Uji Heterosekdastisitas Uji Autokorelasi Uji Multikolinearitas

liv

3.3. Teknis Analisis

Analisis yang digunakan mengacu pada rumusan tujuan penelitian. Tujuan penelitian ini adalah: 1 menganalisis faktor-faktor lahan, tenaga kerja, bibit, Urea, TSP, KCL, Pestisida terhadap produksi jagung dan mengukur besarnya pengaruh masing-masing faktor tersebut secara simultan di Kecamatan Wirosari Kabupaten Grobogan; 2 menganalisis tingkat efisiensi dari alokasi penggunaan input pertanian usaha jagung di Kecamatan Wirosari Kabupaten Grobogan. Untuk menguji model pengaruh dan hubungan variabel independen yang lebih dari dua variabel terhadap variabel dependen dipergunakan persamaan regresi linear berganda dengan metode Ordinary Least Square OLS Regression. Analisis regresi berganda adalah suatu teknik statistikal yang dipergunakan untuk menganalisis pengaruh di antara suatu variabel dependen dan beberapa variabel independen Gujarati, 2003; Hair et al, 1998.

3.3.1. Uji Penyimpangan Asumsi Klasik

Pengujian penyimpangan asumsi klasik dilakukan terlebih dahulu sebelum dilakukan pengujian terhadap hipotesis penelitian. Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah model yang diajukan dalam penelitian ini dinyatakan bebas atau lolos dari penyimpangan asumsi klasik. Pengujian penyimpangan asumsi klasik yang dilakukan adalah: uji heteroskedastisitas, uji autokorelasi, dan uji multikolinearitas. Masing-masing pengujian penyimpangan asumsi klasik adalah sebagai berikut:

3.3.1.1. Uji Heterosekdastisitas

Dalam regresi linear berganda salah satu yang harus dipenuhi agar taksiran parameter dalam model tersebut bersifat BLUE Best, Linear, Unbiased, and Estimator adalah var ui = σ 2 mempunyai variasi yang sama. Pada kasus-kasus tertentu terjadi variasi ui tidak konstan atau lv variabel berubah-ubah. Untuk mendeteksi heteroskedastisitas dapat dilakukan pengujian dengan metode grafik. Dengan pengujian ini dapat dideteksi apakah kesalahan pengganggu dari model yang diamati tidak memiliki varians yang konstan dari satu observasi ke observasi lainnya. Dengan metode grafik, hasilnya dapat menunjukkan ada tidaknya pola-pola tertentu yang terbentuk seperti bergelombang, melebar kemudian menyempit serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 nol pada sumbu Y.

3.3.1.2. Uji Autokorelasi

Autokorelasi adalah korelasi antara anggota serangkaian observasi yang diurutkan menurut waktu seperti data deret waktu atau ruang seperti data cross-section. Untuk mengetahui autokorelasi digunakan uji Durbin-Watson DW-test. Adanya autokorelasi dalam regresi dapat diketahui dengan menggunakan beberapa cara antara lain metode grafik dan uji Durbin-Watson. Langkah-langkah Uji Durbin-Watson adalah sebagai berikut Gujarati, 1999: a Regres model lengkap untuk mendapatkan nilai residual. b Hitung d Durbin-Watson Statistik dengan rumus: Hasan, 1999 ∑ e n – e n-1 2 d = ∑ e 2 n c Hasil rumus tersebut yaitu nilai d kemudian dibandingkan dengan nilai d tabel Durbin- Watson. Pada tabel d tersebut terdapat dua nilai yaitu nilai batas atas du dan nilai batas bawah dL untuk berbagai nilai n dan k. Untuk autokorelasi positif 0 p 1, hipotesis nol H diterima jika d du, sebaliknya H ditolak jika d dL. Untuk autokorelasi negatif, hipotesis nol H diterima jika 4-ddu, sebaliknya H ditolak jika 4-d dL.

3.3.1.3. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas muncul jika terdapat hubungan yang sempurna atau pasti di antara beberapa variabel atau semua variabel independen dalam model. Pada kasus multikolinearitas yang lvi serius, koefisien regresi tidak lagi menunjukkan pengaruh murni dari variabel independen dalam model. Terdapat beberapa metode untuk mendeteksi keberadaan multikolinearitas Gujarati, 1995; Ramanathan, 1995. Untuk mendeteksi multikolinearitas digunakan pengukuran terhadap nilai VIF Variable Inflation Factor dan nilai Tolerance . Berikut ini langkah-langkahnya: a Regres model lengkap untuk mendapatkan nilai R 2 Y = f x 1 ....... x 7 b Regres masing-masing variabel independen terhadap seluruh variabel independen lainnya, dapatkan nilai R 2 . Regres ini disebut auxiliary regression. x i = f x j c Jika terdapat R i 2 R 2 berarti terdapat masalah multikolinearitas yang serius.

3.3.2. Justifikasi Statistik

Dokumen yang terkait

EFISIENSI EKONOMI PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI PADA USAHATANI PADI DI KECAMATAN WIROSARI KABUPATEN GROBOGAN - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 12

EFISIENSI EKONOMI PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI PADA USAHATANI PADI DI KECAMATAN WIROSARI KABUPATEN GROBOGAN - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 5

EFISIENSI EKONOMI PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI PADA USAHATANI PADI DI KECAMATAN WIROSARI KABUPATEN GROBOGAN - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 15

EFISIENSI EKONOMI PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI PADA USAHATANI PADI DI KECAMATAN WIROSARI KABUPATEN GROBOGAN - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 1 28

EFISIENSI EKONOMI PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI PADA USAHATANI PADI DI KECAMATAN WIROSARI KABUPATEN GROBOGAN - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 3

EFISIENSI EKONOMI PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI PADA USAHATANI PADI DI KECAMATAN WIROSARI KABUPATEN GROBOGAN - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 1

EFISIENSI EKONOMI PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI PADA USAHATANI PADI DI KECAMATAN WIROSARI KABUPATEN GROBOGAN - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 1

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI JAGUNG (Studi Kasus: di Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

1 5 71

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KOPI ROBUSTA DI KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

1 4 3

Institutional Repository as a Center of

0 1 14