3
pustakanya agar informasi yang terkandung di dalamnya tetap dapat dimanfaatkan dan selalu menarik untuk dibaca.
2 Untuk melengkapi salah satu syarat ujian Diploma III pada Program Studi
Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.
1.3 Ruang lingkup
Sesuai dengan judul kertas karya ini, maka penulis mengadakan observasi pada Perpustakaan Yayasan Pendidikan Ikal Medan bagian konservasi dan
preservasi. Disini penulis membatasi ruang lingkup observasi yakni hanya membahas tentang konservasi dan preservasi bahan pustaka yang terbuat dari
kertas.
1.4 Metode Pengumpulan Data
Untuk memperoleh dan mengumpulkan data sebagai bahan analisa dalam penulisan kertas karya ini penulis mengunakan metode sebagai berikut:
1. Studi Kepustakaan, yaitu : Sebelum penulis melakukan penelitian di
lapangan terlebih dahulu penulis membaca buku-buku, atau bahan pustaka lainnya yang relevan dengan masalah yang akan di bahas, baik
yang ada di perpustakaan maupun yang ada pada penulis sendiri. 2.
Studi Lapangan, yaitu : Dalam usaha memperoleh data dalam penulisan kertas karya ini, penulis mengadakan pinjaman dan
pengamatan langsung pada bagian konservasi dan preservasi bahan pustaka pada Perpustakaan Sekolah Yayasan Pendidikan Ikal Medan.
3. Wawancara Interview, yaitu : Penulis mengadakan wawancara
langsung dengan petugas perpustakaan, dalam hal ini terutama petugas
4
yang bertanggung jawab pada bagian konservasi dan preservasi bahan pustaka di perpustakaan tersebut.
BAB II TINJUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Konsevasi dan Preservasi
Kata konservasi dan preservasi yang biasa diterjemahkan dengan kata pelestarian berasal dari bahasa inggris yaitu “conservation” dan “preservation”.
Menurut Echlos dan Shadly 2000: 140, 445 kedua kata ini mempunyai pengertian yang hampir sama. Konservasi berarti perlindungan, pengawetan. Sedangkan
preservasi berarti pemeliharaan, penjagaan dan pengawetan. Menurut Adishakti 2007 istilah ini biasanya digunakan para arsitek mengacu
pada piagam dari International Council of Monuments and Site ICOMOS tahun 1981, Piagam ini lebih dikenal dengan Burra Charter. Dalam Burra Charter konsep
Konservasi adalah semua kegiatan pelestarian sesuai dengan kesepakatan yang dirumuskan pada Piagam tersebut. Konservasi adalah konsep proses pengolahan
suatu tempat atau ruang ataupun obyek agar makna kultural yang terkandung didalamnya terpelihara dengan baik. Maka dalam lingkup perpustakaan dapat
dikatakan bahwa konservasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh suatu perpustakaan untuk melestarikan semua bahan koleksi yang ada agar tetap dalam
keadaan yang baik, bisa digunakan serta dalam pelestariannya mengacu pada kebijakan perpustakaan tersebut.
Preservasi adalah kegiatan yang terencana dan terkelola untuk memastikan agar koleksi perpustakaan dapat terus dipakai selama mungkin. Pada dasarnya
Preservasi itu upaya untuk mematikan agar semuabahan koleksi cetak maupun non cetak pada suatu perpustakaan bisa tahan lama dan tidak cepat rusak.
5
Dalam sepuluh tahun terakhir pada abad ke-20, Preservasi telah berkembang menjadi salah satu macam pekerjaan yang menarik perhatian dalam dunia
perpustakaan. Oleh karena itu, akhir-akhir ini setiap perpustakaan selalu menerapkan kegiatan Preservasi ini. Dan kita mengaharapkan dengan semakin berlanjutnuya
kegiatan seperti ini, maka akan terjaga pula semua koleksi perpustakaan agar tidak cepat rusak maupun hilang.
Menurut Internatoinal Federation of Library Assosiation IFLA member batasan sedalam mendefinisikan tentang pelestarian Sudarsono, 2006: 314.
Pelestarian Preservation mencakup semua aspek usaha melestarikan bahan pustaka dan arsip, termasuk didalamnya kebijakan pengolahan, metode dan tehnik, sumber
daya manusia, dan penyimpanannya. Pengawetan Conservation membatasi kebijakan dan cara khusus dalam melindungi bahan pustaka dan arsip untuk
kelestarian koleksi tersebut. Perbaikan Restoration menunjuk pada pertimbangan dan cara yang digunakan untuk memperbaiki bahan pustaka dan arsip yang rusak.
. Sedangkan Preservation adalah kegiatan yang tidak bisa dimasukkan kedalam konservasi karena itu telah masuk pada Preservasi. Hal ini dipisahkan
karena ada batasan-batasan dari masing-masing istilah tersebu
t.
Dari uraian di atas, dapat dikatakan bahwa kata konservasi dan preservasi masih rancu. Namun demikian menganggap kedua kata ini mempunyai arti yang
sama yaitu pelestarian, perawatan, pengawetan, perbaikan dan reproduksi. Maka pemeliharaan bahan pustaka perlu dilakukan demi generasi mendatang.
Namun untuk melakukan pemeliharaan itu bukanlah tugas yang mudah, diperlukan pengetahuan tentang penyebab kerusakan, proses terjadinya kerusakan, cara
mencegah dan memperbaiki keruskan serta melestarikan bahan pustaka tersebut.
6
2.2 Maksud dan Tujuan