lxxiii
4.6. Karakteristik Responden
4.6.1. Profil Kepemilikan Lahan Responden
Dalam kegiatan usaha pertanian tanaman jagung, salah satu hal penting adalah kepemilikan dari lahan. Kepemilikan lahan dalam penelitian ini semua merupakan petani pemilik.
4.6.2. Pendidikan Responden Tingkat pendidikan merupakan faktor yang cukup penting dalam usaha pertanian
khususnya dalam mengakomodasi teknologi dan keterampilan dalam mengelola usaha pertaniannya.
Untuk melihat sebaran pendidikan petani di KecamatanWirosari, Kabupaten Grobogan dapat dilihat pada Tabel 4.9
Tabel 4.9 Tingkat Pendidikan Petani Sampel
Di Kecamatan Wirosari No Tingkat
Pendidikan Frekuensi Persen 1 Tidak
sekolah 9
6,43 2
Tidak tamat SD 19
13,57 3 Tamat
SD 69
49,29 4 Tamat
SLTP 22
15,71 5 Tamat
SLTA 18
12,86 6 Tamat
PTAkademi 3
2,14 Total
140 100,00 Sumber : Data Primer diolah, 2006
Tabel 4.9 di atas memperlihatkan tingkat pendidikan petani di Kecamatan Wirosari Kabupaten Grobogan beragam dari tidak sekolah, tidak tamat SD, tamat SD, SLTP, SLTA dan
Perguruan Tinggi. Tingkat pendidikan rata-rata yang dimiliki petani sampel adalah tamat SD sebanyak 69 orang petani 49,29.
Keadaan tingkat pendidikan seperti di atas memperlihatkan bahwa dalam pengelolaan usaha pertanian lebih banyak menitik beratkan pada keahlian teknis atau technical skill daripada
keahlian konsep atau conceptual skill. Hal ini dapat diketahui dengan melihat besarnya petani yang
lxxiv
berpendidikan tamat SD sebanyak 69 orang 49,29, tidak tamat SD sebanyak 19 orang 13,57, dan tidak sekolah 9 orang 6,43.
4.6.3. Pengalaman Petani dalam Usaha Pertanian Tingkat pengalaman petani menunjukkan lamanya petani melaksanakan usaha pertanian.
Pengalaman dapat mempengaruhi terhadap hasil produksi jagung. Distribusi pengalaman usaha pertanian dapat dilihat pada Tabel 4.10.
Tabel 4.10.
Pengalaman Petani Sampel dalam Usaha Pertanian Jagung di Kecamatan Wirosari
Pengalaman tahun Frekuensi
Persen 1 – 5
8 5,71
6 – 10 18
12,86 11 – 15
27 19,29
16 – 20 26
18,57 21 – 25
22 15,71
26 – 30 17
12,14 31 – 35
12 8,57
36 – 40 7
5,00 41 – 45
2 1,43
46 – 50 1
0,71 Total 140
100,00 Sumber: Data Primer diolah, 2006
Pengalaman petani dalam melakukan usaha pertanian mempunyai arti penting dalam mengelola usaha pertanian. Pengalaman usaha pertanian rata-rata adalah
pada interval antara 11-15 tahun sebanyak 27 orang 19,29 dan antara 16-20 tahun sebanyak 26 orang 18,57.
4.6.4. Profil Keluarga Petani Profil keluarga petani di Kecamatan Wirosari, Kabupaten Grobogan rata-rata merupakan
penduduk asli, pada Tabel 4.11 terlihat bahwa 97,86 atau 137 orang responden adalah merupakan
lxxv
penduduk asli yang telah berdomisili di Kecamatan Wirosari. Sedangkan yang merupakan pendatang adalah sekitar 2,14 atau hanya 3 orang yang berasal dari Pati, Demak dan Blora. Hal
ini dimungkinkan bahwa usaha pertanian yang ditekuninya adalah warisan yang diterima secara turun temurun.
Tabel 4.11 Keadaan Domisili Petani Sampel dalam Usaha Pertanian
di Kecamatan Wirosari Keadaan Domisili
Frekuensi Persen
Penduduk Asli 137
97,86 Pendatang 3
2,14 Total 140
100,00 Sumber: Data Primer diolah, 2006
Pada umumnya petani sampel sudah mempunyai keluarga yaitu 94,28 atau 132 orang telah menikah, seperti terlihat pada Tabel 4.12
Tabel 4.12 Status Perkawinan Petani Sampel
di Kecamatan Wirosari No Status
perkawinan Frekuensi
Persen 1 Kawin
132 94,28
2 Belumtidak Menikah
2 1,43
3 Dudajanda 6
4,29 Total 140
100,00 Sumber
Data Primer diolah, 2006
Sedangkan yang menjadi tanggungan keluarga petani sampel terbanyak adalah 3 orang 52 petani sampel atau 37,14, kemudian 2 orang 34 petani sampel atau 24,29, dan 4 orang 29
petani sampel atau 20,71. Adapun yang terkecil adalah tanpa tanggungan 1 petani sampel atau 0,71, seperti terlihat pada Tabel 4.13.
lxxvi
Tabel 4.13 Jumlah Keluarga Tertanggung Petani Sampel
di Kecamatan Wirosari No
Jumlah keluarga tertanggung Frekuensi
Persen 1
1 0,71
2 1
12 8,57
3 2 34
24,29 4 3
52 37,14
5 4 29
20,71 6
5 9
6,43 7
6 3
2,14 Total
140 100,00
Sumber Data
Primer diolah, 2006
4.7. Penjualan Hasil Produksi