sudah berdiri sendiri, lepas dari manajemen BKBM. Dan mulai dari 22 April 2000-2005, Sahiva berlokasi di Jalan Perpustakaan No. 1, Kampus USU Medan.
Sekarang Sahiva berada di Jalan Universitas No. 22 Kampus USU Medan. Dan hampir 1,5 tahun atau tepatnya tahun 2006 berada di lantai II Gedung BKBM
yang merupakan awal ‘warung’ Sahiva. Di bawah naungan UBK Unit Bantuan Kemanusiaan, yang sama-sama bergerak di bidang sosial. Tetapi semua kegiatan
Sahiva di jalankan sendiri karena Sahiva bersifat Mandiri.
II.2. Visi Dan Misi Sahiva
• Visi Sebagai Pusat Informasi dan Konseling HIVAIDS, Kesehatan Reproduksi,
dan Napza. • Misi
• Melakukan informasi dan layanan mengenai HIVAIDS, Kesehatan Reproduksi, IMS, dan Napza kepada masyarakat, khususnya mahasiswa.
• Melakukan pelatihan, seminr, diskusi, dan penelitian dengan HIVAIDS, Kesehatan Reproduksi, dan Napza.
II.3. Tujuan Sahiva
Secara umum tujuan pengembangan warung sahiva di kampus adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman anak muda tentang Kesehatan
Reproduksi, Infeksi Menular Seksual, HIVAIDS, dan Napza terutama cara pencegahan dan penanggulangannya. Secara khusus lembaga ini mengembangkan
pola-pola KIE Komunikasi, Informasi dan Edukasi khususnya bagi
Universitas Sumatera Utara
mahasiswaremaja, melakukan pelatihan-pelatihan, temu-temu diskusi, seminar, lokakarya, dan kegiatan-kegiatan lainnya. Selain itu sebagai pusat informasi,
Sahiva juga mengembangkan penelitian dan kajian yang dilakukan sendiri ataupun bekerjasama dengan lembagainstansi lain.
II.4. Struktur Kelembagaan II.4.1. Profesi
Sejak tahun 1998 sampai dengan 2004, Sahiva telah beberapa kali mengalami perubahan Sumber Daya Manusia. Awalnya kepengurusan Sahiva
terdiri dari beberapa orang yaitu terdiri Koordinator Lembaga dr. Linda T Maas, MPH, SekretarisBendahara Filia Dina A, S.Sos dan Staf Proyek Gita
Kencana, SKM. Berkembangnya program membuat Sahiva mengajak rekan- rekan yang peduli yaitu Yenny Nuraini Lubis, S. Sos 1999-2001 dan Cut Para
Widian, SKM 2002-2003 untuk bergabung sebagai staf. Sampai dengan sekarang, Struktur Kepengurusan warung Sahiva USU
yang disahkan dengan SK Rektor USU Nomor 554J05SKKP2004 adalah sebagai berikut : Penanggungjawab, Direktur Program, Asisten, Manajer Program,
SekretarisBendahara, Staf, Bagian Rumah Tangga. Ujung tombak Sahiva adalah para relawan-relawannya, karena itu untuk
menjalankan misinya, Sahiva dibantu oleh relawan-relawan yang mengembangkan bidang-bidang kegiatan. Relawan adalah sebutan untuk semua
orang yang mau bergabung, meluangkan waktu dan membantu Sahiva dalam menyebarkan informasi yang sesuai dengan visi dan misi Sahiva.
Universitas Sumatera Utara
Pada dasarnya relawan Sahiva adalah Pendidik Sebaya, tetapi tidak dibatasi hanya kepada orang yang sudah mengikuti Pelatihan Sebaya saja.
1. Relawan Lepas : Yaitu siapa saja yang mau membantu kegiatan-kegiatan
Sahiva pada suatu kegiatan tertentu, belum mengikuti Pelatihan Dasar. 2.
Relawan Muda : Sudah mengikuti Pelatihan Dasar Pendidikan Sebaya Sahiva.
3. Relawan Inti : Sudah mengikuti pelatihan pemantapan Sahiva atau sudah
bergabung dan aktif mengikuti kegiatan Sahiva sekurangnya enam bulan. Relawan inti yang menunjukkan keaktifannya akan diberi tanda
penghargaan berupa vest, topi, dan emblem Sahiva yang diserahkan pada saat tak terduga. Relawan inti juga berhak memperoleh Surat Keterangan sebagai Relawan
Inti. Selain penghargaan kepada relawan, Sahiva juga memberikan anugerah penghargaan kepada orang-orang yang dianggap berjasa
membantu pengembangan Sahiva dan peduli. Penghargan yang diberikan adalah rompi dan
topi yang bertuliskan Sahiva. Struktur Kepengurusan Relawan Inti warung Sahiva saat ini adalah
sebagai berikut : Koordinator Relawan, Wakil Ketua, Sekretaris, Bendahara Umum, Bendahara Kegiatan, Bendahara Harian, Koordinator Kegiatan.
II.4.2 Administrasi II.4.2.1 Sumber Dana Sahiva
Adapun sumber dana warung Sahiva adalah Donatur Tetap, Donatur Lepas, Sponsor, Sumbangan, Kas Sahiva yang berasal dari iuran anggota setiap
seminggu sekali dan Fundaraising Usaha-usaha Mandiri.
Universitas Sumatera Utara
II.4.2.2 Fasilitas Sahiva
• Memfasilitasi pelatihan dan penyuluhan mengenai HIVAIDS, Narkoba dan Kesehatan Reproduksi Kespro.
• Menyediakan wahana konseling dan diskusi tentang kesehatan masyarakat terutama HIVAIDS, Narkoba dan NAPZA.
• Menyediakan alat-alat penyampaian informasi melalui brosur, Leaflet, Stiker, Poster, CD dan alat-alat peraga lainnya.
• Perputakaan yang berisikan buku-buku mengenai HIVAIDS, KESPRO dan NAPZA.
II.4.3 Sekretariat
Warung ungkapan yang sering dipakai relawan Sahiva USU untuk menyebut sekretariat organisasi Sahiva USU terletak di lingkungan kompleks
USU, tepatnya di Jalan Universitas No. 22 Kampus USU Padang Bulan Medan, dengan kode pos 20155.
Bersebelahan dengan MENWA Resimen Mahasiswa, di sebelah kiri Asrama Puteri dan di depan gedung Sahiva terdapat bangunan gedung Fakultas
Sastra. Bangunan warung Sahiva USU terlihat nyaman dan asri. Sekeliling bangunan ada pepohonan dan bunga-bunga yang membuat warung sahiva terlihat
asri dan nyaman. Bangunan warung Sahiva terdiri dari dua lantai, lantai satu terdapat lima
ruangan yang masing-masing memiliki fungsi sendiri. Kelima ruangan tersebut adalah ruang rapat, ruang tamu, ruang manajer Sahiva, kamar mandi dan dapur.
Lantai dua terdapat lima ruangan yang masing-masing memiliki fungsinya
Universitas Sumatera Utara
sendiri-sendiri. Kelima ruangan tersebut adalah di sebelah kanan terdapat kamar mandi dan ruang rapat. Disebelah kiri terdapat ruang lesehan sahiva, ruangan
khusus untuk menyimpan arsip-arsip Sahiva dan ruangan pelatihan. Bagi beberapa anggota, warung Sahiva merupakan rumah mereka dimana
mereka menggunakan warung Sahiva sebagai tempat berkumpul untuk berdiskusi dan tempat beristirahat bagi mereka. Ruang lesehan yang hanya selebar 4 x 4
meter, yang di penuhi lemari-lemari yang berisikan buku-buka, foto-foto relawan dan poster-poster atau gambar-gambar mengenai HIVAIDS di dinding, dan satu
buah televisi dijadikan para relawan sebagai tempat berkumpul dan berdiskusi. Sore hari selepas segala aktifitas kuliah berakhir, disitulah waktu
berkumpulnya anggota di warung. Baik didalam gedung maupun di halaman, para anggota berkumpul dengan berbagai aktifitas yang dilakukan. Diskusi, rapat,
membaca, nonton televisi hingga bergosip membicarakan hal-hal yang berkembang saat ini merupakan aktifitas yang bisa dilihat saat itu.
Dan bila malam semakin larut atau tidak ada lagi kegiatan dan aktifitas yang dilakukan lagi di warung, barulah mereka pulang ke rumah dan kos-kosan.
II.5. Ruang Lingkup Program II.5.1 Bidang Penelitian
II.5.1.1 Pelatihan Pendidikan Sebaya Peer Educator
Dalam pelatihan ini mengadakan kegiatan pelatihan selama 2 hari bagi relawan baru, dimana relawan baru itu maksimal sebanyak 25 orang. Adapun
pelatihan yang diberikan adalah pelatihan dasar dan materi-materi dasar.
Universitas Sumatera Utara
Adapun materi-materi yang di berikan saat pelatihan adalah sebagai berikut :
• Hari pertama, materi yang diberikan adalah : • Dinamika kelompok
• Kesehatan reproduksi Kespro, Infeksi Menular Seksual IMS • HIVAIDS
• Wild Five • Hari kedua, materi yang diberikan adalah :
• Narkotika, Psikotropika, and Zat Adiktif NAPZA • Pendidikan Sebaya
• Perubahan Perilaku : Moral dan Agama • Komunikasi, Informasi dan Edukasi
Adapun kegiatan pelatihan ini diadakan dari pukul 08.00 sampai 17.00 wib atau mengikuti keadaan di lapangan. Dan dalam kegiatan ini juga di adakan
GAMES seperti permainan atau perlombaan yang di buat oleh anggota itu sendiri, agar para relawan baru merasakan penyegaran dan dapat membuat pelatihan
tersebut dapat lebih mudah di mengerti karena di lakukan dengan cara pendekatan pendidikan sebaya.
II.5.1.2 Pelatihan Pemantapan Relawan
Kegiatan pelatihan ini biasanya diadakan diluar lokasi Sahiva, sering diadakan dluar kota seperti; Sibolangit. Dalam pemantapan relawan Sahiva
memanggil pemateri dari luar Sahiva yang mengetahui tentang HIVAIDS maupun materi yang ingin dibahas dan didiskusikan dan dari dalam Sahiva itu
Universitas Sumatera Utara
sendiri seperti senior-senior Sahiva. Pemantapan relawan itu dilakukan setelah 3 bulan pelatihan pendidikan sebaya atau bisa di katakan relawan aktif selama
kurang lebih 3 bulan maka relawan dapat mengikuti pelatihan pemantapan relawan tersebut.
II.5.1.3 Pelatihan Training of Trainer TOT
Dalam pelatihan ini diadakan pedalaman materi, diskusi, kelompok kecil, cara penyampaian dan membahas suatu hal-hal yang sedang berkembang
mengenai HIVAIDS, Kespro dan IMS Infeksi Menular Seksual. Pelatihan tersebut dilakukan selama satu bulan. Dan yang menjadi training of trainer adalah
dua angkatan di atas dari angkatan yang ada sekarang.
II.5.1.4 Pelatihan Dasar Konseling
Dalam pelatihan ini diadakan pedalaman pelatihan dasar konseling dengan memanggil mitra-mitra Sahiva dan dari KPA ataupun dari LSM-nya langsung.
Memberikan pelayanan di bidang konseling berkaitan dengan isyu HIVAIDS, Kesehatan Reproduksi KESPRO dan NAPZA kepada para relawan yang
mengikuti pelatihan dasar konseling. Sampai dengan Februari 2008, Sahiva sudah melakukan Pelatihan
Pendidikan Sebaya Relawan Sahiva sebanyak 22 angkatan. Pelatihan untuk relawan dilakukan dengan bantuan dari UNDP 4 angkatan, STARH Sustainable
Technical Assistance for Reproduktive Health and Family Planning sebanyak 4 angkatan, dan swadana peserta pelatihan.
Universitas Sumatera Utara
Kerjasama dalam melakukan pelatihan untuk lembaga tertentu juga dilakukan Sahiva, antara lain:
• Pelatihan Pendidikan Sebaya untuk Relawan lathiva IAIN Sumatera Utara • Pelatihan Kader Pendidikan Sebaya untuk Putra-Putri Polri POLDASU
• Pelatihan Pendidikan Pencegahan HIVAIDS Untuk Siswa SLTA, Mahasiswa, dan Guru SLTA Pusat Pengembangan Kualitas Jasmani,
Departemen Pendidikan Nasional • Pelatihan Pendidik Sebaya Korps. Sukarela Palang Merah Indonesia-
KPAND SU • Pelatihan Pendidikan Sebaya Untuk SiswaSiswi SMU Plus Sipirok
Komisi Penanggulangan AIDS dan penyalahgunaan Narkoba Daerah Sumatera Utara
• Pelatihan Pendidik Sebaya Untuk Remaja Kelompok Agama 2 angkatan STARH
• Pelatihan Pendidik Sebaya Untuk SantriSantriah Pesantren Darul Arafah • Pelatihan Pendidik Sebaya Untuk Remaja Gereja Mitra kerja dari United
Evangical Mission Asia UEM Asia • Pelatihan Pendidik Sebaya dengan remaja dari Yayasan Pandita Sabha
Budha Dharma Indonesia daerah Sumut. Selain mengkemas pelatihan secara khusus, Sahiva juga sering diundang
lembaga ataupun institusi lain untuk menjadi pembicara, narasumber, fasilitator, baik di dalam Kota Medan maupun kabupaten lain di Sumatera Utara.
Ini dikarenakan kepercayaan yang demikian besar terhadap Sumber Daya Manusia terlatih yang dimiliki Sahiva. Meskipun demikian Sahiva terus berupaya
Universitas Sumatera Utara
untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas SDM-nya dengan mengikutsertakan dalam pelatihan di dalam dan luar negri.
Termasuk dalam bidang pelatihan adalah melaksanakan diskusi-diskusi untuk remaja, dengan pembahasan yang bervariasi pada setiap minggunya.
II.5.2. Bidang Pemasaran Sosial
Untuk percepatan penyebaran informasi di kelompok yang lebih luas, Sahiva melakukan kegiatan-kegiatan :
• Pengembangan homepage Sahiva di http:www.sahiva.or.id • Penyebaran informasi melalui radio, Mei 1999 sampai dengan Juli 2003
secara rutin Sahiva ikut dalam talk show di Radio KISS FM Medan dalam Forkesting Interaktif
• Expo Sahiva, yaitu suatu acara yang memadukan pementasan musik, parody, perlombaan cheer leaders, karikatur, pameran yang dimaksudkan
untuk menjadi ajang kreatifitas anak muda, hiburan, dan penuh informasi 1998, 1999
Ikut membuka standmeja informasi di setiap kegiatan yang dilakukan oleh lembaga lain, baik institusi pemerintahan maupun di luar kampus. Secara
rutin menggelar lesehantikar informasi di dalam kampus. Ikut dalam kompetisi pembuatan video cerita pendek yang
diselenggarakan oleh Malaysia Video Award On AIDS yang mengangkat pentingnya informasi yang benar tentang HIVAIDS dan peran pendamping Odha.
Dalam hal ini, Sahiva dengan Finally I Got The Answer berhasil meraih penghargaan Special mention dalam Kategori Amatir tahun 1999.
Universitas Sumatera Utara
Selalu berpartisipasi dalam agenda dunia memperingati Hari AIDS Sedunia pada tanggal 1 Desember dan Malam Renungan AIDS tiap tahunnya
untuk menggugah kepedulian masyarakat umumnya, dan anak mudaremaja khususnya.
II.5.3 Bidang Administrasi Relawan dan Dokumentasi
Sahiva sangat menghargai relawan-relawannya sebagai ujung tombak. Upaya untuk ‘menjaring’ relawan dan mempertahankan relawan terus dilakukan.
Salah satunya adalah dengan mendorong relawan agar mengorganisasikan diri dalam sebuah ikatan. Atas inisiatif relawan, dan selanjutnya memiliki dan
mangatur kas relawan, serta mengurusi segala sesuatu yang berhubungan dengan relawan, seperti biodata, buku ‘curhat’, rekapitulasi relawan, daftar piket, dan
sebagainya.
II.5.4 Bidang Konseling
Memberikan pelayanan di bidang konseling berkaitan dengan isyu HIVAIDS, Kesehatan Reproduksi dan Napza. Dalam memberikan layanan
konseling, jika perlu Sahiva akan melakukan rujukan ke lembagapihak lain. Untuk itu Sahiva sudah memiliki jaringan kerja sama dengan lembagainstansi
peduli AIDS dan Narkoba lainnya, seperti LSM JKM, PKBI-Sumatera Utara, PIKIR-PKPA, Galatea, RS. Adam Malik, Laboratorium Kesehatan Daerah, dan
sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
II.5.5 Bidang Penelitian dan Pengembangan
Sebagai Pusat Informasi, Sahiva melakukan survey awal tentang tingkat Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Mahasiswa USU terdapat HIVAIDS pada tahun
1998. Survey sederhana mengenai perilaku seks Mahasiswa USU pada Hari
AIDS Sedunia tahun 2000. Dalam penelitian dan pengembangan, tahun 2001 Sahiva mendapat
kepercayaan dari Save The Children US untuk melakukan Base Line Survey, terhadap 500 anak jalanan di Kota Medan, terutama berkaitan dengan perilaku
kesehatan mereka. Base Line Survey tentang perilaku yang berkaitan dengan Kesehatan
Reproduksi Remaja pada April 2004, bekerja sama dengan STARH.
II.6 Pendekatan Pendidikan Sebaya II.6.1 Pengertian Pendidikan Sebaya
Pendidikan sebaya adalah suatu proses komunikasi, informasi dan edukasi yang dilakukan oleh dan untuk kalangan yang sebaya yaitu kalangan satu
kelompok. Ini dapat berarti satu kelompok sebaya pelajar, kelompok mahasiswa, sesame rekan kerja, sesame profesi, jenis kelamin.
Kegiatan sebaya dipandang sangat efektif dalam rangka KIE penanggulangan HIVAIDS, karena penjelasan yang diberikan oleh seseorang dari
kalangannya sendiri akan mudah dipahami. Pendekatan pendidikan sebaya mempunyai sejumlah keuntungan yaitu :
Universitas Sumatera Utara
1. Pendidikan sebaya dapat menyampaikan pesan-pesan sensitif di dalamnya.
2. Pendidikan sebaya merupakan peran serta masyarakat dalam dukungan dan melengkapi program lain yang berkaitan dengan strategi
masyarakat lainnya. 3. Kelompok target lebih merasa nyaman berdiskusi dengan sebaya
mengenai masalah mereka seperti seksualitas. 4. Pendidikan sebaya memberikan pelayanan besar yang efektif dengan
biaya sedikit.
II.6.2 Kriteria Pendidikan Sebaya
Pendidikan sebaya adalah orang yang dipilih karena mempunyai sifat kepemimpinan dalam membantu orang lain.
Pemilihan pendidikan sebaya menuntut sejumlah persyaratan sebagai berikut :
1. Harus mempunyai kemampuan komunikasi yang baik dan mampu mempengaruhi teman sebaya.
2. Harus mempunyai hubungan pribadi yang baik serta mempunyai kemampuan mendengarkan orang lain.
3. Harus mempunyai latar belakang budaya yang sama dengan kelompoknya termasuk usia, jenis kelamin, tingkat sosial.
4. Harus dapat diterima dan dihargai oleh kelompok yang menjadi sasaran pendidikan sebaya.
5. Harus mempunyai perilaku yang tidak cenderung menghakimi.
Universitas Sumatera Utara
6. Harus dapat menunjukkan sikap yang menghargai serta menghargai orang-orang yang terinfeksi HIVAIDS.
7. Harus mempunyai rasa percaya diri sendiri menunjukkan sikap kepemimpinan.
8. Harus mampu melakukan pendidikan sebaya dan melakukan tes kognitif pada akhir penelitian.
9. Harus mempunyai waktu dan sumber daya untuk diabadikan dalam tugas ini.
II.6.3 Tugas dan Peranan Pendidikan Sebaya
1. Mengadakan diskusi informal dalam kelompok kecil tentang
HIVAIDS. 2.
Mengorganisir dan mengadakan diskusi kelompok secara formal tentang HIVAIDS.
3. Mengajarkan teman sebaya tentang kesehatan reproduksi, pendektisian
dan pengobatan terhadap penyakit menular seksual. 4.
Mengorganisir pertemuan mengenai masalah pendidikan untuk dibicarakan oleh orang lain.
5. Mengikuti kegiatan hari AIDS sedunia dan kegiatan nasional dibidang
penanggulangan AIDS lainnya. 6.
Mengadakan pertemuan secara teratur. 7.
Mendistribusikan materi pendidikan. 8.
Memamerkan poster dan materi pendidikan lainnya. 9.
Mengadakan pertukaran video dan sejenisnya.
Universitas Sumatera Utara
10. Merancang dan mengembangkan materi untuk kegiatan pendidikan.
11. Mengadakan drama, operet dan sejenisnya.
12. Mengorganisir kegiatan olahraga.
Kegiatan pendidikan sebaya dapat dilakukan dimana saja, kapan saja asalkan berada dalam lingkungan yang kondusif. Pada prinsipnya ada kesepakatan
antara pendidik sebaya dengan teman sebaya untuk mengadakan suatu diskusi penyampaian informasi yang diharapkan. Tempat kegiatan ini dapat dilakukan
dikantin, di halaman kampus, tempat lain dimana memungkinkan adanya tukar informasi dalam rangka pendidikan sebaya.
Sahiva memberi pemahaman dengan metode pendidikan sebaya Peer Education Methode yaitu dengan cara pendekatan dan penyampaian langsung
pada kelompok sasaran karena metode ini dirasa lebih efektif dan tepat sasaran.
II.7 Media KIE Komunikasi, Informasi Dan Edukasi
KIE Komunikasi, Informasi Dan Edukasi penangulangan HIVAIDS dan Narkoba adalah rangkaian proses yang dilaksanakan secara sistematis, terencana
dan sistematis, terencana dan terarah untuk meningkatkan pengetahuan, sikap positif terhadap HIVAIDS dan Narkoba dengan memperhitungkan factor sosial,
budaya dan agama. Dengan kata lain bahwa KIE – penanggulangan HIVAIDS dan Narkoba adalah kegiatan yang bertujuan untuk melaksanakan pendidikan dan
memberikan informasi yang tepat dan benar tentang HIVAIDS agar relawan dapat mengembangkan dirinya sendiri serta orang lain dalam mencegah penularan
HIVAIDS dan bahaya penyalahgunaan Narkoba.
Universitas Sumatera Utara
Informasi dan pendidikan yang efektif untuk program pencegahan HIV tidak hanya tergantung pada mengembangkan pesan yang jelas dan berarti tetapi
juga dapat meyakinkan bahwa pesan itu di dengar. Bagaimana kita menyampaikan pesan tergantung audien yang ingin kita pilih. Cara ini dapat melalui mass media
radio, televisi, koran, brosur atau poster, teater, musik dan sebagainya. Secara umum media KIE dikelompokkan dalam media elektronik, media
grafika, media luar ruangan dan media tradisional. Masing-masing media mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Beberapa jenis media yang mempunyai daya ungkit paling bermakna untuk melaksanakan KIE ialah:
1. Televisi
Mempunyai jangkauan yang luas atau dapat masuk ke semua tatanan, khususnya di rumah-rumah. Kelemahannya : pesan terlalu umum,
tidak menjamin pada peningkatan perilaku. Perlu ditindaklanjuti dengan penyuluhanmedia lain.
2. Radio
Seperti TV juga dapat menjangkau banyak pihak dan ada yang sudah membuka dialog langsung dengan pendengar. Kelemahan : pesan-
pesan juga teralalu umum, kurang menjamin peningkatan perilaku yang bertanggung jawab. Untuk itu, juga perlu tindak lanjut dan atau
dibarengi dengan cara penyuluhan lain. 3.
Poster Dapat dipasang di berbagai tempat yang strategis dan sering dapat
merangsang orang untuk berfikirmerenung tentang pesan poster
Universitas Sumatera Utara
tersebut. Kelemahannya : pesan-pesannya juga terlalu umum, perlu diikuti dengan cara penyuluhan lain.
4. Leaflet
Dapat memberikan informasi yang relative cukup jelas tetapi ringkas dan dapat dibawa kemana-mana. Kelemahannya : informasi terbatas,
untuk itu perlu diberikan alamat rujukan dan dibarengi dengan cara- cara penyuluhan lain.
5. Media Lainnya
Masih banyak media lain seperti film layer lebar, sinetron, surat kabar, media luar ruang, media tradisional dan lain-lain yang masing-masing
tentu ada kelebihan dan kekurangan. Memproduksi media KIE Komunikasi, Informasi dan Edukasi berupa
baju kaos, brosur, leaflet, poster, gantungan kunci, pembatas buku, kartu pos, stiker, pin, blok notes, newsletter, dan lain-lain.
Produk KIE ini berisikan informasi dan pesan-pesan singkat yang dikemas secara menarik dan sesuai dengan keinginan remaja.
Dalam memproduksikan media KIE, Sahiva sudah pernah melakukan kerja sama dengan :
• UNDP : brosur, stiker, pin, poster, buku notes • UNAIDS : brosur HIVAIDS, brosur Napza
• Poldasu : kartu pos Narkoba, stiker, poster, brosur Narkoba • Poltabes Medan : kartu pos Kesehatan Reproduksi
• KPAND : kartu pos Narkoba, buklet, brosur, stiker, kipas, modul pelatihan • KISS FM : pembatas buku, T-Shirt, kartu pos kespro
Universitas Sumatera Utara
• STARH : T-Shirt, pembatas buku, buklet, stiker • Restu Printing dan Crispo Printing : brosur
Universitas Sumatera Utara
BAB III KONTRIBUSI SAHIVA DALAM MENINGKATKAN PENGETAHUAN
HIVAIDS DI KALANGAN MAHASISWA FISIP USU
Dalam penelitian yang dimaksud dengan kontribusi adalah sebagai bentuk kegiatan atau aktifitas yang dilakukan oleh Sahiva dalam meningkatkan
pengetahuan HIVAIDS. Interaksi sosial merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial. Interaksi sosial adalah kunci dari semua kehidupan
sosial, oleh karena itu tanpa interaksi sosial tidak mingkin ada kehidupan bersama dalam suatu komunitas. Menurut Gillin dan Gillin dalam Soekanto 1990,
interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang perorangan, antara kelompok-kelompok
manusia, maupun antara orang perorangan dengan kelompok manusia. Bertemunya orang perorangan secara badaniah belaka tidak akan
menghasilkan pergaulan hidup dalam suatu kelompok sosial. Pergaulan hidup baru akan terjadi apabila orang perorangan atau kelompok manusia bekerjasama,
saling berbicara dan seterusnya mencapai tujuan bersama. Maka dapat dikatakan bahwa interaksi sosial adalah proses-proses sosial yang menunjukkan pola-pola
hubungan sosial yang dinamis Soekanto, 1984:54. Menurut Thibaut dan Kelly dalam Soekanto 1990, mendefenisikan
interaksi sosial sebagai peristiwa yang saling mempengaruhi satu sama lain ketika dua orang atau lebih hadir bersama, mereka menciptakan suatu hasil satu sama
lain, atau berkomunikasi satu sama lain. Jadi dalam setiap kasus interaksi, tindakan setiap orang bertujuan untuk menpengaruhi individu lain.
Universitas Sumatera Utara