Upaya Yang Dilakukan Oleh Jurusita Pajak Dalam Mengatasi Kendala

d. Pembuktian barang – barang yang bukan milik Wajib Pajak Adakalanya barang – barang yang dibuktikan oleh Wajib Pajak adalah barang – barang yang bukan miliknya. e. Adakalanya pendapat dari Wajib Pajak bahwa mereka merasa akan sia-sia membayar pajak karena menurut mereka pajak yang akan dilunasi nantinya tidak akan masuk ke kas negara melainkan ke kantong para pejabat pajak.

C. Upaya Yang Dilakukan Oleh Jurusita Pajak Dalam Mengatasi Kendala

Upaya yang dilakukan oelh Jurusita Pajak dalam mengatasi kendala yang dihadapi dalam melaksanakan tunggakan pajak yaitu: 1. Dalam hal penyampaian Surat Paksa a. Apabila Wajib PajakPenanggung Pajak tidak dapat ditemukan, maka Jurusita Pajak mencari ke tempat alamat dimana Wajib PajakPenanggung Pajak terdaftar, dengan meminta bantuan dan bekerjasama dengan Pemerintah setempat KeplingKelurahan. b. Apabila Wajib Pajak meninggal dunia, Jurusita Pajak meminta Surat Keterangan Meninggal dari Lurah setempat, kemudian menemui ahli waris atau pelaksana wasiat yang mengurus harta peninggalan Wajib Pajak apabila harta warisan belum dibagi dan ahli waris apabila harta peninggalan wajib pajak telah dibagi untuk memberitahukan Surat Paksa bahwa Wajib Pajak tersebut memiliki utang pajak yang belum dibayar. Universitas Sumatera Utara c. Apabila Perusahaan telah bubar, maka Jurusita Pajak memberitahukan Surat Paksa kepada orang atau badan yang dibebani untuk melakukan pemberesan atau likuidasi. d. Apabila Perusahaan pailit, maka Jurusita Pajak menyampaikan Surat Paksa kepada kurator, hakim pengawas, balai harta peninggalan. e. Apabila Wajib PajakPenanggung Pajak merasa semua pajaknya sudah dibayar, maka Jurusita Pajak terlebih dahulu meminta bukti pembayaran pajak seperti Surat Setoran Pajak SSP yang dapat membuktikan bahwa Wajib PajakPenanggung Pajak sudah melunasi semua pajaknya. f. Meyakinkan dan membantu Wajib Pajak dalam menyelesaikan permasalahan Surat Ketetapan Pajaknya dengan cara menjembatani Wajib Pajak untuk berkonsultasi dengan Account Representative AR. g. Terhadap Wajib Pajak yang menyatakan bahwa mereka tidak mempunyai kemampuan lagi untuk membayar atau tidak mempunyai harta lagi, Jurusita Pajak melihat keadaan Wajib Pajak tersebut, apabila tidak sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Wajib Pajak bahwa dirinya tidak mampu membayar maka Jurusita Pajak melakukan Pemblokiran terhadap rekening Wajib Pajak. Pemblokiran dilakukan secara acak dengan mengirimkan Surat Permohonan Pemblokiran yang berisi identitas Wajib Pajak yang akan dilakukan pemblokiran ke seluruh Pimpinan Bank yang ada di daerah Wajib Pajak tinggal dalam hal ini, seluruh Bank yang ada di Universitas Sumatera Utara Medan disertai dengan Salinan Surat Paksa dan Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan SPMP. h. Menjelaskan kepada Wajib Pajak bahwa jika melunasi pajak tepat pada waktunya maka tidak akan dilakukan tindakan penagihan. Oleh karena itu Wajib Pajak hendaknya melunasi utang pajaknya. i. Apabila Jurusita Pajak tidak diperbolehkan masuk rumah oleh Wajib Pajak ketika hendak dilaksanakan penyitaan dan memberi ancaman maka Jurusita Pajak dapat melaporkan kepada polisi untuk membantu dalam hal penyitaan. j. Apabila Jurusita Pajak tidak diperbolehkan menyita barang Wajib Pajak maka Jurusita Pajak memberikan penjelasan bahwa maksud dari penyitaan tidak selalu berakhir dengan penjualan barang lelang, tetapi hanya sebagai jaminan agar Wajib Pajak dapat melunasi pajaknya. k. Sebagian barang Wajib Pajak bukan miliknya, maka oleh karena itu Wajib Pajak harus memberi bukti yang jelas bahwa barang tersebut memang benar bukan milik Wajib Pajak. Berdasarkan data yang saya peroleh sebanyak 276 Wajib Pajak Badan yang menunggak pajak pada tahun 2013 dengan tunggakan sebesar Rp. 8.667.673.973, hal ini membuktikan bahwa masih banyak Wajib PajakPenanggung Pajak Badan yang menunggak membayar pajaknya khususnya di KPP Pratama Medan Kota. Universitas Sumatera Utara 54 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan