No Nama Alamat
Jumlah Saham
Lembar Jumlah yang
Disetor Rupiah
01
PT. Bank Rakyat Indonesia Persero, Tbk.
, Jl. Jend. Sudirman Kav. 44-45
Kel. Bendungan Hilir, Kec. Tanah Abang Jakarta Pusat 10210
1.957.999.000 978.999.500.000
02
Yayasan Kesejahteraan Pekerja YKP BRI
Jl. Sultan Iskandar Muda No. F. 25 Arteri Pondok Indah Jakarta
1.000 500.000
Total 1.958.000.000 979.000.000.000
www.brisyariah.co.id
2.2 Penelitian Terdahulu
Penelitian ini di buat berdasarkan adanya penelitian yang pernah ada. Hal tersebut agar peneliti bisa menjadikan perbandingan antara hasil penelitian yang
dibuat dengan penelitian terdahulu. Berikut daftarnya:
Tabel. 2.2 Penelitian Terdahulu
No Judul
Nama Peneliti
Variabel Bebas
Variable Terikat
Hasil Penelitian 1
Sistem Bagi Hasil pada Bank Syariah dalam
Rangka Menghilangkan Riba dalam Muamalat
Utary Maharany
Barus Sistem
Bagi Hasil Riba
Konsep bagi hasil atau PLS Profit Loss Sharing ini menjadi pembeda
antara sistem perbankan syariah dan konvensional. Namun,
meskipun sudah menjadi agenda intelektual dari bank ekonom
prinsip ini masih menjadi suatu hal yang meragukan bagi beberapa
pihak. Padahal pada kenyataannya konsep ini bisa mengantarkan
keuntungan bagi pihak nasabah dan bank. Selain itu kedua belah
pihak juga bisa menghindari riba.
2
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Simpanan Mudharabah Ilyda
Sudardjat Ssi,MSi
Faktor- Faktor
yang Simpanan
Mudharabah Berdasarkan hasil estimasi model
ekonometrik dapat diuraikan bahwa baik dalam jangka pendek
Universitas Sumatera Utara
pada Bank Syariah di Sumatera Utara
Mempeng aruhi
maupun dalam jangka panjang, total simpanan mudharabah pada
bank syariah di Sumatera Utara hanya dipengaruhi oleh tingkat
suku bunga tabungan bank konvensional TSB2. Bila dikaitkan
hasil analisis data primer dan data sekunder diperoleh kesimpulan
bahwa pada saat ini masyarakat tertarik menabung di bank syariah
karena pertimbangan subjektif yakni bank syariah menawarkan
produk yang halal sentimen emosional. Dalam untuk jangka
panjang jika bank syariah tidak membenahi diri secara profesional,
maka tawaran bunga bank konvensional yang lebih menarik
akan mendorong nasabah bank syariah pindah ke bank
konvensional.
3
Shariah Governance of Malaysian Islamic
Banking Institutions Amir
Shaharud din
Shariah Governan
ce Islamic
Banking Institutions
The new shari’ah governance framework issued by Central Bank
of Malaysia provides strong foundation for the betterment of
Islamic banking industry. It outlines clear guidelines of duties and
responsibilities for the shari’ah committees, internal shari’ah
department and National Shari’ah Advisory Committee in performing
their important tasks. Indeed, these three entities are the
backbone of the shari’ah governance in Malaysian Islamic
banking. The improvement of the shari’ah governance framework is
timely due to increasing criticism on the decisions made by the
Malaysian shari’ah committees. Because of a few controversy
rulings such as the acceptance of bay al-inah contract, Malaysian
shariah scholars are viewed as adopting a more lenient or relaxed
approach when compared to their
Universitas Sumatera Utara
Middle East counterparts. Malaysian shari’ah scholars are
accused to be very pragmatic in assessing the compliance of new
banking products to the principles of Islamic commercial law. Future
research can be conducted to investigate the extents to which 1
Malaysian shari’ah scholars adopt the so-called “lenient approach”
and 2 the effect of new shari’ah governance framework towards
public perception.
2.3 Kerangka Konseptual