Teori Produksi Fungsi Produksi

xxiii Teori-teori yang akan ditelaah dalam tinjauan pustaka ini mempunyai keterkaitan dengan topik penelitian. Selanjutnya teori-teori yang akan ditelaah dalam penelitian ini akan menjadi landasan teori bagi penyusunan kerangka pemikiran teoritis.

2.1.1.1. Teori Produksi

Pengertian produksi adalah hasil akhir dari proses atau aktivitas ekonomi dengan memanfaatkan beberapa masukan atau input. Dengan pengertian ini dapat dipahami bahwa kegiatan produksi adalah mengkombinasi berbagai input atau masukan untuk menghasilkan output. Hubungan teknis antara input dan output tersebut dalam bentuk persamaan, tabel atau grafik merupakan fungsi produksi Salvatore, 1994, Jadi, fungsi produksi adalah suatu persamaan yang menunjukkan jumlah maksimum output yang dihasilkan dengan kombinasi input tertentu Ferguson dan Gould, 1975. Hubungan antara jumlah output Q dengan sejumlah input yang digunakan dalam proses produksi X 1 , X 2 , X3 , ……X n secara matematis dapat ditulis sebagai berikut: Q = f X 1 X2 X 3 ............. X n 2.1 Keterangan: Q = output X = input Berdasarkan fungsi produksi di atas maka akan dapat diketahui hubungan antara input dengan output, dan juga akan dapat diketahui hubungan antar input itu sendiri. Apabila input yang dipergunakan dalam proses produksi hanya terdiri atas modal K dan tenaga kerja L maka fungsi produksi yang dimaksud dapat diformulasikan menjadi: Q = f K, L Keterangan: Q = output K = input modal L = input tenaga kerja xxiv Fungsi produksi di atas menunjukkan maksimum output yang dapat diproduksi dengan menggunakan kombinasi alternatif dari modal K dan tenaga kerja L Nicholson, 1995.

2.1.1.2. Fungsi Produksi

Dalam teori ekonomi, setiap proses produksi mempunyai landasan teknis yang disebut fungsi produksi. Fungsi produksi adalah suatu fungsi atau persamaan yang menunjukkan hubungan fisik atau teknis antara faktor-faktor yang dipergunakan dengan jumlah produk yang dihasilkan per satuan waktu, tanpa mempehatikan harga, baik harga faktor-faktor produksi maupun harga produk Epp Malone, 1981. Secara matematis fungsi produksi tersebut dapat dinyatakan: Y = f X 1 , X 2 , X 3 , ........ , X n Dimana Y = tingkat produksi atau output yang dihasilkan, dan X 1 , X 2 , X 3 , ........ , X n adalah berbagai faktor produksi atau input yang digunakan. Fungsi ini masih bersifat umum, hanya bisa menjelaskan bahwa produk yng dihasilkan tergantung dari faktor-faktor produksi yang dipergunakan, tetapi belum bisa memberikan penjelasan kuantitatif mengenai hubungan antara produk dan faktor produksi tersebut Heady Dillon, 1990. Untuk dapat memberikan penjelasan kuantitatif, fungsi produksi tersebut harus dinyatakan dalam bentuknya yang spesifik antara lain: a Y = a + bX fungsi linear b Y = a +bX – cX 2 fungsi kuadratis c Y = aX 1 b X 2 c X 3 d fungsi Cobb-Douglas Menurut Epp Malone 1981, sifat fungsi produksi diasumsikan tunduk pada suatu hukum yang disebut The Law of Diminishing Return atau hukum kenaikan hasil berkurang. Hukum ini menyatakan bahwa jika penggunaan satu macam input ditambah sedang input-input lain tetap maka tambahan output yang dihasilkan dari setiap tambahan satu unit input yang ditambahkan tadi mula-mula naik tetapi kemudian seterusnya menurun jika input tersebut terus ditambahkan. Hubungan antara produk total, produk marginal dan produk rata-rata diperlihatkan dalam gambar 2.1. xxv Gambar 2.1. Hubungan antara PT, PM dan PR Sumber: Epp Malone, 1981 Hubungan produk dan faktor produksi yang diperlihatkan pada pada gambar 2.1. mempunyai lima sifat Epp Malone, 1981 yaitu: 1. Mula-mula terdapat kenaikan hasil bertambah garis 0B, di mana produk marginal semakin besar; produk rata-rata naik tetapi di bawah produk marginal. xxvi 2. Pada titik balik atau inflection point B terjadi perubahan dari kenaikan hasil bertambah menjadi kenaikan hasil berkurang, di mana produk marginal mencapai maksimum titik B’; produk rata-rata masih terus naik. 3. Setelah titik B, terdapat kenaikan hasil berkurang garis BM, di mana produk marginal menurun; produk rata-rata masih naiksebentar kemudian mencapai maksimum pada titik C’, di mana pada titik ini produk rata-rata sama dengan produk marginal. Setelah titik C’ produk rata- rata menurun tetapi berada di atas produk marginal. 4. Pada titik M tercapai tingkat produksi maksimum, di mana produk marginal sama dengan nol; produk rata-rata menurun tetapi tetap positif. 5. Sesudah titik M, mengalami kenaikan hasil negatif, di mana produk marginal juga negatif; produk rata-rata tetap positif. Dari sifat-sifat tersebut dapat disimpulkan bahwa tahapan produksi seperti yang dinyatakan dalam The Law of Diminishing Return dapat dibagi ke dalam tiga tahap yaitu: 1. Produksi total dengan increasing returns, 2. Produksi total dengan decreasing returns, dan 3. Produksi total yang semakin menurun.

2.1.1.3. Elastisitas Produksi dan Daerah-daerah Produksi

Dokumen yang terkait

EFISIENSI EKONOMI PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI PADA USAHATANI PADI DI KECAMATAN WIROSARI KABUPATEN GROBOGAN - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 12

EFISIENSI EKONOMI PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI PADA USAHATANI PADI DI KECAMATAN WIROSARI KABUPATEN GROBOGAN - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 5

EFISIENSI EKONOMI PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI PADA USAHATANI PADI DI KECAMATAN WIROSARI KABUPATEN GROBOGAN - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 15

EFISIENSI EKONOMI PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI PADA USAHATANI PADI DI KECAMATAN WIROSARI KABUPATEN GROBOGAN - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 1 28

EFISIENSI EKONOMI PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI PADA USAHATANI PADI DI KECAMATAN WIROSARI KABUPATEN GROBOGAN - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 3

EFISIENSI EKONOMI PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI PADA USAHATANI PADI DI KECAMATAN WIROSARI KABUPATEN GROBOGAN - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 1

EFISIENSI EKONOMI PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI PADA USAHATANI PADI DI KECAMATAN WIROSARI KABUPATEN GROBOGAN - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 1

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI JAGUNG (Studi Kasus: di Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

1 5 71

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KOPI ROBUSTA DI KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

1 4 3

Institutional Repository as a Center of

0 1 14