13 langsung dari campuran serbuk zat aktif dan eksipien yang sesuai termasuk
pengisi, disintegran, dan lubrikan, yang akan mengalir dengan seragam ke dalam lubang kempa dan membentuk suatu padatan yang kokoh. Tidak ada prosedur
praperlakuan granulasi basah atau kering yang diperlukan pada campuran serbuk Siregar dan Wikarsa, 2010.
Kempa langsung merupakan metode pilihan dalam manufaktur tablet apabila proses itu dapat digunakan untuk memproduksi produk jadi bermutu
tinggi. Kempa langsung merupakan metode pembuatan tablet yang paling tepat karena metode ini menggunakan penanganan bahan-bahan paling sedikit dan tidak
melibatkan tahap pengeringan. Oleh karena itu, metode ini paling efisien energi, paling cepat, dan paling ekonomis untuk memproduksi tablet Siregar dan
Wikarsa, 2010. Metode kempa langsung meliputi penekanan tablet secara langsung dari bahan bubuk tanpa memodifikasi sifat fisik bahan. Metode ini dapat
diaplikasikan untuk bahan kimia berbentuk kristal yang memiliki karakteristik ketermampatan dan sifat alir yang baik seperti: garam kalium, natrium klorida,
amonium klorida dan lain-lain Sahoo, 2007. Bahan yang sensitif terhadap kelembaban dan panas, yang tidak cocok menggunakan granulasi basah, juga
dapat menggunakan kempa langsung. Dibandingkan dengan granulasi basah, metode ini tidak mengharuskan pemilihan eksipien yang sangat kritis karena
bahan baku yang menunjukkan kompresibilitas dan sifat alir yang baik dapat memberikan keberhasilan metode ini Harbir, 2012.
2.2 Maltodekstrin
Maltodekstrin merupakan polimer dari sakarida, nutritive dan tidak manis, dan terdiri dari unit glukosa yang sebagian besar terikat melalui ikatan α-1,4-
14 glikosidik. Maltodekstrin dapat dibuat dengan dua cara yaitu hidrolisis enzimatik
dan hidrolisis asam Gohel, dkk., 2013. Maltodekstrin diproduksi dengan memasak pati, yang biasa disebut hidrolisis pati. Selama proses hidrolisis, enzim
dan asam akan memecah pati lebih lanjut Marianski dan Marianski, 2011. Hidrolisis amilum dengan asam mineral encer akan menghasilkan
molekul-molekul glukosa. Namun, bila amilum dihirolisis dengan enzim, bukan glukosa yang diperoleh, tetapi maltosa.Hidrolisis amilum oleh pengaruh enzim
amilase menjadi molekul-molekul maltosa tidak berjalan spontan, tetapi bertahap dengan hasil antara berupa dekstrin Sumardjo, 2009.
USP32-NF27 mendeskripsikan maltodekstrin sebagai campuran sakarida nutritive dari polimer yang terdiri dari unit D-glukosa, dengan nilai dextrose
equivalent DE kurang dari 20.Nilai DE adalah ukuran besarnya polimer pati yang terhidrolisis dan dapat didefinisikan sebagai kekuatan mereduksi zat yang
dinyatakan dalam gram D-glukosa per 100 g bahan kering. Unit D-glukosa sebagian besar dihubungkan oleh ikatan α-1,4 tetapi ada bagian bercabang yang
dihubungkan oleh ikatan α-1,6 Rowe, dkk., 2009.
Gambar 2.1 Rumus struktur maltodekstrin Rowe, dkk., 2009
15 Maltodekstrin digunakan pada formulasi tablet sebagai pengikat dan
pengisi pada cetak langsung dan granulasi basah atau proses aglomerasi. Maltodekstrin tidak memiliki efek buruk pada laju disolusi formulasi tablet dan
kapsul, magnesium stearat 0,5-1,0 dapat digunakan sebagai lubrikan. Maltodekstrin juga dapat digunakan pada pembuatan tablet salut film pada proses
penyalutan Rowe, dkk., 2009.
2.3 Kalsium Laktat 2.3.1 Kalsium
Kalsium adalah salah satu unsur penting dalam tubuh. Jumlah kalsium di dalam tubuh berkisar 1,5-2. Fungsi utama kalsium adalah mengisi kepadatan
densitas tulang Wirakusumah, 2000.Sebagianbesarkalsium terkonsentrasidijaringankerasyaitutulang rawandangigi,sisanya
terdapatdalamcairantubuhdanjaringanlunak.Didalam cairanekstraselulerdan intraselulerkalsium
memegangperananpentingdalam mengaturfungsisel,sepertiuntuk transmisisaraf,kontraksiotot,penggumpalan darah,
danmenjaga permeabilitasmembran sel Winarno, 1997. Kalsium ditemukan kira-kira dalam proporsi yang sama dalam cairan
intraseluler dan cairan ekstraseluler. Kalsium membantu aktivitas saraf dan otot normal.Kalsium meningkatkan kontraksi otot jantung miokardium.Kation ini
juga mempertahankan permeabilitas selular normal dan membantu pembekuan darah dengan mengubah protrombin menjadi trombin.Selain itu, kalsium juga
diperlukan untuk pembentukan tulang dan gigi Kee dan Hayes, 1996. Menurut Suhardjo dan Kusharto 2000, kalsium memegang peranan penting pada berbagai
proses fisiologik dan biokemik di dalam tubuh, seperti pada pembekuan darah,
16 eksitabilitas syaraf otot, memelihara dan meningkatkan fungsi membran sel,
mengaktifkan reaksi enzim dan sekresi hormon. Variasi kebutuhan tubuh akan kalsium lebih bergantung pada laju
perkembangan tulang ketimbang kebutuhan metabolik. Kebutuhan maksimal terjadi selama puncak masa pertumbuhan cepat pada remaja, maka asupan
kalsium sangat vital pada saat ini untuk menjamin mineralisasi tulang yang
adekuat Barasi, 2007. 2.3.2 Tinjauan umum
Gambar 2.2 Rumus struktur kalsium laktat Rowe, dkk., 2009
Nama Kimia :KalsiumLaktat Hidrat
Sinonim :KalsiumLaktat Pentahidrat
KalsiumLaktat anhidrat Rumus Molekul : C6H10CaO6.5H2O
Berat Molekul :KalsiumLaktat Pentahidrat BM 308,30
KalsiumLaktat Anhidrat BM 218,22 Pemerian
:Serbukataugranulputih;praktistidakberbau;bentuk pentahidratmengembang
padasuhu120
o
Cmenjadibentuk anhidrat.
Kelarutan :Kalsium LaktatPentahidrat larut dalam air; praktis tidaklarut
dalametanol.
17 Syarat Kadar
:KalsiumLaktatmengandungtidakkurangdari98,0 dantidaklebihdari101,0C
6
H
10
CaO
6
, dihitung terhadap zatyang telah dikeringkan Ditjen POM, 1979.
2.3.3 Tablet kalsium laktat
TabletKalsium LaktatmengandungKalsiumLaktat,C
6
H
10
CaO
6
.5H
2
O, tidakkurang dari94,0dantidaklebihdari106,0darijumlahyang terterapada etiket
Ditjen POM, 1995. Kalsium laktat digunakan untuk mencegah dan mengobati defisiensi kalsium. Obat ini dapat digunakan untuk mengobati kondisi yang
disebabkan oleh kadar kalsium rendah seperti osteoporosis, osteomalacia, hipoparatiroidisme, dan penyakit otot tertentu tetani laten. Obat ini juga dapat
digunakan pada pasien tertentu untuk memastikan mereka mendapatkan cukup kalsium, misalnya wanita hamil, menyusui atau menopause Anonim, 2010.
Dosis kalsium laktat yaitu: 1.
Dosis dewasa untuk hipokalsemia: 325-650 mg, 2-3 kali sehari sebelum makan.
2. Dosis dewasa untuk hipoparatiroidisme: 325 mg, 3 kali sehari sebelum makan.
3. Dosis dewasa untuk osteomalacia: 325-650 mg, 2-3 kali sehari sebelum makan.
4. Dosis dewasa untuk pseudohipoparatiroidisme: 325 mg, 3 kali sehari sebelum
makan. 5.
Dosis dewasa untuk osteoporosis: 325-650 mg, 3 kali sehari sebelum makan. 6.
Dosis pediatrik untuk hipokalsemia: neonatal, 400-500 mgkgBBhari dalam dosis terbagi setiap 4-6 jam; bayi, 400-500 mgkgBBhari dalam dosis terbagi
setiap 4-6 jam; dan anak-anak 45-65 mgkgBBhari terbagi dalam 4 dosis Anonim, 2010.
18 Kontra indikasi: gangguan fungsi ginjal atau riwayat batu saluran kemih.
Efek samping: hiperkalsemia dapat menyebabkan iritasi lambung, sembelit konstipasi, bradikardia, malas, nyeri otot dan sendi, mual, muntah, haus, dan
poliuria. Interaksi obat: mengurangi absorpsi tetrasiklin karena resorpsi tetrasiklin dihambat akibat terbentuknya kompleks dengan kalsium, serta dapat
menambah sekresi gastrin dan asam lambung. Peringatan dan perhatian: hati-hati pada gangguan ginjal, riwayat batu saluran kemih Tjay dan Rahardja, 2007.
2.4 Disolusi
Disolusi adalah proses suatu zat solid memasuki pelarut untuk menghasilkan suatu larutan. Disolusi secara singkat didefinisikan sebagai proses
suatu solid melarut Siregar dan Wikarsa, 2010. Menurut Ansel 1989, proses melarutnya suatu obat disebut disolusi. Bentuk sediaan farmasetik padat dan
bentuk sediaan sistem terdispersi solid dalam cairan setelah dikonsumsi kepada seseorang akan terlepas dari sediaannya dan mengalami disolusi dalam media
biologis, diikuti dengan absorpsi zat aktif ke dalam sirkulasi sistemik dan akhirnya menunjukkan respons klinis Siregar dan Wikarsa, 2010.
Gambar 2.3 Bagan proses disolusi hingga respons klinis suatu zat aktif dari
sediaan tablet atau kaplet
19 Metode uji disolusi untuk menetapkan laju disolusi zat aktif dari
sediaannya yang ditetapkan dalam Farmakope Indonesia edisi IV, yakni metode basket dan metode dayung.
Metode basket menunjukkan suatu upaya membatasi posisi bentuk sediaan untuk memberikan kemungkinan maksimum suatu antarpermukaan solid-cairan
yang tetap.Metode ini mempunyai beberapa keterbatasan, yaitu kecenderungan zat bergerak menyumbat basket, sangat peka terhadap zat terlarut dalam media
disolusi, kecepatan aliran yang kurang memadai ketika partikel meninggalkan basket dan mengapung dalam media.Metode basket disebut juga metode Alat 1
Siregar dan Wikarsa, 2010. Metode dayung pada dasarnya terdiri atas batang dan daun pengaduk yang
merupakan dayung berputar dengan dimensi tertentu sesuai dengan radius bagian dalam labu dengan dasar bundar.Metode ini mengatasi banyak keterbatasan
basket, metode ini sangat baik untuk sistem otomatis.Metode dayung disebut juga metode Alat 2 Siregar dan Wikarsa, 2010.
2.5 Titrasi Kompleksometri