KESIMPULAN DAN SARAN 68 Mengembangkan Model Matematika Tl, Q Dan Mrr Sebagai Parameter Karakteristik Performa Pahat Bagi Memperoleh Kondisi Pemotongan Optimum

Yuki Febrian : Mengembangkan Model Matematika T l , Q Dan Mrr Sebagai Parameter Karakteristik Performa Pahat Bagi Memperoleh Kondisi Pemotongan Optimum, 2008. USU Repository © 2009

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 68

5.1 Kesimpulan 68 5.2 Saran 69 DAFTAR PUSTAKA 71 LAMPIRAN 73 Yuki Febrian : Mengembangkan Model Matematika T l , Q Dan Mrr Sebagai Parameter Karakteristik Performa Pahat Bagi Memperoleh Kondisi Pemotongan Optimum, 2008. USU Repository © 2009 DAFTAR TABEL Tabel 2.1.Besaran fisik yang digunakan dalam analisis dimensional 17 Tabel 2.2. Harga koefisien m dan n 19 Tabel 3.1. Sifat mekanik paduan aluminium 6061 35 Tabel 3.2. Sifat mekanik baja karbon AISI 1045 35 Tabel 3.3. Komposisi kimia paduan aluminum 6061 35 Tabel 3.4. Komposisi kimia baja karbon AISI 1045 35 Tabel 3.5. Data geometri pahat karbida 36 Tabel 3.6. Komposisi kimia dan sifat mekanis pahat karbida 37 Tabel 3.7. Data teknis mesin bubut Jhung Metal Machinery Co. 39 Tabel 3.8. Data kondisi pemotongan untuk paduan aluminium 6061 43 Tabel 3.9. Data kondisi pemotongan untuk baja karbon AISI 1045 43 Tabel 4.1 Data pemesinan pahat karbida tidak berlapis setelah memotong baja karbon hingga VB maks 0,1mm 48 Tabel 4.2. Data pemesinan pahat karbida tidak berlapis setelah memotong aluminium hingga VB maks 0,1mm 48 Tabel 4.3. Data pemesinan pahat karbida tidak berlapis setelah memotong baja karbon hingga VB maks 0,1mm 49 Tabel 4.4. Data pemesinan pahat karbida tidak berlapis setelah memotong aluminium hingga VB maks 0,1mm 49 Tabel 4.5. Data laju bahan terbuang MRR baja karbon dengan VB maks 0,1mm 51 Tabel 4.6. Data laju bahan terbuang MRR aluminium dengan VB maks 0,1mm 53 Tabel 4.7. Data keseluruhan pada pemesinan baja karbon AISI 1045 54 Yuki Febrian : Mengembangkan Model Matematika T l , Q Dan Mrr Sebagai Parameter Karakteristik Performa Pahat Bagi Memperoleh Kondisi Pemotongan Optimum, 2008. USU Repository © 2009 Tabel 4.8. Data keseluruhan pada pemesinan aluminium 6061 54 Tabel 4.9. Data untuk laju bahan terbuang baja karbon AISI 1045 56 Tabel 4.10. Kondisi pemotongan v,f,a untuk perubahan laju bahan terbuang secara eksperimen dan permodelan untuk aus tepi VB= 0.1mm pada baja karbon AISI 1045 59 Tabel 4.11. Kondisi pemotongan v,f,a untuk perubahan laju bahan terbuang secara eksperimen dan permodelan untuk aus tepi VB= 0.1mm pada aluminium 6061 60 Tabel 4.12. Kondisi pemotongan optimum pada a=1 dan f=0.1 untuk baja karbon AISI 1045 63 Tabel 4.13. Kondisi pemotongan optimum pada a=1 dan f=0.17 untuk baja karbon AISI 1045 64 Tabel 4.14. Kondisi pemotongan optimum pada a=1 dan f=0.24 untuk baja karbon AISI 1045 64 Tabel 4.15. Kondisi pemotongan optimum pada a=1 dan f=0.1 untuk aluminium 6061 66 Tabel 4.16. Kondisi pemotongan optimum pada a=1 dan f=0.17 untuk aluminium 6061 66 Tabel 4.17. Kondisi pemotongan optimum pada a=1 dan f=0.24 untuk aluminium 6061 66 Yuki Febrian : Mengembangkan Model Matematika T l , Q Dan Mrr Sebagai Parameter Karakteristik Performa Pahat Bagi Memperoleh Kondisi Pemotongan Optimum, 2008. USU Repository © 2009 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1.Proses bubut 6 Gambar 2.2. Proses pemotongan orthogonal 9 Gambar 2.3. Teori modern yang dianut yang menerangkan terjadinya geram 11 Gambar 2.4. Lingkaran Merchant’s 12 Gambar 2.5. Kecepatan geser vs yang ditentukan oleh kecepatan geram vc dan kecepatan potong v 14 Gambar 3.1. Benda kerja 36 a Baja karbon AISI 1045 36 b Paduan aluminium 6061 36 Gambar 3.2. Mata pahat karbida 36 Gambar 3.3. Pemegang mata pahat Tool Holder 37 Gambar 3.4. Mikroskop VB 38 Gambar 3.5. Mesin bubut Jhung Metal Machinery Co. 38 Gambar 3.6. Bagian-bagian mesin bubut 39 Gambar 3.7. Centering 40 Gambar 3.8. Jangka sorong 40 Gambar 3.9. Stop watch 41 Gambar 3.10. Diagram alir penelitian 42 Gambar 3.11. Bentuk hubungan antara variabel 45 a Hubungan searah 45 b Hubungan berlawanan arah 45 Gambar 3.12. Pola perubahan nilai variabel 46 Yuki Febrian : Mengembangkan Model Matematika T l , Q Dan Mrr Sebagai Parameter Karakteristik Performa Pahat Bagi Memperoleh Kondisi Pemotongan Optimum, 2008. USU Repository © 2009 a Hubungan linier 46 b Hubungan kuadratik 46 c Hubungan Logaritmik 46 Gambar 4.1. Grafik kecepatan potong vs laju bahan terbuang pada baja karbon pada VB maks 0,1mm 50 Gambar 4.2. Grafik kecepatan potong vs laju bahan terbuang pada aluminium pada VB maks 0,1mm 52 Gambar 4.3 Grafik kecepatan potong vs laju bahan terbuang secara eksperimen dan model pada baja karbon denganVB 0.1mm 61 Gambar 4.4 Grafik kecepatan potong vs laju bahan terbuang secara eksperimen dan model pada aluminium dengan VB 0.1mm. 62 Gambar 4.5 Kecepatan potong vmmin vs MRR m cm 3 min dan T L m min pada baja karbon AISI 1045 65 Gambar 4.6 Kecepatan potong vmmin vs MRR m cm 3 min dan T L m min pada aluminium 6061 67 Yuki Febrian : Mengembangkan Model Matematika T l , Q Dan Mrr Sebagai Parameter Karakteristik Performa Pahat Bagi Memperoleh Kondisi Pemotongan Optimum, 2008. USU Repository © 2009 DAFTAR NOTASI Lambang Besaran Satuan a : Kedalaman potong depth of cut mm a c : Tebal geram yang tidak terdeformasi h mm A : Penampang geram sebelum terpotong mm 2 A shi : Penampang bidang geser mm 2 A γ : Bidang pada pahat dimana geram mengalir face mm 2 b : Lebar pemotongan width of cut mm b -b 3 : Koefesien c : Temperatur o C C : Konstanta C T : Konstanta C vb : Faktor koreksi terhadap keausan tepi VB γ C : Faktor koreksi terhadap sudut geram d : Diameter rata-rata mm df : Derajat kebebasan degree of freedom d m : Diameter akhir mm d o : Diameter mula mm E : Modulus elastisitas modulus of elasticity Gpa f : Gerak makan mmrev Yuki Febrian : Mengembangkan Model Matematika T l , Q Dan Mrr Sebagai Parameter Karakteristik Performa Pahat Bagi Memperoleh Kondisi Pemotongan Optimum, 2008. USU Repository © 2009 F : Gaya total yang bekerja pada pemotongan logam N F f : Gaya makan searah dengan kecepatan makan N F s : Gaya geser yang bekerja pada pemotongan logam N F sn : Gaya normal pada bidang geser pada pemotongan logam N F v : Gaya potong searah dengan kecepatan potong N γ F : Gaya gesek pada bidang geram N n F γ : Gaya normal pada bidang geram N G : Modulus elastisitas geser shear modulus GPa h : Tebal geram sebelum terpotong mm h c : Tebal geram setelah terpotong mm K r : Sudut potong utama o K : Konduktifitas panas thermal conductivity Wm.K Lt : Panjang pemesinan mm n : Putaran poros utama rpm Q : Volume Bahan Terbuang dm 3 Q t : Panas total yang dihasilkan perdetik Q sh : Panas yang dihasilkan perdetik pada bidang geser, Q γ : Panas yang dihasilkan perdetik pada bidang geram, Q α : Panas yang dihasilkan perdetik pada bidang utama R 2 : Koeffisien Determinasi r c : Radius ujung pahat mm c t : Waktu pemotongan min T : Umur pahat min Yuki Febrian : Mengembangkan Model Matematika T l , Q Dan Mrr Sebagai Parameter Karakteristik Performa Pahat Bagi Memperoleh Kondisi Pemotongan Optimum, 2008. USU Repository © 2009 v : Kecepatan potong cutting speed mmin v f : Kecepatan makan mmin v.f : Beban geram chip load m 2 rpm VB : Panjang keausan tepi mm X : Nilai yang diobservasi Y : Nilai yang dicari untuk setiap nilai X Z : Kecepatan penghasilan geram mm 3 min o : Sudut geram o η : Besar sudut gesek o h : Rasio pemampatan tebal geram σ u : Tegangan tarik Ultimate tensile strength Mpa σ y : Tegangan geser Tensile yield strength Mpa k shi : Tegangan geser pada bidang geser Nmm 2 µ : Poisson’s ratio ρ : Densitas grcm 3 Φ : Sudut geser o Yuki Febrian : Mengembangkan Model Matematika T l , Q Dan Mrr Sebagai Parameter Karakteristik Performa Pahat Bagi Memperoleh Kondisi Pemotongan Optimum, 2008. USU Repository © 2009

BAB I PENDAHULUAN