EKSPEKTASI DAN PIKIRAN NEGATIF DI CIROMPANG Miranti Damia Primadewi
7 EKSPEKTASI DAN PIKIRAN NEGATIF DI CIROMPANG Miranti Damia Primadewi
Tahap dan syarat terakhir dari perguruan tinggi adalah mengabdi kepada masyarakat memberikan apa yang sudah dipelajari selama belajar di bangku kuliah (Perguruan Tinggi) dan mengaplikasikan atau merealisasikan apa yang sudah kita dapat dari bangku kuliah. Terhitung dari tanggal 25 Juli 2016 sampai 25 Agustus 2016. Saya bukan orang yang mampu berpikir positif pada hal-hal yang belum pernah saya lakukan dan selalu berekspektasi berlebih dengan hal tersebut. Saya juga berpikir seharusnya saya sebagai mahasiswi Perbankan Syariah tidak perlu KKN atau Kuliah Kerja Nyata karena dalam benak saya adalah saya hanya butuh magang untuk mengaplikasikan atau mempraktekan apa yang saya pelajari tentang Perbankan pada saat kuliah, dan saya juga berpikir hal apa dan apa-apa saja yang akan saya kasih ke masyarakat sedangkan, Jurusan yang saya ambil mungkin jauh dari hal-hal tentang kemasyarakatan.
Awal dari pembagian kelompok yang diumumkan oleh pihak PPM (Pusat Pengabdian kepada Masyarakat), pertama presepsi saya adalah angota kelompok yang saya dapatkan adalah orang-orang yang jauh pemikirannya dari saya kecuali, seseorang yang sama Jurusannya dengan saya, hanya dia pada saat itu yang saya kenal, dan sempat berpikir apa saya bisa berteman dengan mereka yang menurut saya mereka itu sangat jaim bagi saya. Presepsi kedua saya adalah, kelompok kami akan di tempatkan di desa yang mungkin rumah penduduknya masih banyak rumah kayu atau terbuat dari bambu dan masih menggunakan lantai tanah atau mungkin paling bagus adalah lantai yang terbuat dari semen, dan saya berpikir saya dan teman-teman kelompok saya pasti akan mendapatkan di Banten, dan berpikir di desa tersebut bahkan susah air. Hal itu yang saya pikirkan pada awal pembagian kelompok.
Pemikiran negatif saya juga di dukung pada saat pertama kali kelompok saya mengadakan rapat. Jujur bagi saya, saya adalah orang tersibuk dibandingkan teman teman kelompok KKN atau bahkan mahasiswa semua yang ada di kampus yang akan melaksanakn KKN
132 | KKN MAKMUR 2016 132 | KKN MAKMUR 2016
kerja dan mencari nasabah, sesudah itu saya harus menyetorkan aplikasi nasabah ke kantor saya yang letak nya di Gatot Subroto, Jakarta Selatan sampai malam, paling cepat saya pulang dari kantor adalah jam 9 malam.
Jika saya pagi tidak ada kuliah yang biasanya ada di hari senin, pagi itu saya berangkat ke kantor dan setiap senin ada meeting pagi di kantor setelah meeting saya harus kuliah lalu pulang kuliah saya harus mencari nasabah lagi lalu menyetorkannya lagi ke kantor. Itu kegiatan saya selama saya bekerja sambil kuliah, maka dari itu saya berpikir sayalah satu satunya mahasiswa yang super sibuk. Bahkan awal kumpul untuk rapat kelompok pertama kali saja saya tidak datang, saya hanya meminta untuk ketua kelompok atau sekertaris kelompok untuk menginfokan apa yang menjadi pokok bahasan dan keputusan.
Bagi saya, saya tidak ada waktu untuk berkumpul dan membicarakan sesuatu yang pastinya akan di bahas lagi di rapat rapat selanjutnya. Pada saat itu waktu itu sangatlah penting bagi seorang marketing walaupun saya mendapatkan gaji pokok, tapi tetap bagi marketing waktu itu adalah uang atau biasa disebut Time Is Money. Bagi saya jika saya telat sedikit untuk mencari nasabah saja itu uang atau nasabah saya pergi walaupun waktu kerja saya fleksibel. Itu sebab saya memilih pekerjaan saya dibandingkan rapat, karena pekerjaan itulah saya membiayai kuliah saya yang sempat cuti dan dari gaji itulah saya bias mengumpulkan uang iuran KKN dan dari gaji itulah saya bias jajan tanpa meminta dan membebani orang tua saya.
Perasaan saya sempat kesal, sedih dan kecewa, setelah beberapa kali teman kelompok saya mengikuti rapat, tiba-tiba di umumkan bahwa dikenakan denda jika tidak mengikuti rapat kalau tidak salah besarnya Rp 30.000. Saya merasa keberatan dan saya merasa kenapa kelompok saya tidak mengerti posisi saya bahwa saya itu juga berkerja. Singkat cerita, akhirnya denda untuk saya di tiadakan dan waktu itu
99 Cahaya di Langit Cirompang | 133 99 Cahaya di Langit Cirompang | 133
Pada saat melakukan survei pertama kali saya bukanlah salah satu dari 11 orang dalam kelompok saya yang melakukan survei ke Kademangan tepatnya di Cirompang. Awalnya saya ingin ikut karena dilakukan survei pada hari libur kerja. Tapi yang saya dapat info dari kelompok bahwa motornya kurang dan ada yang tidak ke angkut, saya berpikir dan saya tidak jadi ikut dan kebetulan malam itu saya ada lembur karena ada meeting dan Town Hall di kantor saya jadi saya pulang larut malam dan saya tidak bisa bangun pagi untuk ikut dengan teman kelompok saya yang melakukan survei tempat. Pada saat survei kedua sebelum bulan puasa, dengan Dosen Pembimbing KKN, saya ikut serta dalam survei tersebut untuk pertama kali nya. Saat saya pergi survei yang saya lihat pada sekeliling kampung atau desa sana ternyata memang jauh dari ekspektasi dan presepsi saya, bahkan desa yang akan kami tempati sangat dekat dengan Indomaret, saya pun sedikit lega untuk masalah wilayah dan lingkungan sekitar.
Kelompok kami juga memutuskan bahwa RW 3 merupakan satu yang paling membutuhkan perhatian lebih. Dengan kondisi lingkungan sosial dan masyarakat nya pun sebenarnya tidak berbeda jauh dengan apa yang sering dialami masyarakat di Ciputat, atau di sekitar wilayah UIN kampus kami khususnya, yaitu individualitas dan semakin mengikisnya nilai kegotong royongan- untuk yang satu ini saya membenarkan untuk mengenai masalah pada tempat bertugas KKN. Bukan hal yang lumrah jika individualitas menjadi masalah yang ada di RW 3, Kelurahan Kademanganini. Dominasi warga yang notabene-nya merupakan pendatang dibandingkan warga asli menjadi salah satu faktor timbulnya individualitas ini, sama seperti yang terjadi di lingkungan rumah saya sendiri, sebenarnya.
Kami tinggal di RT 02/ RW 03 dengan ketua RT yaitu Bapak Bisri. Kami mendapatkan tempat tinggal atau rumah untuk tinggal selama satu bulan itu dirumah Bapak Bisri. Karena 7 hari sebelum saya akan mengikuti KKN saya ditugaskan dari kantor untuk bertanggung jawab untuk menjalani big projectdari Bank tempat saya bekerja dan saya salah satu karyawannya yang dipilih untuk dipindah tugaskan ke
134 | KKN MAKMUR 2016 134 | KKN MAKMUR 2016
Baiklah sebenarnya saya tertarik untuk deal dengan project tersebut, karena dibenak saya adalah saya bisa pulang kerja lebih cepat dan lebih awal karena saya tidak pernah pulang kerja selama saya kuliah secepat itu dan bagi saya itu adalah waktu emas saya, tetapi saya kembali dipusingkan oleh KKN saya dan kuliah saya yang sebentar lagi akan mengantarkan saya sebagai sarjana. Pada saat itu boss saya memberikan waktu tiga hari untuk saya berpikir, singkatnya setelah tiga hari waktu saya untuk berpikir berlalu saya memutuskan untuk tidak mengambil project tersebut. Saya sangat ingin menjadi sarjana, dan saya sudah menyia-nyiakan waktu ya mungkin kurang lebih setahun untuk menunda saya menjadi sarjana. Lalu boss saya mengejutkan dengan pilihan “kamu ambil project besar ini atau kamu harus mengundurkan diri dari sini.” tersontak hati saya saat mendengar kalimat itu keluar dari atasan saya, saya salah satu anak buah atasan saya yang disenanginya karena kerja saya dan target yang dikasih oleh tempat saya bekerja itu tidak pernah membuatnya kecewa.
Pada hari itu juga, jam yang sama dan saat itu pula tanpa saya harus berpikir lama saya bilang dan memilih lalu berkata “baik pak, saya keluar dan mengundurkan diri dari project besar ini sekaligus dari pekerjaan saya” pertama yang saya sayangkan adalah saya kehilangan kesempatan untuk jenjang karir yang akan melonjak naik dan menjadi permanent staff sirna sudah demi saya harus melanjutkan dan meluluskan diri saya untuk menjadi sarjana dan untuk melakukan kewajiban mata kuliah sebagai syarat untuk kelulusan saya yaitu KKN.
Empat hari sebelum KKN itu dimulai saya pergi kekantor dan membawakan surat resign saya karena saya masuk kerja dengan cara baik baik dan keluar pun harus dengan cara baik. Berat rasanya meninggalkan pekerjaan dan teman teman kantor saya dengan keluh
kesah dan kesedihan teman teman kantor saya alami dan air mata mereka yang berjatuhan dipundak saya dengan kata kata “sukses untuk kuliah nya agar cepat lulus semoga mendapatkan pekerjaan yang lebih baik lagi dari pekerjaan ini dan semangat untuk jalanin KKN nya yaa. ” Mendengar itu saya langsung bangkit dan saya tidak menghiraukan dengan presepsi yang
99 Cahaya di Langit Cirompang | 135 99 Cahaya di Langit Cirompang | 135
Tibalah hari Sabtu, kembali mengenai KKN terutama tempat tinggal yang akan kami tinggali, bagi saya tempat tinggal itu penting karena jika tidak nyaman di tempat tinggal tersebut kapan saya akan bisa nyaman dan bisa istirahat sejenak untuk kepuasan saya pada saat KKN. Pada Sabtu itu juga kami membawa barang barang yang akan di masukan dan di taruh di rumah tersebut. Baiklah jalan menuju rumah itu sangat kecil hanya bisa dilewati oleh satu mobil tanpa bisa sedikitpun orang atau motor di arus baliknya. Saat saya lihat rumahnya dari depan, baik lah depannya yah lumayan tidak sejelek yang saya bayangkan, dan saat masuk kedalam rumah, saat itu juga saya ingin pindah dan mencari rumah yang lain.
Rumah itu tidak terawat dengan keadaan rumah gelap, pengap, bau, dan banyak debu, keadaan air yang pompanya hilang yang menandakan tidak ada air dirumah itu. Ubin yang pecah didalam kamar depan, dan amat sangat kegelapan di kamar belakang dan carport samping yang berantakan. Jujur saya adalah satu orang yang gampak jijik dengan sesuatu yang memang itu jorok atau bagi saya itu menjijikan. Akhirnya kami kerja bakti untuk membenahi rumah tersebut tetapi saya sama sekali tidak ingin masuk rumah itu apalagi kamar mandinya.
Lalu ada tukang untuk memasang pompa agar ada air di rumah itu. Anak laki laki nya pun mulai membersihkan dan saya bersama dua teman saya perempuan menunggu depan rumah saat sudah mulai bersih saya dipaksa untuk menyapu dan dengan terpaksa saya harus menyapu walaupun saya jijik. Air yang masih sangat bau bahkan tidak saya sentuh sekalipun karena saking saya jijik dengan air itu.
Tanggal 25 Juli 2016 pun tiba, pembukaan KKN di kampus sudah dimulai lalu kami sekolompok setelah pembukaan tersebut langsung bergegas berangkat ke tempat tujuan kami yaitu Cirompang, Kademangan. Sesampainya di sana kami membereskan kamar dan istirahat sejenak. Saat mulai sore hari saya tidak sama sekali ingin menyentuh kamar mandi karena terakhir yang saya lihat dan rasakan adalah kotor dan airnya masih bau yang tidak enak di cium dari hidung. Saat salah satu teman kamar saya mandi pertama dia mengatakan
136 | KKN MAKMUR 2016 136 | KKN MAKMUR 2016
Awal presepsi saya atas teman anggota kelompok saya itu yang dibenak saya sebelumnya adalah mereka yang jaim dan tidak asik. Saya juga bukan orang yang susah bergaul, saya bisa bergaul dan dekat dengan orang jika saya sudah berbiaca panjang lebar seperti cerita tentang pribadi saya.
Ya awal saya untuk mendekati mereka adalah dengan bercerita pribadi saya ke mereka terutama kepada yang perempuan karena, bagi saya perempuan sensitif dan agak susah untuk berbaur dibandingkan laki-laki. Lalu pada saat istirahat, saya bercerita kepada 4 orang teman kelompok perempuan dikamar dan hasilnya alhamdulillah mereka menerima keadaan saya, dan bisa menerima keberadaan saya. Cukup senang dan karena mereka bertigalah teman pertama saya untuk mendekati warga sekitar untuk berbaur.
Sudah hampir seminggu kami lalui, lalu selain ada proker penyuluhan dan pemberdayaan masyarakat ternyata ada beberapa sekolah SD dan MI yang membutuhkan tenaga kami untuk mengajar dikarenakan tidak ada guru pada saat itu. Saya akhirnya ikut mengajukan diri seperti beberapa teman yang lainnya untuk melakukan kegiatan ngajar mengajar menjadi guru sementara. Awalnya saya ditugaskan untuk mengajar guru tematik di kelas VI B,hari pertama saya mengajar lancar dan mereka juga bisa saya atur.
Saat pulang mengajar, ternyata saya harus mengajar di kelas V karena kelas itu tidak ada gurunya. Akhirnya saya pun mengajar anak kelas V B. Pertama saya mengajar perkenalan dan mengajarkan tematik juga, tetapi diluar pikiran positif saya, mereka bandel dan mereka sangatlah berisik, ribut sekali dikelas itu. Saya sempat sabar tetapi hari ke dua ke tiga akhirnya saya merasa lelah dan akhirnya saya memarahi mereka didepan kelas.
Mereka diam apalagi beberapa murid laki-laki yang tidak bisa diatur dan memang bandel. Saya pribadi agak perihatin dengan sekolah MI tempat saya mengajar. Karena saya di kagetkan dengan banyak dari
99 Cahaya di Langit Cirompang | 137 99 Cahaya di Langit Cirompang | 137
Saat saya mengetahui mereka tidak hafal perkalian saya menerapkan sebelum pelajaran matematika itu di mulai mereka harus sudah menghafal perkalian mulai dari perkalian 3 dan 4, perkalian 5 dan
6, perkalian 7 dan 8, dan yang terakhir perkalian 9 dan 10. Agar mereka semangat saya memberikan hadiah jika mereka menghafal dengan sempurna di akhir saya mengajar di MI tersebut hanya ada 4 orang yang akan saya berikan hadiah dengan nilai tertinggi, untuk perempuan dua dan yang laki laki dua.
Selain itu saya juga dituntut oleh ketua dan beberapa teman kelompok saya untuk mengajar ngaji, jujur saya tidak bisa mengajarkan ngaji walaupun banyak anak anak kecil jika setiap sore dan sehabis maghrib datang selain untuk membantu mengerjakan PR (Pekerjaan Rumah) dan mengajar ngaji saya salah satu orang selama tinggal di rumah yang saya tempati itu untuk mengajar mengaji, saya lebih memilih untuk membantu mengerjakan PR. Pada saat itu saya disuruh untuk mengajar ngaji di musolah pak RT yaitu pak Bisri. Dengan nekat dan rasa takut saya memberanikan diri walaupun sebenarnya saya takut salah saat mengajarnya. Diluar ekspektasi saya ternyata anak anak di sana pintar mengaji bahkan lebih baik dari saya, akhirnya saya pun lega. Saya mulai untuk mendekatkan diri kepada mereka agar akrab, saya mulai dengan candaan halus lalu mereka menyuruh saya dan tiga teman saya untuk melihat mereka bermain marawis saya ikut serta dalam marawis dan pada saat itulah moment kami menjadi akrab satu sama lain.
Saya juga turut serta dalam kegiatan-kegiatan penyuluhan yang memang ditujukan sebagai pemberdayaan masyarakat, agar mereka pun sadar dengan potensi mereka dan dapat meningkatkan produktivitas Cirompang dan memajukannya. Sementara teman-teman pria dalam kelompok juga rutin terjun dalam kegiatan kerja bakti, berbaur dengan masyarakat sekitar lebih dalam mempertahankan tradisi lama yaitu
138 | KKN MAKMUR 2016 138 | KKN MAKMUR 2016
Walaupun ada beberapa kali konflik internal dalam kelompok kami, tetapi dari situlah saya mengenal teman-teman saya seperti apa dan bagaimana. Cirompang adalah desa yang jauh dari ekspektasi saya. Warga yang ramah, terbuka, dan anak-anak ataupun pemuda di sana yang senang dengan kehadiran saya dan teman-teman kelompok saya. Tidak sesungguhnya memberdayakan Cirompang hanya dalam satu bulan, tetapi saya dan teman-teman sangat memiliki harapan tinggi untuk wilayah tersebut. Kami kembali pulang ke rumah dan rutinitas kami sebagai mahasiswa dan meninggalkan KKN, pada saat itulah mereka dari murid sampai anak-anak dan pemuda di sana lagi-lagi menjatuhkan kesedihan dan air mata karena akan berpisah, karena “setiap ada yang lahir pasti ada yang meninggal, setiap ada yang berpacaran ada yang putus, ada pernikahan tentu ada perceraian dan sekarang ada pertemuan da nada perpisahan” walaupun berat untuk meninggalkan Cirompang pertama saya yakin murid saya akan lebih pintar dari yang pernah saya ajarkan, dan ke dua pemuda di sana akan melanjutkan apa yang telah kita kasih dan lakukan di desa tersebut. Mereka semua dan Cirompang mengubah ekspektasi, presepsi dan pikiran negative saya tentang KKN.
Jika saya menjadi bagian dari masyarakat, saya akan berusaha untuk menjaga dan mendidik anak-anak sesuai umur mereka, dan memberi perhatian khusus untuk anak yang kurang dalam bidang pendidikan ataupun kepribadian dan perilaku anak. Saya juga akan menjadikan desa dengan lingkungan yang aman bagi anak anak usia di bawah 17 tahun, yang memang harus ada perhatian ekstra dari lingkungan keluarga. Lingkungan keluarga adalah guru pertama mereka terutama orang tua, agar anak-anak di Kelurahan Kademangan bergaul seperti anak sesuai umurnya dan berprestasi dalam bidang akademik dan non-akademik. Saya juga akan membuat tali silahturahmi ataupun gotong royong dalam hidup bertetangga satu dengan yang lainnya.
99 Cahaya di Langit Cirompang | 139