Yuki Febrian : Mengembangkan Model Matematika T
l
, Q Dan Mrr Sebagai Parameter Karakteristik Performa Pahat Bagi Memperoleh Kondisi Pemotongan Optimum, 2008.
USU Repository © 2009
3.2 Pelaksanaan Penelitian
Gambar 3.10 Diagram alir penelitian
Mulai
Pengajuan usulan
Persiapan : Alat dan Bahan
Survey ke bidang pemesinan
Pengaturan proses pemesinan
Menentukan kondisi Pemotongan : - f = 0,17 0,24 mmrev
- a = 1,2 2,0 mm - n = 650,950,1350 2000 rpm
Selesai Kesimpulan:
- Perluasan
Model Taylor
- v paling mempengaruhi nilai T - a paling mempengaruhi nilai Q
- MRR laju bahan terbuang Pengumpulan data berupa :
- Keausan tepi VB
- Waktu pemesinan t
c
Pengujian statistik Pengolahan
dan analisa data
Yuki Febrian : Mengembangkan Model Matematika T
l
, Q Dan Mrr Sebagai Parameter Karakteristik Performa Pahat Bagi Memperoleh Kondisi Pemotongan Optimum, 2008.
USU Repository © 2009
3.3 Metode
Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimental dengan menggunakan mesin perkakas bubut turning. Variabel kondisi pemotongan seperti kedalaman
potong a, gerak makan f dan putaran mesin n ditentukan sebagai berikut : Tabel 3.8 Data kondisi pemotongan untuk Paduan Alumunium 6061
.
no putaran
n gerak makan
f kedalaman
a diameter
d
1 2000 rpm
0,24 mmrev 2 mm
90 mm 2
2000 rpm 0,17 mmrev
1,2 mm 58 mm
3 1350 rpm
0,24 mmrev 2 mm
90 mm 4
1350 rpm 0,17 mmrev
1,2 mm 58 mm
Tabel 3.9 Data kondisi pemotongan untuk Baja Karbon AISI 1045.
no putaran
n gerak makan
f kedalaman
a diameter
d
1 950 rpm
0,24 mmrev 2 mm
80 mm 2
950 rpm 0,17 mmrev
1,2 mm 65 mm
3 650 rpm
0,24 mmrev 2 mm
80 mm 4
650 rpm 0,17 mmrev
1,2 mm 65 mm
Untuk mendapatkan data umur pahat pada proses pemotongan, maka kondisi pemotongan ditetapkan bervariasi. Metode eksperimen dirancang berdasarkan
tingkatan pengujian yang dilakukan pada berbagai kondisi pemotongan. Pengujian
Yuki Febrian : Mengembangkan Model Matematika T
l
, Q Dan Mrr Sebagai Parameter Karakteristik Performa Pahat Bagi Memperoleh Kondisi Pemotongan Optimum, 2008.
USU Repository © 2009
bubut dilakukan lebih dahulu untuk material benda kerja yang dimesin yang akan disesuaikan dengan kemampuan putaran mesin. Sebelum pemotongan dilakukan lebih
dahulu diukur panjang benda kerja dan diameter benda kerja dan dicatat, kemudian dilakukan pemotongan dengan kedalaman potong dan pemakanan sesuai dengan
kondisi pemotongan diatas, lalu dilakukan pemotongan dan mencatat waktu pemotongan.
3.4 Variabel Yang Diamati