AlokasiPemberian Tempat DESAIN DAN TATA RUANG APOTEK

menggunakan tempat secara lebih efisien. Sebaliknya, pengaturan rancangan arus bebas mempunyai daya tarik pandangan yang lebih besar dan kefleksibelan.

4.3 AlokasiPemberian Tempat

Tugas seorang manajerApoteker Pengelola Apotek APA adalah membagi wilayah apotek secara efisien untuk mencapai volume penjualan setinggi mungkin dengan biaya terendah. Secara spesifik, hasil terbaik dapat dicapai dengan cara berikut ini : a. Pemanfaatan tempat secara maksimal, dimana semua daerah penjualan diaktifkan dan semua daerah “mati” dan tempat yang tak terpakai dihilangkan. b. Mengurangi kemungkinan kerugian dan praktek yang memboroskan, termasuk barang yang hilang karana dicuri atau pecah. c. Penempatan barang dagangan, dimana tempat dibagi berdasarkan daya laba setiap departemen dan hubungan antar barang. d. Mendorong konsumen untuk menambah belanjanya dengan penataan barang secara terbuka dan arus perjalanan konsumen, melalui penempatan strategis dari departemen, perlengkapan tetap, dan lorong. e. Menetapkan kenyamanan konsumen melalui tata cahaya, dekorasi dan pengendalian iklim di dalam ruangan. f. Pengurangan biaya melalui pemanfaatan pegawai secara efisien dan perawatan bangunan secara sederhana. Tekhnik pengelolaan tempat yang digunakan mempengaruhi kesan dan suasana yang diinginkan apotek. Sebagai tambahan, jenis apotek yang berbeda Widya Hartila : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 160 Medan, 2008 USU e-Repository © 2008 memerlukan tekhnik pemanfaatan tempat yang berbeda pula. Misalnya, sebuah klinik atau apotek yang berkonsentrasi pada resep menyediakan sedikit barang yang dipajang di depan, sedangkan apotek komunitas tradisional secara khusus tradisional secara khusus menekankan barang yang dipajang di depan dengan memberikan lebih banyak tempat untuk barang tersebut daripada bagian resep, misalnya apotek di pusat pertokoanplazamal. Setelah membagimengalokasikan tempat untuk setiap departemen, managerAPA apotek harus menentukan lokasi setiap departemen di dalam apotek. Sedikitnya, lokasi dari berbagai departemen seharusnya mencerminkan dampak dari faktor berikut ini: a. Arus lalu lintas dan nilai tempat. Karena beberapa lokasi menarik arus konsumen lebih besar dari yang lain, barang dagangan yang dipajang di lokasi yang bernilai tinggi seharusnya berpotensi meningkatkan penjualan karena barang tersebut berada di bagian yang banyak terlihat oleh konsumen. b. Karakteristik barang. Karakteristik barang juga mempengaruhi dimana barang tersebut harus diletakkan. Barang yang dibeli tanpa direncanakan Impulse product, contohnya, seharusnya diletakkan di tempat-tempat dengan arus lalu lintas yang tinggi agar dapat dilihat oleh konsumen. Impulse product adalah barang konsumen yang dibeli pada saat itu, tanpa perencanaan sebelumnya atau pertimbangan serius pada waktu itu, dan seringkali hal ini disebabkan oleh terpikat oleh promosi penjualan atau observasi. Departemen bagian resep biasanya berlokasi di bagian belakang apotek. Lokasi tersebut Widya Hartila : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 160 Medan, 2008 USU e-Repository © 2008 memaksimalkan arus lalu lintas sebab bagian resep adalah bagian paling utama di kebanyakan apotek. c. Kesesuaian barang dagangan. Karena konsumen sering kali berbelanja lebih dari satu macam barang, barang yang berhubungan seharusnya diletakkan dekat satu sama lain agar memungkinkan penjualan silang. Cross-selling penjualan silang adalah proses penjualan antar departemen untuk mendorong transaksi yang lebih besar dan membuat konsumen lebih nyaman dalam melengkapi diri mereka sendiri dengan berbagai kebutuhan. Pengaturan umum departemen yang memungkinkan penjualan silang adalah : kosmetik, barang yang digunakan di toilet, alat kecantikan dan kesehatan, produk kepemilikan dan produk yang dijual bebas. Di bagian depan departemen ini pada lorong yang sama terletak barang yang ada hubungannya dengan barang yang tersebut diatas, yaitu obat perawatan rambut, kesehatan kewanitaan, produk perawatan gigi dan sebagainya. Pengaturan demikian memberikan transisi yang logis dari satu golongan barang yang dipajang didepan atau satu departemen ke departemen yang lain. d. Pertimbangan musiman. Apotek seharusnya merencanakan lokasi departemen yang dapat beradaptasi dengan pola penjualan musiman. Misalnya, mainan dapat diletakkan di sebelah departemen yang penjualannya memuncak di musim panas, yaitu lotion penahan sinar matahari, pengusi serangga dan sebagainya. Widya Hartila : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 160 Medan, 2008 USU e-Repository © 2008

4.4 Pengaturan Tiap Produk