Teori Pesan Efek Komunikasi Massa

disampaikan kepada komunikan dianggap benar dan sesuai dengan kenyataan empiris. Jadi seorang komunikator menjadi menjadi source of credibility disebabkan adanya ethos pada dirinya yaitu apa yang dikatakan oleh Aristoteles, dan yang hingga kini tetap dijadikan pedoman yaitu good sense, good moral character dan good will, yang oleh para cendikiawan modern diterjemahkan menjadi itikad baik good intentions, dan dapat dipercaya thrustworthiness dan kecakapan atau kemampuan competence or expertness. Berdasarkan hal itu komunikator yang ber-ethos menunjukkan bahwa dirinya mempunyai itikad baik, dapat dipercaya dan mempunyai kecakapan dan keahlian Effendi, 2007:306. Komunikator berperan penting dalam proses komunikasi karena komunikatorlah yang mengelola, mengatur, dan menyusun mengorganisasikan pesan sehingga pesan tersebut dapat diterima oleh khalayak dan tujuan dari komunikasi dapat dicapai ditandai dengan adanya perubahan sikap khalayak. Pesan juga haruslah disusun sedemikian rupa agar memudahkan pengertian, pengingatan, dan perubahan sikap. Kredibilitas komunikator terdiri dari gabungan dari daya tarik attractiveness, kesukaan likeability, kepercayaan trustworthiness, dan keahlian expertise. Kredibilitas memperngaruhi penerimaan komunikan terhadap seorang komunikator dan pesan. Seorang komunikator yang kredibel dapat dipercaya Clow Baack, 2007:214.

1.5.3. Teori Pesan

Dalam sebuah artikel “How Communication Works” yang dipublikasikan tahun 1954, Wilbur Schramm membuat 3 model yang dimulai dari komunikasi Universitas Sumatera Utara manusia yang sederhana, kemudian mengembangkan dengan memperhitungkan pengalaman dua individu hingga model komunikasi yang interaktif. Schramm melihat komunikasi sebagai usaha yang bertujuan untuk menciptakan commonness antara komunikator dan komunikan. Hal ini karena komunikasi berasal dari kata latin communis yang artinya common sama. Menurut Schram komunikasi senantiasa membutuhkan setidaknya 3 unsur: 1. Sumber berupa seorang individual berbicara, menulis, menggambar, dan bergerak atau sebuah organisasi komunikasi Koran, rumah produksi, televise 2. Pesan dapat berupa tinta dalam kertas, gelombang suara dalam udara, lambaian tangan, atau sinyal – sinyal lain yang memiliki makna 3. Sasaran dapat berupa individu yang mendengarkan, melihat, membaca, anggota dari sebuah kelompok, mahasiswa dalam perkuliahan, khalayak massa, pembaca surat kabar, penonton televisi, dan lain-lain. Menurut teori Cutlip dan Center, pesan meliputi berbagai hal yang dikenal dengan The 7C’s of Communication, yaitu Ruslan, 1997:72-74 : a. Credibility b. Context c. Content d. Clarity e. Continuity f. Consistency g. Capability Universitas Sumatera Utara

1.5.4. Efek Komunikasi Massa

Menurut Steven M. Caffe , efek media massa dapat dilihat dari tiga pendekatan. Pendekatan yang pertama adalah efek dari media massa yang berkaitan dengan pesan atau media itu sendiri. Pendekatan yang kedua adalah dengan melihat jenis perubahan yang terjadi pada diri khalayak komunikasi massa yang berupa perubahan sikap perasaan dan perilaku atau dengan istilah lain yang dikenal sebagai perubahan Kognitif, Afektif, dan Behavioural. Pendekatan yang ketiga yaitu observasi pada khalayak individu, kelompok, organisasi, masyarakat, atau bangsa yang dikenai efek komunikasi massa. Ardianto,2004 : 39. Efek media massa sebagai benda fisik, meliputi : 1. Efek ekonomi 2. Efek Sosial 3. Penjadwalan kegiatan sehari – hari 4. Efek hilangnya perasaan tidak nyaman 5. Efek menumbuhkan perasaan tertentu Sedangkan efek pesan media massa, yaitu : 1. Efek kognitif 2. Efek afektif 3. Efek konatif behavioural Dalam perkembangan komunikasi kontemporer saat ini, sebenarnya proses pengaruh munculnya efek komunikasi massa dari segi pesan media tidak bisa Universitas Sumatera Utara berdiri sendiri, dengan kata lain, ada beberapa factor yang mempengaruhi proses penerimaan pesan Nurudin, 2004:215-220 yaitu : 1. Faktor Individu : • selective attention, selective prevention, selective retention • motivation and learning • beliefs, opinions, values, and needs • persuability • personality and adjustment 2. faktor Sosial : • Umur dan jenis kelamin • Pendidikan dan latihan • Pekerjaan dan pendapatan • Agama • Tempat tinggal

1.5.4. Talkshow

Dokumen yang terkait

Tayangan Koper Dan Ransel Dan Sikap Mahasiswa (Studi Korelasional Pengaruh Tayangan Koper dan Ransel di Trans TV terhadap Sikap Mahasiswa FISIP-USU)

0 39 124

Tayangan Bang One Show dan Tingkat Pengetahuan Mahasiswa (Studi korelasional tentang pengaruh tayangan Bang One Show di TVOne dalam meningkatkan pengetahuan mahasiswa Fakultas Hukum USU).

1 31 124

“Satu Jam Lebih Dekat” di TvOne dan Peningkatan Pengetahuan Mahasiswa Studi Korelasional tentang Pengaruh Tayangan Talkshow “Satu Jam Lebih Dekat” di TvOne dan Peningkatan Pengetahuan Mahasiswa FISIP USU terhadap Public Figure di Indonesia.

1 80 96

Pemberitaan Pansus Century Dan Sikap Mahasiswa (Studi Korelasional Pengaruh Pemberitaan Pansus Century di Kompas Terhadap Sikap Mahasiswa FISIP USU)

0 32 108

Pengaruh Tayangan Televisi terhadap Sikap (Studi Korelasional Pengaruh Acara Dahsyat di Stasiun Televisi RCTI Terhadap Sikap Mahasiswa FISIP USU)

2 46 133

Pemberitaan Terorisme dan Sikap Mahasiswa (Studi Korelasional tentang hubungan antara Pemberitaan Terorisme di tvOne dan Sikap Mahasiswa FISIP USU)

0 25 181

Pemberitaan ISIS dan Sikap Mahasiswa (Studi Korelasional Tentang Hubungan Antara Pemberitaan ISIS di TV One dan Sikap Mahasiswa FISIP USU)

0 25 117

Pemberitaan ISIS dan Sikap Mahasiswa (Studi Korelasional Tentang Hubungan Antara Pemberitaan ISIS di TV One dan Sikap Mahasiswa FISIP USU)

0 13 117

Tanggapan Mahasiswa Jurusan Jurnalistik terhadap Tayangan Apa Kabar Indonesia Pagi di tvOne.

0 0 2

Pemberitaan ISIS dan Sikap Mahasiswa (Studi Korelasional Tentang Hubungan Antara Pemberitaan ISIS di TV One dan Sikap Mahasiswa FISIP USU)

0 0 15