Gambaran Klinis Terbanyak Pada Penderita Kanker Payudara Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2007 - 2009

(1)

GAMBARAN KLINIS TERBANYAK PADA PENDERITA KANKER PAYUDARA DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2007-2009

Oleh :

ATIRA ANNISA LUBIS 070100368

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2010


(2)

GAMBARAN KLINIS TERBANYAK PADA PENDERITA KANKER PAYUDARA DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2007-2009

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Kelulusan Sarjana Kedokteran

Oleh :

ATIRA ANNISA LUBIS 070100368

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2010


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

GAMBARAN KLINIS TERBANYAK PADA PENDERITA KANKER PAYUDARA DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

TAHUN 2007 - 2009

Nama : Atira Annisa Lubis NIM : 070100368

Pembimbing

( dr. Asrul, Sp.B KBD) NIP. 196607051997011001

Penguji I

(dr. Dedi Ardinata, M.Kes) NIP. 195508071985032001

Penguji II

(Dr. Yahwardiah Siregar, Ph.D) NIP. 195508071985032001

Medan, 30 November 2010 Dekan

Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

(Prof. dr. Gontar Alamsyah Siregar, Sp.PD-KGEH) NIP. 19540220 198011 1 001


(4)

ABSTRAK

Latar Belakang : Kanker payudara adalah tumor ganas yang berasal dari kelenjar payudara. Termasuk saluran kelenjar air susu dan jaringan penunjang yang tumbuh infiltratif, destruktif, serta dapat bermetastase.

Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran klinis terbanyak pada penderita kanker payudara di RSUP. H. Adam Malik Medan dari tahun 2007-2009.

Metode : Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif yang bersifat retrospektif dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2009. Sampel adalah seluruh wanita yang menderita kanker payudara di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Medan periode Januari 2007 – April 2009 yang tercatat pada berkas rekam medis.

Hasil : Dari hasil penelitian 65 sampel kanker payudara, terbanyak terdapat pada usia diatas 45 tahun, sebanyak 29 orang (44.6%), diikuti oleh kelompok umur 35-44 tahun sebanyak 23 orang (35.4%), dan kelompok umur 25-34 tahun sebanyak 13 orang (20.0%). Dan terdapat tipe kanker payudara terbanyak adalah Breast malignant sebanyak 29 orang (44.6%), diikuti tipe Limfoma dan Phyloides yang masing memilki jumlah sebanyak 18 orang (27.7%). Kemudian gambaran klinis terbanyak pada kanker payudara adalah skin ulcer sebanyak 12 orang.

Kesimpulan dan Saran : Pada penelitian ini, gambaran klinis terbanyak pada penderita kanker payudara adalah skin ulcer berjumlah 12 orang. Didapatkan penderita datang sudah dalam keadaan stadium lanjut. Diharapkan bagi tenaga kesehatan, serta instansi-instansi terkait dapat memberikan konseling kesehatan payudara, khususnya periksa payudara sendiri (SADARI) untuk mendeteksi dini penyakit kanker payudara sebagai upaya peningkatan kesehatan.


(5)

ABSTRACT

Background : Breast cancer is a malignant tumor that mutated from the breast gland. Including the mammae glands channels and supporting tissues that growing infiltrative, destructive, and can be metastatic.

Object : This study aims to determine the most clinical symptoms in patients with breast cancer at the General Hospital Center for Haji Adam Malik Medan from the year 2007-2009.

Method : The method used in this research is descriptive method that is retrospective from 2007 until 2009. Samples is all female who develop breast cancer at the General Hospital Center for Haji Adam Malik period January 2007 - April 2009 which was recorded in the medical record file.

Results : From the study with 65 samples of breast cancer, most contained at the age over 45 years, as many as 29 persons (44.6%), followed by the 35-44 years age group as many as 23 persons (35.4%), and the age group of 25-34 years with 13 persons (20.0%). And there are from histopathological examination of breast cancer is the most malignant breast as 29 persons (44.6%), followed by Lymphoma and Phyloides which each have the number as many as 18 persons (27.7%). And the highest clinical symptoms of breast cancer is skin ulcer with 12 persons.

Conclusion and Recommendation : In this study, the largest clinical symptoms in patients with breast cancer are as many as 12 persons with skin ulcer.It was found patient come already in a state of advanced stage. Desirable for health workers, as well as related government agencies to provide counseling, breast health, especially breast self check (SADARI) to detect early breast cancer as a health improvement efforts.


(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt karena atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul “Gambaran Klinis Terbanyak Penderita Kanker Payudara Di RSUP H. Adam Malik Medan Pada Tahun 2007-2009.”

Proses penulisan Karya Tulis Ilmiah ini tidak terlepas dari bimbingan, bantuan, dukungan dan doa dari berbagai pihak, dalam kehormatan ini ucapan terima kasih yang tidak terhingga saya sampaikan kepada:

1. Prof. dr. Gontar A. Siregar, Sp.PD-KGEH, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

2. dr. Asrul Sp.B KBD selaku pembimbing Karya Tulis Ilmiah ini yang selalu memberikan waktu untuk membimbing dan memberikan saran kepada penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

3. Bapak dr. Dedi Ardinata Mkes dan Ibu Dr. Yawardiah, Ph.D selaku dosen penguji laporan karya tulis ilmiah penulis yang telah memberikan kritik dan saran demi kesempurnaan laporan karya tulis ilmiah penulis. 4. Seluruh staf pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

yang telah memberikan pengajaran kepada penulis selama mengikuti pendidikan

5. Yang Teristimewa buat ayahanda dr. Rusman Lubis Sp.B dan Ibunda dr. Andriati yang selalu memberi kasih sayang, semangat dan motivasi kepada penulis. Kepada adik-adikku Namira Amanda Lubis dan Andaru Maulana Lubis terimakasih atas dukungan dan perhatian nya.

6. Terima kasih khususnya kepada Hasnil Mubarak yang selalu memberikan dukungan dan semangat dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

7. Dan teman-teman tersayang di FK USU seperti Ismafitria Idris, Mirhansyah Perdana, Catur Prianwari dan teman-teman satu bimbingan Fuji Khairunnisa, Denny Hadi, Roy Amsalta, terimakasih atas kerjasamanya. Dan seluruh teman-teman yang tidak bisa saya sebutkan


(7)

satu persatu yang telah membantu untuk menyumbangkan tenaga, ide, dan pikiran dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

Akhirnya kepada semua pihak yang telah membantu penulisan karya tulis ilmiah ini, penulis mengucapkan terima kasih. Dan semoga Allah selalu membalas budi baik semua pihak.

Medan, November 2010 Penulis


(8)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PENGESAHAN ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1.Latar Belakang ... 1

1.2.Rumusan Masalah ... 2

1.3.Tujuan Penelitian ... 2

1.4.Manfaat Penelitian ... 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 4

2.1. Definisi Kanker Payudara ... 4

2.2. Etiologi Kanker Payudara ... 4

2.3. Faktor Resiko Kanker Payudara ... 5

2.4. Anatomi Payudara Normal ... 6

2.5. Epidemiologi ... 8

2.6. Gejala Klinis Kanker Payudara ... 8

2.7. Stadium Kanker Payudara ... 9

2.8. Diagnosis Kanker Payudara ... 11

2.9. Penatalaksanaan Kanker Payudara ... 14


(9)

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL ... 16

3.1. Kerangka Konsep Penelitian ... 16

3.2. Variabel dan Definisi Operasional ... 16

3.2. Aspek Pengukuran ... 17

BAB 4 METODE PENELITIAN ... 18

4.1. Rancangan Penelitian ... 18

4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 18

4.3. Populasi dan Sampel Penelitian ... 18

4.4. Metode Pengambilan Data ... 18

4.5. Metode Analisis Data ... 18

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 19

5.1. Hasil Penelitian ... 19

5.2. Pembahasan ... 21

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ... 23

6.1. Kesimpulan ... 23

6.2.Saran ... 23

DAFTAR PUSTAKA ... 25 LAMPIRAN


(10)

DAFTAR TABEL

No. Judul Halaman

5.1. Distribusi Sampel Berdasarkan Umur Pada Penderita Kanker Payudara….. 20 5.2. Distribusi Sampel Berdasarkan Tipe Kanker Payudara ... 20 5.3. Distribusi Sampel Berdasarkan Gambaran Klinis Kanker Payudara ... 21


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Daftar Riwayat Hidup

Rancangan Lembar Penelitian Survey Awal

Surat Izin Penelitian Ethical Clearence Data Induk


(12)

ABSTRAK

Latar Belakang : Kanker payudara adalah tumor ganas yang berasal dari kelenjar payudara. Termasuk saluran kelenjar air susu dan jaringan penunjang yang tumbuh infiltratif, destruktif, serta dapat bermetastase.

Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran klinis terbanyak pada penderita kanker payudara di RSUP. H. Adam Malik Medan dari tahun 2007-2009.

Metode : Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif yang bersifat retrospektif dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2009. Sampel adalah seluruh wanita yang menderita kanker payudara di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Medan periode Januari 2007 – April 2009 yang tercatat pada berkas rekam medis.

Hasil : Dari hasil penelitian 65 sampel kanker payudara, terbanyak terdapat pada usia diatas 45 tahun, sebanyak 29 orang (44.6%), diikuti oleh kelompok umur 35-44 tahun sebanyak 23 orang (35.4%), dan kelompok umur 25-34 tahun sebanyak 13 orang (20.0%). Dan terdapat tipe kanker payudara terbanyak adalah Breast malignant sebanyak 29 orang (44.6%), diikuti tipe Limfoma dan Phyloides yang masing memilki jumlah sebanyak 18 orang (27.7%). Kemudian gambaran klinis terbanyak pada kanker payudara adalah skin ulcer sebanyak 12 orang.

Kesimpulan dan Saran : Pada penelitian ini, gambaran klinis terbanyak pada penderita kanker payudara adalah skin ulcer berjumlah 12 orang. Didapatkan penderita datang sudah dalam keadaan stadium lanjut. Diharapkan bagi tenaga kesehatan, serta instansi-instansi terkait dapat memberikan konseling kesehatan payudara, khususnya periksa payudara sendiri (SADARI) untuk mendeteksi dini penyakit kanker payudara sebagai upaya peningkatan kesehatan.


(13)

ABSTRACT

Background : Breast cancer is a malignant tumor that mutated from the breast gland. Including the mammae glands channels and supporting tissues that growing infiltrative, destructive, and can be metastatic.

Object : This study aims to determine the most clinical symptoms in patients with breast cancer at the General Hospital Center for Haji Adam Malik Medan from the year 2007-2009.

Method : The method used in this research is descriptive method that is retrospective from 2007 until 2009. Samples is all female who develop breast cancer at the General Hospital Center for Haji Adam Malik period January 2007 - April 2009 which was recorded in the medical record file.

Results : From the study with 65 samples of breast cancer, most contained at the age over 45 years, as many as 29 persons (44.6%), followed by the 35-44 years age group as many as 23 persons (35.4%), and the age group of 25-34 years with 13 persons (20.0%). And there are from histopathological examination of breast cancer is the most malignant breast as 29 persons (44.6%), followed by Lymphoma and Phyloides which each have the number as many as 18 persons (27.7%). And the highest clinical symptoms of breast cancer is skin ulcer with 12 persons.

Conclusion and Recommendation : In this study, the largest clinical symptoms in patients with breast cancer are as many as 12 persons with skin ulcer.It was found patient come already in a state of advanced stage. Desirable for health workers, as well as related government agencies to provide counseling, breast health, especially breast self check (SADARI) to detect early breast cancer as a health improvement efforts.


(14)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

Kanker payudara adalah tumor ganas yang berasal dari kelenjar payudara. Termasuk saluran kelenjar air susu dan jaringan penunjangnya yang tumbuh infiltratif, destruktif, serta dapat bermetastase (Suryana, 2008).

Kanker payudara merupakan penyebab kematian paling umum pada perempuan antara usia 35 dan 55. Pada penelitian di Inggris, kanker payudara terjadi lebih dari 30.000 kasus setiap tahun dan 24.000 orang perempuan meninggal. Kanker payudara sangat jarang terjadi sebelum usia 25 (Churchill, 1990).

Kanker ini lebih sering diderita oleh wanita pada rentang umur 40-49 tahun, kanker payudara termuda pada umur 20-29 tahun, dan yang tertua pada umur 80-89 tahun. Kanker payudara pada tahap dini biasanya tidak menimbulkan keluhan, penderita merasa sehat tidak merasakan nyeri dan tidak terganggu aktivitasnya (Prawesty, 2010).

Insidens kanker payudara pada dekade ini memperlihatkan kecenderungan meningkat. Hal ini diperkirakan disebabkan semakin baiknya edukasi dan teknologi yang mempunyai dampak luas dalam penemuan penyakit,semakin tingginya keadaan status sosial ekonomi yang mempunyai dampak pula terhadap perubahan pola hidup. Di AS tahun 1992 insidens kanker payudara 92 kasus/100.000 penduduk wanita dengan mortalitasnya 27/100.000 yaitu ± 18% dari angka kematian pada wanita (Ramli, 1994).

Berdasarkan data Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) tahun 2007 di indonesia, kejadian kanker payudara sebanyak 8.227 kasus atau 16,85 % dan kanker leher rahim 5.786 kasus atau 11,78 %. Menurut Tjandra (2010) angka kejadian kanker payudara cenderung menurun. Tahun 2006, kejadian kanker payudara sebanyak 8.327 kasus atau 19,64 % dari seluruh kejadian kanker.

Kanker payudara adalah salah satu kanker paling umum di Amerika Serikat lebih dari 160,000 wanita mengalami kanker ini setiap tahun, dan 40.000


(15)

perempuan meninggal setiap tahun karena keganasan ini. Kira-kira 1 dari 9 wanita di Amerika Serikat akan menderita kanker payudara, walaupun 1% kasus terjadi pada pria. Resiko meningkat dengan usia, dan meningkat pesat saat menopause (Weiss, 1995).

Kanker payudara tergolong pada keganasan yang dapat di diagnosis secara dini. Usaha untuk ini adalah melakukan SADARI (Periksa Payudara Sendiri). Ternyata dari penelitian bahwa lebih kurang 85% adanya tumor payudara, diketahui oleh penderita lebih dahulu. Dengan demikian sangat besar artinya jika SADARI ini lebih dilakukan terhadap kaum wanita terutama yang berusia diatas 30 tahun, diharapkan akan lebih banyak kasus dapat di jaring dalam stadium lebih dini. Prognosis kanker payudara ditentukan oleh stadiumnya. Semakin dini semakin baik prognosisnya (Ramli, 1994).

1.2. Rumusan Masalah

Pada penelitian ini rumusan masalah yang didapatkan yaitu: “Bagaimanakah gambaran klinis penderita kanker payudara di RS H. Adam Malik Medan pada Tahun 2007-2009?”

1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum

Pada penelitian ini dapat mengetahui karakteristik penderita kanker payudara di RSUP H. Adam Malik Medan Pada Tahun 2007-2009.

1.3.1. Tujuan Khusus

Yang menjadi tujuan khusus pada penelitian ini :

1. Mengetahui gambaran klinis terbanyak kanker payudara di RSUP H. Adam Malik Medan Pada Tahun 2007-2009.

2. Mengetahui jumlah penderita kanker payudara di RSUP H. Adam Malik Medan Pada Tahun 2007-2009 berdasarkan umur.


(16)

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk:

1. Dapat digunakan sebagai bahan informasi dan masukan bagi mahasiswa untuk melakukan penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan penelitian yang telah dilakukan penulis.

2. Bagi peneliti dapat memberikan pengalaman di bidang penelitian serta informasi yang sangat berguna untuk peneliti lainnya dan dapat dijadikan bahan acuan bagi penelitian-penelitian berikutnya.

3. Bagi Dinas Kesehatan Kota Medan dan tenaga kesehatan, penelitian ini bermanfaat sebagai bahan evaluasi program dan upaya peningkatan pelayanan kesehatan.

4. Bagi masyarakat, penelitian ini bermanfaat dalam menyediakan berbagai informasi tentang kanker payudara.


(17)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Kanker Payudara

Kanker payudara adalah neoplasma ganas, suatu pertumbuhan jaringan payudara abnormal yang tidak memandang jaringan sekitarnya, tumbuh infiltratif dan destruktif, serta dapat bermetastase. Tumor ini tumbuh progresif, dan relatif cepat membesar. Pada stadium awal tidak terdapat keluhan sama sekali, hanya berupa fibroadenoma atau fibrokistik yang kecil saja, bentuk tidak teratur, batas tidak tegas, permukaan tidak rata, dan konsistensi padat dan keras (Ramli,1994).

2.2. Etiologi Kanker Payudara

Faktor etiologinya sampai saat ini belum di ketahui pasti,namun dapat dicatat pula bahwa penyebab itu sangat mungkin multifaktorial yang saling mempengaruhi satu sama lain, antara lain:

1. Konstitusi genetika Ini berdasarkan:

a. Adanya kecenderungan pada keluarga tertentu lebih banyak kanker payudara daripada keluarga lain.

b. adanya distribusi predileksi antar bangsa suku bangsa. c. pada kembar monozygote terdapat kanker sama.

d. terdapat persamaan lateralitas kanker payudara dekat dari penderita kanker payudara.

e. seorang dengan klinefelter akan mendapat kemungkinan 66 kali pria normal.

2. Pengaruh hormone Ini berdasarkan:

a. kanker payudara umumnya pada wanita,pada laki-laki kemungkinan ini sangat rendah.


(18)

c. ternyata pengobatan hormonal banyak yang memberikan hasil pada kanker payudara lanjut.

3. Virogen

Terbukti pada penelitian kera,pada manusia belum terbukti. 4. Makanan

Terutama makanan yang banyak mengandung lemak. Karsinogen:terdapat lebih dari 2000 karsinogen dalam lingkungan hidup kita.

5. Radiasi daerah dada.

Ini sudah lama di ketahui, karena radiasi dapat menyebabkan mutagen (Ramli, 1994).

2.3. Faktor Resiko Kanker Payudara

Tidak seperti kanker leher rahim yang dapat diketahui etiologi dan perjalanan penyakitnya secara jelas, penyakit kanker payudara belum dapat dijelaskan. Akan tetapi, banyak penelitian yang menunjukkan adanya beberapa faktor yang berhubungan dengan peningkatan resiko atau kemungkinan untuk terjadinya kanker payudara. Faktor resiko yang utama berhubungan dengan keadaan hormonal (estrogen dominan) dan genetik. Menurut Rasjidi (2009) penyebab terjadinya keadaan estrogen dominan karena berdasarkan beberapa faktor resiko di bawah ini dan dapat di golongkan :

Faktor yang berhubungan dengan diet :

Faktor resiko yang dapat di bagi dua, yaitu faktor yang memperberat terjadinya kanker dan yang mengurangi terjadinya kanker. Beberapa faktor yang memperberat seperti :

• Peningkatan berat badan yang bermakna pada saatnya pasca menopause

• Diet ala barat yang tinggi lemak.

• Minuman beralkohol.

Faktor resiko yang mempunyai dampak positif seperti :

• Peningkatan konsumsi serat

• Peningkatan konsumsi buah dan sayur. Hormon dan faktor reproduksi


(19)

• Menarche atau menstruasi pertama pada usia relative muda (kurang dari 12 tahun)

• Menopause atau mati haid pada usia relative lebih tua (lebih dari 50 tahun)

• Nulipara/belum pernah melahirkan

• Infertilitas

• Melahirkan anak pertama pada usia relative lebih tua (lebih dari 35 tahun)

• Pemakaian kontrasepsi oral (pil KB) dalam waktu lama (lebih kurang 7 tahun)

• Tidak menyusui.

2.4. Anatomi Payudara Normal

Untuk dapat mengenal perjalanan penyakit kanker payudara dengan baik dan memahami dasar-dasar tindakan pengobatan pada kanker payudara maka sangat penting mengetahui anatomi payudara itu sendiri. Menurut Ramli (1994), payudara terletak pada hemitoraks kanan dan kiri dengan batas-batas sebagai berikut:

1. Batas-batas payudara yang tampak dari luar: - superior: iga II atau III

- inferior: iga VI atau VII - medial: pinggir sternum - lateral: garis aksilaris anterior

2. Batas-batas payudara yang sesungguhnya: - superior: hampir sampai ke klavikula - medial: garis tengah

- lateral: muskulus latissimus dorsi

2.4.1. Struktur Payudara

Payudara terdiri dari berbagai struktur: - parenkhim epitelial

- lemak, pembuluh darah, saraf, dan saluran getah bening - otot dan fascia


(20)

Parenkim epitelial dibentuk oleh kurang lebih 15-20 lobus yang masing-masing mempunyai saluran tersendiri untuk mengalirkan produknya, dan muara putting susu. Lobulus-lobulus ini merupakan struktur dasar dari kelenjar payudara (Ramli,1994).

2.4.2. Vaskularisasi Payudara

Menurut Ramli (1994), vaskularisasi payudara terdiri dari:

1. Arteri

Payudara mendapat perdarahan dari:

a. Cabang-cabang ferforantes arteri mammaria interna. Cabang-cabang I,II,III, dan IV dari arteri mammaria interna menembus dinding dada dekat pinggir sternum pada interkostal yang sesuai,menembus muskulus pektoralis mayor dan memberi perdarahan tepi medial glandula mamma. b. Rami pektoralis arteri thorako-akromialis. Arteri ini berjalan turun di

antara muskulus pektoralis mayor. Pembuluh ini merupakan pembuluh utama muskulus pektoralis mayor. Setelah menembus muskulus pektoralis mayor,arteri ini akan mendarahi glandula mamma bagian dalam (deep surface).

c. Arteri thorakalis lateralis (arteri mammaria eksterna). Pembuluh darah ini jalan turun menyusuri tepi lateral muskulus pektoralis mayor untuk mendarahi bagian lateral payudara.

d. Arteri thorako-dorsalis. Pembulus darah ini merupakan cabang dari arteri subskapularis. Arteri ini mendarahi muskulus latissimus dorsi dan muskulus serratus magnus. Walaupun arteri ini tidak memberikan pendarahan pada glandula mamma,tetapi sangat penting artinya. Karena pada tindakan radikal matektomi,perdarahan yang terjadi akibat putusnya arteri ini sulit di control,sehingga daerah ini di namakan “the bloody angle”.


(21)

2. Vena

Pada daerah payudara terdapat 3 vena, yaitu:

a. Cabang-cabang perforantes vena mammaria interna.

Vena ini merupakan vena terbesar yang mengalirkan darah dari payudara. Vena ini bermuara pada vena mammaria interna yang kemudian bermuara pada vena innominata.

b. Cabang-cabang vena aksilaris yang terdiri dari vena thorako-akromialis, vena thorako-lateralis dan vena thorako-dorsalis.

c. Vena-vena kecil yang bermuara pada vena interkostalis.

Vena interkostalis bermuara pada vena vertebralis, kemudian bermuara pada vena azygos (melalui vena-vena ini metastase dapat terjadi di paru).

2.5. Epidemiologi

Kanker payudara adalah salah satu kanker paling umum di Amerika Serikat lebih dari 160,000 wanita mengalami kanker ini setiap tahun, dan 40.000 perempuan meninggal setiap tahun karena keganasan ini. Kira-kira 1 dari 9 wanita di Amerika Serikat akan menderita kanker payudara, walaupun 1% kasus terjadi pada pria. Risiko meningkat dengan usia, dan meningkat pesat saat menopouse. risiko besar. Terjadi pada wanita usia 60 tahun ke atas, dan memiliki kesempatan 3-4% menderita kanker payudara selama 1 dekade kehidupan mereka (Weiss, 1995).

Kanker payudara adalah penyakit dominan peradaban Barat. Ini adalah kanker paling umum pada wanita dan penyebab kematian paling umum pada perempuan antara usia 35 dan 55. Di Inggris setiap tahun, lebih 24.000 kasus baru yang didiagnosis dan 30.000 perempuan kondisi meninggal. Kanker payudara sangat jarang terjadi sebelum usia 25 (Churchill, 1990).

2.6. Gejala Klinis Kanker Payudara

Gejala kanker payudara bisa dialami oleh laki-laki maupun perempuan, tetapi kanker payudara sangat jarang pada pria dibandingkan dengan wanita. Lebih dari 1 dari 10 perempuan cenderung menderita gejala kanker payudara.


(22)

Gejala kanker payudara dapat terdeteksi ketika benjolan atau massa tumbuh cukup besar, baik dirasakan atau dilihat pada mamografi. Gejala kanker payudara sering belum terdeteksi sampai kanker itu sudah dalam tahap lanjut, dan mungkin sudah metastasis ke daerah vital tubuh.Untuk itu, penting bagi wanita memeriksakan diri secara teratur. Gambaran klinis yang dapat ditemukan menurut Churchill (1990), yaitu:

1. Benjolan pada payudara, keras atau lembut.

2. Nyeri, yang bervariasi dengan siklus haid dan independen dari siklus haid 3. Perubahan pada kulit payudara:

- Skin dimpling - Skin ulcer - Peau d'orange 4. Gangguan puting:

- Puting tertarik ke dalam

- Eksim (ruam yang melibatkan puting atau areola, atau keduanya) - Putting discharge.

2.7. Stadium Kanker Payudara

Menurut Sarwono (2008), stadium kanker payudara pada klasifikasi TNM (T artinya tumor, N artinya nodule, M artinya metastase) dibedakan menjadi:

TIS : Tumor in situ, ialah tumor sebelum invasi (tanpa ilfiltrasi), seperti intraduktal kanker yang kecil. Paget’s disease dari putting susu tanpa teraba tumornya, hanya mengeluarkan benda-benda seperti pasir.

T1 Tumor 2 cm atau kurang:

T1a tidak ada perlekatan/ilfiltrasi ke fasia pektoralis/otot pektoralis.

T1b dengan perlekatan/ilfiltrasi ke fasia pektoralis/otot pektoralis.

T2 Tumor 2 cm-5 cm:

T2a tidak ada perlekatan ke fasia pektoralis atau otot pektoralis.


(23)

T3 Tumor lebih besar dari 5 cm:

T3a tanpa perlekatan ke fasia pektoralis atau otot pektoralis.

T3b dengan perlekatan ke fasia pektoralis atau otot pektoralis.

Perlekatan sedikit ke kulit (dimpling) atau retraksi putting susu bisa saja timbul pada T1 T2 T3.

T4 Tumor dengan besarnya berapa saja tetapi dengan ilfiltrasi ke dinding toraks atau kulit.

T4a dengan fiksasi ke dinding toraks.

T4b dengan edema, ilfiltrasi atau ulserasi kulit, atau kulit yang

berbiji-biji.

N = kelenjar limfe regional.

N0 tidak teraba kelenjar limfe di ketiak homolateral.

N1 teraba di ketiak homolateral kelenjar limfe yang dapat digerakkan.

N1a kelenjar limfe yang di duga bukan anak sebar. N1b kelenjar limfe yang diduga anak sebar.

N2 kelenjar limfe ketiak homolateral, berlekatan satu sama lain (paket) atau melekat ke jaringan sekitarnya.

N3 kelenjar limfe infra-dan supraklavikular homolateral.

M = Anak sebar jauh

MO tidak ada anak sebar jauh.

M1 ada anak sebar jauh ditambah infiltrasi kulit sekitar payudara.

Tingkat T,N,M

Stadium I : T1a NO (N1a) M0


(24)

2.8. Diagnosis Kanker Payudara

Tahap klinis kanker payudara ditentukan terutama melalui pemeriksaan fisik kulit, jaringan payudara, dan kelenjar getah bening (aksilaris, supraklavicula, dan servikal). Namun, penentuan klinis metastasis kelenjar getah bening aksila memiliki akurasi hanya 33%. Mamografi, x-ray dada, dan intraoperativefindings (ukuran kanker primer, invasi dinding dada) memberikan diagnosa yang lebih tepat, dan dilakukan pengobatan yang terarah (Brunicardi, 2004).

Menurut Ramli (1994), diagnosis kanker payudara di perlukan : 1. Anamnesis yang lengkap :

- mengenai keluhan-keluhan - perjalanan penyakit

- keluhan tambahan - faktor-faktor resiko

2. Pemeriksaan fisik yang sistematis 3. Pemeriksaan penunjang

Stadium II: T0 N1b M0

T1a N1b M0 T1b N1b M0 T2a N0 (N1a) M0 T2b N0 (N1a) M0

T2a N1b M0

Stadium III: Setiap T3 dengan N apa saja, M0

T4 dengan N apa saja, M0 T dengan N2 M0 T dengan N3 M0 Stadium IV: Setiap T dengan N apa saja, M1


(25)

2.8.1 Anamnesis

Di dahului dengan pencatatan identitas penderita secara lengkap. Keluhan utama penderita dapat berupa : massa tumor di payudara, rasa sakit, cairan dari putting susu, retraksi putting susu, adanya eczema sekitar areola, keluhan kulit berupa dimpling, kemerahan, ulserasi atau adanya peau d’orange, atau keluhan berupa pembesaran di kelenjar getah bening aksila. Biasanya kanker payudara mempunyai cirri dengan batas yang irregular umumnya tanpa rasa nyeri,tumbuh progresif cepat membesar (Ramli,1994).

2.8.2. Pemeriksaan fisik

Karena organ payudara di pengaruhi oleh factor hormonal antara lain estrogen dan progesterone maka sebaiknya pemeriksaan payudara di lakukan di saat pengaruh hormonal ini seminimal mungkin, yaitu setelah mestruasi lebih kurang satu minggu dari hari pertama mestruasi. Dengan pemeriksaan fisik yang baik dan teliti, ketepatan pemeriksaan untuk kanker payudara secara klinis cukup tinggi (Ramli,1994).

Teknik pemeriksaan

Penderita di periksa dengan badan bagian atas terbuka: 1. Posisi tegak (duduk)

Penderita duduk dengan posisi tangan bebas ke samping,pemeriksa berdiri di depan dalam posisi yang lebih kurang sama tinggi. Pada inspeksi di lihat: simetri payudara kiri-kanan, kelainan papila, letak dan bentuknya, adakah retraksi puting susu, kelainan kulit, tanda-tanda radang,peau d’orange, dimpling, ulserasi, dan lain-lain.

2. Posisi berbaring

Posisi berbaring dan di usahakan agar payudara jatuh tersebar rata di atas lapangan dada,jika perlu bahu/punggung di ganjal dengan bantal kecil pada penderita yang payudara nya besar.palpasi ini di lakukan dengan mempergunakan falang distal dan falang medial jari II, III, dan IV, dan di kerjakan secara sistematismulai dari cranial setinggi iga ke-2 sampai ke distal setinggi iga ke-6, dan pemeriksaan daerah sentral subareolar dan papil.


(26)

Terakhir diadakan pemeriksaan kalau ada cairan keluar dengan menekan daerah sekitar papil.

3. Menetapkan keadaan tumornya

a. Lokasi tumor menurut kwadran di payudara atau terletak di daerah sentral (subareola dan di bawah papil). Payudara di bagi atas empat kwadran, yaitu kwadran atas, lateral bawah, medial atas dan bawah serta di tambah satu daerah sentral.

b. Ukuran tumor,konsistensi,batas-batas tumor tegas atau tidak tegas.

c. Mobilitas tumor terhadap kulit dan muskulus pektoralis atau dinding dada. 4. Memeriksa kelenjar getah bening regional aksila, yang di raba kelompok

kelenjar getah bening:

• mammaria eksterna, di bagian anterior dan di bawah tepi muskulus pektoralis aksila

• subskapularis di posterior aksila

• sentral di bagian aksila

• apikal di ujung atas fossa aksila

Pada perabaan di tentukan besar, konsistensi, jumlah, apakah berfiksasi atau tidak.

5. Organ lain ikut di periksa adalah hepar,lien untuk mencari metastasis jauh,juga tulang-tulang utama, tulang belakang.

2.8.3. Pemeriksaan penunjang kanker payudara

1. Mammografi

Suatu tehnik pemeriksaan soft tissue teknik. Untuk melihat tanda primer berupa fibrosis reaktif, comet sign, adanya perbedaan yang nyata ukuran klinik dan rontgenologik dan adanya perbedaan yang nyata ukuran klinik dan rontgenologik dan adanya mikrokalsifikasi. Tanda sekunder berupa retraksi, penebalan kulit, bertambahnya vaskularisasi, perubahan posisi papila dan areola. Mammografi ini dapat mendeteksi tumor-tumor yang secara palpasi tidak teraba, jadi sangat baik untuk diagnosis dini dan screening.


(27)

2. Ultrasonografi

Dengan pemeriksaan ini hanya dapat membedakan lesi solid dan kistik, pemeriksaan lain dapat berupa: termografi, xerografi.

Pemeriksaan lain seperti: - thoraks foto

- bone screening/born survey - USG abdomen/liver

2.9. Penatalaksanaan Kanker Payudara

Penatalaksanaan kanker payudara dilakukan dengan serangkaian pengobatan meliputi : 1) pembedahan, 2) kemoterapi, 3) terapi hormon, 4) terapi radiasi dan 5) terapi imunologi (antibodi). Pengobatan ini ditujukan untuk memusnahkan kanker atau membatasi perkembangan penyakit serta menghilangkan gejala-gejalanya. Keberagaman jenis terapi ini mengharuskan terapi dilakukan secara individual (WHO, 2003).

1) Pembedahan

Tumor primer biasanya dihilangkan dengan pembedahan. Prosedur pembedahan yang dilakukan pada pasien kanker payudara tergantung pada tahapan penyakit, tumor, umur dan kondisi kesehatan pasien secara umum. Ahli bedah dapat mengangkat tumor (lumpectomy), mengangkat sebagian payudara yang mengandung sel kanker atau pengangkatan seluruh payudara (mastectomy). Untuk meningkatkan harapan hidup, pembedahan biasanya diikuti dengan terapi tambahan seperti radiasi,hormon atau kemoterapi.

2) Terapi Radiasi

Terapi radiasi dilakukan dengan sinar-X dengan intensitas tinggi untuk membunuh sel kanker yang tidak terangkat saat pembedahan.

3) Terapi Hormon

Terapi hormonal dapat menghambat pertumbuhan tumor yang peka hormon dan dapat dipakai sebagai terapi pendamping setelah pembedahan atau pada stadium akhir.


(28)

4) Kemoterapi

Obat kemoterapi digunakan baik pada tahap awal ataupun tahap lanjut penyakit (tidak dapat lagi dilakukan pembedahan). Obat kemoterapi bisa digunakan secara tunggal atau dikombinasikan. Salah satu diantaranya adalah Capecitabine, obat anti kanker oral yang diaktivasi oleh enzim yang ada pada sel kanker, sehingga hanya menyerang sel kanker saja.

5) Terapi Imunologik

Sekitar 15-25% tumor payudara menunjukkan adanya protein pemicu pertumbuhan atau HER2 secara berlebihan dan untuk pasien seperti ini, trastuzumab, antibodi yang secara khusus dirancang untuk menyerang HER2 dan menghambat pertumbuhan tumor, bisa menjadi pilihan terapi. Pasien sebaiknya juga menjalani tes HER2 untuk menentukan kelayakan terapi dengan trastuzumab.

2.10.Prognosis Kanker Payudara

Menurut Ramli (1994), prognosis kanker payudara di tentukan oleh: 1. Staging (TNM)

Semakin dini semakin baik prognosisnya Stadium I : 5-10 tahun 90-80 % Stadium II : 70-50 % Stadium III : 20-11 % Stadium IV : 0 % Untuk stadium 0 (in situ)

2. Jenis histopatologi keganasan

Karsinoma insitu mempunyai prognosis yang baik di bandingkan dengan karsinoma yang sudah invasif.


(29)

BAB 3

KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL 3.1. Kerangka Konsep Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah:

3.2. Definisi Operasional

1. Kanker payudara adalah neoplasma ganas, suatu pertumbuhan jaringan payudara abnormal yang tidak memandang jaringan sekitarnya, tumbuh infiltratif dan destruktif, serta dapat bermetastase.

2. Nyeri pada payudara :

a. Mastalgia siklik adalah nyeri yang berhubungan dengan menstruasi.

b. Mastalgia non-siklik adalah nyeri yang tidak berhubungan dengan menstruasi dan bisa berasal dari payudara maupun struktur di sekitar payudara (misalnya otot atau persendian).

3. Nodul adalah benjolan pada kulit payudara.

4. Skin dimpling adalah tertarik nya kulit payudara.


(30)

6. Discharge from nipple adalah keluar nya cairan yang abnormal dari puting payudara.

7. Peau d’orange adalah gambaran seperti kulit jeruk.

8. Skin ulcer adalah ulkus pada kulit payudara.

9. Eczema around nipple adalah kemerahan di sekitar puting.

3.3. Aspek Pengukuran

Cara ukur : Pengumpulan data Alat ukur : Rekam medik

Kategori : Penderita kanker payudara tahun 2007-2009 di RSUP HAM Medan.


(31)

BAB 4

METODE PENELITIAN 4.1. Rancangan penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif retrospektif, yaitu untuk mengetahui semua penderita wanita yang memiliki gejala klinis kanker payudara di RSUP H.Adam Malik Medan.

4.2. Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian di laksanakan di RSUP. H. Adam Malik Medan dan pengumpulan

data penelitian ini di laksanakan mulai Juli-September 2010.

4.3. Populasi Dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penderita wanita dengan gejala

kanker payudara di RSUP H.Adam Malik Medan, selama tahun 2007-2009. Sampel dalam penelitian ini seluruh bagian dari populasi yang didapat dari rekam medis. Besar sample yang digunakan adalah sama dengan jumlah populasi yang didapat (total sampling).

4.4. Metode Pengambilan Data

Metode pengambilan data adalah dengan menggunakan seluruh rekam medis

pasien penderita kanker payudara selama tahun 2007-2009 yang didapat di bagian rekam medis RSUP. H. Adam Malik Medan.

4.5. Metode Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan diolah dengan menggunakan SPSS dan dibentuk tabel atau diagram.


(32)

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil Penelitian

Pengambilan data dilakukan pada tanggal 8-29 Agutus 2010 di bagian

rekam medik RSUP H. Adam Malik Medan. Dari 150 buah rekam medik pasien tumor payudara pada tahun 2007 – 2009, ditemukan 65 sampel rekam medik pasien kanker payudara. Berdasarkan hasil pengumpulan dan analisa rekam medis, maka dapat disimpulkan hasil penelitian dalam paparan di bawah ini.

5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di RSUP H. Adam Malik yang beralamat di Jalan Bunga Lau No. 17, Medan, Kelurahan Kemenangan, Kecamatan Medan Tuntungan, Medan. RSUP H. Adam Malik merupakan Rumah Sakit kelas A sesuai dengan SK Menkes No.335/Menkes/SK/VIII/1990. RSUP H. Adam Malik adalah Rumah Sakit Rujukan untuk wilayah pembangunan A yang meliput i Propinsi Sumatera Utara, Aceh, Sumatera Barat, dan Riau. RSUP H. Adam Malik juga ditetapkan sebagai Rumah Sakit Pendidikan berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No.502/Menkes/IX/1991 tanggal 6 September 1991 dan secara resmi pusat pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara dipindahkan ke RSUP H. Adam Malik pada tanggal 11 Januari 1993.

5.1.2. Deskripsi Karakteristik Sampel

Dalam penelitian ini karakteristik sampel yang diamati meliput i umur dan gambaran klinis dari pasien kanker payudara yang ditemukan pada tahun 2007 – 2009 di RSUP. H. Adam Malik Medan .

(Tabel 5.1) diketahui bahwa dari 65 pasien kanker payudara, sampel terbanyak terdapat pada usia diatas 45 tahun, sebanyak 29 orang (44.6%), diikuti oleh kelompok umur 35-44 tahun sebanyak 23 orang (35.4%), dan kelompok umur 25-34 tahun sebanyak 13 orang (20.0%).


(33)

Table 5.1 Distribusi Sampel Berdasarkan Umur Pada Penderita Kanker Payudara

Umur sampel Frekuensi Persen

>45 29 44.6

35-44 23 35.4

25-34 13 20.0

Total 65 100.0

Dari Tabel 5.2, diketahui dari 65 sampel penderita payudara, terdapat hasil pemeriksaan patologi anatomi kanker payudara terbanyak adalah Breast malignant sebanyak 28 orang (27.7%), diikuti dengan Limfoma dan Phyloides yang masing memilki jumlah sebanyak 18 orang (27.7%).

Tabel 5.2. Distribusi Sampel Berdasarkan Hasil Pemeriksaan Patologi Anatomi

Diagnosa Frekuensi Persen

Limfoma 18 27.7

Phyloides 18 27.7

Breast malignat 29 44.6

Total 65 100.0

Dari Tabel 5.3, diketahui bahwa dari 65 pasien kanker payudara, gambaran klinis terbanyak pada kanker payudara adalah skin ulcer sebanyak 12, namun gambaran klinis skin dimpling dan peau d’orange tidak ditemukan pada limfoma, sedangkan untuk Phyloides tidak ditemukan gambaran klinis eczema from nipple.


(34)

Tabel 5.3. Distribusi Sampel Berdasarkan Gambaran Klinis Kanker Payudara

Gambaran Klinis Limfoma Phyloides Breast Malignant

Total

nyeri payudara 4 2 2 8

benjolan payudara 3 2 1 6

skin dimpling 0 1 5 6

nipple retraction 3 3 4 10

discharge from nipple 3 2 6 11

peau d'orange 0 4 5 9

skin ulcer 4 4 4 12

eczema around nipple 1 0 2 3

5.2. Pembahasan

5.2.1. Kanker Payudara

Kanker payudara adalah neoplasma ganas, suatu pertumbuhan jaringan payudara abnormal yang tidak memandang jaringan sekitarnya, tumbuh infiltratif dan destruktif, serta dapat bermetastase.

Menurut Prawesty (2010) kanker ini lebih sering diderita oleh wanita pada rentang umur 40-49 tahun, kanker payudara termuda pada umur 20-29 tahun, dan yang tertua pada umur 80-89 tahun.

Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa dari 65 pasien kanker payudara, terbanyak terdapat pada usia diatas 45 tahun, sebanyak 29 orang (44.6%) , diikuti oleh kelompok umur 35-44 tahun sebanyak 23 orang (35.4%) , kemudian 25-34 tahun sebanyak 13 orang (20.0%). Dengan kata lain penelitian ini sesuai dengan teori yang mengatakan bahwa usia 40-49 adalah usia yang sering mengalami kanker payudara.

Untuk pembahasan mengenai gambaran klinis, teori menurut Churchill (1990), gejala kanker dapat di mulai dengan adanya benjolan atau massa tumbuh cukup besar, baik dirasakan atau dilihat pada mamografi. Rasa nyeri juga sering dirasakan pada penderita kanker payudara.

Gejala kanker payudara sering belum terdeteksi sampai kanker itu sudah dalam tahap lanjut, dan mungkin sudah metastasis ke daerah vital tubuh. Untuk


(35)

itu, penting bagi wanita memeriksakan diri secara teratur. Churchill (1990), membuat ada beberapa gambaran klinis pada penderita kanker payudara, yaitu:

1. Benjolan pada payudara, keras atau lembut.

2. Nyeri, yang bervariasi dengan siklus haid dan independen dari siklus haid

3. Perubahan pada kulit payudara: - Skin dimpling

- Skin Ulcer - Peau d'orange - Kemerahan 4. Gangguan puting:

- Puting tertarik ke dalam

- Eksim (ruam yang melibatkan puting atau areola, atau keduanya)

- Putting discharge.

Pada penelitian ini karakteristik gambaran klinis terbanyak pada penderita kanker payudara adalah skin ulcer sebanyak 12 orang. Berdasarkan teori menyebutkan adanya benjolan di payudara dan rasa nyeri yang timbul merupakan gambaran klinis awal pada penderita tumor payudara, maka pada penelitian ini menunjukkan bahwa gambaran klinis skin ulcer dijumpai pada penderita kanker payudara.


(36)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan

Dari uraian-uraian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dalam penelitian ini dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu :

1. Gambaran klinis terbanyak pada penderita kanker payudara adalah skin ulcer berjumlah 12 orang.

2. Dalam penelitian ini, karakteristik penderita kanker payudara berdasarkan umur, didapatkan bahwa pada usia diatas 45 tahun merupakan usia yang rentan mengalami kanker payudara.

3. Didapatkan penderita datang sudah dalam keadaan stadium lanjut.

6.2. Saran

Dari seluruh proses penelitian yang telah dijalani oleh penulis dalam menyelesaikan penelitian ini, maka dapat diungkapkan beberapa saran yang mungkin dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berperan dalam penelitian ini. Adapun saran tersebut, yaitu:

1. Diharapkan bagi tenaga kesehatan, serta instansi-instansi terkait dapat memberikan konseling kesehatan payudara, khususnya periksa payudara sendiri (SADARI) untuk mendeteksi dini penyakit kanker payudara sebagai upaya peningkatan kesehatan.

2. Diharapkan bagi orang-orang yang beresiko untuk mengalami kanker payudara sebaiknya dapat melatih dan melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI).

3. Diharapkan penelitian ini bermanfaat bagi masyarakat dalam menyediakan berbagai informasi tentang kanker payudara.


(37)

DAFTAR PUSTAKA

Bruncardi, F.C., et al. 2004. Schwartz’s Principal Of Surgery. Edisi 8 Volume 1. United States of America.

Burkitt, H.G., Clive R.G., Gatt, D., 1990. Essential Surgery Problem, Diagnosis, and Management. New York.

Prawesty, 2010. Kanker Payudara. Available from:

Prawirohardjo, S., 2008. Ilmu Kandungan. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Ramli, M., et al. 1994. Ilmu Bedah. Jakarta: Bagia Bedah Staf Pengajar Fakultas Kedokteran Indonesia.

Rasjidi, I., 2009. Deteksi Dini Pencegahan Kanker Pada Wanita. Jakarta: Fakultas Kedokteran Pelita Harapan.

Saryono, 2008. Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Penerbit Buku Kesehatan.

Sukandarrumidi, 2002. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada.

Suryana, 2008. Kanker Payudara. Available from:


(38)

Tjandra, 2010. Kejadian Kanker Payudara Masih Tertinggi. Available from:

Weiss, G.R., 1995. Clinical Oncology. Texas: The University of Texas Health Sciene Center at San Antonio.

WHO, 2003. Kanker Payudara. Available from:


(39)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Atira Annisa Lubis

Tempar / Tanggal Lahir : Medan / 13 Mei 1989

Agama : Islam

Alamat : Komplek Tasbi Blok VV No. 120 Medan - 20133 Riwayat Pendidikan : 1. Sekolah Dasar Negeri No. 112143 Rantau

Prapat (1995- 2001)

2. Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Rantau Prapat (2001-2004)

3. Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Medan ( 2004-2007)

Riwayat Pelatihan : -

Riwayat Organisasi : 1. Anggota SCORA FK USU Tahun 2009 2. Panitia PMB FK USU Tahun 2010


(40)

Rancangan Lembar Penelitian

“Gambaran Klinis Terbanyak Pada Penderita Kanker Payudara di RSUP. H. Adam Malik Medan Tahun 2007-2009”

Identitas Pasien Nama Pasien :

Umur :

Alamat :

Pekerjaan :

Jenis Kelamin :

Agama :

Suku :

Keluhan Utama :


(1)

itu, penting bagi wanita memeriksakan diri secara teratur. Churchill (1990), membuat ada beberapa gambaran klinis pada penderita kanker payudara, yaitu:

1. Benjolan pada payudara, keras atau lembut.

2. Nyeri, yang bervariasi dengan siklus haid dan independen dari siklus haid

3. Perubahan pada kulit payudara: - Skin dimpling

- Skin Ulcer - Peau d'orange - Kemerahan 4. Gangguan puting:

- Puting tertarik ke dalam

- Eksim (ruam yang melibatkan puting atau areola, atau keduanya)

- Putting discharge.

Pada penelitian ini karakteristik gambaran klinis terbanyak pada penderita kanker payudara adalah skin ulcer sebanyak 12 orang. Berdasarkan teori menyebutkan adanya benjolan di payudara dan rasa nyeri yang timbul merupakan gambaran klinis awal pada penderita tumor payudara, maka pada penelitian ini menunjukkan bahwa gambaran klinis skin ulcer dijumpai pada penderita kanker payudara.


(2)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Dari uraian-uraian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dalam penelitian ini dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu :

1. Gambaran klinis terbanyak pada penderita kanker payudara adalah skin ulcer berjumlah 12 orang.

2. Dalam penelitian ini, karakteristik penderita kanker payudara berdasarkan umur, didapatkan bahwa pada usia diatas 45 tahun merupakan usia yang rentan mengalami kanker payudara.

3. Didapatkan penderita datang sudah dalam keadaan stadium lanjut.

6.2. Saran

Dari seluruh proses penelitian yang telah dijalani oleh penulis dalam menyelesaikan penelitian ini, maka dapat diungkapkan beberapa saran yang mungkin dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berperan dalam penelitian ini. Adapun saran tersebut, yaitu:

1. Diharapkan bagi tenaga kesehatan, serta instansi-instansi terkait dapat memberikan konseling kesehatan payudara, khususnya periksa payudara sendiri (SADARI) untuk mendeteksi dini penyakit kanker payudara sebagai upaya peningkatan kesehatan.

2. Diharapkan bagi orang-orang yang beresiko untuk mengalami kanker payudara sebaiknya dapat melatih dan melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI).

3. Diharapkan penelitian ini bermanfaat bagi masyarakat dalam menyediakan berbagai informasi tentang kanker payudara.


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Bruncardi, F.C., et al. 2004. Schwartz’s Principal Of Surgery. Edisi 8 Volume 1. United States of America.

Burkitt, H.G., Clive R.G., Gatt, D., 1990. Essential Surgery Problem, Diagnosis, and Management. New York.

Prawesty, 2010. Kanker Payudara. Available from:

Prawirohardjo, S., 2008. Ilmu Kandungan. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Ramli, M., et al. 1994. Ilmu Bedah. Jakarta: Bagia Bedah Staf Pengajar Fakultas Kedokteran Indonesia.

Rasjidi, I., 2009. Deteksi Dini Pencegahan Kanker Pada Wanita. Jakarta: Fakultas Kedokteran Pelita Harapan.

Saryono, 2008. Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Penerbit Buku Kesehatan.

Sukandarrumidi, 2002. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada.


(4)

Tjandra, 2010. Kejadian Kanker Payudara Masih Tertinggi. Available from:

Weiss, G.R., 1995. Clinical Oncology. Texas: The University of Texas Health Sciene Center at San Antonio.

WHO, 2003. Kanker Payudara. Available from:


(5)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Atira Annisa Lubis

Tempar / Tanggal Lahir : Medan / 13 Mei 1989

Agama : Islam

Alamat : Komplek Tasbi Blok VV No. 120 Medan - 20133 Riwayat Pendidikan : 1. Sekolah Dasar Negeri No. 112143 Rantau

Prapat (1995- 2001)

2. Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Rantau Prapat (2001-2004)

3. Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Medan ( 2004-2007)

Riwayat Pelatihan : -

Riwayat Organisasi : 1. Anggota SCORA FK USU Tahun 2009 2. Panitia PMB FK USU Tahun 2010


(6)

Rancangan Lembar Penelitian

“Gambaran Klinis Terbanyak Pada Penderita Kanker Payudara di RSUP. H. Adam Malik Medan Tahun 2007-2009”

Identitas Pasien Nama Pasien :

Umur :

Alamat :

Pekerjaan : Jenis Kelamin :

Agama :

Suku :

Keluhan Utama :