Perencanaan Sipil TINJAUAN PUSTAKA

Pada dasamya setiap pembangunan mikro hidro berusaha untuk mendapatkan head yang maksimum. Konsekuensinya lokasi rumah pembangkit power house berada pada tempat yang serendah mungkin. Karena alasan keamanan dan konstruksi, lantai rumah pembangkit harus seialu lebih tinggi dibandingkan permukaan air sungai. Data dan informasi ketinggian permukaan sungai pada waktu banjir sangat diperlukan dalam menentukan lokasi rumah pembangkit. Selain lokasi rumah pembangkit berada pada ketinggian yang aman, saluran pembuangan air tail race harus terlindung oleh kondisi alam, seperti batu-batuan besar. Disarankan ujung saluran tail race tidak terletak pada bagian sisi luar sungai karena akan mendapat beban yang besar pada saat banjir, serta memungkinkan masuknya aliran air menuju ke rumah pembangkit.

2.4 Perencanaan Sipil

Perencanaan sipil terdiri dari:

2.4.1 Pengerjaan saluran penghantar head race

Saluran pembawa mengikuti kontur dari sisi bukit untuk menjaga elevasi dari air yang disalurkan. Ada berbagai macam saluran pembawa, antara lain terowongan, saluran terbuka dan saluran tertutup.Konstruksi saluran pembawa dapat berupa pasangan batu kali atau hanya berupa tanah yang digali.Pada saluran yang panjang,perlu dilengkapi dengan saluran pelimpah pada jarak tertentu. Ini untuk menjaga jika terjadi banjir maka kelebihan air akan terbuang melalui saluran tersebut. Saluran penghantar berfungsi untuk mengalirkan air dari intake sampai ke bak penenang. Perencanaan saluran penghantar berdasarkan pada kriteria: • Nilai ekonomis yang tinggi • Efisiensi fungsi • Aman terhadap tinjauan teknis • Mudah pengerjaannya • Mudah pemeliharaannya • Struktur bangunan yang memadai • Kehilangan tinggi tekan head losses yang kecil. Contoh bangunan headrace dapat dilihat pada gambar 2.4. Gambar 2. 4 Contoh saluran pembawa headrace Karena secara umum jumlah air yang terangkut kecil, saluran pembawa untuk sebuah pembangkit listrik tenaga air secara mendasar mengadopsi struktur terbuka, seperti sebuah saluran terbuka atau sebuah saluran tertutup. pada lampiran 1.1 dapat dijadikan referensi untuk menentukan tipe saluran pembawa untuk PLTA skala kecil.

2.4.1.1 Menentukan potongan melintang dan kemiringan slope longitudinal

Ukuran potongan melintang dan kemiringan harus ditentukan supaya debit yang Dibutuhkan turbin dapat diarahkan secara ekonomis ke bak penenang pada umumnya Ukuran potongan melintang berhubungan erat dengan kemiringan. kemiringan saluran Pembawa harus dibuat sehalus mungkin untuk mengurangi kehilangan ketinggian perbedaan antara level air pada intake dan bak penenang tetapi hal ini akan menyebabkan kecepatan yang lebih rendah dan potongan melintang yang lebih besar.selain itu kemiringan yang curam, akan menyebabkan kecepatan aliran yang tinggi dan bagian yang lebih kecil tetapi juga kehilangan ketinggian yang lebih besar. pertama-tama kita harus mengetahui panjang saluran yang akan dibuat serta material yang digunakan pada saluran apakah saluran akan dilining atau tidak dan apakah menggunakan saluran talang. Bagian penampang melintang dari saluran pembawa ditentukan berdasarkan metode dibawah ini. Qd= A × R 23 × SL 12 n 2.5 Qd : disain debit untuk saluran pembawa m 3 s A : luas dari potongan melintang m 2 R : R=AP m P : panjang sisi-sisi basah m SL : Slope mendatar saluran pembawa contoh SL= 1100=0.01 n : koefisien kekasaran Selain dengan menggunakan rumus manning diatas, dimensi saluran juga dapat dihitung dengan cara berikut : a. tentukan harga kecepatan aliran pada saluran pembawa,dimana kecepatan tidak boleh melebihi kecepatan maksimum dan kurang dari kecepatan minimum yang diberikan oleh tabel 2.1 Tabel 2.1 kecepatan maksimum pada saluran Material Kecepatan maksimummdetik Lempung berpasir 0,5 Lempung 0,6 Lanau berlempung 0.7 Lanau 1,8 Pasangan batu 2,0 beton 2,0 Sumber : micro hydro desidn manual adam Harvey 1993 Sementara untuk kecepatan minimum, diambil sebesat 0,3 mdetik untuk menghindari terjadinya sedimentasi. b. Dari tabel 2.2. tentukan nilai kemiringan sisi saluran N bila saluran berbentuk trapesium dan untuk saluran persegi nilai N = 0. Kemudian tentukan nilai koefisien kekasaran n. Tabel 2.2 kemiringan sisi saluran Material Kemiringan sisi saluran Lempung berpasir 2 Lempung 1,5 Lanau berlempung 1 Lanau 0,58 Pasangan batu 0,58 beton 0,58 Sumber : micro hydro desidn manual adam Harvey 1993 c. Hitung luas penampang saluran A dengan menggunakan persamaan A= �.� � 2.6 Q = debit rencana saluran F = freeboard yang biasanya bernilai 1,3 d. Hitung ketinggian saluran H,lebar saluran bawah B dan lebar saluran atas T Gunakan suatu variable x sebagai bantuan untuk saluran trapezium yang berhubungan dengan harga N. X= 2 √1 + � 2 − 2�� 2.7 H= � � �+� 2.8 B = H x X 2.9 T = B + 2 x H x N 2.10 Untuk saluran persegi dengan nilai N = 0, maka X = 2 sehingga H= �� � 2 � 2.11 T = B = 2.H 2.12 e. Hitung jari-jari hidrolik R dan kemiringan dasar saluran S dengan menggunakan Persamaan manning. R= � � 2.13 S= � ��� � 0,667 � 2 2.14

2.4.2 perencanaan pipa pesat penstock

Penstock lihat gambar 2.5 dihubungkan pada sebuah elevasi yang lebih rendah ke sebuah turbin air. Kondisi topografi dan pemilihan skema PLTMH mempengaruhi tipe pipa pesat penstock. Umumnya sebagai saluran ini harus didesaindirancang secara benar sesuai kemiringan head sistem PLTMH. Pipa penstock merupakan salah satu komponen yang mahal dalam pekerjaan PLTMH, oleh karena itu desainnya perlu dipertimbangkan terhadap keseimbangan antara kehilangan energi dan biaya yang diperlukan. Parameter yang penting dalam desain pipa penstock terdiri dari material yang digunakan, diameter dan ketebalan pipa serta jenis sambungan yang digunakan.Ramli kadir, 2010 Gambar 2. 5 Contoh pipa pesat penstock sumber : asy’ari, 2008 Saat ini, bahan utama pipa pesat adalah pipa-pipa baja, pipa-pipa ductile dan pipa FRPM fibre reinforced plastic multi-unit. Sedangkan pembangkit tenaga air skala kecil menggunakan pipa-pipa hard vinyl chloride, pipa-pipa howell atau pipa- pipa spiral welded dapat dipertimbangkan karena diameternya kecil dan tekanan internalnya relatif rendah. Material yang digunakan. Faktor-faktor utama yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan material yang digunakan: 1. Besarnya tekanan air yang harus dipikul 2. Topografi dari lokasi penempatannya 3. Volume air yang harus ditampung 4. Metode penyambungan 5. Diameter pipa dan gaya gesek 6. Berat dan tingkat kesulitan dalam pemasangangannya 7. Umur rencana 8. Kondisi iklim dan cuaca 9. Harga dan biaya perawatan 10. Transportasi menuju lokasi Material yang baik untuk digunakan untuk pipa pesat pada mikro hidro di antaranya: 1. Besi ringan Mild steel 2. Unplasticized polyvinyl choloride UPVC 3. High-density polyethylene HDPE 4. Medium-density polyethylene MDPE. Karakteristik pipa-pipa ini diperlihatkan pada lampiran 1.2 Bahan pipa penstock untuk pembangkit listrik tenaga air skala kecil. Untuk mendesain pipa pesat mula-mula tentukan jenis bahan pipa pesat yang direncanakan dan hitung jarak antara saluran penampung menuju turbin dan beda tinggi H uss dari saluran penampung ke turbin. Panjang pipa pesat, didapat dengan menggunakan rumus trigonometri L pipa = 2 2 gross Horizontal H L + 2.15 Kecepatan optimum dapat dicari dengan menggunakan rumus United State Bureau of Reclamation USBR sebagai hubungan anatara kecepatan dengan head untuk pipa. V = 0,125 gH 2 2.16

2.4.2.1 Diameter Pipa pesat

Pada umumnya diameter pipa pesat ditentukan berdasarkan pembandingan dengan biaya pipa pesat dan biaya kehilangan head pipa pesat. Karena pipa pesat mengeluarkan biaya yang besar pada pemasangannya, sehhingga dalam menentukan diameter pipa pesat harus berdasarkan perbandingan dengan biaya pipa pesat dan biaya kehilangan head pipa pesat. Untuk memilih diameter terbaik dan tipe pipa pesat harus memperhitungkan faktor- faktor berikut: 1. Biaya pembelian pipa dan biaya tambahan seperti pemasangan, disain, sambungan dan transportasi. 2. Biaya perawatan pipa seperti pembersihan dan pengecatan ulang. 3. Daya yang dapat dihantarkan pipa setelah mengalami kehilangan akibat gesekan. 4. Jumlah aliran yang dapat menyuplai turbin untuk menghasilkan listrik terutama pada saat musim kemarau 5. Daya power optimum Secara sederhana, diameter pipa dapat dicari dengan menggunakan persamaan dasar: A = V Q 2.17 V Q d = 2 . 4 1 π 2.18 Ketebalan pipa: 40 80 + = D t 2.19 di mana, t = ketebalan minimum pipa,D = diameter pipa

2.4.2.2 Kehilangan Akibat Gesekan Pada Pipa Pesat

Setelah mendapatkan diameter pipa pesat, kita akan menghitung nialai kehilangan head pada pipa pesat dengan mencari harga faktor gesekan fl.Untuk mencari fl digunakan grafik pada gambar 2.6 dengan cara menghubungkan garis lengkung antara harga kd terhadap nilai 1,2.Qd. Dari table 2.3 didapat koefisien untuk beberapa material pipa dengan umur kondisinya. Melalui grafik kehilangan akibat gesekan didapat faktor gesekan fL. H kehilangan pada dinding 5 2 . 08 , . . d Q L fL pipa = 2. 20 Tabel 2. 3 koefisien kekasaran pipa dalam mm Material Umur kondisi 5 tahun 5 - 15 tahun 15 tahun Pipa lunak PVC, HDPE, MDPE 0,003 0,01 0,05 Fiberglas Beton 0,06 0,15 1,5 Baja ringan : Baja tak berlapis 0,01 0,1 0,5 Baja galvanis 0,06 0,15 0,3 Besi Baru 0,15 0,3 0,6 Lama - karat rendah 0,6 1,5 3,0 - karat sedang 1,5 3,0 6,0 - karat tinggi 6,0 10,0 20,0 Sumber : micro hydro desidn manual adam Harvey 1993 Gambar 2. 6 Grafik faktor gesekan pada pipa. Sumber : micro hydro desidn manual adam Harvey 1993 Dari tabel 2.4 didapat faktor kehilangan akibat gerakan turbulen aliran pada pipa, diasumsikan pipa pesat tidak membengkok, namun terdapat putaran pada ketajaman sudut masuk K entrance dan bukaan klep K Valve . Tabel 2. 4 koefisien ketajaman sudut masuk No. Bentuk ketajaman sudut masuk K Valve 1 1,0 2 0,8 3 0,5 4 0,2 Sumber : micro hydro desidn manual adam Harvey 1993 Tabel 2. 5 Koefisien bukaan klep Tipe Klep Bola Pintu Kupu-kupu K Klep 0,1 0,3 Sumber : micro hydro desidn manual adam Harvey 1993 H kehilangan pada turbin = g V . 2 2 K valve + K entrance Kehilangan akibat gesekan H kehilangan akibat gesekan H kehilangan akibat gesekan = h kehilangan pada dinding + h kehilangan pada turbin Kehilangan = gross loss H H x 100 Efisiensi penstock = gross loss gross H H H −

2.5 Perencanaan Elektromekanikal