Absorbsi besi Mekanisme regulasi absorbsi besi

Gambar 2.1. Distribusi Besi Dalam Tubuh Dewasa Andrews, N. C., 1999. Disorders of iron metabolism. N Engl J Med; 26: 1986-95.

2.1.3. Absorbsi besi

Menurut Bakta 2006 proses absorbsi besi dibagi menjadi tiga fase, yaitu: 26,29 1. Fase Luminal Besi dalam makanan terdapat dalam dua bentuk, yaitu besi heme dan besi non-heme. Besi heme terdapat dalam daging dan ikan, tingkat absorbsi dan bioavailabilitasnya tinggi. Besi non-heme berasal dari sumber nabati, tingkat absorbsi dan Universitas Sumatera Utara bioavailabilitasnya rendah. Besi dalam makanan diolah di lambung, karena pengaruh asam lambung maka besi dilepaskan dari ikatannya dengan senyawa lain. Kemudian terjadi reduksi dari besi bentuk feri Fe 3+ ke fero Fe 2+ yang dapat diserap di duodenum. 2. Fase Mukosal Penyerapan besi terjadi terutama melalui mukosa duodenum dan jejunum proksimal. Penyerapan terjadi secara aktif melalui proses yang sangat kompleks. Dikenal adanya mucosal block mekanisme yang dapat mengatur penyerapan besi melalui mukosa usus 3. Fase Korporeal Meliputi proses transportasi besi dalam sirkulasi, utilisasi besi oleh sel-sel yang memerlukan, serta penyimpanan besi storage oleh tubuh. Besi setelah diserap oleh enterosit epitel usus, melewati bagian basal epitel usus, memasuki kapiler usus, kemudian dalam darah diikat oleh apotransferin menjadi transferin. Transferin akan melepaskan besi pada sel RES melalui proses pinositosis. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.2. Absorbsi zat besi. Sumber: Andrews NC,New Engl J Med. 341:1986-1995, Copyright © 1999 Massachusetts Medical Society. All rights reserved.

2.1.4. Mekanisme regulasi absorbsi besi

Terdapat 3 mekanisme regulasi absorbsi besi dalam usus: 25,26,29 1. Regulator dietetik : absorbsi besi dipengaruhi oleh jumlah kandungan besi dalam makanan, jenis besi dalam makanan besi heme atau non heme, adanya penghambat atau pemacu absorbsi dalam makanan. 2. Regulator simpanan : Penyerapan besi diatur melalui besarnya cadangan besi dalam tubuh. Universitas Sumatera Utara 3. Regulator eritropoetik : Besar absorbsi besi berhubungan dengan kecepatan eritropoesis. Mekanisme ini belum diketahui dengan pasti. 2.1.5. Transport zat besi. 2.1.5.1. Transferin