Jenis Penelitian Populasi Penelitian Sampel Penelitian Variabel Penelitian Definisi Operasional

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian adalah penelitian Survei deskriptif yaitu pemeriksaan yang teliti dan menggambarkan situasi untuk mendapatkan informasi yang tepat, biasanya merupakan suatu studi pada suatu daerah sehubungan dengan kondisi tertentu atau prevalensi.

3.2 Populasi Penelitian

Populasi pada penelitian ini adalah semua siswa SMU Negeri 1 Binjai yang terletak di Kota Binjai Sumatera Utara. Berjumlah sebanyak 612 orang.

3.3 Sampel Penelitian

Sampel adalah siswa kelas 1, 2 dan 3 SMU Negeri 1 Binjai. Besar sampel diperoleh dengan menggunakan rumus n = 612 1 + 612 x 0,05 2 n = 201.98~202 dari rumus diatas didapatkan sampel minimum sebanyak 202 orang. Sampel ditentukan secara purposive, dengan memilih kelas berdasarkan izin dari pihak n = N 1 + N.d 2 Universitas Sumatera Utara sekolah yaitu kelas 1A-B, 2A-B, 3IPA A dan 3IPS A. Untuk kelas 1A, 2A dan 3IPA A, sampel dipilih bedasarkan absensi dari atas ke bawah sebanyak 35 siswa, untuk kelas 1B, 2B dan 3IPS A, sampel dipilih dari bawah ke atas sebanyak 35 siswa. 1. SMU kelas 1 kelas 1A dan kelas 1B sebanyak 70 siswa 2. SMU kelas 2 kelas 2A dan kelas 2B sebanyak 70 siswa 3. SMU kelas 3 kelas IPA A dan kelas IPS A sebanyak 70 siswa Sehingga diperoleh sampel sebanyak 210 orang.

3.4 Variabel Penelitian

Pada penelitian ini, variabel yang digunakan yaitu : 1. Karakteristik Responden a. Tingkat penghasilan orang tua tiap bulan b. Tingkat pendidikan akhir ibuwali 2. Perceived need terhadap perawatan maloklusi 3. Akibat dari maloklusi 4. Potencial demand terhadap perawatan maloklusi 5. Evaluated need terhadap perawatan maloklusi

3.5 Definisi Operasional

a. Karakteristik responden terdiri dari : 1. Tingkat pendidikan akhir ibuwali : i. SDSLTP Tidak sekolah ii. SMAD1D2 iii. Sarjana Universitas Sumatera Utara 2. Tingkat penghasilan orang tua tiap bulan ekonomi : i. Rp 1000.000 ii. Rp 1000.000 – 3000.000 iii. Rp 3000.001 – 5000.000 iv. Rp 5000.001 – 7000.000 v. Rp 7000.000 b. Perceived need adalah kebutuhan terhadap perawatan maloklusi berdasarkan persepsi individu, Perceived need diukur dengan memberikan kuesioner. c. Akibat dari Maloklusi yang dirasakan adalah : 1. Pengunyahan : makanan tersangkut di gigi, pengunyahan pada satu sisi, rahang terasa sakit saat mengunyah, dll. 2. Bicara : kesulitan dalam mengucapkan huruf, pengucapan tidak jelas, dll. 3. Estetik : sulit bergaul, mudah tersinggung, malas keluar rumah, dll. Akibat dari maloklusi diukur dengan menggunakan kuesioner. d. Potencial demand adalah pasien yang telah mendapat perawatan maloklusi, Potencial demand diukur dengan menggunakan kuesioner. e. Evaluated need adalah kebutuhan terhadap perawatan maloklusi yang ditentukan melalui pemeriksaan dokter gigi. Evaluated need diukur dengan menggunakan estetik komponen yang telah dimodifikasi dari IOTN. Keuntungan menggunakan indeks ini adalah lebih memudahkan peneliti, mempercepat, dan tidak menyusahkan responden dalam pemeriksaan evaluated need. Universitas Sumatera Utara Grade 3 Grade 5 Grade 4 Ada pengaruh terhadap estetis a. Diastema + b. Protrusi - c. Intrusiekstrusi - d. Deep bite2mm + e. Cross bite - f. Crowded - g. Open bite + Grade 3 Ada pengaruh terhadap estetis a. Diastema - b. Protrusi - c. Intrusiekstrusi + d. Deep bite2mm - e. Cross bite - f. Crowded - g. Open bite + Grade 2 Ada pengaruh terhadap estetis a. Diastema - b. Protrusi - c. Intrusiekstrusi - d. Deep bite2mm + e. Cross bite - f. Crowded - g. Open bite + Grade 1 Normal dengan deep bite 2-3 mm a. Diastema - b. Protrusi - c. Intrusiekstrusi - d. Deep bite 2-3mm + e. Cross bite - f. Crowded - g. Open bite - d d g g g c g a d Gambar 2. Estetik komponen modifikasi dari IOTN grade 1 2 Gambar 3. Estetik komponen modifikasi dari IOTN grade 3 4 Universitas Sumatera Utara Grade 6 Pengaruh terhadap estetik dan pengunyahan a. Diastema - b. Protrusi - c. Intrusiekstrusi + d. Deep bite2mm + e. Cross bite - f. Crowded - g. Open bite + Grade 5 Pengaruh terhadap estetik, pengunyahan dan bicara a. Diastema + b. Protrusi + c. Intrusiekstrusi - d. Deep bite2mm + e. Cross bite - f. Crowded - g. Open bite - Grade 8 Pengaruh terhadap estetik,dan pengunyahan a. Diastema - b. Protrusi + c. Intrusiekstrusi + d. Deep bite2mm - e. Cross bite - f. Crowded + g. Open bite + Grade 7 Pengaruh terhadap estetik, pengunyahan a. Diastema - b. Protrusi + c. Intrusiekstrusi + d. Deep bite2mm + e. Cross bite - f. Crowded - g. Open bite - a a d b c g d d b c f b c f g c Gambar 4. Estetik komponen modifikasi dari IOTN grade 5 6 Gambar 5. Estetik komponen modifikasi dari IOTN grade 7 8 Universitas Sumatera Utara Pembagian Grade : 1. Grade 1 – 4 = tidak dibutuhkan perawatan 2. Grade 5 – 7 = membutuhkan perawatan 3. Grade 8 – 10 = sangat membutuhkan perawatan

3.6 Waktu dan Lokasi Penelitian