Sumber: www.idx.co.id diolah
F. Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah studi dokumentasi yaitu pengumpulan data pendukung berupa literatur, jurnal,
penelitian terdahulu, dan laporan-laporan yang dipublikasikan untuk mendapat gambaran masalah yang akan diteliti serta melalui data sekunder berupa laporan-
laporan yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia BEI.
G. Teknik Analisis
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif merupakan suatu metode dimana data yang dikumpulkan dan dikelompokkan kemudian dianalisis dan diinterpretasikan
secara objektif. 19
MAIN Malindo Feedmill Tbk
Pakan Ternak 20
MERK Merck Tbk
Farmasi 21
MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk
Makanan Minuman 22
MRAT Mustika Ratu Tbk
Kosmetik 23
MYOR Mayora Indah Tbk
Makanan Minuman 24
SMGR Semen Gresik Tbk
Semen 25
SMSM Selamat Sempurna Tbk
Otomotif Komponennya 26
SQBI Taisho Pharmaceutical
Indonesia Tbk Farmasi
27 TCID
Mandom Indonesia Tbk Kosmetik
28 TOTO
Surya Toto Indonesia Tbk Keramik, Porselen Kaca
29 TRST
Trias Sentosa Tbk Plastik Kemasan
30 TSPC
Tempo Scan Pasific Tbk Farmasi
31 UNVR
Unilever Indonesia Tbk Kosmetik
2. Analisis Regresi Linear Berganda
Model analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel independen baik secara bersama-sama maupun secara parsial terhadap variabel
dependen. Penulis menggunakan bantuan program Software SPSS 16.0 for Windows Statistical Package for Social Sciences dalam penelitian ini.
Persamaan regresi berganda yang digunakan adalah sebagai berikut:
Yi = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ e
Dimana: Y = Harga Saham
a = Konstanta
X
1
= DPR X
2
= DPS b
1,2
= Koefisien regresi variabel e
= Kesalahan pengganggu standard error Model regresi berganda di atas harus memenuhi syarat asumsi klasik
sebelum data tersebut dianalisis, yang meliputi : a.
Uji Normalitas Uji Normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model
regresi variabel independen, variabel dependen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model yang paling baik adalah memiliki
distribusi data normal atau mendekati normal. Uji ini dilakukan melalui analisis grafik dan Kolmogorov Smirnov.
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang
lain. Jika varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas. Jika varians tidak konstan atau
berubah-ubah disebut dengan heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisistas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.
c. Uji Multikolinearitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Jika terdapat
korelasi antar variabel independen maka dapat dikatakan terdapat masalah multikolinearitas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi
antar variabel independen. Uji Multikolinearitas dalam penelitian ini menggunakan Variance Inflation Factor VIF dengan ketentuan bila VIF 5
terdapat masalah multikolinearitas yang serius, sebaliknya bila VIF 5 tidak terdapat masalah multikolinearitas yang serius.
d. Uji Autokorelasi
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dan kesalahan
pengganggu pada periode t-
1
periode sebelumnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Uji Autokorelasi dalam penelitian
ini menggunakan Run Test .
3. Pengujian Hipotesis
Model regresi yang sudah memenuhi syarat asumsi klasik tersebut akan digunakan untuk menganalisis, melalui pengujian hipotesis sebagai berikut:
a. Uji Signifikansi Simultan Uji F
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah DPR dan DPS mempunyai pengaruh secara simultan terhadap harga saham.
Bentuk pengujian : Ho : b
1
= b
2
= 0, artinya secara bersama – sama tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari DPR dan DPS terhadap harga saham.
H
1
: b1 ≠ b2 ≠ 0 , artinya secara bersama – sama terdapat pengaruh yang
signifikan dari DPR dan DPS terhadap harga saham. Kriteria Pengambilan Keputusan:
Ho diterima jika F
hitung
≤ F
tabel
pada α = 5
H
1
diterima jika F
hitung
F
tabel
pada α = 5
b. Uji Signifikansi Parsial Uji t Pengujian ini dilakukan untuk menguji apakah DPR dan DPS mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Bentuk pengujian :
H : b
1
= b2 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang signifikan
dari DPR dan DPS terhadap harga saham. H
1
: b1 ≠ b2 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan dari
DPR dan DPS terhadap harga saham.
Kriteria pengambilan keputusan pada uji-t ini adalah : Ho diterima jika – t
tabel
≤ t
hitung
≤ t
tabel
pada α = 5 Ha diterima jika t
hitung
t
tabel
atau t
hitung
- t
tabel
pada α = 5
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN