2.1.2 Bank Syariah
Kegiatan usaha perbankan syariah pada dasarnya merupakan perluasan jasa perbankan bagi masyarakat yang membutuhkan dan menghendaki
pembayaran imbalan yang tidak didasarkan pada sistem bunga, melainkan atas dasar prinsip syariah sebagaimana digariskan syariah hukum Islam.
2.1.2.1 Pengertian Bank Syariah
Menurut UU no. 21 Tahun 2008 Perbankan Syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah,
mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Bank Syariah adalah Bank yang
menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan Prinsip Syariah dan menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat
Syariah.
Bank Syariah adalah bank dalam aktifitasnya baik penghimpunan dana maupun dalam rangka penyaluran dananya memberikan dan mengenakan
imbalan atas dasar prinsip syariah yaitu jual beli dan bagi hasil Triandaru, 2008: 153.
Dari beberapa penjelasan di atas, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa bank syariah adalah lembaga keuangan yang kegiatannya tidak jauh
berbeda dengan kegiatan operasional bank konvensional yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang surplus dana dan menyalurkannya kepada
Universitas Sumatera Utara
masyarakat yang defisit dana serta memberikan jasa-jasa perbankan lainnya dengan menggunakan prinsip-prinsip syariah.
2.1.2.2 Fungsi Bank Syariah
Bank syariah memiliki fungsi yang berbeda dengan bank konvensional, fungsi bank syariah juga merupakan karakteristik bank syariah. Dengan
diketahui fungsi bank syariah yang jelas akan membawa dampak dalam pelaksanaan kegiatan usaha bank syariah Wiroso, 2005: 4-7. Fungsi bank
syariah adalah sebagai berikut: a. Manajer Investasi
Bank syariah merupakan manager investasi dari pemilik dana shahibul maal daridana yang dihimpun dalam perbankan lazim
disebut deposan penabung, karenabesar kecilnya pendapatan bagi hasil yang diterima pemilik dana tersebut sangattergantung pada
pendapatan yang diterima bank syariah dalam mengelola danamudharabah sehingga sangat tergantung pada keahlian, kehati-
hatian, danprofesionalisme bank syariah.
Jadi, apa yang dilakukan oleh bank syariah, khususnya yang berkaitan denganpenyaluran dana akan membawa dampak atau resiko kepada
pemilik dana shahibulmaal dari dana yang dihimpun deposan atau penabung mudharabah. Hal ini sangatberbeda dengan bank
konvensional, begitu deposan memberikan dana kepada bankkonvensional dan dijanjikan bunga tertentu, deposan tidak
menanggung resiko.Bank konvensional bisa menyalurkan dana atau tidak, mendapatkan pendapatan besar atau tidak, deposan akan
menerima bunga tetap yang diperjanjikan.Fungsi inidapat dilihat dari segi penghimpunan dana bank syariah dalam menghimpun dana,
khususnya dana mudharabah. Bertindak sebagai manager investasi dalam arti danatersebut harus dapat disalurkan pada penyaluran yang
produktif, sehingga danayang dihimpun tersebut harus dapat menghasilkan yang hasilnya akan dibagi hasildengan pemilik dana.
Bahkan bank syariah tidak sepatutnya menghimpun danamudharabah apabila tidak dapat menyalurkan dana tersebut pada hal
yangproduktif, karena hasil yang diperoleh akan tetap dan dibagikan kepada pemilikdana yang lebih banyak sehingga hal tersebut jelas
akan merugikan pemilik danayang sudah ada.
Universitas Sumatera Utara
b. Fungsi Investor Dalam penyaluran dana baik dalam prinsip bagi hasil mudharabah
dan musyarakah, prinsip ujroh ijarah dan ijarah muntahia bittamlik maupun prinsip jual beli murabahah, salam,salam paralel, istishna,
dan istishna paralel bank syariah berfungsi sebagai investor sebagai pemilik dana. Oleh karena sebagai pemilik dana maka dalam
menanamkan dana dilakukan dengan prinsip-prinsip yang telah ditetapkan dan tidak melanggar syariah, ditanamkan pada sektor-
sektor produktif dan mempunyai risiko yang sangat minim. Penerimaan pendapatan dan kualitas aktiva produktif yang sangat baik
menjadi tujuan yang penting dalam penyaluran dana, karena pendapatan yang diterima dalam penyaluran dana inilah yang akan
dibagikan kepada pemilik dana deposan atau penabung mudharabah
. Jadi fungsi ini sangat terkait dengan fungsi bank syariah sebagai manajer investasi.
Bank-bank Islam menginvestasikan dana yang disimpan pada bank tersebut dana pemilik bank maupun dana rekening investasi dengan
menggunakan alat investasi yang sesuai dengan syariah. Investasi yang sesuai dengan syariah tersebut meliputi akad murabahah, sewa-
menyewa, musyarakah, akad mudharabah, akad salam atau istishna, pembentukan perusahaan atau akuisisi, pengendalian atau kepentingan
lain dalam rangka mendirikan perusahaan, memperdagangkan produk, dan investasi atau memperdagangkan saham yang dapat
diperjualbelikan atau real estate. Keuntungan dibagikan kepada pihak yang memberikan kontribusi dana setelah bank menerima bagian
keuntungan mudharib-nya yang sudah disepakati antara pemilik rekening investasi dan bank sebelum pelaksanaan akad. Fungsi ini
dapat dilihat dalam hal penyaluran dana yang dilakukan bank syariah, baik yang dilakukan dengan mempergunakan prinsip jual beli maupun
dengan prinsip bagi hasil.
c. Fungsi Sosial Konsep perbankan Islam mengharuskan bank Islam melaksanakan
jasa sosial, bisa melalui dana qardh pinjaman kebajikan, zakat, atau dana sosial yang sesuai dengan ajaran Islam. Lebih jauh lagi, konsep
perbankan Islam juga mengharuskan bank Islam memainkan peran dalam pengembangan sumber daya insani dan menyumbang dana bagi
pemeliharaan serta pengembangan lingkungan hidup.
d. Fungsi Jasa keuangan perbankan Bank Islam dapat juga menawarkan berbagai jasa keuangan lainnya
pah fee based dalam sebuah kontrak perwakilan atau penyewaan. Contohnya garansi, transfer kawat, LC, dan sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
2.1.3 Dana Pihak Ketiga DPK