Masa Pemerintahan 1966—1998 Pendidikan dari Masa ke Masa

35 NASKAH KOMPREHENSIF PERUBAHAN UUD 1945 - BUKU IX Latar Belakang Sejarah kebutuhan diri sendiri, ikut serta dalam upaya memenuhi kebutuhan masyarakat, dan memperkuat persatuan dan kesatuan serta upaya pembelaan negara. Target yang diharapkan oleh pemerintah adalah agar masing-masing warga negara memperoleh sekurang-kurangnya pengetahuan dan kemampuan dasar, yang me li puti kemampuan membaca, menulis dan berhitung serta menggunakan bahasa Indonesia, yang diperlukan oleh setiap warga negara untuk dapat berperanserta dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam rangka pelaksanaan pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila di bidang pendidikan, pendidikan nasio nal di era pemerintahan Soeharto mengusahakan, 1 pem- bentukan manusia Pancasila sebagai manusia pembangunan yang tinggi kualitasnya serta mampu dan mandiri, dan 2 memberi dukungan bagi perkembangan masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia yang terwujud dalam ketahanan na- sional yang tangguh yang mengandung makna terwujudnya kemampuan bangsa menangkal setiap ajaran, paham, dan ideologi yang bertentangan dengan Pancasila. Sehubungan de ngan itu, Pendidikan Pendahuluan Bela Negara diberikan kepada peserta didik sebagai bagian dari keseluruhan sistem pendidikan nasional. Atas dasar itu, dikeluarkan UU Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 34 Pendidikan nasional yang ditetapkan dalam undang- undang ini menerapkan satu sistem yang, a. berakar pada kebudayaan nasional dan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 serta melanjutkan dan meningkatkan pendidikan Pedo man Penghayatan dan Pengamalan Pancasila Eka Prasetia Pancakarsa; b. merupakan satu keseluruhan dan dikembangkan untuk ikut berusaha mencapai tujuan nasional; c. mencakup, baik jalur pendidikan sekolah maupun jalur pendidikan luar sekolah; 34 Lembaran Negara RI Tahun 1989 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3390. Buku 9 .indd 35 92410 5:53:40 PM 36 Latar Belakang Sejarah NASKAH KOMPREHENSIF PERUBAHAN UUD 1945 - BUKU IX d. mengatur bahwa jalur pendidikan sekolah terdiri atas tiga jenjang utama, yang masing-masing terbagi pula dalam jenjang atau tingkatan; e. mengatur bahwa kurikulum, peserta didik dan tenaga kependidikan--terutama guru, dosen atau tenaga pengajar- -merupakan tiga unsur yang tidak dapat dipisahkan dalam kegiatan belajar-mengajar; f. mengatur secara terpusat sentralisasi, tetapi penye lengga- ra an satuan dan kegiatan pendidikan dilak sanakan secara tidak terpusat desentralisasi; g. menyelenggarakan satuan dan kegiatan pendidikan sebagai tanggung jawab bersama antara keluarga, ma syarakat, dan Pemerintah; h. mengatur bahwa satuan dan kegiatan pendidikan yang di se lenggarakan oleh Pemerintah dan masya ra kat berkedu- dukan serta diperlakukan dengan peng gunaan ukuran yang sama; i. mengatur bahwa satuan dan kegiatan pendidikan yang dise- lenggarakan oleh masyarakat memiliki kebe basan untuk menyelenggarakannya sesuai de ngan ciri atau kekhususan masing-masing sepanjang ciri itu tidak bertentangan de- ngan Pancasila sebagai dasar negara, pandangan hidup bangsa dan ideologi bangsa dan negara; j. memudahkan peserta didik memperoleh pendidikan yang sesuai dengan bakat, minat dan tujuan yang hen dak dica pai serta memudahkannya menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan. 35

5. Masa Reformasi 1998—2002

Pergantian jabatan Presiden dari Soeharto kepada B.J. Habibie pada 21 Mei 1998, sebagai hasil tuntutan reformasi yang diserukan oleh bangsa Indonesia, berdampak luas ter- hadap kehidupan politik di Indonesia. Dalam waktu yang relatif singkat, pada masa kepemimpinan B.J. Habibie terjadi banyak 35 Penjelasan UU No. 2 Tahun 1989. Buku 9 .indd 36 92410 5:53:40 PM 37 NASKAH KOMPREHENSIF PERUBAHAN UUD 1945 - BUKU IX Latar Belakang Sejarah perubahan terhadap kebijakan-kebijakan nasional, termasuk masalah pendidikan. Pada 24 Juni 1999, Presiden B.J. Habibie mengeluarkan dua Peraturan Pemerintah, yaitu PP Nomor 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi 36 dan PP Nomor 61 tahun 1999 tentang Penetapan Perguruan Tinggi Negeri Sebagai Badan Hukum. 37 Pada masa yang singkat itu, pertimbangan pengembangan kebijakan pendidikan didasarkan pada proses globalisasi yang membuat dunia semakin terasa kecil dan sempit karena perkembangan teknologi komunikasi yang amat pesat. Di sam- ping itu, ada dorongan kepentingan bersama beberapa negara di berbagai kawasan dunia membentuk kawasan perdagangan bebas yang bertujuan untuk meniadakan hambatan perda- gangan antarnegara. Di kawasan Asia Tenggara dibentuk AFTA, kawasan Asia Pasiik dibentuk APEC, dan ditandatanganinya perjanjian GATT yang membentuk WTO. Perkembangan tersebut di satu sisi akan mengurangi, bahkan meniadakan berbagai hambatan perdagangan pada negara-negara yang ikut menandatangani perjanjian itu. Na mun di lain pihak juga membuka kesempatan yang seluas-luasnya untuk memperoleh akses ke pasar dunia. Keterbukaan pasar tidak terbatas pada komoditi tradisional saja, tetapi juga akan mencakup tenaga kerja. Menghadapi arus globalisasi tersebut, negara Indonesia membutuhkan sumber daya yang cukup untuk dapat bersaing dengan negara-negara lain. Setelah melewati pemilihan umum yang dipercepat, pada tahun 1999 SU MPR RI melakukan perubahan UUD 1945 yang pertama. Dalam Perubahan UUD 1945 tersebut terdapat lima butir kesepakatan dasar, yaitu: 1. Tidak mengubah Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. 36 Lembaran Negara RI Tahun 1999 Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3859. 37 Lembaran Negara RI Tahun 1999 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3860. Buku 9 .indd 37 92410 5:53:40 PM