BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif dalam penelitian ini hanya untuk mendeskripsikan data sampel dan tidak membuat suatu kesimpulan yang berlaku untuk populasi dimana
sampel diambil. Metode analisis statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau
menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi Sugiyono,
2008: 206.
Tabel 4.1 Descriptive Statistics
Sumber: Hasil pengolaan SPSS versi 16.0
Tabel statistik deskriptif ini menunjukkan besarnya rerata jumlah perolehan dana pihak ketiga yaitu:
Mean Std.
Deviation N
DPK 110855.559 16754.559
30 Akad wadiah
37944.506 9081.506
30 Akad mudharabah
71349.457 13459.457 30
Universitas Sumatera Utara
1. Variabel akad wadi’ah selama 30 bulan memiliki nilai rata-rata sebesar Rp37.944,506. Sedangkan standar deviasinya sebesar Rp9.081,506 selama 30
bulan. 2. Variabel akad mudharabah memiliki nilai rata-rata sebesar Rp. 71.349,457.
Sedangkan standar deviasinya sebesar Rp. 13.459,457 selama 30 bulan. 3. Untuk variabel Dana Pihak Ketiga memiliki nilai rata-rata sebesar Rp.
110.855,559 untuk 30 bulan. Sedangkan standar deviasinya sebesar Rp. 16.754,559 selama 30 bulan.
2. Pengujian Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas Menurut Sunyoto 2010: 103 “uji normalitas digunakan untuk menguji data
variabel bebas X dan data variabel terikat Y pada persamaan regresi yang dihasilkan berdistribusi normal atau tidak berdistribusi normal”. Persamaan
regresi dikatakan baik jika mempunyai data variabel terikat yang berdistribusi mendekati normal atau normal sama sekali.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Akad Wadi’ah
Akad Mudharabah
Dana Pihak Ketiga
N 30
30 30
Normal Parametersa Mean
3702602 125087,056
309364,444 Std.
Deviation 1185852
76304,7262 116784,56
Most Extreme Differences
Absolute 0,1115
0,09162546 0,22439347
Positive 0,1115
0,09162546 0,22439347
Negative -0,10093
-0,0772932 -0,10515211
Kolmogorov-Smirnov Z
0,669 0,54975277
1,34636081 Asymp. Sig. 2-tailed
0,762025 0,92306488
0,05327721
a. Test Distribution Normal Sumber: Hasil Pengolahan SPSS versi 16
Dari hasil pengolahan data yang ditunjukkan oleh tabel 4.2 tersebut, dapat disimpulkan bahwa data dalam model regresi terdistribusi secara normal. Masing-
masing ditunjukkan dengan data debagai berikut: 1 Nilai signifikan akad wadi’ah sebesar 0,762025098 0,05 maka data normal.
2 Nilai signifikan akad mudharabah sebesar 2,33113E-08 0,05 maka data normal.
3 Nilai signifikan dana pihak ketiga sebesar 0,053 0,05 maka data normal. Dengan demikian secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai
observasi data telah terdistribusi secara normal dan dapat dilanjutkan dengan uji asumsi klasik lainnya. Untuk lebih jelas berikut ini turut dilampirkan grafik
histogram dan plot data yang terdistribusi normal.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.1 Histogram
Sumber: hasil pengolaan SPSS versi 16.0 Dari grafik di atas dapat disimpulkan bahwa distribusi data normal karena
grafik histogram menunjukkan distribusi data mengikuti garis diagonal skewness. Demikian pula dengan hasil uji normalitas dengan menggunakan
grafik plot berikut pada grafik berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.2 Grafik Normal Flot
Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS Versi 16 Pada grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal
serta penyebarannya agak mendekati dengan garis diagonal sehingga dapat disimpulkan bahwa data dalam model regresi terdistribusi secara normal.
b. Uji Multikolinearitas Menurut Sunyoto 2010: 97 “uji asumsi klasik jenis ini diterapkan untuk
analisis regresi berganda yang terdiri atas dua atau lebih variabel bebas independent variable
X
1,
X
2,
X
3,
X
4, ...,
X
n
, dimana akan diukur tingkat asosiasi keeratan hubungan pengaruh antar variabel bebas tersebut melalui besaran
koefisien korelasi”. Berikut ini adalah hasil uji multikolinearitas dengan menggunakan SPSS Versi 16:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficients
a
Model Unstand
ardized Coefficie
nts Standardi
zed Coefficien
ts t
Sig. Collinearity
Statistics
B Std. Error
Beta Toleran
ce VIF
1 Constant
31784.2 20
6895.507 4.622
0.743 Akad
wadi’ah 1.067
0.215 0.579 4.971
0.662 0.430
2.325 Akad
mudharabah 0.497
0.145 0.399 3.429
0,652 0.430
2.325
Dependent Variable: Dana Pihak Ketiga Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS Versi 16
Dari data pada tabel 4.3, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas dengan dasar nilai VIF untuk setiap variabel independen tidak
ada yang melebihi 10 dan nilai tolerance tidak ada yang kurang dari 0.1 , maka dapat dilakukan analisis lebih lanjut dengan menggunakan model regresi
berganda.
c. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas menurut Sunyoto 2010: 100 adalah “uji mengenai
sama atau tidak varians dari residual dari observasi yang satu dengan yang lain”. Jika residualnya mempunyai mempunyai varians yang sama disebut
terjadi Homoskedastisitas dan jika variansnya tidak sama atau berbeda disebut terjadi Heteroskedastisitas.
Berikut ini dilampirkan grafik scatterplot untuk menganalisis apakah terjadi heteroskedastisitas atau terjadi homokedastisitas
dengan mengamati penyebaran titik-titik pada gambar.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Dari grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik diatas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. Dengan demikian, model ini layak dipakai untuk memprediksi jumlah perolehan dana
pihak ketiga pada PT Bank BRISyariah KC Medan berdasarkan masukan variabel independen akad wadi’ah dan akad mudharabah.
d. Uji Autokorelasi Salah satu ukuran dalam menentukan ada tidaknya masalah autokorelasi
adalah dengan uji Durbin-Watson DW. Salah satu ukuran dalam menentukan ada tidaknya masalah autokorelasi dengan uji Durbin-Watson
DW dengan ketentuan sebagai berikut: d. Terjadi autokorelasi positif, jika nilai DW di bawah -2 DW -2
Universitas Sumatera Utara
e. Tidak terjadi autokorelasi, jika nilai DW berada diantara -2 dan +2 atau -2
≤ DW ≤ +2 f. Terjadi autokorelasi negatif jika nilai DW di atas +2 atau DW +2
Hasil dari pengujian autokorelasi adalah sebagai berikut:
Tabel 4.4 Hasil Uji Autokorelasi
Model Summary
b
Mod el
R R Square Adjuste
d R Square
Std. Error of the
Estimate Change Statistics
Durbin- Watson
R Square Change
F Change df1 df2 Sig. F
Change 1
.918
a
.843 .831 6887.157
.843 72.313
2 27
.000 1.155
a. Predictors: Constant, akad mudharaba
h, akad wadiah b. Dependent Variable: DPK
Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS Versi 16 Tabel 4.4 di atas menunjukkan hasil uji autokorelasi dimana nilai statistik
Durbin-Watson DW sebesar 1,155 , nilai ini akan dibandingkan dengan nilai tabel Durbin-Watson dengan menggunakan signifikansi 5, jumlah sampel 30 n
dan jumlah variabel independen 2 k=2. Maka dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi karena nilai DW berada antara -2
dan +2 atau -2 ≤ �� ≤ +2
3. Pengujian Hipotesis
a. Persamaan Regresi