kendala-kendala eksternal, kekuatan penawaran dan permintaan saham di pasar, serta kemampuan investor dalam menganalisis investasi saham. Menurut Sawidji
1996 : Faktor utama yang menyebabkan harga saham adalah persepsi yang berbeda dari masing-masing investor sesuai dengan informasi yang didapat.
2. Dividen
Dividen merupakan variabel pengembalian utama yang diharapkan investor yang dapat menentukan nilai saham. Dividen adalah sumber aliran kas
untuk pemegang saham dan salah satu sumber informasi tentang kinerja perusahaan saat ini dan akan datang. Laba ditahan merupakan pendapatan yang
tidak dibagikan sebagai dividen, karena merupakan bentuk pembiayaan intern Sundjaja dan Barlian, 2002 .
3. Kebijakan Dividen
Kebijakan dividen menjadi perhatian banyak pihak seperti pemegang saham, kreditor, maupun pihak eksternal lain yang memiliki kepentingan dari
informasi yang dikeluarkan perusahaan. Melalui kebijakan ini perusahaan memberikan sebagian dari keuntungan bersih kepada pemegang saham secara
tunai Bringham dan Houston: 2001. Kebijakan dividen dipengaruhi dua kepentingan yang saling bertolak
belakang, yaitu kepentingan pemegang saham dengan dividennya, dan kepentingan perusahaan untuk melakukan reinvestasi dengan menahan laba. Dari
sisi pemegang saham, dividen merupakan salah satu motivator untuk
menanamkan dana di pasar modal. Pemegang saham lebih memilih dividen yang berupa kas dibandingkan dengan capital gain.
Pemegang saham juga dapat mengevaluasi kinerja perusahaan dengan menilai besarnya dividen yang dibagikan. Sedangkan dari sisi perusahaan,
kebijakan dividen sangat penting, karena jika perusahaan memilih untuk membagikan laba sebagai dividen maka akan mengurangi laba yang ditahan
perusahaan, dan selanjutnya mengurangi total sumber dana intern atau internal financing. Sebaliknya jika perusahaan memilih untuk menahan laba yang
diperoleh, maka kemampuan pembentukan dana intern akan semakin besar.
4. Kebijakan Pembagian Dividen
Ada beberapa bentuk dividen yang akan dibagikan kepada pemegang saham antara lain:
1. Pembagian dividen secara tunai atau cash dividend. Pembagian dividen secara tunai terdiri dari beberapa bentuk yaitu:
a. Kebijakan Pemberian Dividen Stabil Kebijakan pemberian yang stabil ini artinya dividen akan diberikan secara
tetap per lembarnya untuk jangka tertentu walaupun laba yang diperoleh perusahaan berfluktuasi. Dividen stabil ini dipertahankan untuk beberapa
tahun, dan kemudian bila laba yang diperoleh meningkat dan peningkatannya mantap dan stabil, maka dividen juga akan ditingkatkan
untuk selanjutnya dipertahankan selama beberapa tahun. Kebijakan pemberian dividen yang stabil ini banyak dilakukan oleh perusahaan,
karena beberapa alasan, yaitu: 1 dapat meningkatkan harga saham, sebab dividen yang stabil dan dapat diprediksi dianggap mempunyai risiko lebih
kecil, 2 dapat memberikan kesan kepada para investor bahwa perusahaan mempunyai prospek yang baik di masa yang akan datang, 3 dapat
menarik investor yang memanfaatkan dividen untuk keperluan konsumsi, sebab dividen selalu dibayarkan.
b. Kebijakan Dividen Meningkat Kebijakan perusahaan ini akan membayarkan dividen kepada pemegang
saham dengan jumlah yang selalu meningkat dengan pertumbuhan yang stabil.
c. Kebijakan Dividen dengan Rasio yang Konstan Kebijakan ini memberikan dividen yang besarnya mengikuti besarnya laba
yang diperoleh oleh perusahaan. Semakin besar laba yang diperoleh semakin besar dividen yang dibayarkan, demikian pula sebaliknya bila laba
kecil maka dividen yang dibayarkan juga kecil. Dasar yang digunakan sering disebut dividend payout ratio.
d. Kebijakan Pemberian Dividen Reguler yang Rendah ditambah Ekstra Kebijakan dengan cara ini, perusahaan menentukan jumlah pembayaran
dividen per lembar yang dibagikan kecil, kemudian ditambahkan dengan ekstra dividen bila keuntungannya mencapai jumlah tertentu.
2. Pembagian Stock Dividend Salah satu kebijakan yang bisa diambil oleh perusahaan adalah dengan
dengan memberikan dividen tidak dalam bentuk uang, tetapi dividen diberikan
dalam bentuk saham. Artinya pemegang saham akan diberi tambahan saham sebagai pengganti cash dividend. Dividen saham stock dividend adalah dividen
yang dibayarkan dalam bentuk tambahan saham, bukan dalam bentuk uang tunai. Dividen saham serupa dengan pemecahan saham dalam hal kesamaan membagi
ekuitas menjadi bagian yang lebih kecil tanpa mempengaruhi posisi fundamental dari pemegang saham saat ini. Dividen saham biasanya diberikan secara teratur
setiap tahun untuk menjaga kestabilan harga saham. Pemberian stock dividend tidak akan mengubah besarnya jumlah modal sendiri, tetapi akan mengubah
komposisi modal sendiri perusahaan yang bersangkutan. Karena pada dasarnya pemberian stock dividend ini akan mengurangi pos laba ditahan di neraca dan
akan ditambahkan ke pos modal saham. 3. Kebijakan Stock Split
Terdapat keyakinan luas yang berkembang luas di kalangan keuangan bahwa terdapat kisaran harga yang optimal pada saham-saham. Optimal berarti
bahwa jika harganya berada dalam kisaran tersebut, rasio harga laba dan juga nilai perusahaan akan dimaksimumkan. Pemecahan saham atau stock split adalah
tindakan suatu perusahaan untuk menambah jumlah saham yang beredar seperti menggandakan jumlah saham yang beredar dengan memberikan kepada setiap
pemegang saham dua lembar saham baru untuk satu saham yang sebelumnya dipegang. Setiap pemegang saham akan memiliki lebih banyak lembar saham,
tetapi setiap lembarnya akan menjadi lebih kecil nilainya. Dengan stock split ini jumlah lembar saham menjadi lebih banyak, maka mengakibatkan harga saham
turun. Oleh karena itu dengan stock split harga saham menjadi lebih murah, sehingga harga pasar masih dalam trading range tertentu.
4. Kebijakan Repurchase Stock Repurchase stock adalah suatu transaski dimana suatu perusahaan
membeli kembali sebagian dari sahamnya sendiri, sehingga mengurangi jumlah saham yang beredar, menaikkan laba per saham, dan seringkali menaikkan harga
saham tersebut. Ada dua jenis utama dari pembelian kembali saham yaitu 1 Situasi
dimana perusahaan memepunyai persediaan uang kas untuk dibagikan kepada para pemegang sahamnya, dan perusahaan itu mendistribusikan uang kas tersebut
dengan membeli kembali saham, bukan dengan membayar dividen tunai, dan 2 Situasi dimana perusahaan tersebut menyimpulkan bahwa struktur modalnya
terlalu banyak dibebani dengan ekuitas sehingga perusahaan tersebut melakukan pinjaman untuk membeli kembali sahamnya.
5. Teori-Teori Kebijakan Dividen