Perkembangan anak remaja TINJAUAN PUSTAKA

dalam need, baik need yang normatif maupun yang dirasakan melalui IOTN Index of Orthodontic Treatment Need. Persepsi terhadap ortodonti treatment need sangat subjektif dan bervariasi antara tiga kelompok yaitu kelompok publik, kelompok dokter gigi umum, dan kelompok ortodontis. Ortodontis sebagai spesialis dalam merapikan susunan gigi serta memperbaiki maloklusi memiliki pendekatan yang kritis terhadap maloklusi dibandingkan dengan dua kelompok lainnya. Prahl-Andersen et al, Albino et al serta beberapa ortodontis lainnya yang dikutip dari penelitian Agusni melaporkan bahwa motivasi yang paling besar penyebab pasien mencari perawatan ortodonti adalah alasan kosmetik dibandingkan dengan adanya gangguan fungsi secara signifikan.

2.6 Perkembangan anak remaja

Menurut Hurlock masa remaja dibagi menjadi dua bagian yaitu awal masa remaja dan akhir masa remaja. Awal masa remaja berlangsung kira-kira dari 13 tahun hingga 16 tahun, dan akhir masa remaja bermula dari usia 16 tahun atau 17 tahun hingga usia 18 tahun, yaitu usia matang secara hukum. WHO menetapkan batas usia 10-20 tahun sebagai batasan usia remaja diamana usia 10-14 tahun sebagai remaja awal dan usia 15-20 tahun sebagai remaja akhir. Menurut Departemen Kesehatan masa remaja di Indonesia dibagi menjadi 2 kelompok usia yaitu remaja awal 13-15 tahun dan usia remaja akhir 16-18 tahun. 8 Perkembangan remaja memang suatu fenomena yang penting untuk kita bahas, berikut beberapa klasifikasi perkembangan remaja: 20 Universitas Sumatera Utara a Perkembangan Fisik Perubahan dramatis dalam bentuk dan ciri-ciri fisik berhubungan erat dengan mulainya pubertas. Aktivitas kelenjar pituitari pada saat ini berakibat dalam sekresi hormon yang meningkat, dengan efek fisiologis yang tersebar luas. Hormon pertumbuhan memproduksi dorongan pertumbuhan yang cepat, yang membawa tubuh mendekati tinggi dan berat dewasanya dalam sekitar dua tahun. Dorongan pertumbuhan terjadi lebih awal pada pria daripada wanita, juga menandakan bahwa wanita lebih dahulu matang secara seksual daripada pria. Pencapaian kematangan seksual pada gadis remaja ditandai oleh kehadiran menstruasi dan pada pria ditandai oleh produksi semen. Hormon-hormon utama yang mengatur perubahan ini adalah androgen pada pria dan estrogen pada wanita, zat-zat yang juga dihubungkan dengan penampilan ciri-ciri seksual sekunder: rambut wajah, tubuh, dan kelamin dan suara yang mendalam pada pria; rambut tubuh dan kelamin, pembesaran payudara, dan pinggul lebih lebar pada wanita. Perubahan fisik dapat berhubungan dengan penyesuaian psikologis, beberapa studi menganjurkan bahwa individu yang menjadi dewasa di usia dini lebih baik dalam menyesuaikan diri daripada rekan-rekan mereka yang menjadi dewasa lebih lambat. b Perkembangan Kognitif Intelektual Tidak ada perubahan dramatis dalam fungsi intelektual selama masa remaja. Kemampuan untuk mengerti masalah-masalah kompleks berkembang secara bertahap. Psikolog Perancis Jean Piaget menentukan bahwa masa remaja adalah awal tahap pikiran formal operasional, yang mungkin dapat dicirikan sebagai pemikiran yang melibatkan logika pengurangandeduksi. Piaget beranggapan bahwa tahap ini Universitas Sumatera Utara terjadi di antara semua orang tanpa memandang pendidikan dan pengalaman terkait mereka. Namun bukti riset tidak mendukung hipotesis ini; bukti itu menunjukkan bahwa kemampuan remaja untuk menyelesaikan masalah kompleks adalah fungsi dari proses belajar dan pendidikan yang terkumpul. Remaja mengembangkan kemampuan menyelesaikan masalah melalui tindakan logis. Remaja dapat berpikir abstrak dan menghadapi masalah hipotetik secara efektif. c Perkembangan Emosional Psikolog Amerika G Stanley Hall mengatakan bahwa masa remaja adalah masa stres emosional, yang timbul dari perubahan fisik yang cepat dan luas yang terjadi sewaktu pubertas. Psikolog Amerika kelahiran Jerman Erik Erikson memandang perkembangan emosional sebagai proses psikososial yang terjadi seumur hidup. Pencarian identitas diri merupakan tugas utama perkembangan psikososial remaja. Remaja harus membentuk hubungan sebaya yang dekat atau tetap terisolasi secara sosial. Remaja bekerja mandiri secara emosional dari orang tua, sambil mempertahankan ikatan keluarga. Masa remaja merupakan tahap penting dalam kurun kehidupan manusia karena merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Pada masa ini perubahan fisik, mental dan psikososial yang cepat berdampak pada berbagai aspek kehidupannya. Pada masa ini mereka lebih mementingkan daya tarik fisik dalam proses sosialisasi. Kecantikan atau kesempurnaan fisik sangat didambakan oleh setiap remaja. Remaja dapat merasa tidak puas terhadap penampilan wajahnya yang tidak hanya menyebabkan mereka merasa tertekan tapi juga akan menurunkan fungsinya dalam kehidupan sosial, keluarga, pekerjaan dan bahkan bisa Universitas Sumatera Utara menurunkan aktifitas belajar. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya krisis ketidakpercayaan diri mereka. 18

2.7 Indeks Maloklusi