Need dan Demand TINJAUAN PUSTAKA

Maloklusi dapat mempengaruhi estetis dari penampilan seseorang. Penampilan wajah yang tidak menarik mempunyai dampak yang tidak menguntungkan pada perkembangan psikologis seseorang, apalagi pada saat usia masa remaja. 17 Dibiase menyatakan beberapa kasus maloklusi pada anak remaja sangat berpengaruh terhadap psikologis dan perkembangan sosial yang disebabkan oleh penindasan yang berupa ejekan atau hinaan dari teman sekolahnya. Pengalaman psikis yang tidak menguntungkan dapat sangat menyakitkan hati sehingga remaja korban penindasan tersebut akan menjadi sangat depresi. 7

2.5 Need dan Demand

19 Need menurut kamus epidemiologi merupakan istilah yang memiliki ketepatan dan keseluruhan tetapi tidak dapat ditentukan artinya dalam konteks public health. Menurut dental profesional, need adalah penetapan kuantitas perawatan secara professional yang wajib diterima atau pemeliharaan kesehatan secara optimal pada pasien tertentu. Merasa need ingin adalah perasaan bahwa seseorang membutuhkan kuantitas perawatan menurut persepsi dirinya sendiri, dokter gigi ataupun dental profesional. Need dapat dibagi menjadi perceived need dan evaluated need. Perceived need diartikan sebagai kebutuhan terhadap kuantitas perawatan menurut persepsi individu. Evaluated need adalah kebutuhan terhadap kuantitas perawatan yang ditentukan melalui pemeriksaan dokter gigi. Need dalam perawatan dental dapat diukur dan ditandai dengan beberapa cara dan need dalam dental service banyak disalahartikan dengan demand untuk perawatan. Seseorang dapat menyadari need Universitas Sumatera Utara tetapi tidak memiliki demand untuk perawatan, atau seseorang tidak memiliki kemampuan untuk mendapatkan dental service untuk memenuhi need. Demand adalah kerelaan atau kemampuan diri untuk mencari, menggunakan dan melakukan pembayaran untuk mendapatkan pelayanan, terkadang demand dibagi lagi menjadi potencial demand. Potencial demand diartikan sebagai keinginan pasien terhadap perawatan maloklusi dan memiliki biaya untuk memenuhi keinginan tersebut. Proffit pada tahun 1993 yang dikutip dari penelitian Agusni mendeskripsikan demand untuk perawatan ortodonti sebagai indikasi beberapa pasien yang membuat perjanjian dan mencari perawatan, baik pada pasien yang memiliki maloklusi dan yang memiliki penyimpangan pada penampilan wajahnya atau tidak memiliki keduanya. Beberapa orang tidak menyadari bahwa dirinya memiliki masalah, adapula orang yang menyadarinya tetapi tidak mampu atau tidak adanya pelayanan yang tersedia. Dari segi ekonomi, demand adalah kuantitas dari pelayanan yang akan dibeli oleh pasien dengan harga yang diberikan. Semakin rendah harga semakin tinggi kuantitas keinginan pasien untuk membeli. Demand terhadap pelayanan sangat bervariasi dalam daerah-daerah di negara, pada negara yang dalam perkembangan dan berkembang, atau pada daerah dimana tingkat sosio-ekonomi sangat kontras. Hal ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti pendidikan dan ekonomi. Semakin tinggi pemasukan, semakin tinggi demand untuk perawatan ortodonti dan juga secara fakta penampilan wajah yang baik dan Universitas Sumatera Utara penghindaran kondisi dental yang buruk berasosiasi dengan status sosial serta pekerjaan yang baik. Need dan demand untuk pelayanan dental akan bervariasi di berbagai tempat di dunia atau berbagai tempat di suatu negara. Need untuk perawatan dental muncul karena adanya rasa sakit dan sehat yang dirasakan oleh seseorang dan dinilai oleh dental professional. Pada kebanyakan negara berkembang pelayanan kesehatan gigi telah mengaplikasikan program dental untuk mengurangi karies gigi dan penyakit gigi dengan fluoridasi, pengontrolan diet dan untuk menyediakan program pendidikan kesehatan gigi. Pada negara yang kurang berkembang, arti dari pelayanan dental yang efektif dan adekuat mungkin akan berbeda, dianggap adekuat hanya untuk menghilangkan rasa sakit dan pencabutan untuk gigi yang berlubang. Walaupun begitu, hal ini tidak akan menghalangi pendidikan kesehatan gigi baik untuk menghindari penyakit pada gigi maupun untuk meningkatkan demand. Namun, suatu usaha harus dilakukan untuk menilai kesiapan dalam suatu komunitas untuk mendapatkan pelayanan dental yang lebih baik dan menyediakan pendidikan kesehatan gigi untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Menurut Spencer yang dikutip dari penelitian Agusni need dapat dinilai dengan empat macam pendekatan yang dibedakan oleh data dari dokumen-dokumen yang dapat dipercaya. Pertama yaitu survei status dental, kedua survei need dari perawatan dental, ketiga analisis catatan dari pelayanan dan perawatan, yang terakhir penilaian dari praktisi dental atau pelaksana. Kebutuhan perawatan terhadap seseorang ditentukan oleh serangan dari penyakit gigi dan oleh jumlah perawatan Universitas Sumatera Utara yang diterima. Perawatan ortodonti biasanya melibatkan pemakaian pesawat yang fixed atau removeable, ataupun kombinasi dari keduanya. Perawatan ini memerlukan komitmen dan kooperasi dari pasien dan orang tua untuk mendapatkan perawatan yang berhasil. Demand untuk perawatan ortodonti dapat meningkat dari segi keperluan pasien atau dari hasil penilaian dokter terhadap kondisi pasien. Apa yang dokter nilai sebagai kebutuhan pasien disebut sebagai need yang normatif. Need dalam pelayanan sering disalahartikan dengan demand untuk perawatan. Demand dapat bervariasi di berbagai daerah pada suatu negara dan juga berbeda dalam tingkat sosio-ekonomi yang kontras dan juga berbeda dalam periode tertentu. Ini berarti demand akan berubah dari waktu ke waktu dan akan berbeda antara negara berkembang dan negara sedang dalam perkembangan. Demand juga dapat dipengaruhi oleh faktor sosial seperti pendidikan dan ekonomi. Menurut British Dental Association yang dikutip dari penelitian Agusni tujuan dari perawatan ortodonti adalah untuk meningkatkan fungsi dengan memperbaiki ketidakteraturan dan untuk menciptakan tidak hanya pertahanan yang kuat tetapi juga untuk meningkatkan penampilan, dimana hal ini nantinya akan berkontribusi terhadap mental dan fisik seseorang. Dental dan penampilan wajah merupakan faktor yang besar dalam persepsi terhadap need untuk perawatan ortodonti. Brook dan Shaw yang dikutip dari penelitian Agusni setelah melakukan penelitian terhadap faktor kesehatan yang mempengaruhi keuntungan terhadap perawatan ortodonti, menyadari bahwa estetik merupakan komponen yang penting Universitas Sumatera Utara dalam need, baik need yang normatif maupun yang dirasakan melalui IOTN Index of Orthodontic Treatment Need. Persepsi terhadap ortodonti treatment need sangat subjektif dan bervariasi antara tiga kelompok yaitu kelompok publik, kelompok dokter gigi umum, dan kelompok ortodontis. Ortodontis sebagai spesialis dalam merapikan susunan gigi serta memperbaiki maloklusi memiliki pendekatan yang kritis terhadap maloklusi dibandingkan dengan dua kelompok lainnya. Prahl-Andersen et al, Albino et al serta beberapa ortodontis lainnya yang dikutip dari penelitian Agusni melaporkan bahwa motivasi yang paling besar penyebab pasien mencari perawatan ortodonti adalah alasan kosmetik dibandingkan dengan adanya gangguan fungsi secara signifikan.

2.6 Perkembangan anak remaja