Teori Komunikator URAIAN TEORITIS

Gambar . 4 Model S-O-R Tayangan “Apa Kabar Indonesia Malam” di tvOne dan sikap Mahasiswa Universitas Sumatera Utara Gambar di atas menerangkan bahwa stimulus yang dimaksud adalah tayangan ““Apa Kabar Indonesia Malam””, sedangkan Mahasiswa USU yang telah diberi rangsangan oleh tayanga tersebut merupakan komunikan atau disebut juga dengan Organism. Sikap Mahasiswa FISIP USU akan permasalahan publik merupakan efek atau response yang terjadi sebagai akibat dari komunikan menonton tayangan ““Apa Kabar Indonesia Malam”” di tvOne.

II.4. Teori Komunikator

Dalam komunikasi peranan komunikator sangat penting. Komunikasi haruslah luwes sehingga komunikator sebagai pelaksana dapat segera mengadakan perubahan apabila ada suatu faktor yang mempengaruhi. Suatu pengaruh yang menghambat komunikasi bisa datang sewaktu-waktu, lebih-lebih jika komunikasi dilangsungkan melalui media massa. Faktor-faktor yang Organism: Mahasiswa FISIP USU Stimulus: Tayangan “Apa Kabar Indonesia Malam” di tvOne Respons: Munculnya sikap mahasiswa akan permasalahan publik Universitas Sumatera Utara berpengaruh bisa terdapat pada komponen media atau komponen komunikan sehingga efek yang diharapkan tak kunjung tercapai. Para ahli komunikasi berpendapat bahwa dalam melancarkan komunikasi lebih baik mempergunakan pendekatan yang disebut AA Procedure atau from attention to action procedure. AA Procedure ini sebenarnya penyederhanaan dari suatu proses yang disingkat AIDDA, yaitu attention, interest, desire, decision dan action Khasali, 1995: 178. Proses pentahapan komunikasi mengandung maksud bahwa komunikasi hendaknya dimulai dengan membangkitkan perhatian. Dalam hubungan ini komunikator harus menimbulkan daya tarik. Pada dirinya harus terdapat faktor daya tarik komunikator source attractiveness. Seorang komunikator akan mempunyai kemampuan untuk melakukan perubahan sikap, pendapat dan tingkah laku komunikasi melalui mekanisme daya tarik jika pihak komunikan merasa bahwa komunikator ikut serta dengannya. Dengan kata lain pihak komunikan merasa adanya kesamaan antara komunikator dengannya, sehingga dengan demikian komunikan bersedia untuk taat pada pesan yang dikomunikasikan oleh komunikator. Sikap komunikator yang berusaha menyamakan diri dengan komunikan ini akan menimbulkan simpati komunikan pada komunikator Effendy, 2007: 34. Dimulainya komunikasi dengan membangkitkan perhatian attention merupakan awal kesuksesan komunikasi. Apabila perhatian komunikan telah terbangkitkan, hendaknya disusul dengan upaya menumbuhkan minat interest, yang merupakan derajat yang lebih tinggi dari perhatian. Minat adalah kelanjutan dari perhatian yang merupakan titik tolak bagi timbulnya hasrat desire untuk Universitas Sumatera Utara melakukan suatu kegiatan yang diharapkan komunikator. Hanya ada hasrat saja pada diri komunikan, bagi komunikator belum berarti apa-apa, sebab harus dilanjutkan dengan datangnya keputusan decision, yakni keputusan untuk melakukan kegiatan action sebagaimana daharapkan komunikator. Dalam proses komunikasi seorang komunikator akan sukses apabila ia berhasil menunjukkan source credibility, artinya menjadi sumber kepercayaan bagi komunikan. Kepercayaan komunikan kepada komunikator ditentukan oleh keahlian komunikator dalam bidang tugas pekerjaannya dan dapat tidaknya ia dipercaya. Seorang ahli hukum akan mendapat kepercayaan apabila ia berbicara mengenai masalah hukum. Demikian pula seorang dokter akan memperoleh kepercayaan kalau ia membahas masalah kesehatan. Kepercayaan kepada komunikator mencerminkan bahwa pesan yang disampaikan kepada komunikan dianggap benar dan sesuai dengan kenyataan empiris. Jadi seorang komunikator menjadi menjadi source of credibility disebabkan adanya ethos pada dirinya yaitu apa yang dikatakan oleh Aristoteles, dan yang hingga kini tetap dijadikan pedoman yaitu good sense, good moral character dan good will, yang oleh para cendikiawan modern diterjemahkan menjadi itikad baik good intentions, dan dapat dipercaya thrustworthiness dan kecakapan atau kemampuan competence or expertness. Berdasarkan hal itu komunikator yang ber-ethos menunjukkan bahwa dirinya mempunyai itikad baik, dapat dipercaya dan mempunyai kecakapan dan keahlian Effendy, 2007: 306. Komunikator berperan penting dalam proses komunikasi karena komunikatorlah yang mengelola, mengatur, dan menyusun mengorganisasikan Universitas Sumatera Utara pesan sehingga pesan tersebut dapat diterima oleh khalayak dan tujuan dari komunikasi dapat dicapai ditandai dengan adanya perubahan sikap khalayak. Setelah komunikator mengorganisasikan pesan maka pesan tersebut harus dibuat terstruktur. Komunikator harus menentukan informasi yang harus disampaikan terlebih dahulu terhadap khalayak yang tidak sepaham dengan komunikator. Bagian mana yang didahulukan, yang penting ataukah yang kurang yang penting. Karena seorang komunikator akan sukses dalam komunikasinya, apabila ia menyesuaikan komunikasinya dengan the image dari komunikan, yaitu memahami kepentingannya, kebutuhannya, kecakapannya, pengalamannya, kemampuan berpikirnya, kesulitannya, dan sebagainya. Singkatnya komunikator harus dapat menjaga kesemestaan alam mental yang terdapat pada komunikan, yang oleh Prof. Hartley disebut “The Image of Other” Effendy, 2007:44. Adapun gambar dari karakteristik komunikator adalah sebagai berikut: Gambar .5 Karakteristik Komunikator Kredibilitas komunikator terdiri dari gabungan dari daya tarik attractiveness, kesukaan likeability, kepercayaan trustworthiness, dan Credibility Likeability Attractiveness Expertise Trustworthiness Universitas Sumatera Utara keahlian expertise. Kredibilitas memperngaruhi penerimaan komunikan terhadap seorang komunikator dan pesan. Seorang komunikator yang kredibel dapat dipercaya Clow Baack, 2007:214. Dalam penelitian ini komunikatornya adalah tvOne yang menayangkan acara ““Apa Kabar Indonesia Malam””, lebih spesifiknya dalam penelitian ini lebih difokuskan kepada presenter dan narasumber dalam acara ““Apa Kabar Indonesia Malam””.

II.5. Teori Pesan

Dokumen yang terkait

Tayangan Koper Dan Ransel Dan Sikap Mahasiswa (Studi Korelasional Pengaruh Tayangan Koper dan Ransel di Trans TV terhadap Sikap Mahasiswa FISIP-USU)

0 39 124

Tayangan Bang One Show dan Tingkat Pengetahuan Mahasiswa (Studi korelasional tentang pengaruh tayangan Bang One Show di TVOne dalam meningkatkan pengetahuan mahasiswa Fakultas Hukum USU).

1 31 124

“Satu Jam Lebih Dekat” di TvOne dan Peningkatan Pengetahuan Mahasiswa Studi Korelasional tentang Pengaruh Tayangan Talkshow “Satu Jam Lebih Dekat” di TvOne dan Peningkatan Pengetahuan Mahasiswa FISIP USU terhadap Public Figure di Indonesia.

1 80 96

Pemberitaan Pansus Century Dan Sikap Mahasiswa (Studi Korelasional Pengaruh Pemberitaan Pansus Century di Kompas Terhadap Sikap Mahasiswa FISIP USU)

0 32 108

Pengaruh Tayangan Televisi terhadap Sikap (Studi Korelasional Pengaruh Acara Dahsyat di Stasiun Televisi RCTI Terhadap Sikap Mahasiswa FISIP USU)

2 46 133

Pemberitaan Terorisme dan Sikap Mahasiswa (Studi Korelasional tentang hubungan antara Pemberitaan Terorisme di tvOne dan Sikap Mahasiswa FISIP USU)

0 25 181

Pemberitaan ISIS dan Sikap Mahasiswa (Studi Korelasional Tentang Hubungan Antara Pemberitaan ISIS di TV One dan Sikap Mahasiswa FISIP USU)

0 25 117

Pemberitaan ISIS dan Sikap Mahasiswa (Studi Korelasional Tentang Hubungan Antara Pemberitaan ISIS di TV One dan Sikap Mahasiswa FISIP USU)

0 13 117

Tanggapan Mahasiswa Jurusan Jurnalistik terhadap Tayangan Apa Kabar Indonesia Pagi di tvOne.

0 0 2

Pemberitaan ISIS dan Sikap Mahasiswa (Studi Korelasional Tentang Hubungan Antara Pemberitaan ISIS di TV One dan Sikap Mahasiswa FISIP USU)

0 0 15