2 Eropa dan Amerika. Selain itu, melalui pendidikan dan ilmu pengetahuan yang di terima oleh
rakyat secara merata, dapat menjadi suatu kekuatan negara untuk menciptakan kemajuan dalam berbagai sektor kehidupan.
Pada zaman Meiji pemerintah membuat kebijakan pendidikan dasar wajib, dan kebijakan sampai pada tingkatan universitas, yang berlaku bagi seluruh rakyat Jepang.
Kebijakan Pendidikan baru yang dibuat oleh Pemerintah Meiji ini memberikan kesempatan bagi seluruhrakyat untuk dapat mengecam pendidikan setinggii-tingginya, dan khususnya
pada tingkat yang dasar. Sistem pendidikan pada zaman Meiji ini jauh lebih terbuka dibandingkan dengan
sistem pendidikan yang pernah dimiliki Jepang sebelumnya. Pada awal zaman ini, pemerintah mengirimkan beberapa orang cendikiawan untuk mengadakan pengamatan
dan mempelajari segala aspek pendukung kemajuan negara-negara barat. Sehingga sistem dan lembaga pendidikan yang dibuat oleh pemerintah berpedoman pada negara barat.
Kesempatan ini pun berlaku bagi semua golongan,sehingga memperoleh kesempatan untuk bersekolah, dan merasa yakin akan dapat menduduki jabatan tertinggi dalam pemerintahan
atau perusahaan jika mempunyaikemampuan akademis. Sehingga dalam hal ini pendidikan mampu mengurangi perbedaan kelas yang diwariskan dari zaman Edo yang masih ada pada
awal zaman Meiji.Penulis merasa tertarik untuk mengetahui lebih dalam mengenai sistem pendidikan di jepang, sehingga penulis mengambil
judul “ Sistem Pendidikan Jepang Setelah Perang Dunia ke II”.
1.2 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulis mengangkat “Sistem Pendidikan Jepang Setelah Perang Dunia ke II”sebagai judul Kertas Karya adalah sebagai berikut :
3 1.
untuk mengetahui ciri-ciri pendidikan di Jepang. 2.
untuk mengetahui perubahan sistem pendidikan yang lama ke sistem yang baru. 3.
Untuk mengetahui filsafat pendidikan yang baru.
1.3Pembatasan Masalah
Dilihat dari permasalahan-permasalahan yang ada,maka perlu adanya ruang lingkup dalam pembatasan masalah tersebut dalam penulisan, penulis membahas mengenai ciri-
ciri pendidikan jepang dan perubahan sistem pendidikan yang lama ke sistem yang baru,dan mengenai filsafat pendidikan yang baru dan struktur sistem yang baru.
1.4 Metode Penulisan
Dalam penulisan kertas karya ini penulis menggunakan metode kepustakaanLibrary Research, yakni dengan cara memanfaatkan sumber-sumber bacaan
yang ada yakni berupa buku sebagai referensi yang berkaitan dengan pokok permasalahan yang dibahas, kemudian dirangkum dan dideskripsikan ke dalam kertas
karya ini. Selain itu, penulis juga memanfaatkan Informasi Teknologi Internet sebagai referensi tambahan agar data yang didapatkan menjadi lebih akurat dan lebih jelas.
4
BAB II
SEKILAS TENTANG PENDIDIKAN DI JEPANG
2.1Ciri-Ciri Pendidikan Jepang
Sejak perang dunia ke II sistem sekolah terbagi menjadi sekolah dasar yag lamanya enam tahun, kemudian sekolah menengah pertama tiga tahun,kemudian sekolah menengah
atas juga tiga tahun lamanya,sesudah itu bermacam –macam pendidikan yang terpusat pada universitas.
Di jepang memiliki ciri-ciri pendidikan yang berhasil merombak masyarakat,antara lain:
1. Perhatian pada pendidikan datang dari bermacam-macam Pihak
Jepang sebagai Negara yang memakai pendidikan sebagai alat guna memajukan bangsa dan Negara. Menurut Pemerintah Pusat dan golongan elite dalam bisnis memandang
pendidikan sebagai suatu jalan untuk melatih tenaga kerja menjadi tenaga yang terampil dan ahli,untuk mencari calon-calon elite dan untuk mengajarkan suatu kebudayaan bagi seluruh
rakyat.Menurut Persatuan Guru Jepang dengan tegas menyatakan bahwa sisitem pendidikan sanggup mengembangkan tokoh-tokoh yang besar serta kemampuan berfikir yang kritis.
2. Sekolah jepang tidak mahal
Biaya pendidikan pada tahun 1973 pemerintah jepang mengeluarkan biaya pendidikan sebanyak 4,9 dari pendapatan nasional dan itu tergolong biaya pendidikan
rendah. Di jepang guru dan siswa bersama-sama melakukan pekerjaan yang seharusnya dilakukan karyawan khusus,contohnya : guru yang pekerjaannya seharusnya mengajar
melakukan pekerjaan administrasi dan penyuluhan,sedangkan siswa yang seharusnya hanya belajar juga melakukan pekerjaan menghidangkan makanan siang,membersihkan ruang kelas
dan halaman sekolah serta mengurus fasilitas-fasilitas sekolah seperti perpustakaan dan juga
5 pengumuman. Dengan pekerjaan yang dilakukan guru dan siswa maka pemerintah jepang
tidak mengeluarkan biaya untuk membayar karyawan khusus.Jadi pemerintah jepang mempunyai uang lebih banyak untuk keperluan gedung.
3. Di jepang tidak ada diskriminasi terhadap sekolah
Sesudah perang dunia ke II pemerintah pusat memperkecil biaya setiap tahun yang dikeluarkan untuk tiap siswa. Pemerintah telah mengeluarkan berbagai peraturan .
Diantaranya, kelompok sosial tidak mampu,undang-undangnya memberikan subsidi kepada anak keluarga miskin buat makan siang di sekolah,ekskursi dan kegiatan rutin
lainnya,undang-undang peraturan menciptakan kondisi yg sama bagi anak-anak yag tinggal didaerah terpencil,anak-anak yang tinggal di pulau diberi subsidi naik perahu ke sekolah di
daratan,dan guru-guru yang mau bekerja di tempat jauh diberi tunjangan”kesukaran”Mentri pendidikan,1971:92-109.
4. Kurikulum sekolah jepang amat berat
Karena pendapatan sekolah untuk menutupi kebutuhannya dari pemerintah pusat, maka pemerintah pusat merancang jalur studi yang sangat terperinci,yakni menentukan apa
yang harus diajarkan dan memeriksa buku-buku pelajaran yang dijual untuk menjamin isi-isi buku sesuai dengan standar resmi. Dengan cara ini maka siswa diseluruh negeri mendapat
pengetahuan yag sama isinya dan dalam urutan yang sama. Kurikulum jepang amat berat ,oleh karena itu pemerintah mengharuskan sekolah
member pelajaran sekurang-kurangnya 240 hari setahun. 5.
Sekolah sebagai unit pendidikan Sekolah di jepang mulai dari sekolah dasar sangat teratur dari tahap ke tahap dalam
mempersiapkan pendidikan anak dari tahun pertama sampai tahun terakhir yang bersifat intensif dan juga disiplin.
6 Para guru selalu memperhatikan semua siswa,baik siswa yang berkelakuan kurang baik
akan ditengur oleh guru bila masih berada dalam halaman sekolah. Dalam rapat guru mengambil keputusan terpenting untuk mewujudkan program sekolah. Selain itu, para guru
juga merancang kegiatan pada musim semi yang akan dilakukan di sekolah.Dan guru sama- sama menilai kemajuan sekolah.
6. Guru terjamin tidak akan kehilangan jabatan
Jabatan guru di jepang jabatan yang terhormat. Guru mempunyai status sosial dan mendapat gaji yang layak. Kebanyakan ingin tetap menjadi guru seumur hidup,sebagai
pengabdi masyarakat maka secara otomatis mereka tetap berhak atas jabatannya. Guru sekarang tidak perlu takut akan dipecat semata-mata atas alasan guru tidak menjalankan
tugasnya dengan baik,karena lebih kurang tiga perempat dari jumlah segenap guru telah menjadi anggota perserikatan guru,dan perserikatan ini siap memperjuangkan hak guru atas
pekerjaan. 7.
Guru jepang penuh dedikasi Di sekolah ada sejumlah mekanisme yang menyebabkan guru bekerja sebaik-baiknya.
Disetiap sekolah guru menyediakan banyak waktu buat membicarakan pengajaran pada umumnya dalam pertemuan setiap pagi dan pertemuan staf seminggu sekali serta pertemuan
penelitian dua pekan sekali dan seminar umum tiap tiga bulan sekali. Disamping itu,guru yang mengajar pada tingkat yang sama berkumpul setiap ada soal yang dikerjakan bersama-
sama. Pengaruh timbal- balik ini yang diharapkan adanya pengajaran yang baik di sekolah. Selain itu,guru dan orangtua siswa menjalin hubungan yang baik. Komunikasi yang
dilakukan baik melalui telepon maupun berkunjung ke rumah adalah suatu kunjungan dimana
7 guru dan orangtua siswa saling membantu dalam mengetahui keadaan siswa dan perilaku
siswa di sekolah maupun di luar sekolah. 8.
Guru jepang merasa wajib memberikan pendidikan”orang seutuhnya” Persaingan dalam ujian yang sangat ditakuti dan perhatian orangtua terhadap
perkembangan kongnitif anak menjadi sebuah tuntutan-tuntutan bgi guru-guru di jepang dalam mengembangkan “orang seutuhnya”.
Tujuan sekolah menurut guru-guru yaitu membentuk anak mempunyai hati yang bersih dan lapang,jasmani yang kuat dan sehat ,memajukan nafsu ingi tahudan mempunyai prestasi yang
intelektual,membantu setiap anak menyadari bahwa kesanggupaannya melengkapi kesanggupan teman-teman sekelasnya. Kesediaan guru mengembangkan orang seutuhnya
merupakan faktor yang penting buat mendatangkan perubahan dalam menanggai pola tingkah laku yang ada di masyarakat.
Selain itu kurikulum yang diajarkan para guru berupa kurikulum yang akademisnya baku dan kurikulum dalam sistematis kesenian,musik,olahraga,dan pendidikan moral.
9. Guru jepang bersikap adil
Sejak dahulu pemerintah memendang pendidikan sebagai alat buat menentukan bakat dan mengembangkan bakat. Sebab itu,dianjurkan para guru mengetahui bakat siswa dan
memberikan matapelajaran menurut bakat dalam kelompok .Akan tetapi perserikatan guru menentang pengelompokan itu karena akan merusak keserasian kelas dan persatuan yang
telah terpupuk. Guru-guru juga berusaha keras agar setiap siswa ikut secara aktif dan bersikap positif
terhadap pekerjaan di sekolah. Guru-guru juga tidak membedakan siswa yang terpandai
8 maupun yang lemah ,melainkan guru-guru membimbing siswa menyelesaikan kurikulum
skolah dalam waktu yang sudah ditentukan.
1.2 Pendidikan Sistem Lama