persatuan waktu. P
gross
=
ρ x Q x g x h
gross
Jouledetik atau Watt 2. 36
Dengan memasuki harga massa jenis air ρ
air
= 1.000 kgm
3
, dan percepatan gravitasi g = 9,8 mdetik
2
. Daya yang dihasilkan pada turbin akan banyak berkurang dari daya kotornya P
gross
, karena kehilangan akibat gesekan pada pipa pesat penstock dan pada turbin. Daya yang keluar pada generator berkurang lagi
akibat kurang efisiennya sistem kerja dan generator. Selanjutnya, pada transmisi power hilang, dengan daya akhir yang mampu dihasilkan dan didistribusikan kepada
penggunaan listrik mikro hidro ini hanya mencapai setengah dari kapasitas daya kotornya P
gross
. Nilai efisiensi keseluruhan e cenderung berkisar antara 0,4
hingga 0,6.
2.8 Analisis Debit Sesaat
Setiap pekerjaan yang berhubungan dengan sumber daya air, analisis hidrologi mutlak diperlukan untuk memperoleh gambaran kondisi hidrologi suatu
daerah serta mendukung pembuatan keputusan. Salah satu parameter hidrologi yang penting dalam suatu pekerjaan terkait sumber daya air adalah debit air.
Dalam perhitungan debit, keterbatasan ketersediaan data seringkali membuat kita mencari alternatif untuk mengetahui besar debit air di sungai. Salah satunya adalah
dengan analisis data hujan. Analisis dengan data hujan pun sering harus didukung oleh pengamatan debit langsung di lapangan. Untuk itu, perlu dilakukan survei
hidrometri.
2.8.1 Peralatan Yang Digunakan.
1. Current Meter
2. Total Station
3. Prisma
4. Rambu ukur
5. Kamera digital
6. GPS Handheld
7. GPS Geodetic
8. Stopwatch
9. Meteran
50
2.8.2 Mengukur Kecepatan Air Sungai 2.8.2.1 Menentukan Lokasi Pengukuran Debit Sungai
Untuk memperkirakan besaran debit yang lebih akurat, sebaiknya pengukuran debit sungai harus dilakukan berkali-kali dan dilakukan pada
lokasi yang strategis. Pada penelitian ini, pengukuran debit sesaat dilakukan sekali pada 2 penampang sungai yang berbeda bertepatan pada saat debit
normal. Pada masing-masing penampang dilakukan pengukuran di beberapa titik, untuk kemudian dilakukan perhitungan debit sesaat pada penampang
tersebut. Lokasi pengukuran kecepatan air harus bebas dari olakan air, arus
yang tidak teratur tidak simetris, erosi pada sisi sungai, interupsi dari inlet atau outlet anak sungai, atau adanya pengendapan di dasarnya.gambar 2.16
memberikan rambu-rambu lokasi pengukuran debit sungai.
Gambar 2. 16 Rambu-rambu Lokasi Pengukuran Debit Sungai. sumber : sakidiansyah, 2012
Setelah didapat lokasi pengukuran yang ideal, maka pengukuran debit sungai dapat dilakukan dengan beberapa metode yang sesuai dengan kondisi yang
memungkinkan di lapangan.
2.8.2.2 Mengukur Kecepatan Air dengan Current Meter Bentuk alat ini seperti terlihat pada gambar 2.17.
Gambar 2. 17 Alat pengukur kecepatan arus Current Meter tipe baling baling. sumber : dokumentasi pribadi
Gambar 2. 18 Contoh format hitungan debit dengan Current Meter sederhana. sumber : sakidiansyah, 2012
2.9 Pengukuran tinggi jatuh