Faktor Biologi Faktor Penyebab Kerusakan Bahan Pustaka

10 lambatnya proses kerusakan kertas tergantung pada mutu kertas dan iklim daerah, serta perawatannya. Jenis perusak bahan pustaka tersebut sangat tergantung pada keadaan iklim dan alam setempat, serta lingkungannya. Jenis perusak bahan pustaka di daerah yang beriklim sedang atau tropis berbeda dengan perusak bahan pustaka dari daerah yang beriklim dingin. Begitu pula cara penanggulangannya. Di daerah beriklim tropis memiliki perusak bahan pustaka yang lebih banyak dan lebih ganas dari daerah yang beriklim dingin. Menurut Martoatmodjo 1993: 36-47 kerusakan bahan pustaka itu secara garis besar dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu : a Faktor biologi, misalnya serangga rayap, kecoa, kutu buku, binatang pengerat, jamur. b Faktor fisika, misalnya cahaya, udaradebu, suhu dan kelembapan. c Faktor kimia, misalnya zat-zat kimia, kesamaan, oksidasi. d Faktor-faktor lain, misalnya banjir, gempa bumi, api, manusia.

2.5.1 Faktor Biologi

Bahan pustaka terdiri dari selulosa, perekat dan protein yang merupakan sumber makanan bagi makhluk hidup seperti jamur, serangga, binatang pengerat dan lain-lain. Makhluk tersebut dapat hidup dengan kondisi lingkungan yang kelembapan dan suhunya tinggi. Bila ruang tempat menyimpan bahan pustaka lembab dan dibiarkan berlarut-larut maka akan banyak dijumpai bahan pustaka yang rusak berat. 1 Binatang pengerat Tikus merupakan perusak bahan pustaka yang agak sukar diberantas. Jenis-jenis tikus dapat digolongkan sebagai berikut : a Tikus hitam 11 b Tikus cokelat atu tikus rumah c Tikus kelabu atu tikus sawah d Tikus kesutri e Tikus putih Kertas dan buku sering menjadi sasaran untuk dijadikan sarang. Air kencing tikus rumah dapat membahayakan kesehatan manusia. Air kencing dapat menyebabkan penyakit Leptospiral, sejenis penyakit kuning. Isolasi listrik yang terdapat di dalam rumahgedung juga menjadi sasaran serangan tikus rumah. Hal ini dapat menimbulkan kebakaran. Tikus membuat sarangnya dibawah fondasi bangunan. Untuk mengatasi serangan tikus itu perlu diadakan pencegahan. Tindakan pencegahan untuk melindungi serangan tikus adalah tempat penyimpanan harus selalu bersih dan kering. Jika gedung sudah bersarang tikus, pembasmian tikus dapat dilakukan dengan bahan kimia atau racun. Dewasa ini berbagai jenis bahan kimiawi pembasmi tikus banyak diproduksi orang.

2 Serangga

jenis serangga cukup banyak. Serangga merupakan masalah yang pelik di negara tropis. Makanan yang digemarinya adalah lem atau perekat yang terbuat dari tepung kanji. Siklus kehidupan serangga ini terdiri atas beberapa fase tahap yaitu telur, larva, kepompong dewasa. Kerusakan yang terbesar terjadi ketika serangga hidup pada fase larva. Lingkungan yang lembap, gelap, sirkulasi udara kurang merupakan tempat yang ideal bagi serangga. Jenis-jenis serangga dapat digolongkan sebagai berikut : a Rayap Sebutan lain untuk rayap adalah semut putih, walaupun sebetulnya rayap itu bukan semut dan warnanya pun tidak putih. Makanan utama rayap adalah kayu, foto, gambar, rumput, dan lain-lain. Rayap mampu memusahkan 12 setumpuk bahan pustaka dalam waktu singkat. Rayap sangat terkenal dengan organisasinya yang rapi. Selain itu rayap juga bersifat kanibalistik, suka memakan kawan-kawannya yang sudah mati. Berdasarkan tempat tinggalnya, rayap dapat digolongkan menjadi dua golongan yaitu rayap bumi dan rayap kayu. b Kecoa Kecoa adalah jenis serangga bersayap dan mempunyai tanduk yang panjang. Jenisnya bermacam-macam. Jenis-jenis kecoa yang dikenal adalah sebagai berikut : a Kecoa Timur Blatta orientalis b Kecoa Amerika Periplaneta americana c Kecoa Jerman Blatta germanica d Kecoa Australia Periplaneta australia Kecoa merupakan salah satu penyebab penyakit pes, lepra, kolera, tifus dan lumpuh anak-anak. Kotoran kecoa berupa cairan dapat merusak keutuhan bahan pustaka. Kecoa senang bermukim di tempat-tempat yang gelap, di sudut-sudut ruangan, dan lain-lain. Makanan kegemarannya ialah sisa-sisa makanan, makanan yang busuk, serangga-serangga yan mati, kanji, perekat, sampul buku, serta kain pada punggung buku. c Ikan Perak Silver Fish Ikan perak mempunyai banyak nama, antara lain : silver moth, sugar fish, slicker, fish moth dan sugar louse. Serangga ini berbadan ramping, tidak bersayap, dan berwarna abu-abu. Serangga ini lebih aktif di malam hari. Telurnya diletakkan di tempat-tempat yang gelap. Setelah dua minggu apabila kondisi lingkungan mendukung maka telur akan menetas. Jenis serangga ini hidup di tempat-tempat yang gelap seperti di belakang buku-buku, rak-rak dan lemari. Makanan yang menjadi sasaran 13 utamanya ialah perekat yang terbuat dari tepung kanji. Bagian buku yang paling cepat rusak punggung buku, kulit buku, label buku, gambar dan lain- lain. Serangga ini diperkirakan mempunyai sertaus jenis yang tersebar diseluruh dunia. d Kutu Buku Book Lice Bentuk jenis serangga ini sangat kecil sehingga disebut kutu buku. Bagian buku yang diserang adalah punggung dan pinggirnya. Serangga ini memang sangat rakus terhadap kertas. Permukaan kertas selalu dikikisnya sehingga huruf-hurufnya hilang. Di samping itu, kutu buku meghancurkan selulosa. Perusakan kertas dilakukan oleh larva-nya. Jenis serangga ini paling sukar diberantas. Jenis-jenis kutu buku yang dikenal ialah sebagai berikut : a Lipocelis divinatorium, b Trogium pulsatorum, c Pesoceoptropus marops, d Pesyllopsocus, e Dorypetrix, f Lachessilla, g Lepinotus, h Ectopsocus, i Archipsocus, e Ngengat Pakaian Jenis serangga ini memiliki bahan yang tipis dan bewarna coklat. Umurnya tidak lama. Meskipun serangga ini dinamakan ngengat pakaian, namun ini juga mnyerang kulit dan kertas. Ngengat ini lebih senang hidup ditempat-tempat yang gelap. Jenisnya bermacam-macam, tetapi yang paling banyak dikenal ialah : a Tincola poliella, 14 b Tincola biselliela humm, c Tri chorpaga tapetzella, f Kumbang Jenis kumbang yang berbahaya untuk perpustakaan ialah sebagai berikut : a Kumbang kulit Dermestidac b Kumbang bubuk Anoobiidae lytidae, Bpstridae c Kumbang bertanduk Carabycidae d Kumbang laba-laba Ptinidae. Larva kumbang bubuk suka sekali makan selulose bahan-bahan pustaka. 3 Jamur Jamur Fungi merupakan mikroorganisme yang tidak berklorofil. Untuk memperoleh makanan harus memiliki sumber kehidupan lain parasit ataupun dari benda mati sapropit. Jamur berkembang biak dengan spora, dapat menyebar di udara dan apabila menemukan lingkungan yang cocok maka spora tersebut akan berkembang biak. Kertas merupakan tempat yang ideal bagi berkembangnya spora, terutama di lingkungan yang mempunyai kelembaban tinggi. Jamur yang biasa merusak bahan pustaka ini bukanlah jenis jamur yang bisa dibuat soup dan kita makan, tetapi jenis jamur yang beracun yang lazim kita lihat pada pakaian, kertas atau benda-benda lain. Jamur jenis ini akan bisa membiak dengan leluasa jika benda tersebut kena kotoran, debu, serta tingkat kelmbapan yang tinggi yaitu 80 ke atas, dengan temperatur di atas 21 C. Jamur tersebut memproduksi beberapa macam bahan organik seperti : asam, lembut dan rapuh. Jamur ini juga merusak perekat-perekat yang ada pada kertas sehingga merusak daya rekatnya, dan merusak tinta yang menyebabkan tulisan tidak terbaca. Jamur yang menempel pada bahan pustaka bisa membuat bahan pustaka lengket satu sama lain sehingga kertas sobek jika dibuka. Kita bisa lihat, misalnya : mula-mula kertas berwarna putih, kemudian 15 warna itu berubah menjadi biru, dan akhirnya warna biru itu berubah menjadi hitam. Pada tingkat demikian, kertas sukar diperbaiki, jamur sukar dihilangkan. Jika punggung buku kena air atau lembap, tumbuh jamur dengan warna putih. Jamur ini bisa dibersihkan dengan alkohol, dan tidak akan tumbuh lagi. Selain faktor biologi, seperti : serangga, mikroorganisme, tikus dan lain sebagainya, ada lagi perusak bahan pustaka yang hebat, yaitu yang disebut faktor fisik, misalnya : debu, cahaya, suhu dan kelembapan. Jenis perusak bahan pustaka ini tidak boleh diabaikan, karena benar-benar membawa kerusakan yang besar.

2.5.2 Faktor Fisika