Definisi Operasional TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS

xlix 2. Jumlah tenaga kerja berpengaruh secara positif produksi jagung. 3. Jumlah bibit berpengaruh secara positif produksi jagung. 4. Jumlah pupuk urea berpengaruh secara positif produksi jagung. 5. Julah pupuk TSP berpengaruh secara positif produksi jagung. 6. Jumlah pupuk KCl berpengaruh secara positif produksi jagung. 7. Jumlah pestisida berpengaruh secara positif produksi jagung. 8. Penggunaan input produksi jagung di Kecamatan Wirosari Kabupaten Grobogan masih dapat ditingkatkan tingkat efisiensinya.

2.4. Definisi Operasional

Masing-masing variabel dan cara pengukurannya perlu diperjelas untuk memperoleh kesamaan pemahaman persepsi terhadap konsep-konsep dalam penelitian ini, antara lain :

2. Jumlah produksi

Jumlah produksi atau output yang dimaksud adalah jumlah jagung dalam bentuk pipilan kering yang dihasilkan oleh petani dalam satuan kilogram kg

3. Luas Lahan

Luas lahan yang dimaksud adalah luas lahan garapan yang dimiliki oleh setiap pemilik lahan untuk penanaman jagung dalam satuan hektar ha.

4. Jumlah Tenaga Kerja

Jumlah tenaga kerja yang dimaksud adalah adalah jumlah tenaga kerja yang digunakan pada usahatani jagung dalam satu kali masa tanam, dalam satuan hari orang kerja HOK, di mana 1 HOK = 8 jam. Penilaian terhadap upah dikonversi menjadi Hari Kerja Setara Pria HKSP untuk tenaga kerja yang menerima upah lebih rendah. Perhitungan secara HKSP ini didasarkan pada upah, dan dihitung sebagai berikut Soekartawi, 2005: X Satu TK= --- x HKSP Y Dimana: TK = tenaga kerja X = upah tenaga kerja yang bersangkutan Y = upah tenaga kerja pria l Jika upah sehari tenaga kerja pria Rp 16.000 dan upah tenaga kerja wanita Rp 12.000 per hari, maka untuk tenaga kerja wanita ini setara dengan 12.00016.000 x HKSP = 0,75 HKSP

5. Jumlah Bibit

Jumlah bibit yang dimaksud adalah jumlah pemakaian bibit pada usahatani jagung dalam satu kali tanam tanpa pembedaan jenis bibit untuk memudahkan penghitungan, dalam satuan kilogram kg.

6. Jumlah Pupuk Urea

Pupuk Urea yang dimaksud adalah jumlah pemakaian pupuk Urea pada usahatani jagung dalam satu kali masa tanam, dalam satuan kilogram kg.

7. Jumlah Pupuk TSP

Pupuk TSP yang dimaksud adalah jumlah pemakaian pupuk TSP pada usahatani jagung dalam satu kali masa tanam, dalam satuan kilogram kg.

8. Jumlah Pupuk TSP

Pupuk KCl yang dimaksud adalah jumlah pemakaian pupuk KCl pada usahatani jagung dalam satu kali masa tanam, dalam satuan kilogram kg.

9. Jumlah Pestisida

Pestisida yang dimaksud adalah jumlah pemakaian pestisida pada usahatani jagung dalam satu kali masa tanam, dalam satuan mililiter ml. li

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis dan Sumber Data

Dalam menyelesaikan penelitian ini diperlukan adanya data dan informasi terkait. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara dengan petani jagung dengan menggunakan daftar pertanyaan atau kuesioner. Data-data primer yang diperoleh antara lain: jumlah produksi jagung pipilan, jumlah tenaga kerja, jumlah bibit, jumlah pupuk Urea, jumlah pupuk TSP, jumlah pupuk KCl, dan jumlah pestisida. Jumlah produksi atau output jagung pipilan kering diukur dalam satuan kilogram, luas lahan diukur dalam satuan hektar, jumlah tenaga kerja diukur dalam satuan hari orang kerja HOK, jumlah bibit diukur dalam satuan kilogram, jumlah pupuk Urea diukur dalam satuan kilogram, pupuk TSP dalam satuan kilogram, jumlah pupuk KCL diukur dalam satuan kilogram, jumlah pestisida diukur dalam satuan mililiter. Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber lain yang sudah ada sebelumnya dan diolah kemudian disajikan baik dalam berbagai bentuk antara lain laporan penelitian, karya tulis dan sebagainya. Data sekunder yang diperoleh berasal dari berbagai instansi antara lain Badan Pusat Statistik Jawa Tengah dan Kabupaten Grobogan, Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Tengah, Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Grobogan. 3.2. Populasi dan Sampel 3.2.1. Populasi Populasi adalah kumpulan atau agregasi dari seluruh eleven-elemen atau individu-individu yang merupakan sumber informasi dalam suatu penelitian Saragih dkk, 1994.

Dokumen yang terkait

EFISIENSI EKONOMI PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI PADA USAHATANI PADI DI KECAMATAN WIROSARI KABUPATEN GROBOGAN - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 12

EFISIENSI EKONOMI PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI PADA USAHATANI PADI DI KECAMATAN WIROSARI KABUPATEN GROBOGAN - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 5

EFISIENSI EKONOMI PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI PADA USAHATANI PADI DI KECAMATAN WIROSARI KABUPATEN GROBOGAN - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 15

EFISIENSI EKONOMI PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI PADA USAHATANI PADI DI KECAMATAN WIROSARI KABUPATEN GROBOGAN - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 1 28

EFISIENSI EKONOMI PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI PADA USAHATANI PADI DI KECAMATAN WIROSARI KABUPATEN GROBOGAN - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 3

EFISIENSI EKONOMI PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI PADA USAHATANI PADI DI KECAMATAN WIROSARI KABUPATEN GROBOGAN - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 1

EFISIENSI EKONOMI PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI PADA USAHATANI PADI DI KECAMATAN WIROSARI KABUPATEN GROBOGAN - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 1

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI JAGUNG (Studi Kasus: di Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

1 5 71

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KOPI ROBUSTA DI KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

1 4 3

Institutional Repository as a Center of

0 1 14