42
Latar Belakang Sejarah NASKAH KOMPREHENSIF PERUBAHAN UUD 1945 - BUKU IX
Departemen Pen didikan Pengajaran dan Kebudayaan PP dan K. Salah satu bidang kebudayaan yang mengalami perkembangan
adalah bahasa dan sastra Indonesia. Perkembangan bahasa dan sastra Indonesia didorong oleh bangkitnya semangat kebang-
saan yang telah mengatasi batas kedaerahan dan kesukuan.
Pada masa berlakunya Konstitusi RIS, pasal tentang kebudayaan nasional diatur dalam Pasal 38 Konstitusi RIS.
Namun, Konstitusi RIS tidak berlaku lama karena dorongan yang kuat untuk kembali ke Negara Kesatuan. Indonesia
kem bali menjadi negara kesatuan dengan UUDS 1950 sebagai konsti tusinya. UUDS 1950 merupakan penyempurnaan dari
Konstitusi RIS sehingga materi muatannya memiliki kemi- ripan, termasuk hal kebudayaan nasional. Dalam UUDS 1950
ketentuan tentang kebudayaan nasional diatur dalam Pasal 40 yang menyatakan sebagai berikut.
Penguasa melindungi kebebasan mengusahakan kebudayaan serta kesenian dan ilmu pengetahuan. Dengan
menjunjung asas ini maka penguasa memajukan sekuat tenaganya perkembangan kebangsaan dalam kebudayaan serta
kesenian dan ilmu penge tahuan.
UUD 1945 berlaku kembali berdasarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959 yang dikukuhkan secara aklamasi oleh DPR pada
tanggal 22 Juli 1959. Oleh karena itu, ketentuan tentang kebudayaan nasional yang berlaku adalah ketentuan sebagai-
mana diatur dalam Pasal 32 UUD 1945 sebelum perubahan.
3. Masa Pemerintahan 1959-1966
Setelah kembali pada UUD 1945, Presiden Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1959 menyampaikan pidato yang
berjudul “Penemuan Kembali Revolusi Kita,” Rediscovery of our revolution. Pidato tersebut selanjutnya menjadi Manifesto
Politik Manipol sebagai GBHN. Untuk melaksanakan Manipol, pada tanggal 10 Oktober 1960 menteri PP dan K,
Dr. Prijono mengeluarkan instruksi No. 2. Pada butir ke tiga intruksi tersebut terkait dengan masalah kebudayaan, yaitu,
“Menyelenggarakan ‘Hari Krida’ atau hari untuk kegiatan dalam
Buku 9 .indd 42 92410 5:53:40 PM
43
NASKAH KOMPREHENSIF PERUBAHAN UUD 1945 - BUKU IX
Latar Belakang Sejarah
lapangan kebudayaan, kesenian, olahraga, dan per mainan pada tiap-tiap hari Sabtu.”
4. Masa Pemerintahan 1966– 1998
Orde Baru yang merupakan suatu tatanan seluruh kehi dupan rakyat, bangsa, dan negara, bertekad meluruskan
kembali kemurnian pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945. Sejak awal Orde Baru telah ada pemikiran-pemikiran baru tentang
pembaharuan kebudayaan.
Pada masa Orde Baru, pendekatan budaya dilakukan ber dasarkan Pancasila dengan memperhatikan perkembangan
sejarah bangsa dan segala permasalahanya. Pengembangan budaya harus memperhatikan secara terpadu tiga lingkup per-
kem bangan sejarah, yakni lingkup nasional, lingkup kawasan, dan lingkup internasional.
Berdasarkan Ketetapan MPR No. IIMPR1978 ditetapkan tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila
P-4 Eka Prasetia Pancakarsa, kebijakan pembinaan dan pengembangan budaya pada periode ini juga harus sesuai
dengan nilai-nilai Pancasila. Dengan adanya penghayatan terhadap Pancasila oleh masyarakat Indonesia maka akan
terwujud pula nilai-niai Pancasila. Pem binaan kebudayaan nasional ditingkatkan untuk memperkuat kepribadian bangsa,
kebanggaan nasional, dan kesatuan na sio nal. Kebudayaan daerah juga digali dan dipupuk seba gai unsur-unsur yang
memperkaya kebudayaan nasional. Demi kian pula unsur-unsur kebudayaan dari luar yang bersifat positif.
Di bidang kesenian, pemerintah melakukan pembinaan dengan mengadakan berbagai kegiatan di bidang kesenian.
Kegiatan yang telah dilaksanakan meliputi senitari, seni teater, seni rupa, dan seni musik. Penggalian unsur-unsur kesenian
yang meliputi inventarisasai dan dokumentasi. Pembinaan dan peningkatan mutu dilakukan melalui lokakarya, pekan seni
atau pergelaran lomba seni.
Buku 9 .indd 43 92410 5:53:40 PM