Sedangkan menurut Severin 2009: 179, defenisi penting sikap adalah sebagai berikut:
1. Sikap pada dasarnya adalah suatu cara “pandang” terhadap sesuatu.
2. Kesiapan mental dan sistem syaraf, yang diorganisasikan melalui
pengalaman, menimbulkan pengaruh langsung atau dinamis pada respons- respons seseorang terhadap semua objek dan situasi terkait.
3. Sebuah kecenderungan yang bertahan lama, dipelajari untuk berperilaku
dengan konsisten terhadap sekelompok objek. 4.
Sebuah sistem evaluasi positif atau negatif yang awet, perasaan-perasaan emosional, dan tendensi tindakan pro atau kontra terhadap sebuah objek
sosial. Secara singkat, sikap ditentukan oleh citra dan citra ditentukan oleh sumber-
sumber informasi. Diantara sumber informasi yang paling penting dalam kehidupan modern adalah media massa. Media massa tidak mengubah sikap
secara langsung. Media massa mengubah dulu citra dan citra mendasari sikap.
II.8.2. Fungsi Sikap
Katz 1960 berpendapat bahwa pembentukan dan perubahan sikap harus dipahami dalam istilah fungsi-fungsi sikap bagi kepribadian. Karena fungsi-fungsi
ini berbeda, demikian pula kondisi dan teknik perubahan sikap. Oleh karena itu Katz mengidentifikasikan empat fungsi utama sikap yang bermanfaat bagi
kepribadian Severin, 2009: 197, yaitu: 1. Fungsi Instrumental
Universitas Sumatera Utara
Penyelarasan atau Kebermanfaatan Sejumlah sikap dipegang kuat karena manusia berjuang keras untuk memaksimalkan penghargaan dalam lingkungan
eksternal mereka dan menimbulkan sanksi. 2. Fungsi Pertahanan Diri
Sejumlah sikap kuat dipegang karena manusia melindungi ego mereka dari hasrat mereka sendiri yang tidak dapat diterima atau dari penegetahuan tentang
kekuatan-kekuatan yang mengancam dari luar. 3. Fungsi Ekspresi Nilai
Beberapa sikap dipegang kuat karena memungkinkan seseorang memberikan ekspresi positif pada nilai-nilai sentral dan pada jati diri.
4. Fungsi Pengetahuan Beberapa sikap dipegang kuat karena memuaskan kebutuhan akan pengetahuan
atau memberikan struktur dan makna pada sesuatu yang jika tanpanya dunia akan kacau.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
III. 1. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasional. Medote ini bertujuan meneliti sejauhmana variasi pada satu factor
berkaitan dengan variabel lainnya Rahkmat,2004:27. Metode Korelasional digunakan untuk meneliti hubungan diantara variabel – variabel. Dalam penelitian
ini, metode korelasional digunakan untuk mencari hubungan antara tayangan “Apa Kabar Indonesia Malam” terhadap Sikap Mahasiswa FISIP USU akan
permasalahan publik.
III.2. Populasi dan Sampel III.2.1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek yang dapat terdiri dari manusia, benda, hewan dan tumbuhan – tumbuhan, gejala-gejala, peristiwa peristiwa sebagai
sumber data yang memiliki karakteristik tertentu dalam penelitian Nawawi,1997:141. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa i FISIP
USU, Departemen Ilmu Komunikasi dan Departemen Administrasi Negara angkatan 2008 dan 2009 yang masih aktif kuliah .
Universitas Sumatera Utara