | 165
Beberapa kali kami mengadakan rapat bersama dengan karangtaruna. Sehari sebulum 17 Agustus, remaja dan anggota KKN kami berkumpul di rumah untuk membungkus beberapa hadiah untuk esok hari. Hari pelaksanaanpun tiba, kamipun ikut serta dalam membantu kegiatan lomba-lomba yang diadakan. Tidak hanya menjadi panitia lomba, saya dan beberapa teman ikut serta dalam perlombaan tarik tambang. Peserta KKN putra bertanding melawan pemuda Cirompangsedangkan peserta KKN putri tidak semua ikut, akhirnya kamipun bergabung dengan pemudi Cirompang dan kami melawan ibu – ibu. Bukan menang kalah yang kami cari, melaikan kebersamaan, kekompakan saat kami melakukan lombanya. Walau umur pemuda dan pemudi di sana rata – rata di bawah kami, tapi mereka semua bisa di ajak bekerja sama dengan baik.
Acara terakhir dari kelompok kami adalah cek kesehatan dalam bentuk cek tensi dan cek gula darah. Dimana kegiatan ini kami menggunakan jasa perawat dari Rumah Sakit Jagakarsa. Kegiatan ini dilakukan setelah acara senam aerobic mingguan yang dilakukan ibu–ibu setempat. Sasaran kamipun selain peserta senam adalah warga sekita. Kebanyakan peserta yang mengikuti ibu–ibu karena bapak–bapak sedang kerja bakti dalam melaksanakan pembangunan musolah. Namun ada kejadian yang cukup lucu menurut saya, dimana salah satau ibu ingin ikut cek gula darah, namun beliau takut dengan jarum suntik. Berhubung saya membantu di kelompok sebaga divisi dokumentasi, menurut saya kejadian ini cukup menarik untuk direkam dan untuk dijadikan salah satu moment untuk dividiokan.
Jika saya menjadi bagian penduduk di Kelurahan Kademangan, salah satu hal yang ingin saya lakukan di sana adalah memotivasi remaja dan anak-anak yang ada di sana. Saya ingin mengajak para pemuda di Kelurahan Kademangan sebagai generasi penerus untuk selalu semangat dan memiliki motivasi yang besar untuk melanjutkan sekolah setinggi-tingginya. Agar kedepannya bisa mengabdikan ilmunya di Kelurahan Kademangan, agar Kelurahan Kademangan terus berkembang kedepannya menjadi Kelurahan Kademangan yang sangat maju.
Tidak semua kegiatan dapat saya ceritakan. Begitu banyak kejadian-kejadian berharga yang saya dapatkan dan dapat di ambil
166 | KKN MAKMUR 2016 166 | KKN MAKMUR 2016
99 Cahaya di Langit Cirompang | 167