2. Prosedur Pengadaan Barang dan Jasa
Dalam prosedur pelaksanaan pengadaan barang dan jasa jika ditinjau dari perspektif hukum administrasi negara maka dapat diartikan bahwa hukum
administrasi negara nenurut Prajudi Atmosudirjo adalah hukum yang mengatur dan diciptakan oleh Administrasi Negara atau hukum yang mengatur mengenai
penggunaan wewenang pejabat administrasi negara.
13
Prosedur dalam pengadaan barang dan jasa merupakan tahapan- tahapan atau disebut juga sebagai tata cara dalam pengadaan barang dan jasa yaitu
mulai dari “Perencanaan Pengadaan, Pembentukan Panitia, Prakualifikasi Perusahaan, Penyusunan Dokumen Pemilihan, Pengumuman Lelang,
Pengambilan Dokumen Pemilihan, Penyusunan HPS, Rapat Penjelasan, Penyerahan dan Pembukaan Penawaran, Evaluasi Penawaran, Pengumuman
Calon Pemenang, Sanggahan Peserta Lelang, Penunjukan Pemenang Lelang, Penandatangan Kontrak ,Penyerahan Barang.
F. Metode Penelitian
Metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini terdiri atas: 1.
Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dipergunakan dalam menyelesaikan skripsi ini adalah
metode penelitian yuridis normatif bersifat deskriptif analisis, yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka data sekunder atau
pelitian hukum pustaka.
14
13
Atmosudirjo, Prajudi. 1981. Hukum Administrasi Negara. Jakarta: Ghalia, Indonesia, hal.13-14.
14
Ediwarman. 2010. Monograf, Metodologi Penelitian Hukum. Medan: Program Pascasarjana Univ. Muhammadiyah Sumatera Utara, hal. 24.
2. Sumber Data
Sumber data penelitian ini didapatkan melalui data sekunder. Data sekunder terdiri dari:
a. Bahan hukum primer, dalam penelitian ini dipakai adalah PP NO. 70 Tahun
2012 tentang prosedur pengadaan pelaksaan barang dan jasa. b.
Bahan hukum sekunder, berupa bacaan yang relevan dengan materi yang diteliti.
c. Bahan hukum tertier, yaitu dengan menggunakan kamus hukum maupun
kamus umum dan Wibsite internet baik itu melalui Goole maupun Yahoo. 3.
Alat pengumpulan data Alat yang dipergunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah
melalui studio dokumen dengan yuridis normatif. 4.
Analisis data Untuk mengolah data yang didapatkan dari penelusuran kepustakaan, maka
hasil penelitian ini menggunakan analisis kualitatif. Analisis kualitatif ini pada dasarnya merupakan pemaparan dari hasil penelitian selanjutnya dianalisis
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta menarik kesimpulan.
G. Sistematika Penulisan
Penilisan skripsi ini terdiri dari 5 lima bab, dimana bab-bab tersebut disesuaikan dengan isi dan maksud dari tulisan skripsi ini, secara garis besar
pembahasannya dibagi lagi dalam sub-sub sesuai dengan penulisan skripsi. Adapun kelima bab tersebut dapat dilihat dari gambaran sebagai
berikut:
Bab I : Pendahuluan. Pada bab ini penilis mengemukakan mengenai latar
belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penulisan, keaslian penulisan, tinjauan pustaka, metode
penelitian dan sistematika penulisan. Bab II : Prosedur Pengadaan Barang Dan Jasa Pemerintah Menurut
Perpres No. 70 Tahun 2012. Pada bab ini penulis mencoba menguraikan tentang
perubahan peraturan Presiden tentang pengadaan barang dan jasa pemerintah, pengertian pengadaan barangjasa dan
hal yang terkait dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah Perpres No.70 tahun 2012, dan melaksanakan
pengadaan barang dan jasa dengan cara penunjukan langsung, pemilihan langsung, dan swakelola.
Bab III : Pelaksanaan Pengadaan Barang Dan Jasa Pemerintah Menurut Perpres No. 70 Tahun.
Disini penulis menjelaskan tentang pengertian barang, jasa, dan pelaksanaan pengadaan barang dan jasa pemerintah,
prinsip-prinsip dasar dalam pelaksanaan pengadaan barang dan jasa pemerintah, peraturan perundang-undangan tentang
pengadaan barang dan jasa pemerintah, aspek wilayah hukum pelaksanaan pengadaan barang dan jasa pemerintah,
dan kontrak pengadaan barang dan jasa pemerintah.
Bab IV : Prosedur Pengadaan Barang Dan Jasa Pemerintah Di Tinjau Dari Perspektif Hukum Administrasi Negara.
Dalam bab ini penulis menguraikan tentang latar belakang pengadadaan barang dan jasa pemerintah dalam hukum
administrasi negara, dan prosedur pelaksanaan barang dan jasa di tinjau dari hukum administrasi negara.
Bab V : Kesimpulan Dan Saran. Pada bab ini penulis memberikan kesimpulan-kesimpulan
atas pembahasan tulisan ini, yang merupakan jawaban dari permasalahan-permasalahan yang ada, selanjutnya penulis
akan memberikan saran-saran sebagai sumbangan penulisan atau pendapat yang mungkin bermanfaat.
16
BAB II PROSEDUR PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMERINTAH
MENURUT PERPRES NO. 70 TAHUN 2012
A. Perubahan Peraturan Presiden Tentang Pengadaan Barang Dan Jasa
Pemerintah
Pengadaan BarangJasa Pemerintah dengan cara Pengadaan Langsung dilakukan oleh Pejabat Pengadaan dengan cara membeli barang atau membayar
jasa secara langsung kepada penyedia barangjasa, tanpa melalui proses lelang atau seleksi. Pengadaan langsung pada hakikatnya merupakan jual beli biasa
dimana antara penyedia yang memiliki barangjasa untuk dijual dan Pejabat Pengadaan yang membutuhkan barangjasa terdapat kesepakatan untuk melakukan
transaksi jual-beli barangjasa dengan harga yang tertentu. Dalam transaksi jual beli tersebut ada tiga macam bukti transaksi dalam pengadaan langsung yakni
buktinota pembelian, kwitansi pembelian dan SPK. Pejabat Pembuat Komitmen bertanggung Jawab dari segi administrasi, fisik, keuangan, dan fungsional atas
pengadaan barangjasa yang dilaksanakannya.
15
Peraturan Presiden nomor 70 tahun 2012 telah menetapkan beberapa persyaratan penyedia barangjasa pemerintah. Namun dalam hal pengadaan
barang dan jasa lainnya dilaksanakan dengan cara pengadaan langsung Pejabat Pengadaan diperkenankan untuk membeli barangjasa kepada penyedia yang tidak
memenuhi syarat sebagai penyedia barangjasa.
15
------------------, Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah, Jakarta: CV Eko Jaya , 2006 hal. 28-35.